UPAYA UNTUK MENGGOYAHKAN HATI

Ellina mengalihkan pandangannya ke arah sang ibu mertua. Hatinya sempat tersentak tetapi dengan cepat berhasil dia kendalikan. Dengan tetap tersenyum dan tidak menundukkan kepala, dia mencoba untuk berbicara seperti biasa.

"Aku sudah menyiapkan seseorang yang bisa menjaga Kevin sampai aku pulang bekerja. Jadi, Mama tidak usah khawatir akan direpotkan oleh Kevin. Aku mengerti kondisi Mama," jelasnya dengan senyum.

Robert tersenyum mendengar jawaban dari sang menantu. Sejak dulu Ellina memang selalu membuat dia terpukau dengan caranya menjawab ketika sedang ditanya. Hal itu lah yang menjadi poin plus bagi pria paruh baya itu untuk merestui hubungan sang menantu dengan anak bungsunya itu.

Elisabeth menghela napas panjang kemudian menganggukkan kepala. "Terserah padamu. Yang terpenting aku tidak ingin Kevin sampai terlantar," ujar Elisabeth dengan sinis.

"Ellina, mengingat prestasi yang kamu berikan untuk perusahaan dulu, papa ingin sekali mengangkatmu untuk bekerja di perusahaan. Tapi, sekarang semuanya terserah Carlson," ujar Robert menjelaskan, membuat semua orang keheranan.

"Kenapa Carlson? Memang apa hubungannya dengan Carlson, Pa?" tanya Amanda.

Setahu dia perusahaan masih dipegang oleh sang ayah mertua, Carlson juga tidak memiliki wewenang untuk menerima atau mengangkat seseorang untuk bekerja di perusahaan. Dan penjelasan Robert membuat Amanda berkerut bingung.

"Amanda ...," Robert terdiam saat hendak menjelaskan. Dia menebak reaksi seperti apa yang akan menantunya itu berikan. "Sekarang Ellina adalah istri Carlson. Jadi, yang bertanggung jawab atas Ellina adalah Carlson. Jika Ellina ingin bekerja, maka dia harus meminta ijin terlebih dahulu pada suaminya."

Amanda terdiam mendengar penjelasan sang ayah mertua. Meski hal itu memang benar, namun dia tetap saja merasa tidak suka.

Ellina pun tidak bisa berkata-kata lagi. Dalam diam dia melanjutkan makannya hingga habis tak bersisa.

Satu per satu orang di ruang makan itu telah selesai dengan makanannya. Mereka pun pamit ke pekerjaan masing-masing tak terkecuali Carlson yang kembali ke ruang kerjanya.

Ellina hendak menahan Carlson untuk meminta ijin pada suaminya itu. Namun, dia terlalu segan untuk berbicara. Semenjak pertengkaran mereka malam tadi, dia menjadi sungkan untuk memulai obrolan.

Meneguk saliva yang terkumpul di mulutnya, Ellina memutuskan untuk menemani sang putra hingga sore menjelang.

Malam hari tiba, saatnya semua orang di rumah itu kembali berkumpul di ruang makan. Tak banyak obrolan yang mereka bicarakan. Dan memang biasanya hanya suara Kevin yang meramaikan suasana makan pagi, siang dan malam keluarga itu.

Seusai makan malam, Robert dan Elisabeth langsung masuk ke dalam kamar mereka. Amanda pun pamit untuk beristirahat. Sedangkan Carlson kembali ke ruang kerja untuk melanjutkan pekerjaannya yang tertunda.

Ellina memilih untuk mengajak Kevin pergi tidur. Setelah dirasa sang anak sudah terlelap, barulah Ellina keluar dan pergi ke ruang kerja Carlson.

Jika itu adalah David, maka Ellina tak akan segan untuk meminta. Namun, yang di dalam kini adalah Carlson. Kakak ipar yang sudah berubah menjadi suami. Sejak dulu dia memang merasa sangat segan meski sekedar hanya untuk menyapa.

Ellina mengangkat sebelah tangan yang sudah terkepal dan siap untuk mengetuk pintu besar berbahan kayu jati itu. Menarik napas dan mengembuskannya perlahan. Mempersiapkan hati untuk bisa berbicara pada sang suami.

'Baiklah! Kamu pasti bisa!' batinnya menyemangati.

Tok... Tok... Tok...

"Carlson, bolehkan aku masuk?" tanya Ellina pada pintu yang belum dibuka.

Tak terdengar suara apapun karena memang ruangan itu kedap suara. Ellina hanya bisa menunggu hingga tak lama Carlson baru membukakan pintu untuknya.

Ellina tersenyum ketika melihat pria itu yang juga tersenyum padanya. Menghela napas untuk menetralkan detakan jantungnya yang tak berarutan.

"Ellina?" Carlson nampak terkejut dengan Ellina yang menghampirinya. Namun, dengan cepat pria itu tersadar dan menyuruhnya untuk masuk. "Silakan masuk."

Ellina berjalan mengikuti Carlson. Ini adalah kali pertamanya masuk ke ruang kerja Carlson.

Ketika David masih ada, mendiang suaminya itu tidak pernah sekalipun membawa pekerjaan ke rumah. Bagi pria itu, rumah adalah tempat terbaik untuk melepas penat setelah seharian bekerja. David akan lebih memilih keluarga daripada pekerjaan.

Ruang kerja ini lumayan luas dengan beberapa rak buku di setiap sisi dinding. Seperti terdapat sebuah perpustakaan kecil yang berada di ruang kerja. Terdapat pula sebuah sofa panjang yang berada di sisi kirinya.

"Silakan duduk, Ellina," ujar Carlson setelah dia duduk di sebuah sofa single di ruangan itu. Ellina pun duduk dan tersenyum pada Carlson.

"Apa ada yang kamu inginkan, Ellina?" tanya Carlson.

"Ehmm ... ini mengenai keinginanku tadi siang ketika di ruang makan," ucap Ellina jujur.

"Oh, aku tidak masalah sebenarnya asal Kevin tidak terlantar. Yahh ... kamu tahu aku sangat menyayanginya seperti anak kandungku sendiri. Terlebih David sudah tidak ada. Aku merasa sangat bertanggungjawab dengan anak itu," ujar Carlson.

Ellina tersenyum bahagia mendengarnya. "Terimakasih, Carlson. Aku pasti—"

Tok... Tok... Tok...

Suara ketukan pintu membuat ucapan Ellina terpotong. Keduanya menatap ke arah pintu kemudian Carlson meminta ijin untuk membukanya. Ketika dibuka, nampak Amanda tengah berdiri dan tersenyum ke arah mereka.

"Amanda?"

"Hai, Ellina! Boleh aku masuk?" tanya Amanda.

"Boleh, masuk saja Amanda, aku juga sudah selesai. Jadi, aku akan membiarkan kalian bersama," balas Ellina tersenyum.

"Tidak, Ellina. Aku juga ingin berbicara suatu hal padamu," ujar Amanda.

Akhirnya di ruangan itu berkumpullah Ellina, Carlson, dan Amanda. Sesaat tidak ada yang berbicara. Ketiganya merasa canggung untuk memulai. Hingga Ellina memulai pembicaraan terlebih dahulu.

"Apa yang ingin kamu bicarakan, Amanda?" tanya Ellina.

"Ini mengenai keinginanmu untuk bekerja," balas Amanda dengan nada serius.

Seketika suasana di ruangan itu menjadi serius. Ellina menegakkan punggungnya dan menatap lurus tepat ke arah mata Amanda yang juga tengah menatapnya. Tiba-tiba hatinya diselimuti oleh perasaan resah. Seakan Amanda akan mengucapkan suatu kalimat yang bertentangan dengannya.

"Menurutku, lebih baik untuk sementara kamu jangan bekerja," ujar Amanda dengan nada tegas.

"T-tapi, ada apa? Kenapa aku tidak boleh untuk bekerja?" tanya Ellina. Ternyata ini yang membuat hatinya resah.

"Karena aku rasa Kevin masih terlalu kecil untuk ditinggalkan dengan orang lain. Terlebih yang tidak memiliki ikatan apapun dengan keluarga kita. Jadi, demi kebaikan Kevin, lebih baik kamu jangan bekerja dulu," papar Amanda yang membuat pikiran Ellina sedikit terbuka.

Namun, dia tetap ingin membiayai hidupnya sendiri. Ellina tidak ingin bergantung dengan orang lain lagi.

"Tapi, orang itu sudah ku kenal sejak kecil. Dia adalah sahabat masa kecilku. Jadi, menurut ku tidak apa-apa jika Kevin kutinggalkan dengannya," ucap Ellina tetap pada pendiriannya.

"Aku tahu, Ellina. Tapi kita tidak pernah tahu hati seseorang seperti apa. Terlebih orang yang bukan keluarga kita. Lebih baik kamu pikirkan lagi. Dari pada nantinya kamu menyesal karena tidak mempercayai kata-kataku," timpal Amanda dengan nada penuh keyakinan.

***

Bersambung~~

Episodes
1 KEMATIAN SANG SUAMI
2 KEPUTUSAN UNTUK ELLINA DAN KEVIN
3 TERPAKSA MENIKAHI KAKAK IPAR
4 DIPUKULI OLEH AYAH MERTUA
5 PERMINTAAN MAAF
6 MEMINTA IJIN UNTUK KEMBALI BEKERJA
7 UPAYA UNTUK MENGGOYAHKAN HATI
8 API CINTA YANG TERTUNDA
9 PERKARA MENGANTARKAN KEVIN BERSEKOLAH
10 MEMANGGILNYA PAPA
11 HANYA BISA MENYALAHKANNYA
12 MAKAN SIANG DENGAN SANG SUAMI
13 SIKAP YANG MEMBUAT BINGUNG
14 PERASAAN ITU TIDAK BOLEH BERTUMBUH
15 DIPAKSA UNTUK MEMILIKI ANAK DARI CARLSON
16 DIANTARA DUA HATI
17 IRI DAN BENCI DENGAN ELLINA-KEVIN
18 FITNAH SANG ISTRI TUA
19 PASTI MENYENANGKAN BAGIMU
20 HUKUMAN TIDAK BERPERASAAN
21 TIDAK ADA KATA CERAI BAGINYA
22 CARLSON SEDANG PUTUS ASA
23 LAHIRKAN SEORANG PUTRA JIKA INGIN BERCERAI
24 DITUNTUT SANA SINI
25 BERTENGKAR DI DEPAN UMUM
26 SENGAJA TIDAK MEMPUNYAI ANAK DARI CARLSON
27 BELUM BISA MENJADI ISTRI YANG SEMPURNA
28 MEMERGOKI SUAMI DENGAN WANITA LAIN
29 DENGAN SIAPA DIA BERBICARA?
30 TIDAK TEGA MENGATAKAN KEBENARANNYA
31 DIIJINKAN MENGINAP MALAM INI
32 CARLSON DAN KEVIN MENGHILANG
33 SECANGKIR TEH TEMAN BERCERITA
34 UNTUK KEINGINAN YANG LAIN AKU TIDAK BISA
35 LAHIRKAN SATU ANAK UNTUKKU
36 PERDEBATAN MALAM HARI
37 PAGI HARI DI RUMAH PANTI
38 KEDATANGAN AMANDA
39 PERJALANAN PULANG KE RUMAH
40 PULANG KE RUMAH BARU
41 SARAPAN DI RUMAH BARU
42 DITERPA GOSIP MIRING
43 KORBAN PERUNDUNGAN SEJAK DINI
44 MENENANGKAN DIRI DI KAMPUNG HALAMAN
45 MASALAH YANG DIBUAT DUA ISTRINYA
46 MEMBAYAR SEORANG PELAYAN
47 CEMBURU BUTA
48 PARA ISTRI YANG MEMBENCI
49 WAKTUNYA PULANG
50 RAHASIA DUA ISTRI
51 ISTRI BERUBAH, CARLSON TERHERAN
52 TIDUR BERSAMA ISTRI KEDUA
53 BERTEMU NATHAN
54 Pengumuman Hiatus
Episodes

Updated 54 Episodes

1
KEMATIAN SANG SUAMI
2
KEPUTUSAN UNTUK ELLINA DAN KEVIN
3
TERPAKSA MENIKAHI KAKAK IPAR
4
DIPUKULI OLEH AYAH MERTUA
5
PERMINTAAN MAAF
6
MEMINTA IJIN UNTUK KEMBALI BEKERJA
7
UPAYA UNTUK MENGGOYAHKAN HATI
8
API CINTA YANG TERTUNDA
9
PERKARA MENGANTARKAN KEVIN BERSEKOLAH
10
MEMANGGILNYA PAPA
11
HANYA BISA MENYALAHKANNYA
12
MAKAN SIANG DENGAN SANG SUAMI
13
SIKAP YANG MEMBUAT BINGUNG
14
PERASAAN ITU TIDAK BOLEH BERTUMBUH
15
DIPAKSA UNTUK MEMILIKI ANAK DARI CARLSON
16
DIANTARA DUA HATI
17
IRI DAN BENCI DENGAN ELLINA-KEVIN
18
FITNAH SANG ISTRI TUA
19
PASTI MENYENANGKAN BAGIMU
20
HUKUMAN TIDAK BERPERASAAN
21
TIDAK ADA KATA CERAI BAGINYA
22
CARLSON SEDANG PUTUS ASA
23
LAHIRKAN SEORANG PUTRA JIKA INGIN BERCERAI
24
DITUNTUT SANA SINI
25
BERTENGKAR DI DEPAN UMUM
26
SENGAJA TIDAK MEMPUNYAI ANAK DARI CARLSON
27
BELUM BISA MENJADI ISTRI YANG SEMPURNA
28
MEMERGOKI SUAMI DENGAN WANITA LAIN
29
DENGAN SIAPA DIA BERBICARA?
30
TIDAK TEGA MENGATAKAN KEBENARANNYA
31
DIIJINKAN MENGINAP MALAM INI
32
CARLSON DAN KEVIN MENGHILANG
33
SECANGKIR TEH TEMAN BERCERITA
34
UNTUK KEINGINAN YANG LAIN AKU TIDAK BISA
35
LAHIRKAN SATU ANAK UNTUKKU
36
PERDEBATAN MALAM HARI
37
PAGI HARI DI RUMAH PANTI
38
KEDATANGAN AMANDA
39
PERJALANAN PULANG KE RUMAH
40
PULANG KE RUMAH BARU
41
SARAPAN DI RUMAH BARU
42
DITERPA GOSIP MIRING
43
KORBAN PERUNDUNGAN SEJAK DINI
44
MENENANGKAN DIRI DI KAMPUNG HALAMAN
45
MASALAH YANG DIBUAT DUA ISTRINYA
46
MEMBAYAR SEORANG PELAYAN
47
CEMBURU BUTA
48
PARA ISTRI YANG MEMBENCI
49
WAKTUNYA PULANG
50
RAHASIA DUA ISTRI
51
ISTRI BERUBAH, CARLSON TERHERAN
52
TIDUR BERSAMA ISTRI KEDUA
53
BERTEMU NATHAN
54
Pengumuman Hiatus

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!