SIKAP YANG MEMBUAT BINGUNG

"Kenapa? Katanya ingin pergi ke wahana bermain. Ayo, aku temani!" ajak Carlson.

"Sudah kubilang, tidak usah!" seru Ellina membentak.

Seketika Ellina terkejut dengan nada suaranya yang tidak terkontrol. Ellina langsung melihat ke belakang ke arah Kevin yang duduk diam seraya menahan tangis ketakutan.

"Kevin ... Sayang ... ibu tidak bermaksud membentak seperti itu, Nak. Maaf ...." Ellina merasa bersalah pada kedua pria di sebelahnya.

Di gendongnya Kevin ke dalam pelukannya. Diusap untuk bisa menenangkan pria kecil itu. Namun, tak juga membuahkan hasil. Kevin masih tetap menangis meski tidak sampai menjerit.

"Sini, biar Kevin sama aku," ucap Carlson seraya menyodorkan kedua tangannya.

"Tidak usah!" seru Ellina sinis.

"Ellina ... aku tidak tahu apa yang terjadi dengan dirimu. Tadi pagi kamu masih baik-baik saja. Aku minta maaf jika aku memiliki kesalahan padamu. Tapi Kevin masih terlalu kecil. Kasihan dia," ucapan Carlson berhasil membujuk Ellina.

Dengan terpaksa akhirnya Ellina memberikan Kevin yang berada di dalam gendongannya ke pelukan Carlson. Dilihatnya pria itu menenangkan Kevin. Meski awalnya tidak mudah, tetapi lama-lama Kevin menjadi tenang.

"Nah ... anak pintar," ucap Carlson seraya mengusap kepala Kevin dan memberinya kecupan hangat.

"Sekarang Kevin ingin kemana?" tanya Carlson dengan lembut. Berbeda sekali dengan yang terakhir diingat Ellina saat mereka berada di restauran.

"Kepin ingin main di wahana beymain, Om," balas si kecil Kevin dengan polos.

"Oke, apapun untukmu, Boss!" Carlson langsung mengendarai Lexus LM miliknya ke sebuah wahana bermain yang berada tak jauh di pusat ibu kota.

Ellina tergelak dengan ucapan Carlson. Sedangkan Kevin sudah tertawa dalam pelukan sang paman yang sebenarnya sudah menjadi ayah sambungnya.

Sekitar 35 menit kemudian, sampailah mereka di sebuah taman yang memang menjadi salah satu destinasi wisata setiap keluarga ibu kota. Padahal hari ini adalah hari Senin, namun sepertinya para pengunjung juga tidak terlalu peduli dengan hari kerja seperti ini. Terbukti dengan banyaknya wisatawan meski hari ini bukanlah akhir pekan.

Setelah membeli dua tiket untuk dia dan sang istri, Carlson langsung mengajak keluarga kecilnya untuk bermain. Karena Kevin masih berusia empat tahun, jadi wahana ini menggratiskan tiket untuk anak kecil itu.

Pertama-tama yang mereka naiki adalah wahana jincir angin. Kevin terlihat senang saat itu. Sepanjang permainan berlangsung, Kevin tak hentinya tertawa dan berceloteh panjang lebar. Hal itu pun berpengaruh dengan mood Ellina yang sempat tak bagus. Wanita itu menjadi senang dan bahagia jika sang anak juga bahagia.

Satu per satu wahana permainan mereka coba. Dari yang mudah hingga sulit. Dari yang biasa hingga yang memacu adrenaline. Namun, jika mereka bertemu dengan wahana permainan untuk orang dewasa, maka hanya Ellina saja yang menaikinya.

Dari semua beban yang dia pikul, Ellina merasa sangat bebas hari ini. Terlebih wahana untuk orang dewasa memacu adrenalinnya untuk berteriak lebih keras. Mengeluarkan semua emosi yang berada di dalam hati. Ellina lega bahkan sampai membuat air matanya keluar.

"Bagaimana? Senang?" tanya Carlson ketika Ellina baru saja menaiki sebuah wahana yang bernama tornado. Sebuah wahana dengan penyangga di kanan dan kirinya dan membuat para pengunjung terombang ambing di udara ketika menaikinya.

"Senang! Aku bahagia!" seru Ellina dengan suara agak sedikit berteriak.

"Kalau Kevin, bagaimana? Senang tidak?" tanya Ellina dengan suara yang tak kalah heboh dari sebelumnya. Mengulurkan kedua tangannya untuk menggendong sang putra.

"Senang, ibu," balas Kevin seraya menerima uluran tangan sang ibu lalu masuk ke dalam gendongannya.

"Syukurlah," ucap Ellina bahagia.

Tak henti dia tersenyum mengingat bagaimana keseruan mereka hari ini. Kevin senang dan Ellina juga senang. Entah bagaimana dengan Carlson, namun Ellina benar-benar senang dan terlalu malas untuk memikirkan yang lain.

Ellina juga tidak peduli lagi dengan sepasang mata yang sudah mengikuti mereka sejak tadi. Hal terpenting sekarang dia hanyalah kebahagiaan Kevin dan dirinya.

Sudah lama sekali sejak terakhir mereka bersenang-senang bersama David. Ellina merindukan masa itu. Masa bahagia yang tidak akan pernah terlupa apalagi tergantikan. Pelukannya di tubuh sang putra semakin erat. Ellina harus kuat demi satu-satunya peninggalan yang diberikan oleh mendiang David.

Seolah tahu perasaan Ellina yang mengganjal, Carlson berinisiatif untuk membawa mereka ke tempat hiburan lain. Kebetulan wahana bermain ini bersebelahan dengan pantai. Letaknya tidak jauh dan masih bisa ditempuh dengan berjalan kaki.

"Carlson, tapi sekarang sudah sore. Besok Kevin masih harus bersekolah. Khawatir nanti dia malah jadi kelelahan dan kurang beristirahat," ujar Ellina menahan Carlson yang masih ingin mengajak mereka bermain.

"Tidak apa-apa. Jika Kevin lelah, dia bisa beristirahat di mobil. Aku punya kasur busa untuk dia supaya nyaman beristirahat." Carlson beralih pada Kevin yang berada di gendongan Ellina. Mengambilnya dan tersenyum pada anak kecil itu. "Kalau Kevin bagaimana? Masih ingin bermain ke pantai?" tanya Carlson.

"Matih, Om!" seru anak kecil itu bersorak.

"Oke, kita ke pantai sekarang!" ajak Carlson.

Seperti tadi saat mereka hendak makan siang. Tangan kanan dia gunakan untuk menggendong Kevin, sedangkan tangan yang satunya langsung menggenggam tangan Ellina dan menariknya ke sebrang jalan.

Hal itu membuat Ellina menjadi tidak enak. Terlebih dia merasakan suatu getaran aneh di dadanya. Ellina tahu artinya karena dia sudah sering merasakan hal seperti ini ketika dulu bersama dengan David.

Namun, Ellina tidak ingin merasakan hal seperti ini terlebih dengan Carlson. Pria yang masih memiliki istri lain di hidupnya.

Ellina tidak munafik. Dia tetap ingin menjadi yang satu-satunya di hidup seorang pria. Oleh sebab itu, ketika dia setuju menikah dengan Carlson, dia sudah bertekad untuk tidak jatuh cinta atau pun merebut Carlson dari sisi istri pertamanya. Wanita itu bahkan sudah berpikir bahwa dia harus bercerai dengan Carlson suatu saat nanti. Agar Carlson dan Amanda bisa hidup bahagia dan dia juga bisa hidup bersama dengan Kevin, sang putra.

"Nah, sudah sampai," ujar Carlson membuat Ellina menarik diri dari lamunannya.

Ellina tersenyum kecil seraya melihat kedekatan sang anak dengan ayah sambungnya. Ellina menatap laut dengan ombak yang seolah berlomba mencapai pantai terjauh. Angin berhembus agak kencang, membuat udara menjadi sejuk.

"Ibu, apa Kepin boyeh main patiy?" tanya Kevin seraya menunjuk hamparan pasir pantai di depan mereka.

"Boleh, Sayang. Tapi tidak boleh jauh-jauh, ya?" ucap Ellina mengizinkan.

Kini tinggalah sepasang suami istri itu berdua. Menatap pantai sembari mengawasi sang putra.

"Kenapa kamu mengajak kami bermain?" tanya Ellina tiba-tiba.

"Karena aku ingin mengajak kalian saja. Memang tidak boleh?"

"Bukankah kamu membenciku karena sudah menyetujui pernikahan ini? Lalu kenapa sekarang kamu malah bersikap baik seperti ini?"

***

Bersambung~~

Terpopuler

Comments

Herni Herni

Herni Herni

lanjut

2024-05-30

1

Reni Anjarwani

Reni Anjarwani

doubel up thor

2024-05-30

1

Iqlima Al Jazira

Iqlima Al Jazira

karena aku........... 🤔

2024-05-30

1

lihat semua
Episodes
1 KEMATIAN SANG SUAMI
2 KEPUTUSAN UNTUK ELLINA DAN KEVIN
3 TERPAKSA MENIKAHI KAKAK IPAR
4 DIPUKULI OLEH AYAH MERTUA
5 PERMINTAAN MAAF
6 MEMINTA IJIN UNTUK KEMBALI BEKERJA
7 UPAYA UNTUK MENGGOYAHKAN HATI
8 API CINTA YANG TERTUNDA
9 PERKARA MENGANTARKAN KEVIN BERSEKOLAH
10 MEMANGGILNYA PAPA
11 HANYA BISA MENYALAHKANNYA
12 MAKAN SIANG DENGAN SANG SUAMI
13 SIKAP YANG MEMBUAT BINGUNG
14 PERASAAN ITU TIDAK BOLEH BERTUMBUH
15 DIPAKSA UNTUK MEMILIKI ANAK DARI CARLSON
16 DIANTARA DUA HATI
17 IRI DAN BENCI DENGAN ELLINA-KEVIN
18 FITNAH SANG ISTRI TUA
19 PASTI MENYENANGKAN BAGIMU
20 HUKUMAN TIDAK BERPERASAAN
21 TIDAK ADA KATA CERAI BAGINYA
22 CARLSON SEDANG PUTUS ASA
23 LAHIRKAN SEORANG PUTRA JIKA INGIN BERCERAI
24 DITUNTUT SANA SINI
25 BERTENGKAR DI DEPAN UMUM
26 SENGAJA TIDAK MEMPUNYAI ANAK DARI CARLSON
27 BELUM BISA MENJADI ISTRI YANG SEMPURNA
28 MEMERGOKI SUAMI DENGAN WANITA LAIN
29 DENGAN SIAPA DIA BERBICARA?
30 TIDAK TEGA MENGATAKAN KEBENARANNYA
31 DIIJINKAN MENGINAP MALAM INI
32 CARLSON DAN KEVIN MENGHILANG
33 SECANGKIR TEH TEMAN BERCERITA
34 UNTUK KEINGINAN YANG LAIN AKU TIDAK BISA
35 LAHIRKAN SATU ANAK UNTUKKU
36 PERDEBATAN MALAM HARI
37 PAGI HARI DI RUMAH PANTI
38 KEDATANGAN AMANDA
39 PERJALANAN PULANG KE RUMAH
40 PULANG KE RUMAH BARU
41 SARAPAN DI RUMAH BARU
42 DITERPA GOSIP MIRING
43 KORBAN PERUNDUNGAN SEJAK DINI
44 MENENANGKAN DIRI DI KAMPUNG HALAMAN
45 MASALAH YANG DIBUAT DUA ISTRINYA
46 MEMBAYAR SEORANG PELAYAN
47 CEMBURU BUTA
48 PARA ISTRI YANG MEMBENCI
49 WAKTUNYA PULANG
50 RAHASIA DUA ISTRI
51 ISTRI BERUBAH, CARLSON TERHERAN
52 TIDUR BERSAMA ISTRI KEDUA
53 BERTEMU NATHAN
54 Pengumuman Hiatus
Episodes

Updated 54 Episodes

1
KEMATIAN SANG SUAMI
2
KEPUTUSAN UNTUK ELLINA DAN KEVIN
3
TERPAKSA MENIKAHI KAKAK IPAR
4
DIPUKULI OLEH AYAH MERTUA
5
PERMINTAAN MAAF
6
MEMINTA IJIN UNTUK KEMBALI BEKERJA
7
UPAYA UNTUK MENGGOYAHKAN HATI
8
API CINTA YANG TERTUNDA
9
PERKARA MENGANTARKAN KEVIN BERSEKOLAH
10
MEMANGGILNYA PAPA
11
HANYA BISA MENYALAHKANNYA
12
MAKAN SIANG DENGAN SANG SUAMI
13
SIKAP YANG MEMBUAT BINGUNG
14
PERASAAN ITU TIDAK BOLEH BERTUMBUH
15
DIPAKSA UNTUK MEMILIKI ANAK DARI CARLSON
16
DIANTARA DUA HATI
17
IRI DAN BENCI DENGAN ELLINA-KEVIN
18
FITNAH SANG ISTRI TUA
19
PASTI MENYENANGKAN BAGIMU
20
HUKUMAN TIDAK BERPERASAAN
21
TIDAK ADA KATA CERAI BAGINYA
22
CARLSON SEDANG PUTUS ASA
23
LAHIRKAN SEORANG PUTRA JIKA INGIN BERCERAI
24
DITUNTUT SANA SINI
25
BERTENGKAR DI DEPAN UMUM
26
SENGAJA TIDAK MEMPUNYAI ANAK DARI CARLSON
27
BELUM BISA MENJADI ISTRI YANG SEMPURNA
28
MEMERGOKI SUAMI DENGAN WANITA LAIN
29
DENGAN SIAPA DIA BERBICARA?
30
TIDAK TEGA MENGATAKAN KEBENARANNYA
31
DIIJINKAN MENGINAP MALAM INI
32
CARLSON DAN KEVIN MENGHILANG
33
SECANGKIR TEH TEMAN BERCERITA
34
UNTUK KEINGINAN YANG LAIN AKU TIDAK BISA
35
LAHIRKAN SATU ANAK UNTUKKU
36
PERDEBATAN MALAM HARI
37
PAGI HARI DI RUMAH PANTI
38
KEDATANGAN AMANDA
39
PERJALANAN PULANG KE RUMAH
40
PULANG KE RUMAH BARU
41
SARAPAN DI RUMAH BARU
42
DITERPA GOSIP MIRING
43
KORBAN PERUNDUNGAN SEJAK DINI
44
MENENANGKAN DIRI DI KAMPUNG HALAMAN
45
MASALAH YANG DIBUAT DUA ISTRINYA
46
MEMBAYAR SEORANG PELAYAN
47
CEMBURU BUTA
48
PARA ISTRI YANG MEMBENCI
49
WAKTUNYA PULANG
50
RAHASIA DUA ISTRI
51
ISTRI BERUBAH, CARLSON TERHERAN
52
TIDUR BERSAMA ISTRI KEDUA
53
BERTEMU NATHAN
54
Pengumuman Hiatus

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!