"Hari ini kamu tidak di beri makan dan minum,itu hukuman untuk anak tidak tau diri seperti mu":Ucap papa zia,zia menunduk sembari memainkan jari-jarinya.
"Dan uang jajan kamu saya kurangi lagi,saya sudah tak sudi memberikan uang saya ke anak pembunuh sepertimu,jika ingin mencari uang,makan cari pekerjaan dan jangan hanya menyusahkan saya":Air mata zia pun jatuh seketika saat mendengar ucapan sarkas dari papanya,menyusahkan?bahkan zia tak tau dimana letak dia menyusahkan,bahkan ia tak pernah meminta mereka untuk menemaninya atau hanya sekedar membelikan obat untuknya,dimana letak menyusahkan itu,ia bahkan selalu diam saat menerima hukuman dari papanya,bahkan ia juga tak pernah mengeluh akan hal itu.
"Ini uang saku kamu,dan setelah ini jangan pernah menerima uang saya sepeserpun":Zia mengambil tiga lembar uang berwarna merah itu lalu berlalu dari sana,ia tau bahwa mereka tak nyaman dengan kehadirannya.
Zia tiba di sekolah dan seperti biasa ia akan selalu menjadi cibiran siswa/i disana,ia tak tau apa yang sudah ia lakukan sampai semua orang begitu benci terhadap dirinya,apakah Ia memang tak pantas untuk hidup,agar semua orang merasa bahagian akan kepergiannya?,zia akan lakukan itu,tapi ia harus menemukan bukti bahwa ia bukan pembunuh.
zia melihat Robert yang saat ini berada di kelas dan hanya ada beberapa siswa saja,ia ingin mengucapkan terima kasih karena telah membantunya membawa dirinya ke uks.
"Makasih udah bantuin zia":Ucapnya membuat Robert menaikkan sebelah alisnya,mengingat apa yang pernah ia lakukan,sampai ia mendapatkan jawaban.
"Hmm,sama-sama":Zia menganggukan kepala setelah itu ia pun pergi ke bangkunya,dan duduk dengan tenang,Robert melihat itu merasa bahwa zia bukan lah anak yang susah untuk bergaul,hanya saja kebanyakan orang tidak menyukainya,mengapa ia tau?,karena ia tak sengaja mendengar pembicaraan siswa lain yang mencemoh zia,bahkan Robert merasa zia tak pernah mencari masalah dan akan selalu diam dan menerima perlakuan tidak mengenakan dari yang lain.
...
Zia terduduk di bangku taman belakang sekolah,dengan satu kota susu dan satu roti,ia tak ingin membeli makanan lain,karena ia harus menghemat,mengingat perbuat papanya dan perkataan papanya tadi,air matanya jatuh begitu saja dengan mulut yang mengunyah roti.
Bahu itu terlihat bergetar dengan suara sesegukan dan tangisan yang sangat terdengar pilu.
"Zia sakit pah,apa kah zia memang gak pantas hidup,sakit seluruh tubuh zia terasa remuk,papa yang sangat zia cintai,begitu tega menyakiti zia,kapan zia bahagia pah,mah,abang kembar,kapan kalian perduli dengan zia,sudah 17 tahun kalian membuat hidup zia begitu menderita,apakah zia harus mati dulu baru lah kalian bahagia atas kepergian zia":Ucapnya di tengan air mata yang terus keluar.
"Zia capek pah,mah,zia selalu mendapatkan hukuman dari papa,yang bahkan kesalahan satu pun gak pernah zia lakukan,zia juga anak kalian,zia ingin ketika zia pergi,zia ingin kalian memeluk zia,walau pun zia sudah gak bernafas lagi.Zia selalu takut dengan papa yang selalu menampar,mencaci,mencambuk zia,zia akan buktikan kalau zia bukan pembunuh zeya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Ari Peny
6 th + 17 th lo 23 th dong zia kok msh sma
2024-07-08
2
Cherry🍒
air mataku Lo ya netes
2024-06-25
0