Bab. 13

"Ayo pulang," ajak Kevin pada Safira yang saat ini sedang bermain dengan putri kakaknya.

"Sebentar, Pak. Aku masih belum puas bermain dengan Moana," sahut Safira.

Tanpa rasa takut sedikitpun, wanita itu berani menjawab ucapan Kevin.

Apa Safira tidak tahu kalau saat ini Kevin sedang kesal?

Bicara empat mata bersama Sean membuat moodnya bertambah jelek.

Entah apa yang Sean katakan, sampai-sampai Kevin memutuskan untuk kembali ke apartemen pribadinya.

"Jangan cemburu, dulu aku dan Safira sama sekali nggak ada hubungan seperti itu. Aku bahkan belum sempat menyentuhnya." Sean menghampiri Kevin dan berusaha menjelaskan semuanya.

Pasalnya, Kevin terus menuduhkan menggunakan pelet untuk menarik perhatian Safira.

"Tetap saja, lo pake cara licik supaya Safira tergila-gila sama lo!" ketus Kevin.

Berbagai cara sudah Kevin lakukan agar Safira melihatnya. Namun, tetap saja, Safira tidak pernah meliriknya sama sekali kecuali untuk urusan pekerjaan.

"Ya mungkin saja kamu kurang lembut, nggak romantis dan sedikit... arogan." ucapan Sean sontak membuat mata Kevin membulat sempurna dengan rahang mengeras.

"Sok tahu lo!"

"Aku tahu semua tentang kamu, Vin." Sean mengusap kepala Kevin yang kini sudah lebih tinggi darinya itu. "Kisah cinta kamu mirip sama papa. Mengejar mama yang dulu dinginnya seperti kutub utara. Susah dicairkan," lanjutnya sembari terkekeh.

Kevin berdecak, menyingkirkan tangan Sean yang ada di kepalanya. "Gue balik dulu. Makasih sarannya."

Sean mengangguk. Lalu memeluk erat Kevin sebelum adiknya itu pergi. "Ingat, pakai kelembutan kurangi sikap menyebalkan mu. Atau kamu bisa mengikatnya selamanya dengan cara ektrem," bisiknya.

"Maksudmu?" dahi Kevin berkerut. Ia tidak paham dengan ucapan sang kakak.

"Dasar bodoh! Dua puluh enam tahun ini apa yang kamu lakukan hah?!" kesal Sean mulai terpancing emosi.

Dia bahkan sering keluar masuk klub malam, kenapa adiknya ini berpura-pura tidak tahu apapun.

Atau jangan-jangan selama ini Kevin masih perjaka?

"Nggak mungkin, bocah sialan macam kamu masih perjaka," kata Sean dengan bibir menganga tak percaya.

Kevin menggaruk tengkuk lehernya sambil nyengir kuda. "Gue masih polos."

•••

Kevin berdiri di sandaran balkon sambil menyesap satu batang rokok. Lalu membuang asapnya ke udara.

Matanya terpejam menikmati udara segar malam hari yang masuk ke saluran pernafasannya.

Setelah sekian lama, Kevin kembali menyesap benda tak bermanfaat itu.

Pikirannya kacau balau. Kevin butuh meluapkannya dengan ini.

"Sudah pukul sebelas malam. Anda tidak berniat tidur?" samar-samar terdengar suara langkah kaki mendekat.

Kevin memasang wajah datar tanpa menoleh sedikitpun ke belakang.

"Tidur duluan. Aku belum mengantuk." Kevin hendak kembali menyesap rokok itu namun sudah lebih dulu disambar oleh Safira.

"Rokok tidak baik untuk kesehatan anda," sahut Safira sembari membuangnya. "Anda tidak membaca label peringatan yang tertera disini?" kata Safira lagi.

"Bukan urusan kamu," ketus Kevin lalu berbalik dan melewati Safira begitu saja.

"Ada apa dengan anda? Tidak biasanya anda bersikap seperti—"

"Aku bilang bukan urusan kamu, Fira! jadi, berhentilah bertanya!" bentak Kevin sontak membuat wanita itu tersentak kaget dengan kedua tangan mengepal erat.

"Keluar dari kamarku. Aku butuh waktu sendiri," titah Kevin menunjuk pintu keluar. "Lain kali ketuk pintu sebelum masuk. Benar-benar tidak sopan!"

Kevin berlalu begitu saja dan masuk ke kamar mandi. Sementara Safira, ia diam mematung seperti wanita bodoh.

"Kenapa aku merasa seperti seorang pacar yang sedang dicampakkan?" gumamnya kesal. Padahal, Kevin yang memintanya untuk tinggal. Tapi pria itu juga yang mengacuhkannya.

••••

"Apa jadwalku pagi ini?" tanya Kevin.

Mereka berdua sudah sampai di kantor beberapa menit lalu dan sedang berjalan menuju ke ruang an.

"Ada rapat yang akan membahas tentang peluncuran produk terbaru dan juga pemegang saham," jawab Safira membuka catatannya.

Kevin mengangguk.

"Tapi sebelum itu anda harus bertemu dengan nona Chelsea," ucap Safira lagi.

Membuat jadwal seperti ini tidaklah mudah untuk Safira. Ia rela tidak tidur semalaman untuk mengaturnya.

"Ada lagi?" Kevin melirik Safira yang sepertinya ingin kembali bicara.

"Nanti malam anda harus menghadiri pesta ulang tahun—"

"Nggak bisa," sahut Kevin memotong ucapan Safira.

Ia sudah cukup lelah dengan jadwal dan tumpukan berkas.

"Kenapa? Mereka salah satu penyumbang saham berbesar kita,Pak."

"Aku nggak peduli." Kevin memangku kedua tangan, menatap lurus ke depan. "Mama memintaku pulang bersamamu malam ini."

Ya, setelah berpikir cukup keras, semalam Kevin mengatakan semua pada Violet. Kalau Kevin menolak dijodohkan.

Violet malah meminta Kevin membawa wanita itu ke mansion utama.

"Saya?" Safira menunjuk dirinya sendiri. "Untuk apa?" tanyanya dengan bingung.

Mereka tidak sedekat itu sampai-sampai Safira harus bertemu dengan nyonya besar.

"Entahlah." Kevin mengangkat bahunya.

"Bukan bermaksud tidak sopan, tapi saya harus menolaknya, Pak." kata Safira sembari menghela nafas. Takut kalau ucapannya membuat mood Kevin berantakan.

Benar saja dugaan Safira, raut wajah Kevin berubah menyeramkan.

"Alasannya?"

"Saya sudah memiliki janji bertemu dengan seseorang malam ini," jawab Safira meremas ujung roknya.

"Kalau begitu, batalkan. Mama lebih penting dari pertemuan mu dengan seseorang itu." Kevin beranjak dari tempat duduknya.

Kevin tidak peduli siapa yang ingin Safira temui, yang jelas wanita itu sudah terikat kontrak dengannya dan tidak akan pernah bisa pergi kemanapun tanpa izin darinya.

"Maaf saya tetap tidak bisa," sahut Safira.

Kevin berdecih. "Memangnya siapa yang ingin kamu temui sampai membuatmu berani menolak ku?" tanyanya sinis.

"Ini urusan pribadi, saya tidak bisa mengatakannya pada anda." Safira berjalan keluar menuju ke ruang rapat. Meninggalkan Kevin yang masih diam dengan rahang mengeras.

"Sebenarnya siapa seseorang yang ingin dia temui?" Kevin melonggarkan dasinya dengan nafas memburu.

Terpopuler

Comments

Eva Karmita

Eva Karmita

Kevin penasaran ayo selidiki dulu Vin kira" siapa 🙄 orang sepesial kh ..??!

2024-05-20

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!