Hari pun berganti, hubungan Malena dan Marvin semakin baik saja meskipun mereka berdua tak pernah bertegur sapa di lingkungan sekolah.
Akan tetapi jika mereka berdua tak sengaja bertemu maka hatilah yang saling menyapa dengan debaran lembut nan syahdu di hati masing-masing.
Malena benar-benar menjaga dirinya dengan baik begitu pun dengan Marvin. Karakter keras dan disiplin masih terus diterapkan oleh sang guru. Sedangkan Marvin pun sama, ia juga sibuk dengan kegiatannya di OSIS dan juga olahraga.
Selebihnya, Marvin sudah mulai betah berada di dalam kelas. Tak pernah lagi ia bolos belajar untuk semua mata pelajaran terkhusus mata pelajaran Biologi.
Elsa dan semua teman-temannya pada tak percaya dengan apa yang terjadi. Mereka pikir Marvin salah minum obat hingga bisa berubah sangat baik dan serius seperti itu.
"Gak usah kaget gitu lah, bentar lagi 'kan kita ujian, jadi boleh dong aku serius dikit," ucap Marvin menjawab semua tatapan teman-temannya.
"Ah iya sih, kita udah mau ujian hari senin, kalo gak aktif sekarang, ya rugilah kita. Bisa-bisa nilai kita anjlok," sahut Dion sang ketua kelas.
"Nah, itu kamu tahu Yon. Jadi mari kita belajar dengan rajin karena cita-cita gak akan bisa tercapai kalau kita malas. Aku aja nyesel banget lho, karena selama ini terlalu aktif dengan organisasi dan juga hobi di luar sampai lupa sama tugas utama di sekolah ini untuk belajar," balas Marvin serius.
"Wah, Kamu dikasih sarapan apa tadi sama tante Indira sampai ngomongnya jadi adem gini," timpal Reno sang sahabat. Yang lain langsung tertawa membenarkan.
Marvin tak menjawab tapi hanya mengulas senyum, bukan mamanya yang memberi sarapan pagi tadi. Tapi Malena, sang guru sekaligus istrinya. Pagi-pagi sekali, ia ke rumah sakit untuk menjumpai istrinya itu karena sangat kangen.
Karena ada Martin, sang abang yang berjaga di rumah sakit itu, maka ia membawa Malena sembunyi-sembunyi ke dalam mobil, ia mendapatkan sarapan bibir manis sang istri yang sangat candu bagi dirinya setelah menikah.
"Hey! Melamun! Pasti minum vitamin spesial nih sebelum ke sekolah sampai senyum-senyum sendiri!" tegur Dion dengan pikiran kotornya. Ia curiga kalau Marvin menemui pacar-pacarnya dulu sebelum berangkat ke sekolah.
"Iya dong. Vitamin istimewa yang mengandung gizi yang sangat tinggi," jawab Marvin dengan otak mulai bertraveling pada wajah cantik istrinya.
Bibirnya kembali mengulas senyum menunjukkan kalau ia benar-benar sangat bahagia, meskipun hanya dengan membayangkan Malena dan Malena saja.
"Kamu kenapa sih Vin. Kayak orang lagi sakau tahu gak?" tegur Elsa tak suka dengan ekspresi yang ditunjukkan oleh Marvin.
"Senyum-senyum gaje kayak gitu, bikin kesel aja!" lanjut gadis itu dengan hati yang mulai mencurigai kalau Marvin banyak berubah akhir-akhir ini. Dengan alasan bimbel setiap hari, anak itu tak pernah mau jalan lagi bersama dengannya. Tak pernah menjawab telpon atau chatnya karena katanya lagi off dan ingin serius belajar.
Sungguh benar-benar sangat menyebalkan, sampai ia curiga kalau pria itu sudah mempunyai kekasih lain selain dirinya.
"Kamu gak asik Vin. Udah berubah kayak anak cewek. Gak mau kemana-mana. Sebel tahu gak?" gerutu Elsa lagi. Yang lain pun membenarkan.
Marvin memang banyak berubah, ia baru bergabung dengan teman kalau untuk berolahraga ringan setelah itu ia pasti pamit untuk cepat pulang.
"Aku pengen jadi dokter kayak bang Martin, jadi aku harus serius belajar. Aku gak mau terlambat dan menyesal. Cukup yang kemarin-kemarin itu, aku udah banyak bolos belajar. Sekarang aku punya tujuan hidup," senyum Marvin seraya mengeluarkan buku catatan biologinya tapi langsung ditarik paksa oleh Elsa.
"Kembalikan Sa. Ada ilmu di dalamnya," tegur Marvin tak suka. Ia langsung menarik kembali buku itu tapi Elsa tetap bertahan tidak memberikannya.
"Apa karena Miss Malena kamu berubah Vin?" tantang Elsa marah.
"Sejak waktu itu, kamu sok mau serius belajar untuk remedial. Sekarang malah gak mau gabung kita-kita lagi. Kamu dicekoki apa sama Miss perawan tua itu heh?!"
"Jaga mulut kamu Sa!" bentak Marvin tak suka.
"Kenapa? Kamu gak suka? Atau kamu benar-benar sudah dicekoki sama guru yang sangat kamu benci itu iyya?!"
Marvin pun menghela nafasnya, ia harus tenang atau hubungannya dengan Malena yang harus ia rahasiakan terbongkar.
"Gak dicekoki apa-apa. Aku kira semua guru di sini sama dengan Miss Malena, mereka semua ingin kita ini serius belajar dan fokus pada tujuan atau cita-cita yang ingin kita capai," balas Marvin berusaha untuk santai.
"Ingat, tak ada guru yang ingin melihat siswa mereka hancur dan tidak berhasil. Mereka semua ingin siswa-siswinya sukses di sekolah dan di lingkungan yang lainnya."
Dion dan Reno manggut-manggut. Ia setuju dengan perkataan Marvin. Mereka berdua pun kembali ke bangku mereka masing-masing untuk membuka catatan biologi dan belajar mandiri.
Hari ini, Miss Malena izin tak masuk mengajar karena harus berada di rumah sakit untuk menemani ayahnya menjalani pemasangan ICD jantung.
ICD transvenous atau “tradisional”, seukuran stopwatch, ditanam di bawah kulit tepat di bawah tulang selangka. Ini terdiri dari generator pulsa dan kabel, yang disebut lead. Generator pulsa berisi baterai dan komputer kecil. Satu atau lebih kabel timah menghubungkan generator denyut ke lokasi tertentu di jantung.
ICD merespons ritme jantung tidak teratur yang mengancam jiwa dari bilik jantung bagian bawah dengan tempo yang mengoreksi ritme cepat dan meningkatkan detak jantung normal, atau kejutan (defibrilasi) yang mengatur ulang ritme jantung untuk mencegah serangan jantung mendadak. ICD juga mencatat dan menyimpan informasi tentang ritme jantung pasien dan terapi yang diberikan oleh ICD untuk ditinjau oleh dokter.
Sebenarnya, Marvin ingin sekali menemani istrinya itu di rumah sakit tapi karena waktunya adalah pagi dan merupakan waktu belajar, ia pun hanya bisa berdoa di sekolahnya, berharap operasi itu berjalan lancar. Apalagi papa dan mamanya juga ada di tempat itu untuk menemani sang istri.
Elsa pun memberikan buku catatan Marvin setelah mencoret-coretnya dengan kata-kata yang sangat tidak sopan.
"Nih, ambil buku Miss pertu mu itu!" ucap Elsa dengan wajah masih ditekuk.
"Kamu kenapa sih?" tanya Marvin dengan wajah yang ikut kesal seraya mengambil buku catatannya itu.
"Kamu aneh. Kamu berubah Vin. Kamu gak ada waktu lagi sama aku!" gerutu Elsa.
"Maaf Sa. Hubungan kita hanya teman jadi gak usah berharap lebih," jawab Marvin santai.
"Apa Vin?!"
🌻
*Like dan ketik komentar agar author semangat updatenya oke?*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
🍾⃝ ʀɪͩᴠᷞᴀͧɴᷡᴀͣ🍒⃞⃟🦅
Marvin berubah bukan krn ada kekasih lgi sih Elsa,tpi lebih tepatnya istrinya
2024-10-09
0
Bang Ipul
kuras jelas km sa
2024-10-06
0
Shyfa Andira Rahmi
diihhh ktanya jelek sekarang cantik plin plan sekali anda🙄🙄
2024-09-04
1