Bab 14 Dasar Manja!

Malena tak sadar menggenggam handphonenya dengan sangat kuat. Entah kenapa hatinya sangat tak nyaman dan bahkan cemburu melihat foto-foto yang baru saja dikirim oleh Elsa di grup WhatsApp kelas. Akan tetapi ia berusaha untuk tenang. Ia tak boleh terpancing dan berakibat fatal untuk statusnya sebagai seorang guru.

Dengan cepat ia mengetik kisi-kisi materi ujian yang akan ia berikan pada hari senin pekan depan, sesuai yang ia jadwalkan. Kemudian setelah itu ia menambahkan sebuah pesan singkat untuk membalas beberapa gambar yang cukup romantis antara Elsa dan juga Marvin, suaminya.

[Grup ini adalah grup belajar. Jadi Miss harap, tak ada pesan tulisan atau pesan gambar yang tak sopan yang dikirim ke grup ini.]

[Mohon maaf, Miss hapus gambar-gambarnya 🙏]

Setelah mengetik pesan peringatan itu, ia pun segera menghapus gambar-gambar tak sopan itu karena ia adalah salah satu admin grup, dan juga adalah istri dari tokoh utama dalam gambar itu.

Mencari nomor Marvin, ia juga mengirim pesan kalau anak itu harus siap belajar karena ia akan segera menuju ke rumahnya.

Tak ada jawaban dari Marvin, meskipun sudah bercentang dua. Akan tetapi ia tak perduli. Ia yakin Pak Andrian dan istrinya pasti sudah memberi tahu sang anak untuk siap belajar.

Masih dengan perasaan kesal, ia segera berpakaian dan bersiap untuk berangkat ke rumah Andrian, orang tua Marvin. Tanggung jawabnya harus ia tunaikan meskipun semangatnya untuk mengajar sudah berkurang 50 persen.

Kamu hanya istri dadakan yang seharusnya tahu diri Len, buang perasaan memilikimu yang terlalu banyak itu, atau kamu akan kecewa, ucapnya dalam hati untuk memberikan semangat pada dirinya sendiri.

Menggunakan taksi, ia pun sampai di rumah besar dan mewah itu dalam hitungan menit saja. Maklumlah, tak ada kemacetan yang berarti di dalam perjalanannya ke tempat itu.

Seorang pelayan langsung menyambutnya saat ia memperkenalkan diri dan menyampaikan tujuannya untuk datang.

"Silahkan masuk Miss, ibu sudah lama menunggu," ucap sang pelayan dengan sopan.

"Terimakasih banyak," balas Malena kemudian mengikuti langkah sang pelayan ke dalam rumah yang sangat besar dan luas itu.

Malena yang pernah sekali ke rumah itu untuk acara yayasan tak menyangka kalau di bagian dalam rumah itu, ternyata begitu mewah dan juga sangat luas.

Malena terus berjalan ke bagian dalam rumah melalui ruangan demi ruangan sampai kelelahan sendiri. Rasanya ia ingin memakai skuter saja kalau ia masih harus melewati sebuah kolam renang di tengah bangunan berlantai 3 itu.

Langkahnya terhenti sejenak saat melihat seorang pria yang ia kenal sedang berenang dengan gaya yang sangat indah di dalam kolam.

"Astaghfirullah," ucapnya terpekik kaget saat Marvin keluar dari kolam renang dengan hanya menggunakan celana renang yang hanya bisa menutupi alat reproduksinya.

"Ya Allah, anak itu masih SMA, tapi tubuhnya seperti anak usia 25 tahun." Dada Malena berdebar tak karuan melihat penampilan Marvin yang sangat luar biasa itu.

Ia pun menutup wajahnya berpura-pura tak melihat kemudian segera berlari mengikuti pelayan yang sudah berjalan terlebih dahulu.

Tak lama kemudian ia pun tiba di sebuah ruangan yang sepertinya merupakan ruangan keluarga, dimana Indira sudah menunggu dengan suka cita.

Wanita paruh baya itu langsung memeluk Malena dengan penuh kasih sayang sampai Malena jadi risih sendiri.

"Saya sudah lama menunggu Miss, mau makan dulu gak? Supaya ngajarnya semangat?"

Malena tidak langsung menjawab. Sungguh dadanya masih berdebar melihat tubuh Marvin, yang notabene adalah suaminya sendiri.

"Miss? Ada apa?" tanya Indira bingung.

"Ah gak Bu. Saya hanya gak fokus saja, maaf hehehe," jawab Malena terkekeh kecil untuk menutupi rasa malunya memikirkan Marvin.

"Jadi kita makan dulu nih?" lanjut Indira menawarkan.

"Ah gak usah Bu maaf. Takutnya kalau kekenyangan saya jadi ngantuk dan malah tertidur di sini, hehehe," kekeh Malena lagi.

"Ah gak seru lah, masak datang langsung ngajar. Kita ngobrol-ngobrol dulu lah Miss. Waktu masih panjang juga," ucap Indira dengan senyum bahagianya. Entah kenapa ia sangat suka dengan gadis yang menjadi guru di yayasan milik keluarganya itu.

"Duh Ibu, saya sudah dibayar mahal lho, masak saya tidak tahu diri dan langsung makan," balas Malena dengan perasaan tak nyaman. Ia tipe orang yang disiplin dan ia hanya punya waktu sekitar 2 jam di rumah itu sebelum pergi ke rumah sakit lagi.

Indira menghela nafasnya, ia merasa kecewa tapi ia juga sadar kalau Marvin lebih membutuhkan guru ini untuk belajar, atau cita-citanya menjadi dokter seperti kakaknya akan batal.

"Ah iya deh, tapi minum-minum boleh dong Miss, sembari menunggu Marvin selesai di kamarnya," ucap Indira mengalah. Malena pun setuju, minum secangkir teh hangat mungkin bisa membuatnya lebih relaks karena harus bertemu dengan Marvin yang notabene adalah suaminya sendiri.

Malena pun mulai menikmati suguhan minuman dari sang tuan rumah dengan santai sembari menjawab beberapa pertanyaan-pertanyaan ringan dari sang ibu mertua.

Marvin keluar dari kamar mandi dalam keadaan yang sudah sangat segar. Setelah berenang tadi, ia kembali ke kamarnya untuk mandi lagi. Menyemprotkan parfum ke seluruh tubuhnya, setelah itu memakai kaos putih polos untuk menutupi tubuhnya yang sangat atletis karena rajin berolahraga.

Sebuah celana kargo pendek ia gunakan sebagai bawahannya. Menatap dirinya di depan kaca, ia pun berdecak kagum dengan ketampanannya yang paripurna.

Pantas saja banyak gadis yang rela menyerahkan dirinya secara gratis, karena aku memang sangat menarik, ucapnya dengan perasaan yang sangat bangga.

Tapi tiba-tiba ia jadi teringat pada Miss Malena, guru perawan tua yang ternyata sudah menjadi istrinya itu. Dadanya langsung berdebar tanpa ia komando.

"Hey! Ada apa denganku?" ucapnya kesal. "Kenapa aku harus mengingatnya padahal aku punya banyak pacar di luar sana," lanjutnya geram.

Untuk menghilangkan pikirannya yang tiba-tiba mengarah ke guru biologi yang mempunyai netra bulat dan Indah itu ia pun segera keluar dari kamarnya untuk menuju ke ruang makan. Ia sangat lapar setelah beberapa puluh menit berenang.

Di dalam ruang keluarga ia melihat mamanya dan langsung mendudukkan dirinya di samping wanita cantik itu.

"Mah, pengen makan," ucapnya manja tanpa melihat siapa yang sedang bersama wanita yang telah melahirkannya itu.

"Ish manja," gumam Malena tak sadar.

Marvin langsung mengangkat wajahnya dan begitu kagetnya ia, karena guru yang baru saja ia pikirkan ada di hadapannya.

"Kenapa Miss ada di sini?" tanyanya cepat-cepat untuk menutupi rasa malunya.

"Kamu gak baca wa kamu ya?!" balas Malena dengan tatapan tajam dari balik kacamatanya.

"Ya Allah Marvin. Kamu gak sopan sama guru kamu. Dasar kamu ya!" ucap Indira ikut menatap Marvin tajam.

"Salim sama Miss Malena!" titah wanita paruh baya itu dan langsung membuat Marvin menggaruk kepalanya yang tak gatal.

🌻

*Like Like Like. Komen Komen Komen!*

Terpopuler

Comments

Lies Atikah

Lies Atikah

lena jangan terlalu pd lah bisa jaga perasaan

2025-01-17

0

Neulis Saja

Neulis Saja

kan Lenanya pakai hijab jadi dalamnya pakai isyarat saja kan gak boleh bersentuhan walau sdh jadi suami istri tapi kan orang tuamu tdk tahu

2024-10-15

0

🍒⃞⃟🦅Rivana84

🍒⃞⃟🦅Rivana84

oh ya thorrr emg ibu Lena blm tau ya kalo anaknya udh nikah?

2024-10-09

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Perawan Tua
2 Bab 2 Keinginan Ibu
3 Bab 3 Sumpah Farel
4 Bab 4 Rencana Marvin
5 Bab 5 Solo Hiking
6 Bab 6 Dagingnya Alot
7 Bab 7 I Love Monday
8 Bab 8 Taktik Elsa
9 Bab 9 Ujian Remedial
10 Bab 10 Ingin Bertemu
11 Bab 11 Ditanggung BPJSkah?
12 Bab 12 Guru Jujur
13 Bab 13 Calon Menantu
14 Bab 14 Dasar Manja!
15 Bab 15 Anak Kecil?
16 Bab 16 Cuma Nanya
17 Bab 17 Tema Pembuahan
18 Bab 18 Ada CCTV
19 Bab 19 Ketakutan Malena
20 Bab 20 Hanya Teman
21 Bab 21 Harus Tanggung Jawab
22 Bab 22 Drama Elsa
23 Bab 23 Butuh Istirahat
24 Bab 24 Perlu Diculik
25 Bab 25 Kalimat Terkutuk
26 Bab 26 Saya Hamil
27 Bab 27 Takut Mati
28 Bab 28 Suami Brondong
29 Bab 29 Pengen Pelukan
30 Bab 30 Siapa Takut?
31 Bab 31 Miss Rachmah
32 Bab 32 Wanita Rahasia
33 Bab 33 Menantu Impian
34 Bab 34 Perang Saudara
35 Bab 35 Terserah!
36 Bab 36 Emosi Jiwa
37 Bab 37 Calon Pebinor
38 Bab 38 Boleh Gabung?
39 Bab 39 Keinginan Marthin
40 Bab 40 Marthin Membeku
41 Bab 41 Siapakah Dia?
42 Bab 42 Gak Percaya!
43 Bab 43 Doa Makan
44 Bab 44 Makanan Kesukaan
45 Bab 45 Malena Undur Diri
46 Bab 46 Kekhwatiran Marvin
47 Bab 47 Anunya Pasti Anu
48 Bab 48 Hanya Sedikit
49 Bab 49 Besok Pasti Bertemu
50 Bab 50 Rindu Malena
51 Bab 51 Merasa Bersalah
52 Bab 52 Tak Ada Waktu
53 Bab 53 Semoga Saja
54 Bab 54 Tidur Disini Saja
55 Bab 55 Gak Bisa Anu
56 Bab 56 Anu Lagi
57 Bab 57 Nanti Cegukan
58 Bab 58 Tak Akan Memaafkan
59 Bab 59 Hati Yang Luka
60 Bab 60 Siapa Takut?
61 Bab 61 Jelaskan Padaku!
62 Bab 62 Pergilah!
63 Bab 63 Praktek Tema Pembuahan
64 Bab 64 Gelombang Rindu
65 Bab 65 Gak Lolos Sensor
66 Bab 66 Stop It!
67 Bab 67 Pengen Mimik
68 Bab 68 Merasa Insecure
69 Bab 69 Milik Siapa?
70 Bab 70 Harus Pergi
71 Bab 71 Ketakutan Malena
72 Bab 72 Akhirnya Sah
73 Bab 73 Demi Nyawa Pasien
74 Bab 74 Cara Kotor
75 Bab 75 Rindu Anu
76 Bab 76 Gaun Pengantin
77 Bab 77 Sport Jantung
78 Bab 78 Dibuka Saja
79 Bab 79 Lezatnya Malena
80 Bab 80 Anu Gak Ya?
81 Bab 81 Sudah Hancur
82 Bab 82 Nyesel?
83 Bab 83 Nikmat Atau Musibah
84 Bab 84 Pagi-pagi Anu
85 Bab 85 Tersinggung
86 Bab 86 Cocok Jadi Istri
87 Bab 87 Tak Sabar
88 Bab 88 Kenapa Diam?
89 Bab 89 Jangan Macam-macam
90 Bab 90 Adegan Anu
91 Bab 91 Hasrat Menggebu
92 Bab 92 Marvin Junior
93 Bab 93 Pria Aneh
94 Bab 94 Semakin Anu
95 Bab 95 Melanie Kesal
96 Bab 96 Terlalu Wah
97 Bab 97 Cut Cut Cut!
98 Bab 98 Pagi Panas
99 Bab 99 Aku Kok Belum Ya?
100 Bab 100 Janji Pebinor
101 Bab 101 Malena Kah?
102 Bab 102 Julia!!!!
103 Bab 103 Aku Kangen
104 Bab 104 Kamu Bau!
105 Bab 105 Benci Kamu
106 Bab 106 Bodyguard Tampan
107 Bab 107 Ingin Pergi
108 Bab 108 Tambah Ngambek
109 Bab 109 Nyari Apa?
110 Bab 110 Gak Capek
111 Bab 111 Lanjut Gak Nihh?
112 Bab 112 Numpang Makan
113 Bab 113 Sehat Lahir Batin
114 Bab 114 Percepat Lahiran
115 Bab 115 Cuma Icip-icip
116 Bab 116 Oeeeeek
117 Bab 117 Siapa Kamu?
118 Bab 118 Padahal Suhu
119 Bab 119 Ya Ampun!
120 Bab 120 Uhuk Uhuk
121 Bab 121 Happy Ending
122 Uhuyyy
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Bab 1 Perawan Tua
2
Bab 2 Keinginan Ibu
3
Bab 3 Sumpah Farel
4
Bab 4 Rencana Marvin
5
Bab 5 Solo Hiking
6
Bab 6 Dagingnya Alot
7
Bab 7 I Love Monday
8
Bab 8 Taktik Elsa
9
Bab 9 Ujian Remedial
10
Bab 10 Ingin Bertemu
11
Bab 11 Ditanggung BPJSkah?
12
Bab 12 Guru Jujur
13
Bab 13 Calon Menantu
14
Bab 14 Dasar Manja!
15
Bab 15 Anak Kecil?
16
Bab 16 Cuma Nanya
17
Bab 17 Tema Pembuahan
18
Bab 18 Ada CCTV
19
Bab 19 Ketakutan Malena
20
Bab 20 Hanya Teman
21
Bab 21 Harus Tanggung Jawab
22
Bab 22 Drama Elsa
23
Bab 23 Butuh Istirahat
24
Bab 24 Perlu Diculik
25
Bab 25 Kalimat Terkutuk
26
Bab 26 Saya Hamil
27
Bab 27 Takut Mati
28
Bab 28 Suami Brondong
29
Bab 29 Pengen Pelukan
30
Bab 30 Siapa Takut?
31
Bab 31 Miss Rachmah
32
Bab 32 Wanita Rahasia
33
Bab 33 Menantu Impian
34
Bab 34 Perang Saudara
35
Bab 35 Terserah!
36
Bab 36 Emosi Jiwa
37
Bab 37 Calon Pebinor
38
Bab 38 Boleh Gabung?
39
Bab 39 Keinginan Marthin
40
Bab 40 Marthin Membeku
41
Bab 41 Siapakah Dia?
42
Bab 42 Gak Percaya!
43
Bab 43 Doa Makan
44
Bab 44 Makanan Kesukaan
45
Bab 45 Malena Undur Diri
46
Bab 46 Kekhwatiran Marvin
47
Bab 47 Anunya Pasti Anu
48
Bab 48 Hanya Sedikit
49
Bab 49 Besok Pasti Bertemu
50
Bab 50 Rindu Malena
51
Bab 51 Merasa Bersalah
52
Bab 52 Tak Ada Waktu
53
Bab 53 Semoga Saja
54
Bab 54 Tidur Disini Saja
55
Bab 55 Gak Bisa Anu
56
Bab 56 Anu Lagi
57
Bab 57 Nanti Cegukan
58
Bab 58 Tak Akan Memaafkan
59
Bab 59 Hati Yang Luka
60
Bab 60 Siapa Takut?
61
Bab 61 Jelaskan Padaku!
62
Bab 62 Pergilah!
63
Bab 63 Praktek Tema Pembuahan
64
Bab 64 Gelombang Rindu
65
Bab 65 Gak Lolos Sensor
66
Bab 66 Stop It!
67
Bab 67 Pengen Mimik
68
Bab 68 Merasa Insecure
69
Bab 69 Milik Siapa?
70
Bab 70 Harus Pergi
71
Bab 71 Ketakutan Malena
72
Bab 72 Akhirnya Sah
73
Bab 73 Demi Nyawa Pasien
74
Bab 74 Cara Kotor
75
Bab 75 Rindu Anu
76
Bab 76 Gaun Pengantin
77
Bab 77 Sport Jantung
78
Bab 78 Dibuka Saja
79
Bab 79 Lezatnya Malena
80
Bab 80 Anu Gak Ya?
81
Bab 81 Sudah Hancur
82
Bab 82 Nyesel?
83
Bab 83 Nikmat Atau Musibah
84
Bab 84 Pagi-pagi Anu
85
Bab 85 Tersinggung
86
Bab 86 Cocok Jadi Istri
87
Bab 87 Tak Sabar
88
Bab 88 Kenapa Diam?
89
Bab 89 Jangan Macam-macam
90
Bab 90 Adegan Anu
91
Bab 91 Hasrat Menggebu
92
Bab 92 Marvin Junior
93
Bab 93 Pria Aneh
94
Bab 94 Semakin Anu
95
Bab 95 Melanie Kesal
96
Bab 96 Terlalu Wah
97
Bab 97 Cut Cut Cut!
98
Bab 98 Pagi Panas
99
Bab 99 Aku Kok Belum Ya?
100
Bab 100 Janji Pebinor
101
Bab 101 Malena Kah?
102
Bab 102 Julia!!!!
103
Bab 103 Aku Kangen
104
Bab 104 Kamu Bau!
105
Bab 105 Benci Kamu
106
Bab 106 Bodyguard Tampan
107
Bab 107 Ingin Pergi
108
Bab 108 Tambah Ngambek
109
Bab 109 Nyari Apa?
110
Bab 110 Gak Capek
111
Bab 111 Lanjut Gak Nihh?
112
Bab 112 Numpang Makan
113
Bab 113 Sehat Lahir Batin
114
Bab 114 Percepat Lahiran
115
Bab 115 Cuma Icip-icip
116
Bab 116 Oeeeeek
117
Bab 117 Siapa Kamu?
118
Bab 118 Padahal Suhu
119
Bab 119 Ya Ampun!
120
Bab 120 Uhuk Uhuk
121
Bab 121 Happy Ending
122
Uhuyyy

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!