Bab 16 Cuma Nanya

"Marvin! Lepaskan aku!" gugup Malena seraya berusaha melepaskan dirinya dari rengkuhan Marvin. Akan tetapi Marvin tentu saja tidak ingin melepaskan wanita itu.

"Kenapa? Miss takut?" balas Marvin dengan tangan semakin menekan tubuh Malena ke dalam tubuhnya hingga membuat sang guru semakin gugup.

Malena baru menyadari kesalahannya mengucapkan kata-kata seperti tadi, karena seorang pria dewasa seperti Marvin tentu saja bisa melakukan apa saja padanya, terlepas bahwa pria itu adalah suaminya.

"Ka-kamu ingin belajar bukan? Jadi tolong lepaskan aku, atau aku akan berteriak kalau kamu tidak tahu sopan santun pada gurumu sendiri," ucap Malena semakin tak nyaman.

Marvin tersenyum miring, otaknya ingin melepaskan Malena tapi entah kenapa hatinya tak ingin. Ia kemudian mengulum bibir wanita itu dengan sangat lembut dan penuh perasaan.

Malena melotot, ia tak menyangka kalau pria itu berani sekali melakukan hal seperti itu padanya. Rasanya begitu sangat tiba-tiba hingga ia tak mampu melawan.

"Baiklah, aku sudah siap belajar Miss," ucap Marvin santai seraya melepaskan tautan bibirnya pada Malena.

"Kamu?!" tatap Malena tajam dengan wajah yang terasa sangat panas karena malu dan juga emosi. Rasanya, siswanya itu telah melecehkannya sampai ingin ia memberikan perlawanan.

"Kenapa? Miss masih mau? Ciuman aku enak 'kan? Pasti bikin nagih," senyum Marvin dengan perasaan yang sangat bahagia. Rasa bibir Malena ternyata sangat manis dan juga lembut hingga ia masih sangat ingin mengulangnya.

"Kamu benar-benar kurang ajar Marvin! Kamu pikir aku ini seperti pacar-pacarmu yang lain hah?!" teriak Malena dengan emosi tertahan.

"Kamu istriku Miss, lebih dari itu pun akan aku berikan," balas Marvin kemudian mendekatkan lagi dirinya ke arah Malena.

"Tidak. Aku tak akan rela kalau kamu masih ada hubungan dengan semua pacarmu itu!"

Marvin langsung terkekeh.

"Oh jadi Miss cemburu? Mau memiliki aku sendirian?" senyum Marvin dengan tatapan lurus ke dalam netra indah Malena.

Malena langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain. Tiba-tiba saja perasaannya tak nyaman. Ia khawatir kalau Marvin bisa menebak apa yang ia pikirkan.

"Bimbingan belajarnya tidak jadi. Aku akan pulang sekarang!" ucap wanita itu berusaha mengalihkan pembicaraan. Setelah itu ia pun meraih tasnya kemudian segera melangkahkan kakinya keluar dari ruangan itu tapi Marvin cepat-cepat meraih pinggangnya dari belakang.

"Gak bisa. Miss harus tetap berada di sini, di tempat ini, untuk mengajar aku!" ucap Marvin tegas.

"Gak!" balas Malena berontak. Sungguh, ia begitu ingin menenangkan dirinya terlebih dahulu atas perlakuan pria itu padanya.

"Aku malas mengajar siswa yang sangat tak sopan seperti kamu," lanjut Malena tegas.

"Baiklah, silahkan pergi dari sini tapi Miss harus bertanggung jawab kalau aku tidak lulus jadi seorang dokter!" ucap Marvin seraya melepaskan rengkuhannya pada pinggang wanita itu.

Malena terdiam. Bagaimana juga ia sangat ingin agar semua siswanya berhasil menggapai cita-cita yang diinginkannya. Akhirnya ia pun memutar tubuhnya dan menghadapi Marvin.

Mau tak mau ia pun mengalah meskipun ia sangat sakit hati. Seharusnya, ia tak boleh mencampur adukkan masalah pekerjaan dan juga masalah pribadi di sini.

"Kalau begitu duduklah, kita akan mulai belajar," ucap Malena dengan suara yang mulai melembut. Marvin tersenyum senang. Rupanya gurunya itu tak rela kalau ia gagal mencapai cita-citanya untuk menyaingi sang abang.

"Terimakasih Miss," ucap Marvin kemudian mengecup bibir Malena lagi secara kilat.

"Marvin!" teriak Malena kesal. Marvin hanya tertawa saja kemudian segera duduk di lantai dengan buku dan pulpen di tangannya.

Malena hanya bisa menarik nafas dalam-dalam kemudian menghembuskannya. Sepertinya mulai saat ini ia harus terbiasa dengan aksi pria itu yang suka tiba-tiba menyentuhnya.

Setelah berdoa, Malena pun meminta Marvin untuk membuka layar komputer yang ada di hadapannya.

"Pertama-tama Miss akan menjelaskan tentang bagaimana pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan," ucap Malena setelah berhasil menguasai perasaannya. Ya, ia harus profesional meskipun tatapan Marvin padanya sungguh sangat menggangu kinerja jantungnya.

"Seperti makhluk hidup lainnya, sepanjang hidupnya tumbuhan mengalami pertumbuhan dan perkembangan."

"Ah iyyakah Miss?" tanya Marvin dengan wajah serius.

"Tentu saja. Kamu bisa lihat sendiri bukan bagaimana proses sederhana dari bertambahnya ukuran pada tumbuhan dari hari ke hari?"

Marvin tidak menjawab tetapi malah menatap Malena dengan tatapan yang sangat asing.

"Kamu bisa buka penjelasan di dalam komputer kamu Marvin. Secara sederhana pertumbuhan merupakan suatu proses bertambahnya ukuran pada tumbuhan yang memiliki sifat kuantitatif. Sementara perkembangan merupakan suatu proses kualitatif."

Marvin pun mengalihkan pandangannya ke arah layar komputer dihadapannya. Mulai membaca dengan teliti, tentang terjadinya pertumbuhan dan perkembangan dalam kehidupan tumbuhan dimulai dengan proses perkecambahan.

Seiring dengan berjalannya waktu kecambah pada tumbuhan akan mengalami perkembangan menjadi tumbuhan kecil.

Selanjutnya tumbuhan kecil ini akan tumbuh sampai mencapai usia dan ukuran tertentu.

Apabila usia tumbuhan sudah mencapai usia dewasa. Tumbuhan akan menghasilkan bunga lalu melakukan pembuahan yang hasilnya berupa buah dan biji.

"Boleh tanya gak Miss?" ucapnya setelah selesai berliterasi tentang tema yang disajikan oleh Miss Malena.

"Boleh. Silahkan."

"Kalau tumbuhan sudah mencapai usia dewasa dan menghasilkan bunga lalu melakukan pembuahan berupa buah dan biji, lalu bagaimana dengan manusia, seperti Miss dan aku?"

Deg

Malena merasakan dadanya tiba-tiba berdebar. Entah kenapa, ia sangat yakin kalau pertanyaan yang diajukan oleh Marvin adalah sebuah pertanyaan yang akan mengarah ke arah hubungan mereka berdua.

"Sama dengan tumbuhan, manusia juga seperti itu. Secara umum, perkembangbiakan makhluk hidup memiliki dua jenis yang dibedakan berdasarkan prosesnya. Kedua jenis tersebut adalah perkembangbiakan generatif dan vegetatif. Perbedaaan utama pada perkembangbiakan vegetatif dan generatif adalah pada ada atau tidaknya perkawinan."

"Manusia merupakan makhluk yang berkembang biak melalui proses generatif atau secara kawin. Perkembangbiakan manusia ditandai dengan adanya proses pembuahan."

"Tubuh manusia mempunyai sejumlah organ yang bekerja pada sistem reproduksi. Sistem reproduksi sendiri merupakan sebuah rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam organisme (manusia) yang dipergunakan untuk berkembang biak."

"Reproduksi pada manusia terjadi secara seksual yang mana individu terbentuk melalui proses pembuahan, yakni dengan bersatunya sel ke*lamin laki-laki (sper*ma) dan sel ke*lamin wanita (sel telur)."

Marvin manggut-manggut mendengarkan penjelasan dari sang guru. Bibirnya tiba-tiba berkedut kembali tersenyum penuh makna.

"Kita sudah menikah Miss, lalu, apakah anda siap aku buahi?"

"Astaghfirullah Marvin!" pekik Malena dengan kedua netra seakan keluar dari kelopaknya.

"Ya ampun Miss, gak usah kaget begitu, aku 'kan cuma nanya," balas Marvin santai.

Grrrr

Malena langsung meremas udara di hadapannya dengan wajah yang sangat kesal plus malu.

🌻

*Like dan ketik komentar agar author semangat updatenya oke?*

Terpopuler

Comments

Neulis Saja

Neulis Saja

ehm bikin jengkel saja

2024-10-15

0

🍾⃝ ʀɪͩᴠᷞᴀͧɴᷡᴀͣ🍒⃞⃟🦅

🍾⃝ ʀɪͩᴠᷞᴀͧɴᷡᴀͣ🍒⃞⃟🦅

astaga nih bocah bener2 dah/Facepalm//Facepalm/rasanya pengen gua jitak tuh pala nya dah

2024-10-09

0

Sarah Yuniani

Sarah Yuniani

Marvin apa gak bisa dikasih hukuman ya .. huh

2024-09-28

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Perawan Tua
2 Bab 2 Keinginan Ibu
3 Bab 3 Sumpah Farel
4 Bab 4 Rencana Marvin
5 Bab 5 Solo Hiking
6 Bab 6 Dagingnya Alot
7 Bab 7 I Love Monday
8 Bab 8 Taktik Elsa
9 Bab 9 Ujian Remedial
10 Bab 10 Ingin Bertemu
11 Bab 11 Ditanggung BPJSkah?
12 Bab 12 Guru Jujur
13 Bab 13 Calon Menantu
14 Bab 14 Dasar Manja!
15 Bab 15 Anak Kecil?
16 Bab 16 Cuma Nanya
17 Bab 17 Tema Pembuahan
18 Bab 18 Ada CCTV
19 Bab 19 Ketakutan Malena
20 Bab 20 Hanya Teman
21 Bab 21 Harus Tanggung Jawab
22 Bab 22 Drama Elsa
23 Bab 23 Butuh Istirahat
24 Bab 24 Perlu Diculik
25 Bab 25 Kalimat Terkutuk
26 Bab 26 Saya Hamil
27 Bab 27 Takut Mati
28 Bab 28 Suami Brondong
29 Bab 29 Pengen Pelukan
30 Bab 30 Siapa Takut?
31 Bab 31 Miss Rachmah
32 Bab 32 Wanita Rahasia
33 Bab 33 Menantu Impian
34 Bab 34 Perang Saudara
35 Bab 35 Terserah!
36 Bab 36 Emosi Jiwa
37 Bab 37 Calon Pebinor
38 Bab 38 Boleh Gabung?
39 Bab 39 Keinginan Marthin
40 Bab 40 Marthin Membeku
41 Bab 41 Siapakah Dia?
42 Bab 42 Gak Percaya!
43 Bab 43 Doa Makan
44 Bab 44 Makanan Kesukaan
45 Bab 45 Malena Undur Diri
46 Bab 46 Kekhwatiran Marvin
47 Bab 47 Anunya Pasti Anu
48 Bab 48 Hanya Sedikit
49 Bab 49 Besok Pasti Bertemu
50 Bab 50 Rindu Malena
51 Bab 51 Merasa Bersalah
52 Bab 52 Tak Ada Waktu
53 Bab 53 Semoga Saja
54 Bab 54 Tidur Disini Saja
55 Bab 55 Gak Bisa Anu
56 Bab 56 Anu Lagi
57 Bab 57 Nanti Cegukan
58 Bab 58 Tak Akan Memaafkan
59 Bab 59 Hati Yang Luka
60 Bab 60 Siapa Takut?
61 Bab 61 Jelaskan Padaku!
62 Bab 62 Pergilah!
63 Bab 63 Praktek Tema Pembuahan
64 Bab 64 Gelombang Rindu
65 Bab 65 Gak Lolos Sensor
66 Bab 66 Stop It!
67 Bab 67 Pengen Mimik
68 Bab 68 Merasa Insecure
69 Bab 69 Milik Siapa?
70 Bab 70 Harus Pergi
71 Bab 71 Ketakutan Malena
72 Bab 72 Akhirnya Sah
73 Bab 73 Demi Nyawa Pasien
74 Bab 74 Cara Kotor
75 Bab 75 Rindu Anu
76 Bab 76 Gaun Pengantin
77 Bab 77 Sport Jantung
78 Bab 78 Dibuka Saja
79 Bab 79 Lezatnya Malena
80 Bab 80 Anu Gak Ya?
81 Bab 81 Sudah Hancur
82 Bab 82 Nyesel?
83 Bab 83 Nikmat Atau Musibah
84 Bab 84 Pagi-pagi Anu
85 Bab 85 Tersinggung
86 Bab 86 Cocok Jadi Istri
87 Bab 87 Tak Sabar
88 Bab 88 Kenapa Diam?
89 Bab 89 Jangan Macam-macam
90 Bab 90 Adegan Anu
91 Bab 91 Hasrat Menggebu
92 Bab 92 Marvin Junior
93 Bab 93 Pria Aneh
94 Bab 94 Semakin Anu
95 Bab 95 Melanie Kesal
96 Bab 96 Terlalu Wah
97 Bab 97 Cut Cut Cut!
98 Bab 98 Pagi Panas
99 Bab 99 Aku Kok Belum Ya?
100 Bab 100 Janji Pebinor
101 Bab 101 Malena Kah?
102 Bab 102 Julia!!!!
103 Bab 103 Aku Kangen
104 Bab 104 Kamu Bau!
105 Bab 105 Benci Kamu
106 Bab 106 Bodyguard Tampan
107 Bab 107 Ingin Pergi
108 Bab 108 Tambah Ngambek
109 Bab 109 Nyari Apa?
110 Bab 110 Gak Capek
111 Bab 111 Lanjut Gak Nihh?
112 Bab 112 Numpang Makan
113 Bab 113 Sehat Lahir Batin
114 Bab 114 Percepat Lahiran
115 Bab 115 Cuma Icip-icip
116 Bab 116 Oeeeeek
117 Bab 117 Siapa Kamu?
118 Bab 118 Padahal Suhu
119 Bab 119 Ya Ampun!
120 Bab 120 Uhuk Uhuk
121 Bab 121 Happy Ending
122 Uhuyyy
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Bab 1 Perawan Tua
2
Bab 2 Keinginan Ibu
3
Bab 3 Sumpah Farel
4
Bab 4 Rencana Marvin
5
Bab 5 Solo Hiking
6
Bab 6 Dagingnya Alot
7
Bab 7 I Love Monday
8
Bab 8 Taktik Elsa
9
Bab 9 Ujian Remedial
10
Bab 10 Ingin Bertemu
11
Bab 11 Ditanggung BPJSkah?
12
Bab 12 Guru Jujur
13
Bab 13 Calon Menantu
14
Bab 14 Dasar Manja!
15
Bab 15 Anak Kecil?
16
Bab 16 Cuma Nanya
17
Bab 17 Tema Pembuahan
18
Bab 18 Ada CCTV
19
Bab 19 Ketakutan Malena
20
Bab 20 Hanya Teman
21
Bab 21 Harus Tanggung Jawab
22
Bab 22 Drama Elsa
23
Bab 23 Butuh Istirahat
24
Bab 24 Perlu Diculik
25
Bab 25 Kalimat Terkutuk
26
Bab 26 Saya Hamil
27
Bab 27 Takut Mati
28
Bab 28 Suami Brondong
29
Bab 29 Pengen Pelukan
30
Bab 30 Siapa Takut?
31
Bab 31 Miss Rachmah
32
Bab 32 Wanita Rahasia
33
Bab 33 Menantu Impian
34
Bab 34 Perang Saudara
35
Bab 35 Terserah!
36
Bab 36 Emosi Jiwa
37
Bab 37 Calon Pebinor
38
Bab 38 Boleh Gabung?
39
Bab 39 Keinginan Marthin
40
Bab 40 Marthin Membeku
41
Bab 41 Siapakah Dia?
42
Bab 42 Gak Percaya!
43
Bab 43 Doa Makan
44
Bab 44 Makanan Kesukaan
45
Bab 45 Malena Undur Diri
46
Bab 46 Kekhwatiran Marvin
47
Bab 47 Anunya Pasti Anu
48
Bab 48 Hanya Sedikit
49
Bab 49 Besok Pasti Bertemu
50
Bab 50 Rindu Malena
51
Bab 51 Merasa Bersalah
52
Bab 52 Tak Ada Waktu
53
Bab 53 Semoga Saja
54
Bab 54 Tidur Disini Saja
55
Bab 55 Gak Bisa Anu
56
Bab 56 Anu Lagi
57
Bab 57 Nanti Cegukan
58
Bab 58 Tak Akan Memaafkan
59
Bab 59 Hati Yang Luka
60
Bab 60 Siapa Takut?
61
Bab 61 Jelaskan Padaku!
62
Bab 62 Pergilah!
63
Bab 63 Praktek Tema Pembuahan
64
Bab 64 Gelombang Rindu
65
Bab 65 Gak Lolos Sensor
66
Bab 66 Stop It!
67
Bab 67 Pengen Mimik
68
Bab 68 Merasa Insecure
69
Bab 69 Milik Siapa?
70
Bab 70 Harus Pergi
71
Bab 71 Ketakutan Malena
72
Bab 72 Akhirnya Sah
73
Bab 73 Demi Nyawa Pasien
74
Bab 74 Cara Kotor
75
Bab 75 Rindu Anu
76
Bab 76 Gaun Pengantin
77
Bab 77 Sport Jantung
78
Bab 78 Dibuka Saja
79
Bab 79 Lezatnya Malena
80
Bab 80 Anu Gak Ya?
81
Bab 81 Sudah Hancur
82
Bab 82 Nyesel?
83
Bab 83 Nikmat Atau Musibah
84
Bab 84 Pagi-pagi Anu
85
Bab 85 Tersinggung
86
Bab 86 Cocok Jadi Istri
87
Bab 87 Tak Sabar
88
Bab 88 Kenapa Diam?
89
Bab 89 Jangan Macam-macam
90
Bab 90 Adegan Anu
91
Bab 91 Hasrat Menggebu
92
Bab 92 Marvin Junior
93
Bab 93 Pria Aneh
94
Bab 94 Semakin Anu
95
Bab 95 Melanie Kesal
96
Bab 96 Terlalu Wah
97
Bab 97 Cut Cut Cut!
98
Bab 98 Pagi Panas
99
Bab 99 Aku Kok Belum Ya?
100
Bab 100 Janji Pebinor
101
Bab 101 Malena Kah?
102
Bab 102 Julia!!!!
103
Bab 103 Aku Kangen
104
Bab 104 Kamu Bau!
105
Bab 105 Benci Kamu
106
Bab 106 Bodyguard Tampan
107
Bab 107 Ingin Pergi
108
Bab 108 Tambah Ngambek
109
Bab 109 Nyari Apa?
110
Bab 110 Gak Capek
111
Bab 111 Lanjut Gak Nihh?
112
Bab 112 Numpang Makan
113
Bab 113 Sehat Lahir Batin
114
Bab 114 Percepat Lahiran
115
Bab 115 Cuma Icip-icip
116
Bab 116 Oeeeeek
117
Bab 117 Siapa Kamu?
118
Bab 118 Padahal Suhu
119
Bab 119 Ya Ampun!
120
Bab 120 Uhuk Uhuk
121
Bab 121 Happy Ending
122
Uhuyyy

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!