Bab 17 Tema Pembuahan

"Kenapa Miss? Gak mau ya aku buahi? Aku ini udah matang dan juga udah dewasa lho sesuai teori yang Miss ajarkan," ucap Marvin tersenyum, tak perduli dengan kekesalan sang guru.

"Kamu ini sedang belajar Marvin, jadi jangan ngomong seperti itu!" kesal Malena.

"Kenapa? Anda 'kan istriku. Jadi wajar dong aku ngomong seperti ini. Kata pak ustadz, ini adalah ibadah Miss. Insyaallah banyak pahalanya."

Malena semakin geram saja karena pria itu semakin pintar bawa-bawa agama.

"Lagipula, emangnya gak boleh kalau aku minta praktek cara pembuahan antara suami istri yang sah?"

"Itu kalau pernikahan kita wajar Marvin. Sedangkan hubungan antara kita berdua tak jelas. Kamu sendiri gak menginginkan pernikahan ini bukan?" tatap Malena serius. Sekaranglah saatnya ia ingin tahu kemana arah pernikahan yang terpaksa ini. Mau dilanjut atau tidak.

Marvin langsung terdiam. Dan itu cukup lama. Perasaannya memang masih gamang. Ia belum terlalu jelas dengan apa yang ia inginkan pada pernikahan beda strata sosial ini. Tak ada cinta diantara mereka berdua tapi entah kenapa ia mulai merasa nyaman dengan guru yang pernah sangat ia benci ini.

Dilema, Ia merasa sangat dilema karena banyak hal. Mungkinkah kedua orangtuanya akan menerima pernikahan dadakan ini disaat ia masih duduk di bangku sekolah dan berstatus sebagai seorang pelajar?

Belum bisa memberikan nafkah lahir, tapi kalau nafkah batin, ia rasa ia sangat sangat sanggup sampai 3 x sehari sesuai anjuran ahli gizi, empat sehat lima sempurna.

"Ah sudahlah, kalau hubungan ini gak bisa kita lanjutkan, sebaiknya kita berpisah saja!" putus Malena tegas.

"Gak!" balas Marvin cepat.

"Kenapa?" tanya Malena dengan cepat pula.

Marvin lagi-lagi terdiam. Ia tiba-tiba tidak bisa menjawab kenapa ia tak ingin mengakhiri hubungan terpaksa ini.

Malena tersenyum tipis, ia pikir Marvin sudah bisa lebih dewasa dalam memutuskan hal yang sangat penting ini tapi ternyata tidak. Ia pun membuang nafas kasar kemudian berucap dengan hati yang terasa sakit, "Anggap saja semua yang terjadi kemarin hanyalah mimpi buruk. Kita kembali seperti semula, hubungan kita hanya sebatas hubungan guru dan siswa. Tak lebih dari itu!"

"Gak bisa seperti itu Miss!" ucap Marvin tak terima. Antara otak dan hatinya benar-benar tak sinkron dan membuatnya jadi seperti orang plin-plan.

"Gak bisa bagaimana? Semua bisa saja terjadi. Kamu cukup keluarkan kata talak dari bibir kamu. Maka semuanya jadi jelas, titik!"

"Gak. Pokoknya aku gak mau Miss." tegas Marvin masih berkuat dengan keinginannya hingga membuat Malena langsung terkekeh sinis.

"Kalau begitu urus dulu pacar-pacarmu yang banyak itu!"

"Pacar yang mana?" tanya Marvin seraya mendekat ke arah Malena yang sejak tadi bersiap untuk pergi dari ruangan itu.

"Elsa, Beby, dan yang lainnya!" Malena menjawab dengan tegas dengan nada cemburu di dalamnya. Marvin tersenyum kemudian meraih tubuh Malena lagi ke dalam rengkuhannya.

"Miss cemburu?" bisik Marvin dengan senyum samar diwajahnya.

Malena tidak menjawab. Ia hanya mendengus pelan dan berusaha melepaskan dirinya dari rengkuhan Marvin tapi seperti biasa pria itu tak pernah mau melepaskannya.

"Aku gak pacaran sama Elsa, Beby, dan siapapun itu. Kami hanya teman biasa di sekolah maupun di luar. Mereka aja yang baper," ucap Marvin seraya menekan pinggang ramping istrinya itu agar lebih rapat padanya.

"Awww, lepaskan aku Marvin!"

"Gak akan," bisik Marvin seraya menatap bibir ranum Malena dengan tatapan lapar.

Entahlah, ia betul-betul sangat suka merasakan bibir gurunya itu meskipun ia belum tahu jelas bagaimana perasaannya pada wanita itu sampai saat ini.

"Begini cara kamu memperlakukan teman-teman kamu itu, iyya? Setelah mereka kamu sentuh, lalu kamu bilang mereka saja yang baper, iyya? Dasar playboy!" geram Malena kesal. Bayangan gambar-gambar romantis antara Marvin dan Elsa kini tiba-tiba berputar di kepalanya.

"Gak. Aku gak pernah sedekat ini dengan gadis-gadis lain selain kamu Miss," bisik Marvin seraya mengecup ujung bibir Malena.

"Gak percaya!" balas Malena cepat.

"Hey, dengarkan aku Miss, kami hanya sahabat dekat, tak lebih dari itu," ucap Marvin memberi alasan. Setelah itu ia mengulum bibir Malena pelan dan sangat lembut tapi wanita itu malah mendorongnya sangat kuat hingga tautan bibir mereka terlepas.

"Terserah. Kalau kamu anggap pernikahan ini serius dan bisa kita pertahankan, jangan pernah berhubungan dengan Elsa atau gadis lain. Aku tidak suka!" tegas Malena dan segera pergi dari tempat itu.

"Miss!" Marvin mengejar wanita itu tapi ia kalah cepat, Malena sudah keluar dari ruangan itu dan berhasil membanting pintunya di hadapan wajah Marvin.

Indira yang kebetulan ada di depan ruangan itu untuk melihat proses belajar sang putra tampak sangat kaget dibuatnya.

"Ada apa Miss?" tanya wanita paruh baya itu dengan tatapan khawatir.

Wanita berhijab dengan kacamata yang bertengger pada hidungnya yang bangir itu hanya bisa tersenyum meringis. Ia berharap sang ibu mertua tidak mendengar perdebatannya dengan Marvin.

"Ah gak apa-apa bu. Saya hanya tak sadar membanting pintunya. Maaf." Malena menangkupkan kedua telapak tangannya di depan dadanya seraya menundukkan wajahnya.

"Tapi kok Miss Lena keluar? Apa belajarnya sudah selesai?" tanya Indira lagi.

"Marvin gak gangguin Miss 'kan?" lanjut wanita paruh baya itu.

"Ya gak lah ma. Mana berani aku gangguin guruku yang sangat cantik dan cerdas ini. Yang benarnya adalah, aku masih belum selesai tapi Miss Malena langsung pergi," sahut Marvin yang baru saja keluar dari ruangan itu.

Malena langsung mengangkat wajahnya kemudian menatap Marvin tajam. Pintar sekali pria itu menyudutkannya.

"Ah maaf bu, sebenarnya waktu belajarnya memang sudah habis bu. Insyaallah, besok sore kita lanjutkan lagi," timpal Malena membalas perkataan Marvin.

Indira jadi semakin bingung. Ia pun menatap dua orang guru dan siswa itu bergantian. Ia jadi mencurigai kalau ada sesuatu di antara kedua orang itu.

"Apa Marvin gak serius belajar dan hanya main-main saja Miss?" tanyanya pada Malena yang ia tahu sangat jujur dan juga disiplin.

"Ah gak kok mah. Aku justru sangat semangat belajar sampai-sampai langsung ingin mempraktekkan tema yang sedang dijelaskan oleh guru. Iyyakan Miss?" sahut Marvin cepat.

"Mama gak nanya kamu Vin!" sentak Indira tajam.

"Maaf ma, kirain tanya aku hehehe." Marvin cepat-cepat menjawab.

"Ayo Miss, jelaskan saja sama mama kalau aku memang ingin praktekkin tema bab 5 yang tadi. Hanya saja partnernya belum siap."

Malena menghela nafas pelan dengan tatapan tajam pada Marvin. Dasar mesum! Begitulah kata yang keluar dari kepalanya.

"Lagi bahas tema apa sih? Kok seru banget?" tanya seseorang yang tiba-tiba ikut nimbrung di antara mereka.

🌻

*Like dan ketik komentar agar author semangat updatenya oke?*

Terpopuler

Comments

Neulis Saja

Neulis Saja

mudah2an dokter yg sdh kecantol sama lena

2024-10-15

0

🍾⃝ ʀɪͩᴠᷞᴀͧɴᷡᴀͣ🍒⃞⃟🦅

🍾⃝ ʀɪͩᴠᷞᴀͧɴᷡᴀͣ🍒⃞⃟🦅

astaga/Facepalm//Facepalm/

2024-10-09

0

🍾⃝ ʀɪͩᴠᷞᴀͧɴᷡᴀͣ🍒⃞⃟🦅

🍾⃝ ʀɪͩᴠᷞᴀͧɴᷡᴀͣ🍒⃞⃟🦅

nah kan,, antara nyaman & benci konon😅😅

2024-10-09

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Perawan Tua
2 Bab 2 Keinginan Ibu
3 Bab 3 Sumpah Farel
4 Bab 4 Rencana Marvin
5 Bab 5 Solo Hiking
6 Bab 6 Dagingnya Alot
7 Bab 7 I Love Monday
8 Bab 8 Taktik Elsa
9 Bab 9 Ujian Remedial
10 Bab 10 Ingin Bertemu
11 Bab 11 Ditanggung BPJSkah?
12 Bab 12 Guru Jujur
13 Bab 13 Calon Menantu
14 Bab 14 Dasar Manja!
15 Bab 15 Anak Kecil?
16 Bab 16 Cuma Nanya
17 Bab 17 Tema Pembuahan
18 Bab 18 Ada CCTV
19 Bab 19 Ketakutan Malena
20 Bab 20 Hanya Teman
21 Bab 21 Harus Tanggung Jawab
22 Bab 22 Drama Elsa
23 Bab 23 Butuh Istirahat
24 Bab 24 Perlu Diculik
25 Bab 25 Kalimat Terkutuk
26 Bab 26 Saya Hamil
27 Bab 27 Takut Mati
28 Bab 28 Suami Brondong
29 Bab 29 Pengen Pelukan
30 Bab 30 Siapa Takut?
31 Bab 31 Miss Rachmah
32 Bab 32 Wanita Rahasia
33 Bab 33 Menantu Impian
34 Bab 34 Perang Saudara
35 Bab 35 Terserah!
36 Bab 36 Emosi Jiwa
37 Bab 37 Calon Pebinor
38 Bab 38 Boleh Gabung?
39 Bab 39 Keinginan Marthin
40 Bab 40 Marthin Membeku
41 Bab 41 Siapakah Dia?
42 Bab 42 Gak Percaya!
43 Bab 43 Doa Makan
44 Bab 44 Makanan Kesukaan
45 Bab 45 Malena Undur Diri
46 Bab 46 Kekhwatiran Marvin
47 Bab 47 Anunya Pasti Anu
48 Bab 48 Hanya Sedikit
49 Bab 49 Besok Pasti Bertemu
50 Bab 50 Rindu Malena
51 Bab 51 Merasa Bersalah
52 Bab 52 Tak Ada Waktu
53 Bab 53 Semoga Saja
54 Bab 54 Tidur Disini Saja
55 Bab 55 Gak Bisa Anu
56 Bab 56 Anu Lagi
57 Bab 57 Nanti Cegukan
58 Bab 58 Tak Akan Memaafkan
59 Bab 59 Hati Yang Luka
60 Bab 60 Siapa Takut?
61 Bab 61 Jelaskan Padaku!
62 Bab 62 Pergilah!
63 Bab 63 Praktek Tema Pembuahan
64 Bab 64 Gelombang Rindu
65 Bab 65 Gak Lolos Sensor
66 Bab 66 Stop It!
67 Bab 67 Pengen Mimik
68 Bab 68 Merasa Insecure
69 Bab 69 Milik Siapa?
70 Bab 70 Harus Pergi
71 Bab 71 Ketakutan Malena
72 Bab 72 Akhirnya Sah
73 Bab 73 Demi Nyawa Pasien
74 Bab 74 Cara Kotor
75 Bab 75 Rindu Anu
76 Bab 76 Gaun Pengantin
77 Bab 77 Sport Jantung
78 Bab 78 Dibuka Saja
79 Bab 79 Lezatnya Malena
80 Bab 80 Anu Gak Ya?
81 Bab 81 Sudah Hancur
82 Bab 82 Nyesel?
83 Bab 83 Nikmat Atau Musibah
84 Bab 84 Pagi-pagi Anu
85 Bab 85 Tersinggung
86 Bab 86 Cocok Jadi Istri
87 Bab 87 Tak Sabar
88 Bab 88 Kenapa Diam?
89 Bab 89 Jangan Macam-macam
90 Bab 90 Adegan Anu
91 Bab 91 Hasrat Menggebu
92 Bab 92 Marvin Junior
93 Bab 93 Pria Aneh
94 Bab 94 Semakin Anu
95 Bab 95 Melanie Kesal
96 Bab 96 Terlalu Wah
97 Bab 97 Cut Cut Cut!
98 Bab 98 Pagi Panas
99 Bab 99 Aku Kok Belum Ya?
100 Bab 100 Janji Pebinor
101 Bab 101 Malena Kah?
102 Bab 102 Julia!!!!
103 Bab 103 Aku Kangen
104 Bab 104 Kamu Bau!
105 Bab 105 Benci Kamu
106 Bab 106 Bodyguard Tampan
107 Bab 107 Ingin Pergi
108 Bab 108 Tambah Ngambek
109 Bab 109 Nyari Apa?
110 Bab 110 Gak Capek
111 Bab 111 Lanjut Gak Nihh?
112 Bab 112 Numpang Makan
113 Bab 113 Sehat Lahir Batin
114 Bab 114 Percepat Lahiran
115 Bab 115 Cuma Icip-icip
116 Bab 116 Oeeeeek
117 Bab 117 Siapa Kamu?
118 Bab 118 Padahal Suhu
119 Bab 119 Ya Ampun!
120 Bab 120 Uhuk Uhuk
121 Bab 121 Happy Ending
122 Uhuyyy
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Bab 1 Perawan Tua
2
Bab 2 Keinginan Ibu
3
Bab 3 Sumpah Farel
4
Bab 4 Rencana Marvin
5
Bab 5 Solo Hiking
6
Bab 6 Dagingnya Alot
7
Bab 7 I Love Monday
8
Bab 8 Taktik Elsa
9
Bab 9 Ujian Remedial
10
Bab 10 Ingin Bertemu
11
Bab 11 Ditanggung BPJSkah?
12
Bab 12 Guru Jujur
13
Bab 13 Calon Menantu
14
Bab 14 Dasar Manja!
15
Bab 15 Anak Kecil?
16
Bab 16 Cuma Nanya
17
Bab 17 Tema Pembuahan
18
Bab 18 Ada CCTV
19
Bab 19 Ketakutan Malena
20
Bab 20 Hanya Teman
21
Bab 21 Harus Tanggung Jawab
22
Bab 22 Drama Elsa
23
Bab 23 Butuh Istirahat
24
Bab 24 Perlu Diculik
25
Bab 25 Kalimat Terkutuk
26
Bab 26 Saya Hamil
27
Bab 27 Takut Mati
28
Bab 28 Suami Brondong
29
Bab 29 Pengen Pelukan
30
Bab 30 Siapa Takut?
31
Bab 31 Miss Rachmah
32
Bab 32 Wanita Rahasia
33
Bab 33 Menantu Impian
34
Bab 34 Perang Saudara
35
Bab 35 Terserah!
36
Bab 36 Emosi Jiwa
37
Bab 37 Calon Pebinor
38
Bab 38 Boleh Gabung?
39
Bab 39 Keinginan Marthin
40
Bab 40 Marthin Membeku
41
Bab 41 Siapakah Dia?
42
Bab 42 Gak Percaya!
43
Bab 43 Doa Makan
44
Bab 44 Makanan Kesukaan
45
Bab 45 Malena Undur Diri
46
Bab 46 Kekhwatiran Marvin
47
Bab 47 Anunya Pasti Anu
48
Bab 48 Hanya Sedikit
49
Bab 49 Besok Pasti Bertemu
50
Bab 50 Rindu Malena
51
Bab 51 Merasa Bersalah
52
Bab 52 Tak Ada Waktu
53
Bab 53 Semoga Saja
54
Bab 54 Tidur Disini Saja
55
Bab 55 Gak Bisa Anu
56
Bab 56 Anu Lagi
57
Bab 57 Nanti Cegukan
58
Bab 58 Tak Akan Memaafkan
59
Bab 59 Hati Yang Luka
60
Bab 60 Siapa Takut?
61
Bab 61 Jelaskan Padaku!
62
Bab 62 Pergilah!
63
Bab 63 Praktek Tema Pembuahan
64
Bab 64 Gelombang Rindu
65
Bab 65 Gak Lolos Sensor
66
Bab 66 Stop It!
67
Bab 67 Pengen Mimik
68
Bab 68 Merasa Insecure
69
Bab 69 Milik Siapa?
70
Bab 70 Harus Pergi
71
Bab 71 Ketakutan Malena
72
Bab 72 Akhirnya Sah
73
Bab 73 Demi Nyawa Pasien
74
Bab 74 Cara Kotor
75
Bab 75 Rindu Anu
76
Bab 76 Gaun Pengantin
77
Bab 77 Sport Jantung
78
Bab 78 Dibuka Saja
79
Bab 79 Lezatnya Malena
80
Bab 80 Anu Gak Ya?
81
Bab 81 Sudah Hancur
82
Bab 82 Nyesel?
83
Bab 83 Nikmat Atau Musibah
84
Bab 84 Pagi-pagi Anu
85
Bab 85 Tersinggung
86
Bab 86 Cocok Jadi Istri
87
Bab 87 Tak Sabar
88
Bab 88 Kenapa Diam?
89
Bab 89 Jangan Macam-macam
90
Bab 90 Adegan Anu
91
Bab 91 Hasrat Menggebu
92
Bab 92 Marvin Junior
93
Bab 93 Pria Aneh
94
Bab 94 Semakin Anu
95
Bab 95 Melanie Kesal
96
Bab 96 Terlalu Wah
97
Bab 97 Cut Cut Cut!
98
Bab 98 Pagi Panas
99
Bab 99 Aku Kok Belum Ya?
100
Bab 100 Janji Pebinor
101
Bab 101 Malena Kah?
102
Bab 102 Julia!!!!
103
Bab 103 Aku Kangen
104
Bab 104 Kamu Bau!
105
Bab 105 Benci Kamu
106
Bab 106 Bodyguard Tampan
107
Bab 107 Ingin Pergi
108
Bab 108 Tambah Ngambek
109
Bab 109 Nyari Apa?
110
Bab 110 Gak Capek
111
Bab 111 Lanjut Gak Nihh?
112
Bab 112 Numpang Makan
113
Bab 113 Sehat Lahir Batin
114
Bab 114 Percepat Lahiran
115
Bab 115 Cuma Icip-icip
116
Bab 116 Oeeeeek
117
Bab 117 Siapa Kamu?
118
Bab 118 Padahal Suhu
119
Bab 119 Ya Ampun!
120
Bab 120 Uhuk Uhuk
121
Bab 121 Happy Ending
122
Uhuyyy

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!