Bab 6 Dagingnya Alot

Malena langsung berusaha untuk bangun tapi entah kenapa, pin identitas kelengkapan pramukanya malah tersangkut pada kancing jaket Marvin. Ia jadi kesulitan untuk bangun.

"Hey! Kalian mau berbuat mesum ya?!" teriak salah seorang dari warga itu.

Malena merasakan wajahnya memanas karena malu dan juga kesal dengan tuduhan tak beradab seperti itu. Ia pun bergerak tak nyaman dan berusaha untuk bangun tapi sayangnya tidak bisa. Tangan Marvin terasa menahan bagian belakangnya.

"Bangunkan aku Marvin!" geramnya kesal karena Marvin hanya diam saja. Marvin tersenyum menyeringai, ia sangat suka melihat wajah Malena yang ketakutan.

"Dasar kalian, orang kota! Bikin kampung ini jadi kotor saja!" ucap salah seorang warga yang sedang menyorot mereka dengan senternya.

"Kalau mau berbuat mesum sana di danau dekat pekuburan supaya kalian dimangsa buaya putih!" teriak warga yang lain.

"Alah...gak usah dikasih ampun, kita bawa saja ke rumah pak RT. Kita hukum saja mereka asalkan kampung kita terhindar dari musibah!"

"Ah iya ayo! Biar mereka jera!"

Suara-suara itu penghakiman itu berdenging bagaikan suara lebah. Sampai tak sadar, Malena dan Marvin sudah dibawa ke rumah pak RT yang jaraknya sekitar 2 kilometer dari tempat itu.

Malena tak bisa menahan lagi rasa malunya. Ia terus menundukkan wajahnya dengan ujung jilbab ia jadikan cadar. Rasanya ingin ia sembunyi di sebuah lubang yang sangat dalam karena tak mampu mengangkat wajahnya di depan orang-orang itu.

Malena adalah seorang wanita baik-baik dan juga yang berpendidikan tapi kenyataannya ia kedapatan bersama dengan seorang laki-laki dalam keadaan yang sangat memalukan.

Parahnya adalah ia tak bisa menghindari tak musibah yang sangat buruk seperti ini gara-gara siswanya yang sangat menyebalkan.

Tak berhenti ia memohon kepada orang-orang itu agar ia diberi kesempatan untuk menjelaskan duduk perkaranya tapi mereka seperti tidak mendengar apapun dari mulutnya. Ia stress dan menangis sepanjang jalan.

Beda halnya dengan Marvin, pria itu tampak santai saja. Ia tak perduli kalau mereka akan mendapatkan hukuman, karena dengan begini, Malena pasti akan bunuh diri karena malu. Untuk itu ia tak perlu melanjutkan rencananya untuk menghilangkan wanita itu dari sekolah.

"Demi untuk menghindari musibah dan bala pada kampung kami, maka malam ini juga kalian harus kami nikahkan!" ucap Pak RT tegas.

"Hah?" Malena dan Marvin tercengang kaget. Kedua orang itu saling bertatapan dengan wajah horor. Tak ada hal yang seperti ini dalam benak mereka sedikit pun.

"Yang benar saja pak. Kami tidak melakukan apa-apa. Kenapa kami harus dinikahkan?!" pekik Malena tak setuju.

"Tidak melakukan apa? Kalian saling menumpuk seperti itu, kalian bilang tidak melakukan apapun?!" balas Pak RT sengit.

"Andaikan warga tidak datang, kalian mungkin sudah melakukan hal yang iya iya. Lalu kami harus tinggal diam?" tatap Pak RT dengan tatapan tajamnya.

Malena langsung menciut. Semua mata langsung tertuju padanya.

"Katakan sesuatu Marvin! Katakan kalau kita sedang kecelakaan!" bisik Malena pada Marvin yang sejak tadi diam saja.

"Ah sudah lah. Sekarang hubungi ayahmu kalau dia masih hidup atau wali yang lain. Malam ini kalian harus menikah." Pak RT sepertinya tidak ingin memberi kesempatan pada dua orang itu memberikan penjelasan.

Malena tak sadar menitikkan air matanya. Ia pun mengambil handphone-nya dan menghubungi kedua orangtuanya. Ayahnya yang menjawab telepon itu hanya bisa terkaget-kaget dari seberang sana. Entah ini berita baik atau buruk tapi yang jelasnya pernikahan ini sangat tak wajar.

"Maafkan aku ayah," ucap Malena dengan tangis sesenggukan.

Setelah mendapatkan izin menikah, Malena pun sah menjadi istri dari Marvin, siswanya sendiri.

"Nah, sekarang kalian mau melakukan apapun silahkan. Kalian sudah sah. Tapi ingat jangan melakukan di tempat umum atau kalian akan menjadi tontonan warga!" ucap Pak RT yang langsung disambut tawa oleh semua orang.

Malena dan Marvin hanya bisa tersenyum meringis. Mereka sepertinya belum percaya dengan apa yang baru saja terjadi pada mereka berdua.

Marvin pun pamit dari rumah itu kemudian mencari regu pramuka yang Malena pimpin sesuai dengan peta yang mereka bawa. Akan tetapi karena malam sudah sangat larut,. mereka pun akhirnya mencari tempat untuk beristirahat.

"Aku mau istirahat. Kalau Miss mau cari tenda mereka, aku persilakan," ucap Marvin seraya melepaskan tas ranselnya.

Malena tak menjawab. Ia hanya menatap wajah Marvin dengan emosi tertahan.

"Jadi kamu biarkan aku mencari jejak mereka sendirian? Dasar menyebalkan!" balas wanita itu.

"Terserah. Meskipun kita sudah menikah, tapi tak berarti kita akan tidur bersama 'kan?" seringai Marvin.

"Cih! Siapa juga yang ingin tidur denganmu. Dasar pembuat masalah!" Malena menghentakkan kakinya kesal kemudian mencari sebuah tempat untuk duduk.

Marvin hanya menghela nafasnya. Ia pun memasang tenda yang ia bawa kemudian membuat perapian agar mereka terhindar dari binatang buas.

Setelah itu ia masuk ke dalam tenda untuk tidur. Untungnya warga yang tadi, memberi mereka makan jadi ia bisa tidur dengan tenang karena sudah kenyang.

Malena yang masih berada di luar tenda, memeluk tubuhnya sendiri karena mulai merasa kedinginan. Beberapa kali ia menghubungi pembina pramuka yang lain tapi tak pernah bisa tersambung karena pengaruh signal.

Malam semakin larut, perapian itu sudah mulai mengecil dan hampir padam. Ia semakin takut sendirian tapi tak mungkin ia masuk ke dalam tenda Marvin meskipun pria itu adalah suaminya yang sah.

"Oh Tuhan, berikan pertolonganmu," ucapnya seraya menghadap ke atas langit yang bertaburkan bintang.

Airmatanya pun meleleh karena tak sanggup berada di luar sendirian dengan bunyi binatang yang seakan sangat dekat dengannya.

Lututnya ia peluk dengan tangis sesenggukan. Tak berhenti ia menyebut nama Tuhan dan berharap pagi akan segera datang.

"Tidurlah di dalam," ucap Marvin yang tiba-tiba berdiri di hadapannya. Malena mengangkat wajahnya dan menatap Marvin tak percaya.

"A-apa?!"

"Hanya satu jam. Itu pun karena aku sedang baik hati." Marvin menyeringai kemudian merapatkan jaketnya.

Meskipun Malena tak suka, ia pun beranjak ke dalam tenda. Masalah dengan Marvin akan ia perjelas besok pagi saja. Yang penting malam ini ia bisa tidur nyenyak.

Marvin menghela nafasnya kemudian menatap hamparan langit malam yang sangat indah di atas sana.

"Pernikahan ini hanya karena kesalahpahaman. Bagaimana mungkin aku bisa menjadi seorang suami perawan tua seperti wanita itu. Dagingnya pasti alot. Apa enaknya?!"

"Aaargh sial!"

"Aku akan menceraikannya besok!"

🌻

*Like dan ketik komentar agar author semangat updatenya oke?*

.

Terpopuler

Comments

Neulis Saja

Neulis Saja

dasar murid minim akhlak, kau mengiba dan kau yg bucin wait and see

2024-10-15

0

Sita Sit

Sita Sit

Halah Marvin entar juga bucin parah sama malena

2024-10-04

0

abu😻acii

abu😻acii

Astaga baru ini baca 😂😂

2024-10-03

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Perawan Tua
2 Bab 2 Keinginan Ibu
3 Bab 3 Sumpah Farel
4 Bab 4 Rencana Marvin
5 Bab 5 Solo Hiking
6 Bab 6 Dagingnya Alot
7 Bab 7 I Love Monday
8 Bab 8 Taktik Elsa
9 Bab 9 Ujian Remedial
10 Bab 10 Ingin Bertemu
11 Bab 11 Ditanggung BPJSkah?
12 Bab 12 Guru Jujur
13 Bab 13 Calon Menantu
14 Bab 14 Dasar Manja!
15 Bab 15 Anak Kecil?
16 Bab 16 Cuma Nanya
17 Bab 17 Tema Pembuahan
18 Bab 18 Ada CCTV
19 Bab 19 Ketakutan Malena
20 Bab 20 Hanya Teman
21 Bab 21 Harus Tanggung Jawab
22 Bab 22 Drama Elsa
23 Bab 23 Butuh Istirahat
24 Bab 24 Perlu Diculik
25 Bab 25 Kalimat Terkutuk
26 Bab 26 Saya Hamil
27 Bab 27 Takut Mati
28 Bab 28 Suami Brondong
29 Bab 29 Pengen Pelukan
30 Bab 30 Siapa Takut?
31 Bab 31 Miss Rachmah
32 Bab 32 Wanita Rahasia
33 Bab 33 Menantu Impian
34 Bab 34 Perang Saudara
35 Bab 35 Terserah!
36 Bab 36 Emosi Jiwa
37 Bab 37 Calon Pebinor
38 Bab 38 Boleh Gabung?
39 Bab 39 Keinginan Marthin
40 Bab 40 Marthin Membeku
41 Bab 41 Siapakah Dia?
42 Bab 42 Gak Percaya!
43 Bab 43 Doa Makan
44 Bab 44 Makanan Kesukaan
45 Bab 45 Malena Undur Diri
46 Bab 46 Kekhwatiran Marvin
47 Bab 47 Anunya Pasti Anu
48 Bab 48 Hanya Sedikit
49 Bab 49 Besok Pasti Bertemu
50 Bab 50 Rindu Malena
51 Bab 51 Merasa Bersalah
52 Bab 52 Tak Ada Waktu
53 Bab 53 Semoga Saja
54 Bab 54 Tidur Disini Saja
55 Bab 55 Gak Bisa Anu
56 Bab 56 Anu Lagi
57 Bab 57 Nanti Cegukan
58 Bab 58 Tak Akan Memaafkan
59 Bab 59 Hati Yang Luka
60 Bab 60 Siapa Takut?
61 Bab 61 Jelaskan Padaku!
62 Bab 62 Pergilah!
63 Bab 63 Praktek Tema Pembuahan
64 Bab 64 Gelombang Rindu
65 Bab 65 Gak Lolos Sensor
66 Bab 66 Stop It!
67 Bab 67 Pengen Mimik
68 Bab 68 Merasa Insecure
69 Bab 69 Milik Siapa?
70 Bab 70 Harus Pergi
71 Bab 71 Ketakutan Malena
72 Bab 72 Akhirnya Sah
73 Bab 73 Demi Nyawa Pasien
74 Bab 74 Cara Kotor
75 Bab 75 Rindu Anu
76 Bab 76 Gaun Pengantin
77 Bab 77 Sport Jantung
78 Bab 78 Dibuka Saja
79 Bab 79 Lezatnya Malena
80 Bab 80 Anu Gak Ya?
81 Bab 81 Sudah Hancur
82 Bab 82 Nyesel?
83 Bab 83 Nikmat Atau Musibah
84 Bab 84 Pagi-pagi Anu
85 Bab 85 Tersinggung
86 Bab 86 Cocok Jadi Istri
87 Bab 87 Tak Sabar
88 Bab 88 Kenapa Diam?
89 Bab 89 Jangan Macam-macam
90 Bab 90 Adegan Anu
91 Bab 91 Hasrat Menggebu
92 Bab 92 Marvin Junior
93 Bab 93 Pria Aneh
94 Bab 94 Semakin Anu
95 Bab 95 Melanie Kesal
96 Bab 96 Terlalu Wah
97 Bab 97 Cut Cut Cut!
98 Bab 98 Pagi Panas
99 Bab 99 Aku Kok Belum Ya?
100 Bab 100 Janji Pebinor
101 Bab 101 Malena Kah?
102 Bab 102 Julia!!!!
103 Bab 103 Aku Kangen
104 Bab 104 Kamu Bau!
105 Bab 105 Benci Kamu
106 Bab 106 Bodyguard Tampan
107 Bab 107 Ingin Pergi
108 Bab 108 Tambah Ngambek
109 Bab 109 Nyari Apa?
110 Bab 110 Gak Capek
111 Bab 111 Lanjut Gak Nihh?
112 Bab 112 Numpang Makan
113 Bab 113 Sehat Lahir Batin
114 Bab 114 Percepat Lahiran
115 Bab 115 Cuma Icip-icip
116 Bab 116 Oeeeeek
117 Bab 117 Siapa Kamu?
118 Bab 118 Padahal Suhu
119 Bab 119 Ya Ampun!
120 Bab 120 Uhuk Uhuk
121 Bab 121 Happy Ending
122 Uhuyyy
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Bab 1 Perawan Tua
2
Bab 2 Keinginan Ibu
3
Bab 3 Sumpah Farel
4
Bab 4 Rencana Marvin
5
Bab 5 Solo Hiking
6
Bab 6 Dagingnya Alot
7
Bab 7 I Love Monday
8
Bab 8 Taktik Elsa
9
Bab 9 Ujian Remedial
10
Bab 10 Ingin Bertemu
11
Bab 11 Ditanggung BPJSkah?
12
Bab 12 Guru Jujur
13
Bab 13 Calon Menantu
14
Bab 14 Dasar Manja!
15
Bab 15 Anak Kecil?
16
Bab 16 Cuma Nanya
17
Bab 17 Tema Pembuahan
18
Bab 18 Ada CCTV
19
Bab 19 Ketakutan Malena
20
Bab 20 Hanya Teman
21
Bab 21 Harus Tanggung Jawab
22
Bab 22 Drama Elsa
23
Bab 23 Butuh Istirahat
24
Bab 24 Perlu Diculik
25
Bab 25 Kalimat Terkutuk
26
Bab 26 Saya Hamil
27
Bab 27 Takut Mati
28
Bab 28 Suami Brondong
29
Bab 29 Pengen Pelukan
30
Bab 30 Siapa Takut?
31
Bab 31 Miss Rachmah
32
Bab 32 Wanita Rahasia
33
Bab 33 Menantu Impian
34
Bab 34 Perang Saudara
35
Bab 35 Terserah!
36
Bab 36 Emosi Jiwa
37
Bab 37 Calon Pebinor
38
Bab 38 Boleh Gabung?
39
Bab 39 Keinginan Marthin
40
Bab 40 Marthin Membeku
41
Bab 41 Siapakah Dia?
42
Bab 42 Gak Percaya!
43
Bab 43 Doa Makan
44
Bab 44 Makanan Kesukaan
45
Bab 45 Malena Undur Diri
46
Bab 46 Kekhwatiran Marvin
47
Bab 47 Anunya Pasti Anu
48
Bab 48 Hanya Sedikit
49
Bab 49 Besok Pasti Bertemu
50
Bab 50 Rindu Malena
51
Bab 51 Merasa Bersalah
52
Bab 52 Tak Ada Waktu
53
Bab 53 Semoga Saja
54
Bab 54 Tidur Disini Saja
55
Bab 55 Gak Bisa Anu
56
Bab 56 Anu Lagi
57
Bab 57 Nanti Cegukan
58
Bab 58 Tak Akan Memaafkan
59
Bab 59 Hati Yang Luka
60
Bab 60 Siapa Takut?
61
Bab 61 Jelaskan Padaku!
62
Bab 62 Pergilah!
63
Bab 63 Praktek Tema Pembuahan
64
Bab 64 Gelombang Rindu
65
Bab 65 Gak Lolos Sensor
66
Bab 66 Stop It!
67
Bab 67 Pengen Mimik
68
Bab 68 Merasa Insecure
69
Bab 69 Milik Siapa?
70
Bab 70 Harus Pergi
71
Bab 71 Ketakutan Malena
72
Bab 72 Akhirnya Sah
73
Bab 73 Demi Nyawa Pasien
74
Bab 74 Cara Kotor
75
Bab 75 Rindu Anu
76
Bab 76 Gaun Pengantin
77
Bab 77 Sport Jantung
78
Bab 78 Dibuka Saja
79
Bab 79 Lezatnya Malena
80
Bab 80 Anu Gak Ya?
81
Bab 81 Sudah Hancur
82
Bab 82 Nyesel?
83
Bab 83 Nikmat Atau Musibah
84
Bab 84 Pagi-pagi Anu
85
Bab 85 Tersinggung
86
Bab 86 Cocok Jadi Istri
87
Bab 87 Tak Sabar
88
Bab 88 Kenapa Diam?
89
Bab 89 Jangan Macam-macam
90
Bab 90 Adegan Anu
91
Bab 91 Hasrat Menggebu
92
Bab 92 Marvin Junior
93
Bab 93 Pria Aneh
94
Bab 94 Semakin Anu
95
Bab 95 Melanie Kesal
96
Bab 96 Terlalu Wah
97
Bab 97 Cut Cut Cut!
98
Bab 98 Pagi Panas
99
Bab 99 Aku Kok Belum Ya?
100
Bab 100 Janji Pebinor
101
Bab 101 Malena Kah?
102
Bab 102 Julia!!!!
103
Bab 103 Aku Kangen
104
Bab 104 Kamu Bau!
105
Bab 105 Benci Kamu
106
Bab 106 Bodyguard Tampan
107
Bab 107 Ingin Pergi
108
Bab 108 Tambah Ngambek
109
Bab 109 Nyari Apa?
110
Bab 110 Gak Capek
111
Bab 111 Lanjut Gak Nihh?
112
Bab 112 Numpang Makan
113
Bab 113 Sehat Lahir Batin
114
Bab 114 Percepat Lahiran
115
Bab 115 Cuma Icip-icip
116
Bab 116 Oeeeeek
117
Bab 117 Siapa Kamu?
118
Bab 118 Padahal Suhu
119
Bab 119 Ya Ampun!
120
Bab 120 Uhuk Uhuk
121
Bab 121 Happy Ending
122
Uhuyyy

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!