Suara Adzan subuh berkumandang, Muslimah lekas bangun untuk menjalankan rutinitasnya sebagai umat muslim. Dia bergegas masuk ke dalam kamar mandi untuk mengambil air wudhu lalu melaksanakan sholat subuh.
Selesai Sholat, Muslimah tampak Khusuk berdoa, dia memanjatkan doa untuk dirinya dan juga untuk keluarga pamannya. Selepas Sholat Subuh Muslimah memutuskan untuk keluar dari kamarnya. Sementara dua gadis yang sekamar dengannya masih tertidur pulas.
Suasana Mes tampak sepi dan belum ada tanda-tanda orang bangun atau berkeliaran di jam seperti itu. Maklumlah masih pagi-pagi buta, bahkan Muslimah belum melihat pemilik dari mes tersebut.
Sehingga Muslimah memutuskan berjalan ke dapur, dia merasa asing dengan tempat tersebut dan sempat salah masuk ruangan, sebelum akhirnya menemukan ruangan yang dicarinya.
Tepat pukul 10 pagi suasana Mes mulai ramai dan sudah terdengar suara para penghuni mes. Namun anehnya beberapa gadis yang datang bersamanya kemarin sudah tak terlihat batang hidungnya.
Hanya tersisa dua gadis yang sekamar dengannya yang tidak lain adalah Vina dan Yuniar. Kemana para gadis itu, pikirnya tak melihat lagi keberadaan mereka.
Sementara itu, beberapa wanita dewasa bertubuh seksi yang tampak bersantai di ruang tamu ditemani kepulan asap rokok yang mulai bertaburan di ruangan tersebut. Karena hampir semuanya tengah asik merokok bersama dan Muslimah tengah sibuk melayani mereka yang minta ini itu.
“Astagfirullah, ya Allah kenapa mereka semua merokok, padahal mereka semua wanita. Terus kemana ya rekan-rekanku yang lain, aku bahkan tidak melihatnya pagi ini. Aku bahkan sudah tidak melihat lagi gadis yang sempat aku tolong waktu itu” batin Muslimah mencari-cari gadis yang menjadi rekan seperjuangannya di negeri orang.
Saat tengah sibuk melayani mereka, tak sengaja Muslimah mendengar pembicaraan mereka.
“Madam Rossa kembali panen duit, dia berhasil mendistribusikan barang barunya di setiap club malam” ujar wanita seksi berambut pirang yang duduk di sofa dan tengah asyik merokok.
“Oh baguslah, itu artinya aku sudah bisa pensiun dini secepatnya. Aku sudah lelah menjadi wanita malam. Lagian Mas Reno sudah menyuruhku untuk berhenti melakoni pekerjaan sebagai wanita malam. Karena rencananya Mas Reno akan menikahiku secepatnya." ucap Livia, sosok wanita malam yang sudah bertahun-tahun bekerja dengan madam Rossa.
Deg!
"Wanita malam!" ucap Muslimah yang terkejut bukan main mendengar pembicaraan mereka.
Muslimah bahkan hampir menjatuhkan nampan yang dibawanya berisikan minuman dingin untuk para wanita malam itu.
"Hati-hati anak baru, kau hampir saja menumpahkan minuman itu di wajahku. Kau bahkan terkejut mendengar kata wanita malam. Ya, jujur kami semua ini adalah wanita malam dan sebentar lagi kau pun akan bernasib sama dengan seperti kami, seorang wanita malam atau sang pelac*r" ujar Miranda dengan senyum sinis nya.
Muslimah membulatkan kedua matanya, dia bahkan ingin segera pergi dari tempat tersebut setelah mengetahui fakta yang begitu mencengangkan baginya.
"Tidak, saya tidak ingin menjadi wanita malam, saya datang ke negara ini cuma untuk bekerja, bukan untuk menjadi wanita malam" ucap Muslimah dengan mata berkaca-kaca.
"Hahaha, kau sungguh bodoh. Jika kau berada di tempat ini, itu artinya kau sudah dijual oleh keluargamu lalu di beli oleh Madam Rossa untuk dijadikan pelac*r. Jadi terimalah nasib mu di tempat ini. Karena jelas-jelas kau sendiri yang mendatangi tempat laknat ini." Sahut wanita berambut pirang yang tidak lain bernama Mawar. Dia sosok yang berkuasa di Mes Pucuk Merah.
"Mengapa kau tidak ingin menjadi wanita malam, hah!. Jangan munafik! tak usah berpakaian seperti itu jika ujung-ujungnya kau sendiri yang mendatangi markas para pekerja seks komersial" timpal Miranda yang seolah-olah sedang menghakimi Muslimah.
"Sa-saya tidak tahu apa-apa" ucap Muslimah dengan pandangan tertunduk. Dia tidak menyangka akan berada di tempat seperti itu. Karena apa yang disampaikan oleh pamannya berbanding terbalik dengan kenyataan yang tengah dihadapinya.
Itu artinya dia sudah dijual oleh pamannya lalu di kirim ke negara xxx untuk dijadikan sebagai wanita malam atau pelac*r. Tiba-tiba saja Muslimah merasakan perasaan sesak, dadanya seolah dipenuhi jarum, air matanya mendadak mengalir membasahi pipinya.
"Aku tidak yakin paman melakukan semua ini..." gumam Muslimah dengan suara parau dan tak ingin mempercayai apa yang dikatakan oleh mereka.
Namun hatinya berkata lain dan seirama dengan perasaannya. Muslimah sungguh kalah, dia langsung menumpahkan kesedihannya yang bercampur kekecewaan dengan menutup wajahnya menggunakan kedua telapak tangannya. Ia mulai terisak, sungguh dia berada di titik terendah dan dirinya sangat lemah saat ini, karena hanya mampu menumpahkan kekecewaannya dengan cara menangis.
"Dasar cengeng. Pikirkanlah masa depan mu, bodoh!" sindir Mawar dengan ketusnya.
"Sudah, sudah, sepertinya gadis ini memang tidak tahu apa-apa. Dari penampilannya saja memang dia sosok gadis baik-baik, biarkan dia menangis menumpahkan segala rasa sesalnya" ucap Livia dengan bijaknya dan bertindak untuk menengahi mereka. Karena dia merasa kasihan dengan gadis muda nan Sholehah itu.
Malam harinya.....
Wajah Muslimah masih terlihat sembab, namun gadis Sholehah itu tetap terlihat tegar menghadapi segala ujian yang akan dihadapinya. Dia harus bisa bertahan hidup di negeri orang.
Apalagi malam ini, dia sudah di utus oleh madam Rossa untuk menemui pelanggan pertamanya. Seumur-umur Muslimah tidak akan pernah menggeluti pekerjaan seperti ini, tapi apa boleh buat takdir membawanya ke markas para pekerja seks komersial.
"Muslimah sayang, cepat gunakan lipstik ini, setelah itu ganti bajumu. Dengar baik-baik, Madam tidak suka menunggu lama" ucap Madam Rossa dengan sedikit ancaman sambil mencengkram kuat dagu Muslimah lalu mendorongnya dengan kasar.
Brukkk
Membuat tubuh Muslimah membentur dinding.
"Madam, tolong batalkan rencanamu ini malam" ucap Muslimah memohon.
"Apa katamu? itu tidak akan terjadi. Kau hanya perlu jalankan tugasmu dengan baik, melayani pelanggan sesuai apa yang diinginkannya"
Wanita paruh baya itu tidak perlu mendapatkan persetujuan dari gadis berhijab yang sudah dibelinya, dia hanya perlu menjalankan segala rencananya demi mendapatkan sebuah keuntungan.
"Jika dia tak kunjung bersiap, maka bawa secara paksa ke club malam" ucap Madam Rossa dengan suara meninggi sebelum meninggalkan kamar yang ditempati oleh Muslimah.
"Tolong lepaskan aku!"
Muslimah berteriak histeris saat di bawa paksa masuk ke dalam club malam oleh dua bodyguard madam Rossa. Kedua tangan dan kakinya terikat sehingga dia tak bisa terlepas.
Itu terjadi gara-gara Muslimah mencoba untuk kabur dari Mes Pucuk Merah, namun usahanya tak berhasil. Sementara itu, para pengunjung club malam tak ada yang peduli kepadanya.
"Bawa dia ke ruangan VVIP" ucap Madam Rossa pada kedua bodyguardnya lalu menemui kliennya.
Muslimah tak henti-hentinya berdoa kepada sang pencipta agar terhindar dari marabahaya dan terbebas dari tempat maksiat tersebut.
Kedua bodyguard madam Rossa meninggalkan Muslimah di ruang VVIP. Tak berselang lama kemudian, pintu ruang VVIP terbuka dan muncullah sosok pria berperut buncit tampak tersenyum mesum menatap kearah Muslimah yang tengah terduduk di lantai.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Ita sweet
Wohh
2024-05-10
1
lala
oke, ada gak kira2 nolongin muslimah, jangan di gantung atuh... kak author...
2024-05-07
0
Fatma
lanjut dong thor
2024-05-07
0