Bab 11 Wanita Bayaran

"Tuan muda, serahkan semuanya kepadaku. Aku berjanji tidak akan pernah mengecewakan anda" ucap Martin bersungguh-sungguh dan siap mencarikan calon istri untuk tuannya.

Martin tidak ingin tuan mudanya sampai salah pilih calon istri yang akan melahirkan penerus Perusahaan sekaligus penerus dunia bawah.

"Sulit dipercaya, aku tidak yakin kau bisa melakukannya. Lebih baik urus saja dirimu sendiri daripada mengurusi urusanku" ucap Emir dengan ketusnya sembari memukul perut Martin. Dia bukan lagi anak kecil, apa-apa selalu Martin yang mengurusnya.

"Apa tuan yakin jika menikahi Nona Caroline urusan tuan akan selesai?. Nyonya meminta tuan untuk segera menikah karena nyonya menginginkan seorang cucu" jelas Martin sesuai fakta. Bagaimana mungkin tuan mudanya ingin menikahi wanita yang tidak bisa melahirkan penerus keluarga Zimraan.

Sial! apa yang harus kulakukan, kenapa aku tidak memikirkannya terlebih dahulu. Batin Emir merutuki kebodohannya sendiri.

"Jadi bagaimana, tuan muda?" tanya Martin dengan kening berkerut melihat tingkah tuannya yang tidak menggubris ucapannya.

"Aku akan memikirkannya" ucap Emir lalu melenggang pergi menuju ruang perawatan ibunya.

"Jangan terlalu lama memikirkannya tuan, nyonya tidak suka menunggu!" ucap Martin sambil menatap punggung tuan muda nya yang semakin menjauh.

"Aku bahkan tidak sempat menyampaikan masalah perusahaan kepadamu tuan muda. Karena pengakuan mu jauh lebih mengejutkanku" gumam Martin lalu memutuskan kembali ke perusahaan.

Tampak Emir sedang mondar-mandir di dalam ruang perawatan sang ibu. Sesekali dia memijit keningnya yang mulai pusing memikirkan cara yang harus dia lakukan.

"Caroline tidak bisa mengandung anak, sedang mommy pasti menginginkan seorang cucu. Apa aku sewa saja wanita bayaran untuk melahirkan putraku? terus aku tetap menikahi Caroline." gumam Emir sambil menatap kearah tempat tidur pasien, dimana ibunya masih terbaring koma.

Emir mengusap wajahnya dengan kasar lalu kembali duduk di kursi samping tempat tidur pasien.

"Mommy, kau harus sembuh. Aku sudah merindukan nasihat mu, omelan mu setiap hari dan aku sangat merindukan masakan mu yang super enak." ucap Emir mengajak berbicara ibunya.

"Aku sangat menunggu hari yang paling bahagia dalam hidupku dan hari itu adalah melihat mommy membuka mata" ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

Perasaannya sudah campur aduk dan hatinya begitu sakit bagaikan ditikam belati melihat orang tersayangnya terbaring sakit. Dia berharap Tuhan segera menyembuhkan ibunya, walaupun dia tidak pernah mengingat Tuhannya, namun setidaknya ada sedikit keajaiban yang diberikan Tuhan untuknya.

*

*

*

Hari ini menjadi hari libur Muslimah selama bekerja The Black Dog. Tiga bulan menjalani pekerjaan layaknya anak magang yang baru memulai bekerja di perusahaan, akhirnya membuatnya mengenal lebih dalam dunia kerja dalam mengurus hewan peliharaan berjenis An!ng dan dia mendapatkan lebih banyak pengalaman.

"Muslimah, kau akan pergi kemana di hari libur mu?" tanya Kikan, gadis tomboy berambut pendek yang merupakan rekan kerjanya dan kebetulan hari ini dia juga libur.

"Aku tidak akan pergi kemana-mana, aku hanya ingin tinggal di kamar dan bermalas-malasan" jawab Muslimah apa adanya.

"Nggak seru itu, bagaimana kalau aku mengajakmu jalan-jalan ke luar. Kebetulan aku mau mendatangi sirkus lumba-lumba" ucap Kikan dengan antusiasnya.

"Dijamin kau akan bersenang-senang di sana dan tidak bakalan rugi melihat lumba-lumba lucu dan menggemaskan bersama pawangnya. Ayolah Muslimah, kau harus ikut dan nikmati liburan mu" tambahnya untuk menghasut Muslimah.

"Baiklah, aku akan ikut. Tapi, aku mau minta izin terlebih dahulu pada Nyonya Barbara dan Tuan Bagas" ucap Muslimah membuat Kikan geleng-geleng kepala mendengarnya.

"Bukankah hari ini hari liburmu, artinya kau diizinkan kemana pun kau akan pergi Nona cantik, yang jelasnya kau tidak pulang ke negara asalmu" ucap Kikan dengan gemesnya.

"Tapi....."

"Cepat ambil tas mu dan kita harus segera pergi, pertunjukannya akan segera di mulai" ucap Kikan sambil mendorong pelan tubuh Muslimah untuk mengambil barang keperluannya.

Tak berselang lama kemudian, mereka tiba di sebuah sirkus pertunjukan lumba-lumba. Para pengunjung sudah memadati area pinggir kolam renang yang berbentuk persegi panjang. Terdapat tiga lumba-lumba lucu sudah siap melakukan atraksi.

Muslimah dan Kikan sudah duduk di bangku paling depan, pasalnya Kikan memiliki kenalan dari para petugas sirkus. Jadi sangat beruntung bagi mereka bisa duduk di bangku paling depan.

Pertunjukan sirkus pun dimulai, para pengunjung tampak heboh melihat atraksi lucu tiga ekor lumba-lumba yang sedang bermain hula hoop di dalam kolam.

Muslimah tertawa dengan lepasnya. Karena momen tersebut menjadi pertama kali baginya melihat sirkus lumba-lumba. Perlahan kesedihan yang dialaminya di negeri orang mulai berkurang dari ingatannya dan memang dia tidak ingin mengingatnya lagi.

Selesai melihat pertunjukan sirkus lumba-lumba, Kikan kembali mengajaknya ke pantai, salah satu destinasi wisata favorit para wisatawan. Tidak lupa Muslimah menyempatkan waktunya untuk beribadah di sebuah mushola di pinggir jalan sebelum sampai ke pantai.

Mereka berlari kesana-kemari menikmati keindahan pantai. Bahkan mereka asyik bermain pasir persis anak kecil yang baru datang ke pantai. Lalu Kikan memilih untuk berenang.

Tanpa mereka sadari, diam-diam seseorang memperhatikannya dari jauh.

"Apa dia orangnya?" ucap orang itu di ujung telpon sambil mengirimkan sebuah foto yang baru dipotretnya untuk rekannya.

"Iya benar, dialah orangnya" timpal temannya di ujung telpon.

Kemudian orang itu langsung menjalankan tugasnya saat dirasa aman. Tanpa basa-basi dia langsung membius Muslimah yang sedang duduk diatas pasir putih.

"Ugghhh"

Muslimah sempat memberontak sebelum akhirnya tak sadarkan diri, akibat pengaruh obat bius.

Kikan yang sedang asyik berenang di laut tidak menyadari Muslimah sudah di bawa pergi oleh orang asing.

***

Sementara itu, Emir senantiasa menemani ibunya di rumah sakit. Baginya rumah sakit sudah menjadi rumah keduanya. Apapun akan dia lakukan demi kesembuhan sang ibu.

"Aku tidak ingin menunda-nunda waktu. Setelah mommy siuman, aku harus memberikan kejutan untuknya" ucap Emir dengan keputusannya yang sudah bulat.

Dia lalu menghubungi sekretarisnya dan tidak butuh waktu lama, panggilan telepon pun tersambung.

"Carikan wanita bayaran untukku yang siap melahirkan penerusku" ucap Emir diujung telepon membuat sekretarisnya tersenyum mendengarnya.

"Baik tuan muda" ucap Martin diujung telepon dengan seulas senyuman.

Lalu Emir langsung mematikan sambungan teleponnya secara sepihak. Dia begitu percaya Martin bisa mengurusnya dengan baik kriteria wanita yang akan melahirkan penerusnya.

Dan benar saja, malam itu juga Martin langsung turun tangan mencari wanita bayaran untuk tuan mudanya. Segala kriteria wanita sudah dikantongi nya, poin pentingnya dia harus perawan dan ber IQ tinggi.

Tidak butuh waktu lama, Martin sudah memilih tiga kandidat wanita yang menurutnya layak dan bersedia menjadi wanita bayaran.

Wanita pertama, seorang wanita yang sedang terlilit hutang. Wanita kedua seorang Mahasiswa yang baru saja putus. Dan terakhir wanita yang berkorban untuk perusahaan ayahnya yang jatuh bangkrut.

Martin mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju rumah sakit. Pasalnya ketiga kandidat wanita yang bersedia menjadi wanita bayaran harus melakukan pemeriksaan lengkap terlebih dahulu di rumah sakit dan seorang dokter sudah disiapkan khusus untuk memeriksa mereka.

Namun saat di persimpangan jalan, tak sengaja Martin melihat seorang gadis tengah dianiaya di pinggir jalan. Mau tak mau dia memilih untuk menolong gadis tersebut.

Plakkk...

"Aaaww, maafkan aku nyonya, hiks...hiks.." isak tangis gadis itu semakin jelas terdengar bahkan terlihat sampai memohon-mohon kepada wanita paruh baya yang menganiayanya.

"Kau pikir aku tidak bisa menemukanmu hah!. Dasar gadis bodoh. Aku sudah mengeluarkan banyak uang untuk membeli mu. Tapi kau malah kabur dariku, s*tan!" teriaknya lalu menendang tubuh gadis itu dan gadis itu tidak lain adalah Muslimah. Sedang wanita paruh baya itu adalah Madam Rossa.

"Berhenti!" teriak Martin sambil menghampiri mereka.

"Anda tidak perlu ikut campur urusan kami" ucap Bodyguard Madam Rossa menghadangnya.

"Katakan berapa bayaran untuk wanita itu. Aku bersedia untuk membelinya." ucap Martin dengan tatapan dingin.

Madam Rossa tampak berpikir hingga akhirnya dia memutuskan harganya.

"300 Juta!"

"Oke"

Martin lalu mengeluarkan cek dari dalam jasnya dan sudah tertera nominal uang senilai tiga ratus juta.

Madam Rossa sangat senang menerima cek tersebut. Sedangkan Martin langsung memasukkan Muslimah ke dalam mobilnya lalu melajukan mobilnya menuju rumah sakit.

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

Fatma

Fatma

lanjut dong Thor

2024-05-16

1

tzyii

tzyii

ayo kakak 3 bab sehari

2024-05-15

0

Fatma

Fatma

lanjut dong Thor

2024-05-15

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Hari Kelulusan
2 Bab 2 Transaksi Ilegal
3 Bab 3 Negara xxx
4 Bab 4 Wanita Malam
5 Bab 5 Bebaskan aku
6 Bab 6 Tolong
7 Bab 7 Bekerja
8 Bab 8 Caroline
9 Bab 9 Kecelakaan
10 Bab 10 Calon Kandidat
11 Bab 11 Wanita Bayaran
12 Bab 12 Pilihan Terbaik
13 Bab 13 Tidak Mungkin
14 Bab 14 Saya tidak ingin Berzina
15 Bab 15 Menikah
16 Bab 16 Menganggu saja
17 Bab 17 Tidak akan melepaskannya
18 Bab 18 Menginginkan aku hamil
19 Bab 19 Ku mohon, hentikan!
20 Bab 20 Hamil
21 Bab 21 Apa janinnya sehat?
22 Bab 22 Dia harus ditemukan
23 Bab 23 Siapa Mereka
24 Bab 24 Khawatir
25 Bab 25 Menemukan
26 Bab 26 Dia mau Melahirkan
27 Bab 27 Dimana Bayiku
28 Bab 28 Bawa Aku Pulang
29 Bab 29 Keluarga
30 Bab 30 Pencuri
31 Bab 31 Kau Seorang Pencuri
32 Bab 32 Ulang Tahun???
33 Bab 33 Dia Lagi
34 Bab 34 Mommy
35 Bab 35 Mommy disini
36 Bab 36 Rayyan
37 Bab 37 Jangan Menolak
38 Bab 38 Sangat Serasi
39 Bab 39 Curiga
40 Bab 40 Siapa kau sebenarnya?
41 Bab 41 Kalian harus menikah
42 Bab 42 Bekerjasama
43 Bab 43 Melindungimu
44 Bab 44 Percobaan Pembunuhan
45 Bab 45 Kejahatannya harus terbongkar
46 Bab 46 Kebenaran
47 Bab 47 Aku ibunya
48 Bab 48 Sekamar
49 Bab 49 Tak sengaja
50 Bab 50 Membela
51 Bab 51 Pertanyaan Rayyan
52 Bab 52 Terharu
53 Bab 53 Merindukan
54 Bab 54 Jatuh Cinta
55 Bab 55 Kabar Gembira
56 Promosi Novel baru 'DIHAMILI TUAN IMPOTEN
57 Promosi Novel Baru 'Pengantin Pesanan'
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Bab 1 Hari Kelulusan
2
Bab 2 Transaksi Ilegal
3
Bab 3 Negara xxx
4
Bab 4 Wanita Malam
5
Bab 5 Bebaskan aku
6
Bab 6 Tolong
7
Bab 7 Bekerja
8
Bab 8 Caroline
9
Bab 9 Kecelakaan
10
Bab 10 Calon Kandidat
11
Bab 11 Wanita Bayaran
12
Bab 12 Pilihan Terbaik
13
Bab 13 Tidak Mungkin
14
Bab 14 Saya tidak ingin Berzina
15
Bab 15 Menikah
16
Bab 16 Menganggu saja
17
Bab 17 Tidak akan melepaskannya
18
Bab 18 Menginginkan aku hamil
19
Bab 19 Ku mohon, hentikan!
20
Bab 20 Hamil
21
Bab 21 Apa janinnya sehat?
22
Bab 22 Dia harus ditemukan
23
Bab 23 Siapa Mereka
24
Bab 24 Khawatir
25
Bab 25 Menemukan
26
Bab 26 Dia mau Melahirkan
27
Bab 27 Dimana Bayiku
28
Bab 28 Bawa Aku Pulang
29
Bab 29 Keluarga
30
Bab 30 Pencuri
31
Bab 31 Kau Seorang Pencuri
32
Bab 32 Ulang Tahun???
33
Bab 33 Dia Lagi
34
Bab 34 Mommy
35
Bab 35 Mommy disini
36
Bab 36 Rayyan
37
Bab 37 Jangan Menolak
38
Bab 38 Sangat Serasi
39
Bab 39 Curiga
40
Bab 40 Siapa kau sebenarnya?
41
Bab 41 Kalian harus menikah
42
Bab 42 Bekerjasama
43
Bab 43 Melindungimu
44
Bab 44 Percobaan Pembunuhan
45
Bab 45 Kejahatannya harus terbongkar
46
Bab 46 Kebenaran
47
Bab 47 Aku ibunya
48
Bab 48 Sekamar
49
Bab 49 Tak sengaja
50
Bab 50 Membela
51
Bab 51 Pertanyaan Rayyan
52
Bab 52 Terharu
53
Bab 53 Merindukan
54
Bab 54 Jatuh Cinta
55
Bab 55 Kabar Gembira
56
Promosi Novel baru 'DIHAMILI TUAN IMPOTEN
57
Promosi Novel Baru 'Pengantin Pesanan'

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!