Bab 12 Pilihan Terbaik

Madam Rossa tampak berpikir hingga akhirnya dia memutuskan harganya.

"300 Juta!"

"Oke"

Martin lalu mengeluarkan cek dari dalam jasnya dan sudah tertera nominal uang senilai tiga ratus juta.

Madam Rossa sangat senang menerima cek tersebut. Sedangkan Martin langsung memasukkan Muslimah ke dalam mobilnya lalu melajukan mobilnya menuju rumah sakit.

Sepanjang perjalanan, Muslimah hanya mampu diam membisu di dalam mobil, hingga mobil yang ditumpanginya tiba di rumah sakit.

Kemudian Martin membawa Muslimah masuk ke dalam rumah sakit tanpa melakukan perlawanan sama seperti, pasalnya dia sudah tahu posisinya seperti apa.

Dokter Quensa bersama perawat yang sedari tadi menunggu mereka langsung menyambut kedatangannya.

"Dokter Quensa, tolong periksa kondisinya. Jangan lupa obati lukanya dan biarkan dia menjalani perawatan di rumah sakit ini" ucap Martin dengan serius sembari meminta tolong kepada Dokter Quensa.

"Baik, Tuan Martin" ucap Dokter Quensa tersenyum ramah lalu meminta perawat untuk membawa Muslimah ke ruang perawatan. Nanti dia akan menyusul untuk memeriksa kondisinya.

"Terus dimana ketiga wanita yang....." Martin tidak melanjutkan ucapannya karena dokter Quensa langsung memotongnya.

"Mereka sudah berada di ruanganku. Apa kita langsung memeriksanya setelah aku memeriksa gadis berhijab tadi, tuan?" tanya Dokter Quensa.

"Ya, ide bagus. Aku akan menemui ketiga wanita itu, dok" jawab Martin.

"Baiklah, kalau begitu. Saya akan meminta perawat untuk mengantar tuan menemui mereka" usul Dokter Quensa membuat Martin mengangguk tanda setuju.

Lalu Martin mengikuti langkah kaki perawat wanita yang akan mengantarnya menemui ketiga kandidat wanita.

“Nona hanya perlu istirahat dengan baik dan harus rutin meminum obat yang sudah saya resepkan. Dan ini salep lukanya, gunakan tiga kali sehari” jelas Dokter Quensa yang baru saja selesai memeriksa Muslimah.

"Terimah kasih, dok” ucap Muslimah dengan sopan yang sedang menempati tempat tidur pasien. Dia sedikit lebih baik setelah mendapatkan perawatan dari rumah sakit tersebut.

“Sudah menjadi kewajiban kami memberikan pelayanan terbaik untuk pasien. Saya tinggal dulu ya, jadi sebaiknya nona beristirahat.” Ucap Dokter Quensa dengan ramahnya lalu pamit undur diri.

“Baik dok” timpal Muslimah dengan sedikit memelas, pasalnya luka di sudut bibirnya masih terasa nyerih ketika dia berbicara.

Dokter Quensa dan dua perawat wanita yang menjadi asisten pribadinya terlihat berjalan bersama-sama memasuki ruangan, dimana ketiga kandidat wanita sudah siap untuk diperiksa lengkap atau medical check up, yakni pemeriksaan secara menyeluruh.

Tampak Martin sudah berada dalam ruangan tersebut, bahkan Martin sudah mengantongi identitas ketiga kandidat wanita itu.

Setelah memberikan sedikit Edukasi tentang kesehatan kepada ketiga wanita itu, barulah Dokter Quensa memeriksa kondisi wanita cantik itu satu persatu di bantu oleh rekan dokter Spesial.

Pemeriksaannya mulai dari pemeriksaan darah, pemeriksaan Gigi dan Mulut, pemeriksaan keperawanan, pemeriksaan organ Vital dan pemeriksaan lainnya termasuk tingkat IQ dari ketiga wanita itu. Menurut dokter, hasil pemeriksaannya akan keluar dalam waktu tiga hari ke depan.

Tiga hari kemudian….

Muslimah sudah menjalani perawatan selama tiga hari ini. Sebenarnya dia sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit dari kemarin sore. Namun belum adanya persetujuan resmi dari Martin membuatnya harus menginap kembali di rumah saki.

Entah kapan waktunya dia bisa keluar dari rumah sakit, mengingat dia sudah dibeli oleh pria bernama Martin. Ya, dia tidak sengaja mengetahui nama pria yang baru-baru ini membelinya dari madam Rossa.

Sementara itu, Martin sudah berada di rumah sakit. Dia sudah tidak sabaran untuk melihat hasil pemeriksaan ketiga kandidat wanita, pasalnya dia terus di desak oleh tuan mudanya perihal hasil dari setiap wanita itu.

Kini Martin sudah berada di ruangan dokter Quensa, terdapat tiga map coklat di atas meja dan sangat diyakini ketiga isi map coklat berisi hasil pemeriksaan dari ketiga wanita itu.

Tanpa basa-basi Martin langsung membuka satu persatu map coklat tersebut untuk melihat hasilnya. Namun mendadak kening Martin berkerut disertai wajah masam membaca satu persatu hasil pemeriksaan dokter.

“Sialan, ternyata mereka berbohong. Awalnya mereka ngaku-ngaku perawan, namun kenyataannya ketiga wanita itu sudah tidak perawan.” Kesal Martin sambil menggenggam kertas hasil pemeriksaan ketiga wanita itu.

Tak ada satupun yang sesuai dengan kriteria tuan muda. Aku harus mencari kembali wanita yang pantas melahirkan penerus tuan muda. Batin Martin sambil menghembuskan nafasnya dengan kasar.

“Jadi bagaimana dengan ketiga wanita…”

“Mereka semua gugur!” ucap Martin dengan kesalnya, membuat Dokter Quensa tertawa geli mendengar ucapannya.

Lalu Martin bangkit dari duduknya dan sudah siap untuk pergi.

“Tunggu, aku hampir lupa memberitahumu, tuan Martin. Gadis berhijab yang beberapa hari menjalani perawatan disini sudah membaik dan aku sebagai dokternya sudah memperbolehkannya untuk pulang." jelas Dokter Quensa.

Gadis berhijab?

Martin tampak berpikir keras untuk mengingat kembali wajah gadis berhijab yang dimaksud Dokter Quensa.

"Oh...Aku baru mengingatnya, dok!" ucapnya persis orang yang baru saja mendapatkan tangkapan besar.

“Kalau begitu, aku akan mengurus administrasinya" ucap Martin.

"Bukankah anda sudah mengurus administrasinya dari kemarin. Untuk apalagi mengurus nya ulang" sahut Dokter Quensa.

Martin hanya mampu menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Kalau begitu, tunjukkan dimana ruangannya, dok" ucap Martin sambil melipat lengannya di depan dada.

"Mari, saya akan antar anda ke ruang perawatannya" tawar Dokter Quensa membuat Martin mengangguk menanggapi ucapannya, lalu Dokter Quensa berjalan terlebih dahulu, kemudian disusul oleh Martin.

Saat mereka memasuki ruang perawatan Muslimah. Mereka merasa iba melihat Muslimah sedang tertidur pulas. Tanpa sadar Dokter Quensa berkata.

"Tuan, kenapa kau tidak pilih saja gadis ini. Kalau menurutku dia gadis yang baik. Penilaianku dari angka 1 sampai 10, aku memberikannya nilai 10, itu artinya dia pilihan terbaik." ucap Dokter Quensa diselingi canda tawa, sedangkan Martin diam-diam memperhatikan gadis berhijab itu sedang tertidur.

Jika dilihat-lihat ucapan dokter Quensa ada benarnya juga. Apalagi gadis ini menggunakan pakaian tertutup. Batin Martin.

"Kalau begitu, aku ingin gadis ini melakukan medical check up. Pokoknya aku tunggu hasilnya hari ini juga!" ucap Martin dengan tegasnya dan tak ingin dibantah.

"Tapi tuan...." timpal Dokter Quensa.

"Tidak ada kata protes, jadi mohon kerja samanya Dokter, sebelum rumah sakit ini tutup!" ujar Martin disertai ancaman membuat Dokter Quensa langsung patuh.

Dert...dert.... Dert....

Tiba-tiba saja Ponsel Martin berbunyi nyaring. Tertera nama tuannya di layar ponselnya. Tanpa basa-basi dia langsung mengangkatnya.

"Iya halo, tuan muda" ucap Martin di ujung telpon.

"Mommy...mommy ku sudah siuman, Martin. Aku ingin semuanya segera di laksanakan" ucap Emir terdengar senang diujung telepon.

"Baik, tuan muda" sahut Martin dengan penuh keyakinan dan ikut senang atas kabar bahagia yang disampaikan oleh tuannya. Martin lalu menatap kearah tempat tidur pasien, dimana Muslimah tengah tertidur.

Beberapa jam kemudian....

Muslimah terkejut saat menjalani pemeriksaan lengkap sesuai yang diinstruksikan oleh dokter Quensa. Bukankah dirinya sudah sembuh, kenapa sekarang dia kembali menjalani pemeriksaan yang begitu banyaknya, layaknya sedang menjalani tes Akpol.

Hingga hasil pemeriksaannya keluar setelah tiga jam kemudian. Sementara Muslimah terlihat sedih duduk di kursi tunggu. Padahal bulan kemarin dia begitu senang dengan pekerjaan barunya. Tapi sekarang, dia sudah tidak tahu seperti apa hidupnya kedepannya setelah dibeli oleh orang lain.

Martin dan Dokter Quensa tersenyum puas dengan hasil pemeriksaan dari Muslimah. Semuanya hampir sesuai dengan poin dan kriteria tuan mudanya. Rupanya dugaannya tidak pernah salah.

"Gadis berhijab itu pilihan terbaik" ucap Martin serasa baru saja mendapatkan jackpot. Tak ingin membuang waktu, dia langsung mengabari tuan mudanya.

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

tzyii

tzyii

next

2024-05-17

1

Fatma

Fatma

lanjut dong Thor

2024-05-17

1

Kak olaa

Kak olaa

makin seru thor, lanjut

2024-05-17

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Hari Kelulusan
2 Bab 2 Transaksi Ilegal
3 Bab 3 Negara xxx
4 Bab 4 Wanita Malam
5 Bab 5 Bebaskan aku
6 Bab 6 Tolong
7 Bab 7 Bekerja
8 Bab 8 Caroline
9 Bab 9 Kecelakaan
10 Bab 10 Calon Kandidat
11 Bab 11 Wanita Bayaran
12 Bab 12 Pilihan Terbaik
13 Bab 13 Tidak Mungkin
14 Bab 14 Saya tidak ingin Berzina
15 Bab 15 Menikah
16 Bab 16 Menganggu saja
17 Bab 17 Tidak akan melepaskannya
18 Bab 18 Menginginkan aku hamil
19 Bab 19 Ku mohon, hentikan!
20 Bab 20 Hamil
21 Bab 21 Apa janinnya sehat?
22 Bab 22 Dia harus ditemukan
23 Bab 23 Siapa Mereka
24 Bab 24 Khawatir
25 Bab 25 Menemukan
26 Bab 26 Dia mau Melahirkan
27 Bab 27 Dimana Bayiku
28 Bab 28 Bawa Aku Pulang
29 Bab 29 Keluarga
30 Bab 30 Pencuri
31 Bab 31 Kau Seorang Pencuri
32 Bab 32 Ulang Tahun???
33 Bab 33 Dia Lagi
34 Bab 34 Mommy
35 Bab 35 Mommy disini
36 Bab 36 Rayyan
37 Bab 37 Jangan Menolak
38 Bab 38 Sangat Serasi
39 Bab 39 Curiga
40 Bab 40 Siapa kau sebenarnya?
41 Bab 41 Kalian harus menikah
42 Bab 42 Bekerjasama
43 Bab 43 Melindungimu
44 Bab 44 Percobaan Pembunuhan
45 Bab 45 Kejahatannya harus terbongkar
46 Bab 46 Kebenaran
47 Bab 47 Aku ibunya
48 Bab 48 Sekamar
49 Bab 49 Tak sengaja
50 Bab 50 Membela
51 Bab 51 Pertanyaan Rayyan
52 Bab 52 Terharu
53 Bab 53 Merindukan
54 Bab 54 Jatuh Cinta
55 Bab 55 Kabar Gembira
56 Promosi Novel baru 'DIHAMILI TUAN IMPOTEN
57 Promosi Novel Baru 'Pengantin Pesanan'
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Bab 1 Hari Kelulusan
2
Bab 2 Transaksi Ilegal
3
Bab 3 Negara xxx
4
Bab 4 Wanita Malam
5
Bab 5 Bebaskan aku
6
Bab 6 Tolong
7
Bab 7 Bekerja
8
Bab 8 Caroline
9
Bab 9 Kecelakaan
10
Bab 10 Calon Kandidat
11
Bab 11 Wanita Bayaran
12
Bab 12 Pilihan Terbaik
13
Bab 13 Tidak Mungkin
14
Bab 14 Saya tidak ingin Berzina
15
Bab 15 Menikah
16
Bab 16 Menganggu saja
17
Bab 17 Tidak akan melepaskannya
18
Bab 18 Menginginkan aku hamil
19
Bab 19 Ku mohon, hentikan!
20
Bab 20 Hamil
21
Bab 21 Apa janinnya sehat?
22
Bab 22 Dia harus ditemukan
23
Bab 23 Siapa Mereka
24
Bab 24 Khawatir
25
Bab 25 Menemukan
26
Bab 26 Dia mau Melahirkan
27
Bab 27 Dimana Bayiku
28
Bab 28 Bawa Aku Pulang
29
Bab 29 Keluarga
30
Bab 30 Pencuri
31
Bab 31 Kau Seorang Pencuri
32
Bab 32 Ulang Tahun???
33
Bab 33 Dia Lagi
34
Bab 34 Mommy
35
Bab 35 Mommy disini
36
Bab 36 Rayyan
37
Bab 37 Jangan Menolak
38
Bab 38 Sangat Serasi
39
Bab 39 Curiga
40
Bab 40 Siapa kau sebenarnya?
41
Bab 41 Kalian harus menikah
42
Bab 42 Bekerjasama
43
Bab 43 Melindungimu
44
Bab 44 Percobaan Pembunuhan
45
Bab 45 Kejahatannya harus terbongkar
46
Bab 46 Kebenaran
47
Bab 47 Aku ibunya
48
Bab 48 Sekamar
49
Bab 49 Tak sengaja
50
Bab 50 Membela
51
Bab 51 Pertanyaan Rayyan
52
Bab 52 Terharu
53
Bab 53 Merindukan
54
Bab 54 Jatuh Cinta
55
Bab 55 Kabar Gembira
56
Promosi Novel baru 'DIHAMILI TUAN IMPOTEN
57
Promosi Novel Baru 'Pengantin Pesanan'

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!