Bab 20 Hamil

Emir membanting keras pintu kamar Muslimah sebelum keluar dari kamar tersebut. Kilatan amarah jelas terpancar diwajahnya, rahangnya mengeras bahkan kedua tangannya di kepal kuat hingga urat-urat ditangannya bermunculan, bahkan kedua kepalan tangannya siap menghajar siapapun yang lewat dihadapannya.

Hingga dinding tak bersalah yang menjadi sasarannya. Emir meninju dinding sebanyak beberapa kali hingga membuat permukaan kulitnya memar. Dia tidak habis pikir wanita itu melanggar perjanjian tertulis yang sudah di tanda tanganinya.

Sementara Muslimah menangis sesenggukan di atas tempat tidur. Air matanya terus mengalir membasahi pipinya. Tubuhnya yang remuk tidak sebanding dengan rasa sakit hati yang ditorehkan oleh suaminya.

Satu kesalahan yang diperbuatnya, nyawanya hampir saja melayang. Akibat ketidaksengajaan dirinya mengucapkan kata protes yang sudah kelelahan melayani nafsu sang suami.

Namun naasnya dirinya hampir saja dilenyapkan oleh suaminya sendiri, lehernya dicekik kuat hingga dia kesulitan untuk bernafas, seolah ajal datang menjemputnya. Namun Tuhan masih memberinya kesempatan untuk hidup, hingga pria itu tak jadi membunuhnya.

Muslimah menganggap suaminya pria yang sangat kejam dan tidak punya hati nurani. Baru saja dia melayaninya, namun apa yang didapatkannya hanyalah sebuah perlakuan kasar.

"Sampai kapan semua ini berakhir, hiks....hiks...hiks" lirih Muslimah yang berderai air mata. Dia sudah lelah menjalaninya, dinikahi hanya semata-mata untuk dijadikan sebagai wanita pencetak anak. Dia dituntut untuk melahirkan seorang anak yang akan menjadi penerus dari pria gila itu.

Muslimah hanya mampu menangis dalam diam, hingga lelah menangis dia pun akhirnya tertidur dengan mata bengkak.

Emir sendiri melangkah tergesa-gesa menuju kamarnya yang juga tidak jauh dari kamar Muslimah. Amarah sedang menyelimuti akal dan pikirannya.

“Martin!” teriaknya memanggil nama sekretaris nya.

"Martin!" Emir memanggil ulang sekretaris nya.

“Iya tuan” sahut Martin sambil berjalan tergopoh-gopoh menghampirinya di kamar.

“Buat wanita itu bisu seumur hidupnya!” ucap Emir dingin dengan tatapan membunuhnya.

Martin hanya mampu diam membisu mendengar ucapan tuan mudanya, dia tidak berani untuk menimpalinya.

“Martin! Wanita itu sudah melanggar perjanjian….”

“Maaf tuan muda, saya tidak bisa menjalankan perintah anda” ucap Martin lalu bersimpuh di hadapan tuannya. Dia tidak akan membuat istri tuannya menjadi bisu seumur hidup.

“Apa yang kau lakukan! Ayo bangun, bangun!” ucapnya dengan suara meninggi sambil membantu Martin berdiri.

“Tuan muda, semua orang pasti pernah berbuat kesalahan, namun jika kesalahan itu datangnya dari nona, maka ampunilah dia. Karena dia lah wanita yang akan melahirkan penerus anda” ucap Martin dengan tatapan memohon.

“Aku tidak akan mengampuninya, sekali dia berbuat kesalahan maka harus mendapatkan…” Emir tidak melanjutkan ucapannya karena Martin langsung memotongnya cepat.

“Bagaimana jika nona sedang mengandung anak tuan muda, apakah tuan masih akan menghukumnya?” ucap Martin dengan tegasnya. Dia tahu mana salah dan mana yang benar.

Seketika Emir menjadi bungkam mendengar ucapan sekretarisnya, dia langsung menjatuhkan tubuhnya di sofa, lalu mengusap wajahnya dengan kasar.

Bagaimana jika ucapan Martin benar adanya atau menjadi kenyataan, bisa-bisa dia akan menyesali perbuatannya seumur hidupnya, pikirnya.

“Anggap segala yang diucapkan nona sebagai angin berlalu, kalau perlu lupakan suara yang tidak familiar itu sebagai bunga tidur anda. Jangan khawatir tuan muda, saya yakin anda pasti tidak akan mengenali suara nona dimana pun nantinya” ucap Martin memberi nasihat untuk sang tuan muda. Setelah itu dia pamit undur diri untuk mengurus kepulangan tuan muda nya.

Hanya satu kesalahan yang diperbuat Muslimah membuat ketua Mafia The Black Night menjadi gusar dan tidak bisa berpikir jernih.

Sepanjang perjalanan pulang ke mansion, Emir selalu saja melamun hingga helikopter yang membawanya mendarat sempurna di rooftop hotel miliknya yang dijadikan landasan helipad. Setelah itu, barulah Emir bergegas pulang ke mansion di antar oleh sekretarisnya.

Keesokan harinya…

Bu Anne dan Julie tampak mondar-mandir di depan pintu kamar Muslimah. Sedari tadi mereka belum juga melihat pemilik kamar tersebut keluar untuk sarapan.

“Ibu, kenapa kakak tidak keluar? Jangan-jangan sesuatu terjadi kepadanya?” ucap Julie dengan raut wajah khawatir.

“Nak, ibu juga tidak tahu. Kita sudah mengetuk pintu nona muda berulang kali, tapi tidak ada sahutan dari dalam. Ibu takut jika nona kenapa-kenapa” ucap Bu Anne yang juga mengkhawatirkan kondisi nona muda nya.

“Sebaiknya ibu hubungi tuan Martin, katakan padanya bahwa kakak tidak keluar kamar dari tadi” usul Julie disertai anggukan kepala.

“Betul nak. Tapi ibu takut jika tuan muda mengetahui masalah ini. Sebaiknya kita cari kunci cadangan untuk membuka pintu kamar nona” ucap Bu Anne dengan ide nya.

Takutnya apa yang dilaporkannya bisa saja menjadi boomerang bagi nona muda nya. Untuk itu, Bu Anne memilih menjalankan ide nya dulu. Jika tak memungkinkan, barulah dia melaporkannya pada tuan Martin.

Sementara di dalam kamar, Muslimah masih meringkuk di atas tempat tidur dengan selimut yang membungkus tubuh mungilnya. Dan sama sekali belum ada tanda-tanda akan bangun tidur.

Tadi subuh dia sempat bangun untuk melaksanakan sholat subuh. Setelah itu, dia kembali membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur sambil membungkus tubuhnya dengan selimut tebal. Sepertinya dia kembali melanjutkan tidurnya.

Di luar kamar, Bu Anne dan Julie sedang sibuk membuka pintu kamar yang ditempati oleh muslimah menggunakan kunci duplikat, hingga akhirnya mereka berhasil membuka pintu kamar nona muda nya.

"Yes, kita berhasil ibu" ucap Julie lalu adu tos dengan ibunya.

Ibu dan anak itu bergegas masuk ke dalam kamar nona muda nya. Terlihat Muslimah masih tertidur pulas. Mereka jadi tak tega untuk membangunkannya.

Perlahan Bu Anne dan Julie mendekati tempat tidur dengan cara mengendap-endap, takutnya membangunkan Muslimah.

"Ibu, coba cek kondisi tubuh kakak, jangan-jangan kakak sakit" ucap Julie dengan tebakannya. Apalagi dia melihat wajah Muslimah tampak pucat.

Bu Anne mengindahkan ucapan putrinya. Dia menyentuh kening Muslimah hingga membuat raut wajahnya berubah dan tatapannya berubah sendu disertai rasa khawatir.

"Sepertinya nona sakit, suhu tubuhnya tidak normal. Bahkan dia sampai demam" ucapnya pelan sambil memperbaiki selimut nona muda nya.

"Kasian kakak, cepat hubungi dokter, Bu" ucap Julie dengan perasaan khawatir.

"Iya, kamu tunggu disini, ibu mau hubungi tuan Martin untuk membawa dokter kesini" timpal ibunya lalu segera menghubungi Martin.

Tak berselang lama kemudian, terdengar suara helikopter mendekati Villa. Bu Anne tahu betul siapa orang yang datang. Dia bergegas keluar untuk menyambut kedatangan seseorang.

Terlihat seorang wanita berjas putih berdiri di teras Villa, lalu Bu Anne mempersilahkannya masuk ke dalam. Rupanya wanita itu seorang dokter. Bu Anne segera membawa dokter itu ke kamar nona muda nya.

"Dok, tolong periksa kondisi kakak" ucap Julie lewat bahasa isyaratnya. Dimana muslimah baru saja bangun tidur, namun kondisi tubuhnya yang lemah tak membuatnya banyak bergerak.

Dokter wanita itu tersenyum disertai anggukan kepala, bahkan sampai membalas bahasa isyarat gadis tunarungu itu.

"Baik, gadis kecil" balasnya tersenyum ramah.

Kemudian dokter itu mulai memeriksa kondisi Muslimah, hingga sebuah senyuman tipis terpancar di wajahnya setelah selesai memeriksa kondisi pasiennya.

"Bagaimana kondisi nona muda?" tanya Bu Anne cemas.

"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Ini sering terjadi pada ibu hamil saat trimester pertama" ucap dokter itu dengan diagnosanya.

"Jadi maksud dokter, nona hamil?" tanya Bu Anne dan dokter wanita itu hanya mengangguk menanggapi ucapannya.

"Apa! Aku hamil!" ucap Muslimah terkejut lalu menyentuh perut ratanya.

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

Sri Wulandari

Sri Wulandari

Selamat ya muslimah... smoga kelahiran anak mu akan membawa kebahagian utk mu ❤️

2024-07-01

3

Alif_Cha

Alif_Cha

terima kasih ya teman-teman atas vote dan hadiahnya 🙏

2024-05-27

1

tzyii

tzyii

bagus thor

2024-05-27

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Hari Kelulusan
2 Bab 2 Transaksi Ilegal
3 Bab 3 Negara xxx
4 Bab 4 Wanita Malam
5 Bab 5 Bebaskan aku
6 Bab 6 Tolong
7 Bab 7 Bekerja
8 Bab 8 Caroline
9 Bab 9 Kecelakaan
10 Bab 10 Calon Kandidat
11 Bab 11 Wanita Bayaran
12 Bab 12 Pilihan Terbaik
13 Bab 13 Tidak Mungkin
14 Bab 14 Saya tidak ingin Berzina
15 Bab 15 Menikah
16 Bab 16 Menganggu saja
17 Bab 17 Tidak akan melepaskannya
18 Bab 18 Menginginkan aku hamil
19 Bab 19 Ku mohon, hentikan!
20 Bab 20 Hamil
21 Bab 21 Apa janinnya sehat?
22 Bab 22 Dia harus ditemukan
23 Bab 23 Siapa Mereka
24 Bab 24 Khawatir
25 Bab 25 Menemukan
26 Bab 26 Dia mau Melahirkan
27 Bab 27 Dimana Bayiku
28 Bab 28 Bawa Aku Pulang
29 Bab 29 Keluarga
30 Bab 30 Pencuri
31 Bab 31 Kau Seorang Pencuri
32 Bab 32 Ulang Tahun???
33 Bab 33 Dia Lagi
34 Bab 34 Mommy
35 Bab 35 Mommy disini
36 Bab 36 Rayyan
37 Bab 37 Jangan Menolak
38 Bab 38 Sangat Serasi
39 Bab 39 Curiga
40 Bab 40 Siapa kau sebenarnya?
41 Bab 41 Kalian harus menikah
42 Bab 42 Bekerjasama
43 Bab 43 Melindungimu
44 Bab 44 Percobaan Pembunuhan
45 Bab 45 Kejahatannya harus terbongkar
46 Bab 46 Kebenaran
47 Bab 47 Aku ibunya
48 Bab 48 Sekamar
49 Bab 49 Tak sengaja
50 Bab 50 Membela
51 Bab 51 Pertanyaan Rayyan
52 Bab 52 Terharu
53 Bab 53 Merindukan
54 Bab 54 Jatuh Cinta
55 Bab 55 Kabar Gembira
56 Promosi Novel baru 'DIHAMILI TUAN IMPOTEN
57 Promosi Novel Baru 'Pengantin Pesanan'
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Bab 1 Hari Kelulusan
2
Bab 2 Transaksi Ilegal
3
Bab 3 Negara xxx
4
Bab 4 Wanita Malam
5
Bab 5 Bebaskan aku
6
Bab 6 Tolong
7
Bab 7 Bekerja
8
Bab 8 Caroline
9
Bab 9 Kecelakaan
10
Bab 10 Calon Kandidat
11
Bab 11 Wanita Bayaran
12
Bab 12 Pilihan Terbaik
13
Bab 13 Tidak Mungkin
14
Bab 14 Saya tidak ingin Berzina
15
Bab 15 Menikah
16
Bab 16 Menganggu saja
17
Bab 17 Tidak akan melepaskannya
18
Bab 18 Menginginkan aku hamil
19
Bab 19 Ku mohon, hentikan!
20
Bab 20 Hamil
21
Bab 21 Apa janinnya sehat?
22
Bab 22 Dia harus ditemukan
23
Bab 23 Siapa Mereka
24
Bab 24 Khawatir
25
Bab 25 Menemukan
26
Bab 26 Dia mau Melahirkan
27
Bab 27 Dimana Bayiku
28
Bab 28 Bawa Aku Pulang
29
Bab 29 Keluarga
30
Bab 30 Pencuri
31
Bab 31 Kau Seorang Pencuri
32
Bab 32 Ulang Tahun???
33
Bab 33 Dia Lagi
34
Bab 34 Mommy
35
Bab 35 Mommy disini
36
Bab 36 Rayyan
37
Bab 37 Jangan Menolak
38
Bab 38 Sangat Serasi
39
Bab 39 Curiga
40
Bab 40 Siapa kau sebenarnya?
41
Bab 41 Kalian harus menikah
42
Bab 42 Bekerjasama
43
Bab 43 Melindungimu
44
Bab 44 Percobaan Pembunuhan
45
Bab 45 Kejahatannya harus terbongkar
46
Bab 46 Kebenaran
47
Bab 47 Aku ibunya
48
Bab 48 Sekamar
49
Bab 49 Tak sengaja
50
Bab 50 Membela
51
Bab 51 Pertanyaan Rayyan
52
Bab 52 Terharu
53
Bab 53 Merindukan
54
Bab 54 Jatuh Cinta
55
Bab 55 Kabar Gembira
56
Promosi Novel baru 'DIHAMILI TUAN IMPOTEN
57
Promosi Novel Baru 'Pengantin Pesanan'

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!