Bab 18 Menginginkan aku hamil

Dengan hati-hati, Emir membaringkan ibunya di atas tempat tidur lalu menyelimutinya. Dia mencium kening ibunya dan tak lupa mengucapkan selamat malam sebelum keluar dari kamar ibunya.

Perawat wanita yang ditugaskan merawat ibunya tampak siaga di luar kamar. Tidak hanya berprofesi sebagai perawat, wanita itu juga seorang atlet bela diri dan memiliki kemampuan dalam menggunakan berbagai senjata api.

Tidak serta-merta Emir mempekerjakan orang disekitar ibunya tanpa memiliki kemampuan khusus dan dia percaya orang itu mampu menjalankan tugasnya dengan baik.

"Tolong jaga ibuku, jika terjadi sesuatu kau orang pertama yang aku curigai" ucap Emir dingin dan perawat itu hanya mampu mengangguk menanggapi ucapannya.

Emir menyuruh perawat itu masuk ke dalam kamar ibunya. Karena memang itu tugasnya selama dirinya ada urusan di luar. Walaupun sebenarnya Emir tidak percaya seratus persen pada orang-orang yang bekerja dengannya, tapi setidaknya mereka bekerja dengan baik dan tidak berkhianat di belakangnya.

Emir masuk ke dalam kamarnya dan bergegas ke ruang ganti untuk berganti pakaian. Dia tak lupa menghubungi Martin untuk kembali mempersiapkan keberangkatannya ke Villa Green.

Diluar dugaan diam-diam Caroline mengintip di balik jendela kamar saat mendengar suara mesin mobil seseorang di halaman mansion. Otomatis menimbulkan kecurigaan baginya.

"Bukankah itu Emir, mau kemana dia di larut malam begini" gumam Caroline dan tak sengaja melihat Emir masuk ke dalam mobil, hingga mobil itu melaju kencang meninggalkan mansion bergaya eropa itu.

"Eem mungkin dia ada pekerjaan di luar" ucap Caroline tidak ingin ambil pusing. Karena setidaknya dia sudah masuk di keluarga Zimraan dan tinggal menunggu waktu yang tepat untuk dijadikan menantu dalam keluarga tersebut.

Kemudian Caroline menghubungi seseorang menggunakan ponsel jadulnya demi menjalankan rencana barunya.

"Segera siapkan obatnya, besok pagi kita ketemu di tempat biasa" ucap Caroline di ujung telpon lalu segera mematikan sambungan teleponnya secara sepihak.

Tidak lupa Caroline menonaktifkan ponselnya lalu menyimpannya di dalam tasnya. Dia tidak ingin sampai ada orang yang mencurigainya. Banyak mata-mata tersembunyi di kediaman keluarga Zimraan, salah langkah saja tamatlah riwayatnya.

*

*

*

Villa Green.....

Tepat pukul 12 malam waktu setempat, Emir tiba di Villa Green. Karena sebelum berangkat, tiba-tiba saja ada masalah di kasino miliknya. Sehingga dia membereskan sekelompok orang yang mencoba menghancurkan bisnis ilegalnya terlebih dahulu sebelum datang ke villa.

"Cari tahu siapa dalang di balik penyerangan itu! Aku tidak yakin jika itu hanya anggota kelompok Viesio" ucap Emir melangkah masuk ke dalam villa diikuti Martin di belakangnya.

Emir tahu betul ada orang yang sengaja mengambil keuntungan atas insiden penyerangan tersebut. Selama ini, kelompok Viesio tidak ada yang berani mengusik kelompoknya. Tapi sekarang mengapa kelompok Viesio kembali berkoar-koar memancing api perang kepadanya.

"Baik tuan. Orang-orang kita sudah bergerak menyelidiki kelompok Viesio. Memang ada orang yang sengaja ingin mengadu domba anggota kelompok Black Night dengan Kelompok Viesio" ucap Martin dengan anggukan kepala.

Martin membuka pintu kamar tuannya lalu mempersilahkannya masuk. Setelah itu, dia pamit undur diri.

Emir melangkah masuk ke dalam kamar dan langsung membuka jaketnya yang terkena cipratan darah dari orang-orang yang habis dilenyapkan nya. Dia memutuskan membersihkan tubuhnya terlebih dahulu sebelum menemui wanita bayarannya.

Sementara itu, Muslimah masih terjaga di dalam kamarnya. Sedari tadi dia menunggu kedatangan sosok tuan muda yang rencananya akan datang malam ini.

"Aku berharap si tuan muda tidak datang" gumam Muslimah sambil menggosok kedua tangannya yang terasa dingin.

Belum lama mengatakannya, tiba-tiba sudah terdengar suara ketukan pintu dari luar kamarnya. Muslimah bergerak cepat mematikan lampu lalu kembali duduk di pinggir tempat tidur.

Ceklek

Pintu kamar dibuka seseorang, Muslimah sangat yakin orang itu adalah si tuan muda alias suaminya, mengingat aroma parfumnya sama persis dengan pria yang sudah menjadi suaminya.

Suasana kamar yang gelap tak menyulitkan bagi Emir untuk mengetahui sosok penghuni dalam kamar tersebut. Instingnya begitu kuat dan bisa membaca orang-orang disekitarnya.

Dengan pelan dan tidak menimbulkan suara, Emir menutup kembali pintu kamar dan tak lupa menguncinya. Setelah itu dia melangkah mendekat kearah tempat tidur.

Jantung Muslimah sudah memompa cepat layaknya akan copot dari tempatnya saat mendengar suara langkah kaki mendekat kearahnya. Namun dia mencoba untuk rileks demi menjalankan perannya sebagai seorang istri.

Kini Emir sudah duduk di sampingnya, membuat Muslimah menarik nafas dalam-dalam lalu dihembuskannya perlahan.

Bismillah, aku siap melayani suamiku. Batin Muslimah yang sudah ikhlas menyerahkan mahkota berharganya untuk sang suami.

Perlahan Emir menyentuh kedua bahu Muslimah lalu mendekatkan wajahnya untuk mencium kening Muslimah. Hal itu dilakukannya hanya ingin membuatnya rileks sebelum memulainya.

Aku akan bekerja keras untuk membuatmu hamil. Dan kau sendiri tugasmu hanya satu melahirkan anakku. Jadi jangan pernah membuat kesalahan selama kau terikat pernikahan dengan ku, karena jika itu terjadi, aku tidak segan-segan untuk membunuhmu. Batin Emir sesuai dengan rencananya.

Pakaian mereka sudah berserakan di lantai, sementara pasangan suami istri itu sedang memadu kasih di bawah selimut dalam suasana kamar gelap gulita.

Muslimah meneteskan air matanya saat dirinya benar-benar menjadi milik suaminya, sosok pria yang dipanggil tuan muda yang belum pernah menampilkan wajahnya.

Suasana kamar yang gelap menjadi saksi bisu atas perayaan malam pertama bagi pasangan pengantin baru yang tidak saling mengenal itu.

Setelah selesai berhubungan badan, Emir bergegas keluar dari kamar Muslimah dan melangkah menuju kamarnya untuk membersihkan tubuhnya.

Sementara Muslimah sendiri hanya mampu meringkuk di atas tempat tidur sambil menatap langit kamar yang gelap seperti dengan suasana hatinya.

Dirinya berstatus sebagai istri, namun dia tak tahu rumah tangga seperti apa yang sedang dijalaninya sekarang bersama sosok pria yang sama sekali tidak diketahui nama dan rupanya.

Mulai malam itu, setiap malam Emir datang ke villa Green hanya untuk menjalankan misinya yakni membuat Muslimah hamil. Emir bahkan tidak pernah absen sekalipun berhubungan badan dengan Muslimah.

Setiap kali sudah berhubungan badan, Emir memutuskan untuk pulang ke rumah, tak sekalipun dia menginap di Villa.

Seiring berjalannya waktu yang hampir mendekati satu bulan, mereka sudah tidak canggung lagi seperti diawal-awal. Hanya saja Muslimah merasakan perasaan aneh setiap kali melayani sang suami.

Entah perasaan apa itu yang jelasnya Muslimah tidak mampu menyimpulkannya. Dia hanya ikhlas dan sabar menjalaninya seperti air mengalir tanpa arah dan tujuan, karena segalanya sudah menjadi ujian baginya.

Terkurung di villa yang letaknya berada di dalam hutan memberikan pengalaman baru baginya selama berada di negara xxx. Tapi Muslimah sangat bersyukur karena masih diberi kesehatan selama di negeri orang.

Kini Muslimah terlihat duduk di teras belakang, Bu Anne dan Julie menghampirinya.

"Maaf nona, saya cuma mau bertanya apa sudah ada tanda-tanda kehamilan pada diri anda?" ujar Bu Anne.

"Saya belum tahu, bibi" sahut Muslimah tersipu malu. Dia belum bisa membayangkan jika dirinya akan hamil secepat ini.

Aku mengerti posisiku seperti apa. Si tuan muda hanya menginginkan aku hamil. Batinnya.

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

tzyii

tzyii

buat muslimah hamil kak othor

2024-05-25

2

tzyii

tzyii

akhirnya 😘😘😘

2024-05-25

0

Ita sweet

Ita sweet

next

2024-05-25

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Hari Kelulusan
2 Bab 2 Transaksi Ilegal
3 Bab 3 Negara xxx
4 Bab 4 Wanita Malam
5 Bab 5 Bebaskan aku
6 Bab 6 Tolong
7 Bab 7 Bekerja
8 Bab 8 Caroline
9 Bab 9 Kecelakaan
10 Bab 10 Calon Kandidat
11 Bab 11 Wanita Bayaran
12 Bab 12 Pilihan Terbaik
13 Bab 13 Tidak Mungkin
14 Bab 14 Saya tidak ingin Berzina
15 Bab 15 Menikah
16 Bab 16 Menganggu saja
17 Bab 17 Tidak akan melepaskannya
18 Bab 18 Menginginkan aku hamil
19 Bab 19 Ku mohon, hentikan!
20 Bab 20 Hamil
21 Bab 21 Apa janinnya sehat?
22 Bab 22 Dia harus ditemukan
23 Bab 23 Siapa Mereka
24 Bab 24 Khawatir
25 Bab 25 Menemukan
26 Bab 26 Dia mau Melahirkan
27 Bab 27 Dimana Bayiku
28 Bab 28 Bawa Aku Pulang
29 Bab 29 Keluarga
30 Bab 30 Pencuri
31 Bab 31 Kau Seorang Pencuri
32 Bab 32 Ulang Tahun???
33 Bab 33 Dia Lagi
34 Bab 34 Mommy
35 Bab 35 Mommy disini
36 Bab 36 Rayyan
37 Bab 37 Jangan Menolak
38 Bab 38 Sangat Serasi
39 Bab 39 Curiga
40 Bab 40 Siapa kau sebenarnya?
41 Bab 41 Kalian harus menikah
42 Bab 42 Bekerjasama
43 Bab 43 Melindungimu
44 Bab 44 Percobaan Pembunuhan
45 Bab 45 Kejahatannya harus terbongkar
46 Bab 46 Kebenaran
47 Bab 47 Aku ibunya
48 Bab 48 Sekamar
49 Bab 49 Tak sengaja
50 Bab 50 Membela
51 Bab 51 Pertanyaan Rayyan
52 Bab 52 Terharu
53 Bab 53 Merindukan
54 Bab 54 Jatuh Cinta
55 Bab 55 Kabar Gembira
56 Promosi Novel baru 'DIHAMILI TUAN IMPOTEN
57 Promosi Novel Baru 'Pengantin Pesanan'
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Bab 1 Hari Kelulusan
2
Bab 2 Transaksi Ilegal
3
Bab 3 Negara xxx
4
Bab 4 Wanita Malam
5
Bab 5 Bebaskan aku
6
Bab 6 Tolong
7
Bab 7 Bekerja
8
Bab 8 Caroline
9
Bab 9 Kecelakaan
10
Bab 10 Calon Kandidat
11
Bab 11 Wanita Bayaran
12
Bab 12 Pilihan Terbaik
13
Bab 13 Tidak Mungkin
14
Bab 14 Saya tidak ingin Berzina
15
Bab 15 Menikah
16
Bab 16 Menganggu saja
17
Bab 17 Tidak akan melepaskannya
18
Bab 18 Menginginkan aku hamil
19
Bab 19 Ku mohon, hentikan!
20
Bab 20 Hamil
21
Bab 21 Apa janinnya sehat?
22
Bab 22 Dia harus ditemukan
23
Bab 23 Siapa Mereka
24
Bab 24 Khawatir
25
Bab 25 Menemukan
26
Bab 26 Dia mau Melahirkan
27
Bab 27 Dimana Bayiku
28
Bab 28 Bawa Aku Pulang
29
Bab 29 Keluarga
30
Bab 30 Pencuri
31
Bab 31 Kau Seorang Pencuri
32
Bab 32 Ulang Tahun???
33
Bab 33 Dia Lagi
34
Bab 34 Mommy
35
Bab 35 Mommy disini
36
Bab 36 Rayyan
37
Bab 37 Jangan Menolak
38
Bab 38 Sangat Serasi
39
Bab 39 Curiga
40
Bab 40 Siapa kau sebenarnya?
41
Bab 41 Kalian harus menikah
42
Bab 42 Bekerjasama
43
Bab 43 Melindungimu
44
Bab 44 Percobaan Pembunuhan
45
Bab 45 Kejahatannya harus terbongkar
46
Bab 46 Kebenaran
47
Bab 47 Aku ibunya
48
Bab 48 Sekamar
49
Bab 49 Tak sengaja
50
Bab 50 Membela
51
Bab 51 Pertanyaan Rayyan
52
Bab 52 Terharu
53
Bab 53 Merindukan
54
Bab 54 Jatuh Cinta
55
Bab 55 Kabar Gembira
56
Promosi Novel baru 'DIHAMILI TUAN IMPOTEN
57
Promosi Novel Baru 'Pengantin Pesanan'

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!