Hujan deras turun di sore ini. Para pengunjung cafe pun belum ada yang beranjak walaupun makanan yang mereka pesan sudah habis.
Sebagian ada yang memesan minuman panas untuk menghangatkan badannya.
Faith duduk di balik meja kasir. Tak terasa sudah sebulan lebih ia menikah dengan Ezekiel. Mereka menjalankan aktivitas seperti biasa. Ezekiel bahkan mendapatkan tawaran proyek pembangunan sebuah mall sekaligus apartement. Itu yang Faith dengar beberapa malam yang lalu saat ia mengantarkan kopi ketika Ezekiel dan Joe ada di ruang kerja.
Mereka masih tidur di ranjang yang sama. Faith bahkan sudah tak peduli lagi apakah Ezekiel akan memeluknya atau tidak ketika mereka tidur sebab percuma juga Faith menolaknya karena Ezekiel justru akan semakin erat memeluknya. Si bule gila itu bahkan beberapa kali mencuri ciuman darinya.
"Duh.....yang melamun terus. Pasti mikirin si tampan bulemu itu kan?" Goda Dina.
"Ihs...siapa juga yang mikiran dia..."
"Jangan bohong...wajahmu merah...."
Faith tertegun. Apa iya aku memikirkannya? Tadi pagi kan kami baru saja bersama.
"Tuh kan kamu melamun lagi." Dina menarik hidung temannya itu.
"Aow...sakit tahu...!"
Dina duduk di samping Faith "Sudah tahu berita tentang Kak Daniel?"
"Kak Daniel? Memangnya dia sudah kembali dari bulan madunya?"
"Iya. 3 hari yang lalu. Dia bahkan memposting berita kehamilan Clairine di instagramnya."
"Waw....mereka pasti bahagia." Faith tersenyum walaupun hatinya terasa perih. Ia bahkan sudah jarang memikirkan Daniel akhir-akhir ini.
"Kamu sendiri bagaimana?" Tanya Dina mengejutkan Faith.
"Bagaimana apanya?"
"Kalian kan sudah making love, sudah ada program hamil nggak?"
Faith terkejut. Hamil? Di usia yang masih 19 tahun? Tapi, making love nya kan gagal.
"Aku belum siap jadi ibu."
"Lalu kontrasepsi apa yang kau gunakan? Jangan sembarangan menggunakan kontrasepsi sebaiknya kamu konsultasi dengan dokter."
"Ezekiel menggunakan pengaman." ucap Faith asal dan langsung berdiri sebelum temannya semakin banyak bertanya.
************
Faith melangkah turun dari taxi online yang mengantarnya. Ia heran hari ini Joe maupun Ezekiel tidak menjemputnya. Saat ia membuka pintu, ruang tamu kelihatan gelap. Jam seperti ini memang para pelayan sudah pulang. Tapi tidak mungkin kalau Joe dan Ezekiel sudah tidur. Apa mereka sedang keluar? Tapi kalau keluar, Joe pasti akan memberitahukannya.
Faith mengeluarkan hp nya. Sial, ternyata batreiku habis. Tadi memang yang memesan taxi online adalah Dina.
Faith melangkah menuju ke kamar Joe. Ia mengetuknya. Saat tak ada respon dari dalam Faith membukanya, kemudian menyalahkan lampu kamar itu. Kamar Joe kelihatan kosong. Faith menuju ke lemari pakaian dan membukanya, kosong.
Apakah mereka pergi? Mereka meninggalkanku? Pikir Faith lalu dengan tergesa ia menuju ke lantai dua dan membuka pintu kamar.
Kamar itu pun kosong. Saat Faith membuka lemari pakaian, dilihatnya baju-baju Ezekiel masih di sana.
Faith segera mengambil hp nya, mengisi batreinya sebentar lalu menyalahkan hpnya.
Kami berangkat ke London
Ada urusan pekerjaan penting
Tuan berpesan agar nona tidak nakal
What??? Hanya seperti ini pesan dari Joe untuknya? Kenapa bukan Ezekiel yang mengirim pesan?
Faith duduk di atas tempat tidur.
Baguslah kalau mereka pergi. Mudah-mudahan mereka takan kembali. Bukankah ini yang ku inginkan? Lepas dari Ezekiel.
Faith menuju ke kamar mandi dan membersihkan dirinya. Setelah mengenakan piayamanya, ia membaringkan tubuhnya di atas kasur besar itu.
Malam sudah larut, namun Faith tak juga bisa memejamkan matanya. Ia merasa cuaca malam ini cukup dingin. Pada hal pendingin ruangan ini telah diatur di suhu yang agak lebih panas. Karena memang Ezekiel selalu menyetelnya AC ke suhu yang paling dingin. Faith terkadang mengeluh dan bersembunyi di balik selimut tebalnya. Dan pelukan Ezekiel akan memberikan kehangatan padanya karena suhu badan cowok itu memang agak panas. Dan dia selalu tidur dengan bertelanjang dada.
Astaga... apakah aku tidak bisa tidur karena sudah terbiasa dipeluk oleh Ezekiel? Sudah terbiasa merasakan hembusan napas hangatnya dibelakang telingaku?
Faith menggelengkan kepalanya. Ini sesuatu yang tidak mungkin. Mereka baru bersama satu bulan lebih. Tidak mungkin kalau ia akan jatuh cin....
"Ah.....menyebalkan.....!" teriak Faith frustasi. Ia membaringkan tubuhnya kembali dan mencoba menutup matanya. Namun justru yang terbayang adalah wajah bule itu.
**********
Dua minggu sudah berlalu semenjak kepergian Ezekiel ke London. Faith menjalani aktifitasnya seperti biasa. Kampus dan cafe.
Sehari setelah Ezekiel pergi, datang seorang bapak yang mengaku sebagai sopir yang disewa Ezekiel untuk mengantar Faith kemana saja.
Ada juga dua orang pengawal yang ditugaskan Ezekiel untuk menjaga Faith.
Tapi bukan itu yang Faith harapkan. Ia merasa sepi karena tak menerima kabar baik dari Joe maupun Ezekiel.
Seperti pagi ini, Faith bangun dengan perasaan yang hampa. Ia lalu mengambil hp nya. Apakah sebaiknya aku menghubungi sekretaris Joe? Lalu apa yang akan aku tanyakan? Aku nggak mau kesannya aku merindukan tuannya itu. Tapi disanakan masih malam. Ah...tak mengapa. Aku kirim saja nanti juga dia akan membacanya.
************
London, di pagi hari.....
"Selamat pagi, tuan!" sapa Joe saat masuk ke ruangan Ezekiel.
"Selamat pagi!" Ezekiel membalas sapaan Joe sambil tetap fokus ke layar laptopnya.
"Nona Faith mengirim pesan padaku"
"Apa isinya?" Tanya Ezekiel lalu mengalihkan pandangannya dari laptop ke Joe.
"Menanyakan apakah gaji para pelayan harus dia yang membayarnya atau bagaimana. Itu saja tuan"
Ezekiel tersenyum senang. Dasar modus! ucapnya dalam hati. Tentu saja Ezekiel tahu bukan itu tujuan Faith mengirim pesan. Dari kamera khusus yang dipasang di hp nya, Ezekiel dapat melihat raut wajah Faith yang gelisah menatap layar hp dengan harapan ada pesan masuk untuknya. Faith sepertinya lupa kalau Ezekiel pernah mengatakan tentang keunikan hp nya itu.
"Apakah kau sudah membalas pesannya?" Tanya Ezekiel kemudian.
"Belum tuan...."
"Kalau begitu, balas saja sesuai dengan apa yang dia tanyakan."
"Apakah tuan akan segera kembali ke Indonesia?"
"Belum. Masih ada beberapa urusan yang ingin kulakukan di sini. Nanti saja kita akan pulang kalau rindunya sudah benar-benar memuncak." kata Ezekiel sambil tersenyum licik. Ia kemudian tertawa senang. Selangkah lagi, kau akan jatuh cinta padaku sayang, gumannya sambil menyentuh layar hp yang memang ada foto Faith di sana.
********
Bunyi notifikasi pesan wa nya berbunyi. Faith yang baru selesai mandi segera meraih hp nya. Ia langsung sumringah saat mengetahui pesan itu dari Joe.
Gaji para pembantu sudah saya kirim
direkening mereka masing-masing
selamat siang.
"Seharian aku menunggu pesan ini dan jawabannya hanya segini? Huh..., sekretaris dan bosnya sama gilanya." Faith mengomel sendiri. Ia melemparkan hp itu ke atas tempat tidur. Mengapa mereka tak menanyakan kabarku sama sekali? Basa basi kek menanyakan aku sedang apa, atau Ezekiel menanyakan aku ada di mana.
Hei....Faith....kenapa kamu sangat mengharapkan mereka menanyakan kabarmu? Kamu sudah gila ya? teriak hatinya sendiri.
Di belahan dunia yang lain, Ezekiel nampak tertawa senang melihat wajah kesal Faith saat membaca pesan singkat dari Joe.
"Kakak, kamu sudah gila ya tertawa sendiri." Rachel yang masuk ke kamar kakaknya menatapnya heran.
Ezekiel langsung memasang wajah coolnya. "Apa kamu lupa kalau masuk kamar orang harus ketuk dulu pintunya.?"
"Pintunya memang sudah terbuka."
"Ada urusan apa kau datang kemari?"
"Kamu jahat! Masakan menikah nggak memberitahukan pada kami. Untung saja opa tak menderita sakit jantung. Dia juga sangat marah padamu."
"Di mana opa?"
"Dia sedang honeymoon dengan oma di Spanyol. Satu bulan lagi baru kembali."
Cih...tua-tua keladi. Opa dan Omanya memang pasangan sejati. Walaupun usia mereka sudah masuk kepala 70 an namun kemesraan diantara mereka terus terjaga.
"Kakak, mengapa kau tak mengajak kakak ipar ke sini?" tanya Rachel.
"Untuk apa mengajaknya ke sini? Pernikahan kami juga nggak akan bertahan lama."
"Kalau memang kau hanya main-main dengannya, mengapa kau mau menikahinya? Dia itu masih belia, seharusnya dia bersekolah dan mengejar cita-citanya. Bukan malah terikat dengan pernikahan palsumu. Aku tahu kakak pasti menikahinya di bawah ancaman kan?"
"Kamu gila ya? Mau kartu kreditmu aku blokir? Sana keluar..!" Ezekiel pura-pura marah. Dia tahu kalau Rachel punya insting yang sangat kuat dalam menganalisa segala sesuatu. Makanya sebelum gadis itu semakin dalam menudingnya, lebih baik Ia mengusirnya.
Rachel keluar kamar dengan kesal. Ia tak mau membantah karena semua warisan orang tuanya ada dalam kendali Ezekiel sebelum usianya genap 25 tahun.
# makasi ya...sudah baca bagian ini
#jangan lupa like and coment nya ya....
😍😍😍😍
Apakah Faith yang lebih dulu jatuh cinta pada Ezekiel atau Ezekiel yang akan terjebak pada permainannya sendiri?
Ikuti terus kisah ini karena pada babak-babak selanjutnya tokoh Kimzy akan hadir dalam hidup Ezekiel kembali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Desty Loey
faith yg jatuh cinta dluan tanpa di sadari,dan ezekiel yg merasa nyaman akhirnya terjebak dgn siasatnya/rencananya sendiri...begitu thoorrr
2022-12-07
0
gia gigin
Next
2022-09-13
1
gia gigin
lanjutkan
2022-03-02
0