Sudah satu jam lebih Faith mencoba untuk menemukan jalan keluar atas kebodohannya sendiri tapi pikirannya tak bisa diajak untuk berpikir cerdas. Sangat berbeda ketika ia berada di kampus dan menyelesaikan tugas-tugasnya dengan begitu cepat.
Bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan? Faith memukul kepalanya sendiri karena merasa kesal.
Tadi, setelah Ezekiel pergi, ia mencoba untuk membuka pintunya. Namun ia tak bisa. Karena pintu itu hanya bisa dibuka dengan menggunakan kode.
Ia pun sudah berjalan ke arah balkon. Tapi niatnya menjadi surut saat membayangkan kalau tubuhnya akan terpental jatuh dan mati konyol saat ia mencoba untuk kabur lewat balkon.
blip....
Bunyi pintu terdengar di buka dari luar. Faith menoleh dengan wajah tegang. Ia melihat seorang pria bule lain yang masuk.
"Nona Faith, anda diminta untuk menemui perancang gaun pengantin yang sudah dihubungi oleh tuan Ezekiel." kata pria itu sopan.
Faith kembali terpana. Bule ini pun sangat fasih berbahasa Indonesia.
" Saya Joe, sekretarisnya tuan Ezekiel" Joe memperkenalkan diri melihat Faith hanya memandangnya tanpa bersuara.
"Aku tidak akan pergi. Siapa yang mau menikah dengannya. Aku tidak suka pria bule!" tegas Faith.
"Tuan tidak suka dibantah nona. Saat ini anak buahnya sudah ada di Manado, mengawasi cafe milik nona Dina yang saat ini dijaga oleh adiknya. Sebagian pengawal juga sedang berjaga di Belanda. Mereka siap melakukan semua perintah tuan tanpa pernah gagal."
Perkataan Joe membuat bulu kuduk Faith berdiri. Orang seperti apa Ezekiel ini? Apakah dia semacam mafia? Ya Tuhan, sesadis inikah nasibku? batin Faith
"Ayolah nona..!" Joe membuka pintu, dengan gerakan tangan ia mempersilahkan Faith untuk keluar.
Agak ragu Faith akhirnya berdiri. Ia pun keluar dari kamar dan langsung diperhadapkan dengan sebuah ruang tamu yang luas. Lalu Joe menuntunnya untuk masuk ke dalam lift dan mereka menuju ke lantai dasar.
"Bersikaplah sebagai seorang calon pengantin yang sedang berbahagia. Sebab jika nona menunjukan sikap yang membangkang, nona pasti akan dihukum" kata Joe lalu membuka sebuah pintu. Sepertinya ini ruangan kantor. Dan Faith melihat di sana ada Ezekiel yang sudah menungguhnya dengan seorang wanita yang berusia sekitar 40-an.
"Sayang....kemarilah, perkenalkan ini nyonya Letty. Dia adalah perancang busana pengantin yang terkenal dari Singapura." Ezekiel bersikap manis. Ia langsung melingkarkan tangannya di bahu Faith dan membawanya ke sofa tempat nyonya Letty duduk.
Perempuan berwajah oriental itu tersenyum " Hallo sayang. kamu kelihatan sangat cantik dan masih sangat muda. Senang berkenalan denganmu!" kata nyonya Letty dengan bahasa Inggris namun Faith mengerti karena ia juga menguasai bahasa itu.
Faith pura-pura tersenyum. Ia tak tahu harus bicara apa. Nyonya Letty pun memanggil asistennya dan segera mengambil ukuran baju Faith dan Ezekiel.
"Gaun seperti apa yang kau inginkan?" tanya nona Letty
" Aku tidak mengerti dengan dunia fashion. Anda saja yang menentukannya nyonya. "
"Gaunnya harus berwarna putih dan jangan terlalu seksi. Aku tidak mau tubuh calon istriku dilihat banyak orang. Iyakan sayang?" Ezekiel yang duduk di samping Faith menatap gadis itu mesra sambil mengecup punggung tangan Faith yang memang sejak tadi sudah dipegangnya.
kurangajar! Dia berani mencium tanganku? Dasar bule gila.
"Baiklah. Hari ini sampai besok, aku harus bekerja keras bersama timku. selamat siang tuan Ezekiel, selamat siang nona Faith" nyonya Letty pamit bersama kedua asistennya.
Saat nyonya Letty menghilang dibalik pintu, Faith buru-buru menarik tangannya dari genggaman Ezekiel.
"Lepaskan aku....!" Faith bermaksud akan berdiri namun Ezekiel justru lebih dulu berdiri dan langsung mendorong Faith sehingga gadis itu tertidur di atas sofa. Sebelum Faith bangun kembali, tubuh Ezekiel sudah berada di atas gadis itu dan mengunci pergerakannya.
Jantung Faith seakan berhenti berdetak. Ia tak pernah sedekat ini dengan seorang laki-laki. Harum tubuh Ezekiel, bahkan hembusan napas pria itu begitu terasa dalam penciumannya dan kulit wajahnya.
Tatapan mata Ezekiel begitu tajam menusuk sampai ke ulu hatinya. Faith tak kuat. Ia memejamkan matanya dalam kepanikan. Apalagi saat tangan Ezekiel membelai wajahnya dan menyingkirkan beberapa helai rambutnya yang menutupi wajahnya.
"Aku tidak suka ada orang yang kasar padaku. Kau..., betapa pun bencinya dirimu pada wajah bule ku ini, kau harus selalu bersikap manis padaku!" bisik Ezekiel di telinga Faith. Lalu tanpa di duga, ia mencium pipi gadis itu, dan beralih ke bibir tipis Faith. Ciumannya memang hanya sebentar saja karena ciuman itu sudah turun ke leher Faith.
"Aku mohon tuan, jangan lakukan ini padaku" suara Faith terdengar diantara isak tangisnya.
Ezekiel menjauhkan dirinya dari tubuh Faith. Entah kenapa tangisan gadis itu justru membuatnya terbayang wajah Kimzy yang sedang menangis.
"Aku memberikan waktu untukmu selama 1 jam untuk makan siang dan menenangkan kepanikan kak Danielmu dan keluarganya juga temanmu Dina. Kamu harus menceritakan bahwa kita akan menikah karena kita saling mencintai. Jika kamu menceritakan menurut versi kebencianmu padaku, kamu akan tanggung sendiri akibatnya. Aku bukan hanya akan memusnahkan seluruh orang yang kau kenal tapi aku akan meneruskan apa yang baru saja kita mulai di sofa ini." kata Ezekiel lembut namun tatapan matanya sangat dalam bagaikan seribu pisau yang menusuk seluruh bagian tubuh Faith.
"Undang mereka semua untuk makan malam di restoran hotel ini. Jam 8 malam. Jangan sampai kau lupa" kata Ezekiel lalu meninggalkan Faith dan duduk kembali di depan meja kerjanya.
Faith berdiri, lalu merapikan gaun dan rambutnya. Menghapus air matanya dengan kasar lalu ia melangkah meninggalkan Ezekiel yang sedang tertawa senang melihat ketakutannya.
"Tuan....., ada apa sampai kau tertawa? " tanya Joe yang masuk ke ruangan itu setelah Faith pergi.
"Aku senang melihatnya takut dengan ancamanku. Gadis sombong itu membenci bule? Aku akan membuatnya jatuh cinta padaku, setelah itu aku akan mencampakannya"
Joe hanya menggelengkan kepalanya.
"Bagaimana dengan urusan surat-surat gadis itu, Joe?" tanya Ezekiel.
"Beres tuan. Orang kita yang di Manado sudah mengerjakannya. Sore ini ia akan sampai."
Ezekiel mengangguk. Ia lalu menyerahkan secarik kertas pada Joe.
"Lakukan semuanya seperti yang tertulis di sini"
Joe terbelalak "Tuan, apakah kau serius untuk menikah dengan nona ini sehingga harus menyiapkan semuanya sebesar ini?"
"Aku akan membuatnya jatuh cinta padaku. Maka dari itu semuanya harus dimulai dari sekarang" kata Ezekiel sambil tersenyum licik.
#terima kasih sudah membacanya
#jangan lupa di like ya...
# berikan juga komentarmu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Rustan Sarny Apul Sinaga
mau membuat jatuh cinta tp sikapnya Ezekiel kok kasar yah...
2023-01-12
0
gia gigin
Next
2022-09-12
0
gia gigin
Paling juga senjata makan tuan 😜😜
2022-03-02
0