Kembali ke Manado

Setelah 3 hari dihabiskan Faith bersama Helena, gadis kecil itu akhirnya harus kembali ke Belanda. Faith sebenarnya belum rela melepaskan adiknya itu, namun ia juga mengerti bahwa Helena sementara bersekolah. Robert juga harus kembali bekerja dan Gina yang sementara hamil mudah itu pun tak bisa berbuat banyak karena kondisinya yang masih sering mual dan pusing.

Daniel sudah ke pulau Lombok sehari setelah pernikahannya. Begitu juga dengan Om Frans dan Tante Monica, Dina dan teman-teman kuliahnya juga sudah kembali. Faith pun merasa sepi. Ia bosan berada di kamar terus. Sedangkan Ezekiel lebih banyak menghabiskan waktunya di ruangan kerja bersama Joe.

Faith senang, Ezekiel tidak menganggunya saat malam tiba. Ezekiel membiarkannya tidur di ranjang sementara pria bule itu memilih tidur di sofa.

Siang ini, setelah mengantar Helena ke bandara, Faith memilih untuk jalan-jalan ke pantai. Jam seperti ini memang Pantai belumlah ramai. Nanti sekitar pukul 3 sore para bule akan berjemur di pantai untuk menggelapkan kulit mereka.

Faith berdiri di bawah pohon sambil memandang ke arah pantai yang bergemuru. Kapan aku bisa pulang ke Manado? Aku kangen kamarku, kangen suasana kampus dan kangen karamaian cafe.

"Kau kesepian?" Sepasang tangan tiba-tiba memeluk Faith dari belakang dan berbisik lembut di telinganya.

"Ezekiel...lepaskan!" Faith berusaha melepaskan tangan kekar itu namun Ezekiel justru semakin erat memeluknya.

"Jangan lupa perjanjian kita bahwa baik berdua maupun di depan umum, kau harus bersikap manis padaku"

Faith diam terpaku. Seumur hidupnya, ia tak pernah dipeluk oleh seorang laki-laki seintim ini. Napas Ezekiel terasa hangat di lehernya, membuat bulu kuduknya berdiri.

"Ezekiel, aku malu dilihat orang" Kata Faith dengan suara bergetar.

"Kenapa harus malu? Kita kan suami istri. Yang pacaran saja tidak malu bermesraan di depan umum. Jangan panggil aku dengan namaku. Kau harus memanggilku, honey"

Ih...bule ini sungguh membuatku geli, batin Faith. Setiap kata-kata mesra yang diucapkan oleh Ezekiel sering membuat perutnya berputar-putar.

"Baiklah, honey.."

Ezekiel tertawa dan tanpa diduga ia mengecup pipih faith dengan gemesnya.

"Kau...!" Faith terkejut. Namun Ezekiel tak menanggapi. Tangannya masih erat memeluk Faith dari belakang.

"Kapan masa haidmu berakhir?" bisik Ezekiel parau

"Ha? eh....aku nggak tahu...kadang 4 hari, kadang juga bisa seminggu." jawab Faith gugup.

"Malam pengantin kita sudah tertunda selama 3 hari, bagaimana aku bisa membuatmu jatuh cinta padaku kalau kita belum juga bercinta?" Ezekiel melepaskan pelukannya dan membalikan tubuh Faith sehingga keduanya saling berhadapan.

"Memangnya kamu tak ingin bercinta denganku?"

Wajah Faith terasa panas. Mengapa pria bule ini dengan tanpa beban menanyakan hal itu. Inikan suatu hubungan intim yang paling dalam. Penyatuan yang terjadi bukan hanya karena kebutuhan fisik tapi juga rasa cinta yang mendalam.

Faith yang sama sekali belum punya pengalaman berhubungan dengan lawan jenis tentu saja merasa malu. Namun Ezekiel kesannya biasa saja. Seolah-olah hal itu terjadi setiap hari dalam hidupnya.

"Ayo bereskan barang-barangmu. Malam ini kita kembali ke Manado" kata Ezekiel melihat Faith hanya diam dengan wajah yang agak merah.

"Benarkah? Makasi Ezekiel." Faith hampir saja melompat kegirangan dan memeluk pria itu.

Ezekiel tersenyum melihat tingkah Faith. Dasar bocah, batinnya.

**************

Mereka tiba di Manado saat tengah malam. Faith bahkan sudah beberapa kali menguap karena rasa kantuk yang menyerangnya.

Joe sudah menyiapkan segala sesuatunya sehingga saat mereka tiba di bandara sebuah mobil sudah menjemput mereka.

"Joe, alamat rumahku di.."

"Jangan cerewet, Joe sudah tahu alamat rumahmu" Ezekiel memotong ucapannya.

"Bagaimana Joe bisa tahu?" tanya Faith bingung

"Alamat Helena saja Joe bisa tahu apalagi rumahmu? Itu hanya pekerjaan kecil baginya"

Cih....., keduanya memang bule gila..., umpat Faith dalam hati.

Saat mobil memasuki halaman rumahnya, Faith terkejut melihat cat rumahnya yang ia tinggalkan berwarna biru muda, kini sudah di cat warna putih.

Tiang penyangga serambi depan pun telah di poles sehingga terlihat lebih licin.Tehel lantai serambi telah diganti marmer yang kelihatannya sangat mahal.

"Ada apa ini? Siapa yang menggantinya?" tanya Faith bingung. Pintu depan pun sudah di ganti dengan sebuah pintu yang baru dengan gagang pintu yang kelihatan mewah dan elegan.

Joe mengeluarkan kunci dari dalam sakunya dan membuka pintu depan.

Faith semakin terpana begitu kakinya melangkah masuk. Cat dinding dalam juga berwarna putih, sofa ruang tamu utama sudah diganti dengan sofa putih yang besar Sedangkan ruang tamu kedua yang biasa juga menjadi tempat santai keluarga sambil menonton TV telah disulap menjadi home teather.

"Ezekiel, apakah kamu yang mengganti semua ini?" tanya Faith penasaran

"Panggil aku honey..." ujar Ezekiel mengingatkan Faith.

"Honey, apakah semua ini kamu yang melakukannya?" tanya Faith lagi.

"Ya. Tepatnya aku yang memerintahkannya dan anak buahku yang mengerjakannya." kata Ezekiel bangga. "Kamu suka?"

Faith mengangguk sambil terus melangkah menuju ke dapur.

"Astaga..! Dapurnya juga susah berubah!" Faith bergegas ke ruang makan, ia tersenyum lega melihat meja makannya masih sama.

"Syukurlah. Kau tidak membuang meja makan ini." Tangan Faith membelai meja itu dengan perasaan haru.

"Aku tahu meja itu sangat berarti bagimu. Kamu yang merancang bentuknya, dan papamu yang membuatnya dengan tanggannya sendiri" Kata Ezekiel lembut sambil melingkarkan tangannya di bahu Faith.

"Bagaimana kamu tahu?" tanya Faith sambil mengangkat kepalanya dan menatap Ezekiel.

"Aku tahu semuanya tentang kamu, honey" bisik Ezekiel membuat Faith buru-buru menjauhkan wajahnya.

"Aku nggak akan menciummu. Kamu bau!" Kata Ezekiel membuat Faith menjadi malu.

"Apa? Masa iya? Aku tadi mandi sebelum naik pesawat. Di pesawat saja aku nggak berkeringat." Faith mencoba mencium keteknya, mengeluarkan uap dari mulutnya, mengangkat gaunnya dan menciumnya.

Ezekiel hanya tertawa. Ia senang melihat Faith begitu mudah dibohongi.

Saat sadar kalau Ezekiel mempermainkannya Faith menjadi kesal. Di pukulnya bahu Ezekiel dengan geram namun cowok itu tidak marah. Ia justru menangkap tangan Faith dan langsung memeluk gadis itu dan mencium bibir Faith sekilas lalu segera berlari ke lantai dua.

Faith yang terkejut mendapatkan perlakuan dari Ezekiel tiba-tiba diam terpaku.

"Nona, ayo kita ke lantai atas!" ajak Joe yang sejak tadi memperhatikan tingkah pasangan itu. Joe heran, Ezekiel yang biasanya cool, tidak pernah bercanda, justru sekarang sangat berbeda.

Faith melangkah, mendahului Ezekiel menaiki tangga. Apa yang dilihatnya di lantai dua membuat ia dua kali lebih terkejut. Di lantai dua ada tiga kamar. Satu kamar tamu di bagian depannya, kemudian ada ruang tamu yang langsung berhadapan dengan balkon, dan kamarnya berdampingan dengan kamar Helena. Tapi kamar Helena sekarang sudah tidak ada. Dinding pemisah antara kamarnya dengan kamar Helena sudah dibongkar sehingga kamarnya ini menjadi sangat besar seperti kamar hotel yang di miliki Ezekiel di Bali.

Ranjang ukuran King size, badcover berwarna biru muda, meja rias yang besar, dan ada sofa berwarna putih, TV led ukuran besar yang tergantung di dinding dan ada meja dan kursi kerja yang terdapat di sudut ruangan. Kamar mandinya juga sudah direnovasi, bahkan sudah ada bak mandinya.

Mengapa semua ini seperti kamar yang ingin ku buat ya? Apakah dia bisa membaca pikiranku?

"Kau suka? Ini akan menjadi kamar pengantin kita. Kamar malam pertama kita." Ezekiel yang entah muncul dari mana langsung memeluknya dari

belakang.

Faith merinding mendengar kata-kata Ezekiel. Ia hanya mengangguk. Ia harus jujur Ia memang suka.

"Sejak kapan kau meronovasi rumah ini?" Tanya Faith penasaran.

"Sejak kau memintaku untuk menikahimu."

"Berapa banyak orang yang kau pekerjakan untuk membuat ini selesai?"

"Lumayan banyak. Mereka bekerja secara bergantian selama 24 jam"

"Dasar kau ini...." Faith tanpa sadar mencubit tangan Esekiel yang masih melingkar dipinggangnya. Cowok itu hanya meringis sedikit lalu melonggarkan pelukannya.

"Ayo mandi...setelah itu tidurlah." perintah Ezekiel. Melepaskan pelukannya dan mendorong tubuh Faith menuju ke kamar mandi.

Faith merasa nyaman saat ia berendam di dalam air. Pernikahannnya dengan Ezekiel cukup membuatnya merasa sebagian dari hidupnya sudah terpenjara. Tapi di sisi lain, sebagian impiannya terwujud. Pernikahan yang seperti impiannya, dan bentuk rumah yang memang ingin direnovasi olehnya.

Rumah ini termasuk salah satu rumah mewah dikawasan ini. Papa Faith adalah seorang pejabat pemerintah dan juga seorang arsitek. Rumah ini dirancang oleh papanya sendiri dan menjadi hadiah ulang tahun ke-5 bagi Faith. Namun semenjak papanya meninggal, rumah ini kelihatan suram dan tidak terawat.

Di luar kamar mandi, Ezekiel menatap Joe yang berdiri di depan pintu kamar.

"Apa kau sudah menyimpan buku diarynya?"

"Sudah tuan. Ku letakan di dalam tas nona Faith yang tersimpan dalam lemari."

"Baguslah. Sekarang istirahatlah."

Joe menunduk hormat lalu meninggalkan kamar dan menutup pintunya.

Ezekiel menghempaskan tubuhnya di atas sofa. Ia membuka beberapa kancing kemejanya dan menyandarkan kepalanya. Sebuah senyum terukir di bibirnya mengingat anak buahnya menemukan buku harian Faith. Dari situlah Ezekiel tahu tentang rencana Faith untuk merenovasi rumah ini. Walaupun Joe harus dibuat pusing mengumpulkan para tukang yang handal tapi hasilnya tidak sia-sia.

Ezekiel yakin, sedikit lagi Faith akan takluk padanya.

#thanks udah baca part ini

#jangan lupa like and komentarnya ya....

Terpopuler

Comments

gia gigin

gia gigin

Next

2022-09-13

0

gia gigin

gia gigin

Eze real sultan 🤣🤣😜

2022-03-02

0

Gia Gigin

Gia Gigin

Boleh nggak menjadi Fait sehari aja😄😄😄🤭

2021-08-26

0

lihat semua
Episodes
1 Tentang Faith
2 Perpisahan dengan Helena
3 Pertemuan yang menyakitkan
4 Perjumpaan
5 kebahagiaan Daniel, Petaka untuk Faith
6 Terjebak
7 Persiapan Pernikahan
8 Sandiwara Faith
9 Makan Malam
10 Perjanjian Pra Nikah
11 Kejutan di Hari Spesial
12 Tentang Ezekiel
13 Kembali ke Manado
14 Pamer
15 Permintaan Malam Pertama
16 Mengatakan isi hati
17 Kesepian
18 Pelukan yang Dirindukan
19 Menghabiskan Waktu Berdua
20 Perubahan
21 Hadiah Ulang Tahun
22 LONDON
23 LONDON IN LOVE
24 LONDON FAMILY
25 LOndon family part 2
26 Cemburu
27 Jamuan Makan Malam
28 Kimzy
29 Galau
30 Hati Yang Terbagi
31 Keinginan Faith
32 Menata Hati
33 Prahara
34 Kebenaran yang Menyakitkan
35 Keinginan Untuk Berpisah
36 keinginan Oma
37 Kejutan di Hari Ulang Tahun
38 Cemburunya Ezekiel
39 Tak Bisa Memilih
40 Kehadiran yang Tak Terduga
41 Berita Bahagia
42 Kesedihan
43 Tantangan
44 Tak Ingin Melepaskan
45 Usaha Kimzy
46 Perhatian
47 Konser Arnold Manola
48 Ben
49 Cinta tersembunyi Rachel
50 cinta tersembunyi Joe
51 kejujuran
52 Peresmian studio
53 Kelahiran si kembar
54 Hilang
55 Titik Terang
56 kembalikan anakku
57 Pengorbanan Faith
58 Perjuangan Cinta
59 Sebelum 3 tahun (part 1)
60 PENGUMUMAN
61 Sebelum 3 tahun (part 2)
62 Sebelum 3 tahun (part 3)
63 Setelah 3 tahun
64 Bonus
65 Pengumuman
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Tentang Faith
2
Perpisahan dengan Helena
3
Pertemuan yang menyakitkan
4
Perjumpaan
5
kebahagiaan Daniel, Petaka untuk Faith
6
Terjebak
7
Persiapan Pernikahan
8
Sandiwara Faith
9
Makan Malam
10
Perjanjian Pra Nikah
11
Kejutan di Hari Spesial
12
Tentang Ezekiel
13
Kembali ke Manado
14
Pamer
15
Permintaan Malam Pertama
16
Mengatakan isi hati
17
Kesepian
18
Pelukan yang Dirindukan
19
Menghabiskan Waktu Berdua
20
Perubahan
21
Hadiah Ulang Tahun
22
LONDON
23
LONDON IN LOVE
24
LONDON FAMILY
25
LOndon family part 2
26
Cemburu
27
Jamuan Makan Malam
28
Kimzy
29
Galau
30
Hati Yang Terbagi
31
Keinginan Faith
32
Menata Hati
33
Prahara
34
Kebenaran yang Menyakitkan
35
Keinginan Untuk Berpisah
36
keinginan Oma
37
Kejutan di Hari Ulang Tahun
38
Cemburunya Ezekiel
39
Tak Bisa Memilih
40
Kehadiran yang Tak Terduga
41
Berita Bahagia
42
Kesedihan
43
Tantangan
44
Tak Ingin Melepaskan
45
Usaha Kimzy
46
Perhatian
47
Konser Arnold Manola
48
Ben
49
Cinta tersembunyi Rachel
50
cinta tersembunyi Joe
51
kejujuran
52
Peresmian studio
53
Kelahiran si kembar
54
Hilang
55
Titik Terang
56
kembalikan anakku
57
Pengorbanan Faith
58
Perjuangan Cinta
59
Sebelum 3 tahun (part 1)
60
PENGUMUMAN
61
Sebelum 3 tahun (part 2)
62
Sebelum 3 tahun (part 3)
63
Setelah 3 tahun
64
Bonus
65
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!