Entah sudah berapa kali Faith merapikan rambutnya, mengoles bedak di wajahnya dan tersenyum sendiri.
"Aku pikir jika Kak Daniel tak jadi pulang hari ini, kamu akan menjadi gila sobat." ujar Dina sambil menarik hidung temannya itu.
" Hei.....kamu akan merusak dandananku." protes Faith sambil memegang hidungnya.
"Pesawat kak Danielmu itu akan mendarat jam 5 sore. Sekarang baru jam 1 siang. Ayo makan dulu!" kata Dina sambil menarik sebuah kursi dan mempersilahkan temannya itu duduk.
"Aku, nggak lapar. Nanti sajalah."
"Kamu mau mati kelaparan ya? Ayo makan! " Dina meletakan sepiring nasi cap cae sea food di depan Faith. Makanan ini adalah salah satu makanan faforit di cafe ini. Rasanya beda dengan nasi cap cae di restoran manapun. Melihat usaha temannya itu, Faith langsung menyantap makanan itu dengan lahapnya. Ia tak ingin Dina kecewa.
**********
Bandara Samratulangi Manado pukul 17.30
Faith menatap setiap penumpang yang keluar dari pintu Kedatangan penumpang. Di sebelahnya berdiri wanita cantik berusia 57 tahun yang masih nampak berusia 30an. Dialah Monica, mamanya Daniel.
sementara Dina asyik chating dengan pacar barunya yang berasal dari Inggris.
" Mana Daniel ya? kok lama sekali. Mama sudah nggak sabar." kata Monica.
Faith memang memanggil mama Daniel dengan sebutan mama. Karena keluarga sudah kenal dekat bahkan sebelum Faith lahir. Papa dan mama Daniel berteman baik dengan papa dan mamanya Faith.
"Ah.....itu dia....putra gantengku !" pekik Monica senang sambi melambaikan tangannya ke arah seorang cowok ganteng yang baru saja keluar dari pintu.
Faith menatap sosok ganteng itu dengan perasaan bergetar. ia masih seperti tahun yang lalu. Rambut yang selalu tertatah rapih, gaya berpakaian yang tidak pernah ketinggalan zaman dan senyum manis yang selalu menghiasi wajahnya.
Di belakangnya ada seorang cewek bule, berambut pirang sebahu. Keberadaan gadis itu sangat mengusik pandangan Faith.
" Mama.....!" Daniel memeluk mamanya dengan luapan kerinduan yang dalam. setelah itu ia menatap Faith dan membawa gadis itu juga dalam pelukannya.
"Apa kabarmu, Faith?" tanya Daniel setelah melepaskan pelukannya.
"Aku baik, kak!" jawab Faith dengan hati yang begitu meluap dengan rasa bahagia. Ia tak akan berpisah dengan Daniel lagi mulai sekarang ini.
"Daniel, siapa dia?" tanya Monica sambil menunjuk gadis bule yang berdiri tepat di belakangnya.
Daniel mundur selangkah, mengsejajarkan dirinya dengan gadis bule itu. Lalu tangannya memeluk pinggang gadis itu " Honey...this my mom and this is my sister Faith"
Bumi yang dipijak Faith bagaikan bergoncang. Ia merasa sedikit pusing lalu memegang tangan Dina yang berdiri di sampingnya. Honey? Bukankah itu adalah panggilan bagi orang yang sudah pacaran?
"Pacarmu? Wah.....ini kejutan sayang...." Monica langsung mendekati Si bule itu. Memeluknya hangat menunjukan rasa kasihnya.
" Namanya Clairine. kami sudah bertunangan di Amerika dan akan menikah di Bali. Bulan depan orang tua Clairine akan datang ke sini " kata Daniel dengan bangga memperkenalkan Clairine pada mereka.
Faith tak bisa mendengar lagi apa yang dikatakan oleh Daniel. Ia sedang berusaha memasang wajah penuh senyuman sambil menahan butiran air matanya untuk tidak jatuh. Kenyataan yang tidak pernah ia duga sebelumnya. Daniel kembali bersama seorang gadis cantik. Mereka sudah bertunangan dan sebentar lagi akan menikah. Faith berharap ini hanya mimpi. Karena ia tak bisa menerima kenyataan kalau Daniel bukan untuknya.
Bagaimana dengan semua mimpi yang sudah aku bangun untukku dan kak Daniel??
*********************
Jarum jam sudah menunjukan pukul 2 dini hari. Namun Faith masih enggan untuk berdiri dan menuju ke tempat tidurnya. Matanya telah bengkak karena terlalu lama menangis. Suaranya bahkan terdengar serak.
Dina masuk ke dalam kamar sambil membawa dua cangkir kopi. Ia meletakan satu cangkir di depan Faith.
"Aku pikir kamu sudah pulang." kata Faith sambil menatap kepulan asap dari gelas kopi.
"Bagaimana aku bisa pulang dengan keadaanmu yang seperti ini?" Dina memegang tangan sahabatnya. Mengelusnya perlahan seolah memberi kekuatan.
" Mengapa Tuhan begitu kejam padaku? Dia mengambil mamaku, papaku, kemudian memisahkan aku dengan Helena. Kini Kak Daniel juga pergi meninggalkan aku. Apakah garis hidupku harus sesakit ini?" tanya Faith parau.Air matanya kembali jatuh.
" Mungkin ini cara Tuhan untuk menunjukan bahwa Kak Daniel bukan untukmu. Tuhan pasti sedang menyediahkan seseorang yang special untukmu"kata Dina sambil terus memegang tangan sahabatnya itu.
Faith tersenyum sinis. Terasa perih di hatinya. Namun ia mengakui apa yang dikatakan Dina benar. Mungkin karena gadis itu lebih berpengalaman darinya soal putus cinta. usianya juga 2 tahun lebih tua darinya.
Dina menesap kopinya "Kau harus bangkit Faith. Kau pasti bisa. Ayo kita cari cowok lain. Yang lebih ganteng dari Kak Daniel dan juga dari cowok Australiaku itu."
"Baiklah. Tapi aku nggak mau cowok bule. Aku sekarang alergi dengan bule. I hate bule.....!" pekik Faith diantara senyum dan juga air matanya.
"Baiklah. Itu pilihanmu. Seleramu memang cowok lokal.Tapi aku mau yang internasional" Dina tertawa. Faith pun memberikan sebuah senyum. walaupun pada kenyataannya ia tak tahu apakah bisa melupakan Daniel dalam hidupnya. Lelaki yang sudah dicintainya separuh usianya saat ini.
Faith pun menikmati kopi yang sudah disiapkan oleh temannya itu. Hatinya sakit, sangat sakit. Namun dia tahu, hidup harus berjalan.
MAKASI SUDAH BACA...
JANGAN LUPA LIKE, KOMEN DAN VOTE YA
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
gia nasgia
cemungut faith 💪
2024-09-18
1
Anonymous
mampir thorr...baru mampir...terbalik sy bacanya...hehehe...setelah membaca song in my life dan istri untuk paman adraass...suka dgn karyamuuu...
2023-02-13
1
gia gigin
semangat Faith💪😄
2022-09-12
1