Faith membuka matanya perlahan. kepalanya terasa agak pusing. Ia menggeliat panjang lalu mencoba untuk kembali ke alam sadar.
Ini kamar siapa? Kamar ini kelihatannya sangat mewah, ranjang ini pun bukan seperti ranjang kamarku dan.....Faith masih mencoba untuk menemukan jawabannya saat ia dikejutkan oleh suara seorang laki-laki.
"Good morning, baby..!"
Bola mata Faith langsung terbuka lebar.
"Hei....siapa kamu?" teriaknya kaget. Faith melempar selimut yang menutupi tubuhnya dan menemukan bahwa ia hanya menggunakan kaos oblong tanpa bawahan.
Astaga...! Apa yang terjadi denganku?
Sebuah handuk mendarat di kepala Faith.
"Mandilah, setelah itu kita akan bicara"
Faith kembali terpana. Bule ini bisa berbahasa Indonesia dengan baik? Siapa dia? Mengapa wajahnya seperti tak asing bagiku?
"Mandilah! Atau kau mau ku mandikan?" tanya Ezekiel sambil berjalan ke arah tempat tidur.
Faith buru-buru berdiri, lalu menggunakan handuk yang dilemparkan Ezekiel padanya untuk membungkus tubuhnya. Wajahnya kebingungan mencari kamar mandi.
"Ke sini !" tunjuk Ezekiel pada sebuah pintu yang berwarna coklat.
Faith pun masuk ke dalam, tak lupa mengunci pintu, dan memandang wajahnya ke arah kaca yang ada di kamar mandi itu.
Ya Tuhan, apa yang terjadi denganku? Apakah semalam laki-laki itu sudah memperkosaku? Tapi, mengapa aku tidak merasakan sesuatu? Bukankah mereka bilang pengalaman pertama akan meninggalkan rasa sakit?
"Faith...!" suara ketukan di pintu membuyarkan lamunan gadis itu.
Dia bahkan tahu namaku? Astaga, siapa laki-laki itu?
"Faith, bukalah. Ini bajumu"
Faith membuka pintu kamar mandi, sedikit mengintip dan dilihatnya laki-laki itu mengulurkan tangannya, memberikan sebuah paper bag. Dengan cepat Faith menyambarnya dan menutup pintu kamar mandi kembali.
Selesai mandi, ia membuka paper bag itu dan menemukan baju dalam dan sebuah gaun berwarna putih dengan motif bunga mawar di bagian depan.
Mengapa semua ini sangat pas dengan ukuran badanku? batin Faith. Ia mulai merasa panik.
Tidak, aku harus tenang. Aku tidak boleh panik. Faith menckba menghibur hatinya sendiri. Ia mengambil sisir, menyisir rambutnya dan kemudian keluar dari kamar mandi.
Ezekiel menatap Faith yang terlihat segar setelah mandi.
"Duduklah, habiskan sarapanmu, minum obat penghilang sakit kepala ini, lalu kita akan bicara" kata Ezekiel sedikit memerintah sambil menunjukan arah ke sebuah meja bulat yang ada di sudut kamar itu, di atasnya sudah tersaji makanan dan minuman.
Faith berjalan ke arah meja itu, ia memang merasa agak lapar. Ternyata benar yang dikatakan orang mabuk akan membuat kita kelaparan saat bangun keesokan harinya.
Saat Faith sedang menikmati sarapannya, Ezekiel melangkah ke arah balkon dan melakukan panggilan telepon.
Faith berusaha menikmati makanannya, sambil mencoba mengingat apa yang terjadi padanya. Sejak kecil ayahnya selalu mengajarkan bahwa dalam situasi apapun, ia tidak boleh panik. Ia harus selalu bersikap tenang supaya menemukan jalan keluar.
"Sudah selesai dengan makananmu?"
Faith menatap pria di depannya, lalu ia mengangguk.
Ezekiel duduk di depan Faith. Wajah tampan cowok itu nampak seram di wajah Faith. Orang lain boleh mengagumi ketampanan pria-pria bule, tapi tidak dengan Faith. Baginya bule itu adalah malapetaka.
"Kita akan menikah, 3 hari lagi. Jadi persiapkan dirimu!" kata Ezekiel tenang namun terdengar sangat tegas.
"Me...nikah? Kamu sudah gila ya? Bagaimana mungkin aku akan menikah dengan orang yang tidak aku sukai?" ujar Faith dengan wajah yang penuh dengan rasa terkejut yang dalam.
"Tontonlah ini !" Ezekiel meletakan sebuah hp di depan Faith. Tampak video dirinya yang sedang menangis, lalu ada kue ulang tahun dan terdengarlah permintaan itu.
Astaga? Faith terbelalak. Aku yang meminta pria bule ini untuk menikah denganku?
"Kamu sudah lihatkan? Kamu sendiri yang memintaku untuk menikahimu." kata Ezekiel sambil tersenyum licik. Ia sangat senang ketika tadi pagi Joe menunjukan video itu padanya. Joe memang sekretaris terbaik di dunia.
"Ini sebagai bukti kalau gadis itu berusaha untuk menyangkalnya" kata Joe tadi pagi.
Wajah Faith sedikit memucat. " Tapi ini kukatakan saat aku mabuk. Kau tidak boleh menggunakannya sebagai alasan untuk menikah denganku" Faith berusaha membuat alasan.
"Bukankah orang mabuk selalu mengatakan apa yang jujur?" tanya Ezekiel sambil menatap wajah Faith dengan sangat dalam membuat gadis itu memalingkan wajahnya.
"Aku tidak mau menikah denganmu, karena aku tidak suka padamu"
"Aku tahu, kau membenci bule. Itu yang kau katakan saat kita pertama kali bertemu di depan lift"
Faith kembali terpana. Pantas saja ia merasa pernah ketemu dengan cowok itu. Jadi dia adalah bule sinting yang menabraknya.
"Kalau kau sudah tahu, maka seharusnya kau tidak usah mengharapkanku untuk menikah denganmu!"
Perkataan Faith membuat Ezekiel murkah. Ia menampar meja di depannya dengan tangan kanannya.
"Aku Ezekiel Thomson. Dan aku paling benci dengan orang yang melanggar kata-katanya sendiri. Aku akan tunjukan kepadamu bahwa aku akan membuatmu menikah dengan pria bule ini" suara Ezekiel terdengar bergetar menahan amarah. Ia mengambil hp yang ada di depannya dan melakukan panggilan video call dengan seseorang.
"Mana gadis itu? Biarkan ia bicara dengan kakaknya" kata Ezekiel. Lalu ia menyerahkan hp itu kepada Faith. Awalnya Faith tak mau menerimanya namun ia terkejut mendengar suara Helena.
"Kakak.....! Selamat ulang tahun ya..." terlihat wajah Helena yang tersenyum manis padanya.
"Helena?" Faith hampir jatuh dari kursinya melihat adiknya Helena.
Ezekiel kembali merebut hp itu dan langsung mematikannya.
"Aku tahu semua tentang dirimu. Aku tahu alamat rumahmu, cafe tempatmu bekerja dan tentu saja alamat tempat tinggal adikmu. Semua orang yang kau kenal akan menanggung akibatnya jika kamu tak memenuhi permintaanmu padaku."
kata-kata Ezekiel begitu mengintimidasi dirinya. Faith perlahan merasakan pertahanannya mulai runtuh. Matanya terasa panas dan sebutir air mata jatuh membasahi pipihnya.
"Gunakan otakmu untuk berpikir jernih. Bukankah kamu mahasiswa terpintar diangkatanmu dengan IP 4? Aku rasa kamu tidak ingin mereka semua terluka bukan?" Ezekiel berdiri. "Aku juga bisa membuat kak Daniel mu itu menghilang selamanya dari muka bumi ini"
Ezekiel melangkah ke luar dari kamar. Ia tersenyum puas melihat ketakutan Faith. Inilah akibatnya jika kau membenci bule, Faith, batinnya lalu tertawa senang menuju ke ruangan kerjanya.
sementara Faith di dalam kamar masih duduk dengan perasaan tak menentu. Ia menghapus air matanya dengan kasar.
Tidak, aku tidak boleh menikah dengan bule gila itu. Aku harus tenang. Aku tidak boleh panik. Ya Tuhan, jangan sampai ini terjadi. Ampuni aku karena sudah mabuk.
#makasih sudah membaca part ini
#jangan lupa like kalau suka
#berikan juga komentarnya
😉😉😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Anonymous
kasian faith..kena ancamann
2023-02-13
1
fa_zhra
selalu suka karya kakak author,lg marathon baca karya2 kakak
2022-11-07
1
gia gigin
Klau Fait nggak mau dgn besar hati aku yg menggantikan 😅😅😜
2022-09-12
1