Tidak lama lagi acara pemberkatan nikah akan dimulai. Faith sudah siap dengan gaun birunya. Rambutnya yang panjang sampai ke pinggang dibiarkan tergerai dengan mahkota bunga di kepalanya.
"Kamu sudah siap?" Dina yang juga menjadi salah satu pendamping pengantin mendekatinya.
Faith mengangguk. Di tangannya sudah ada kotak berbentuk hati yang berisi cincin pernikahan Daniel dan Clairine.
"Faith, kamu nggak akan menangis kan?" tanya Dina khawatir karena ia tahu bagaimana perasaan Faith terhadap Daniel.
" Kamu tenang saja, semalam aku sudah berdoa. Aku sudah menerima kenyataan ini. Dan aku minta agar Tuhan tak membiarkanku menangis. Aku akan melaksanakan tugasku sebagai pendamping pengantin yang baik. Ayo...! " Faith menggandeng tangan Dina menuju ke bagian belakang hotel yang sudah dihiasi sangat indah. Tema pesta Out door dengan WO yang didatangkan khusus dari luar negeri. Pesta ini kelihatan sangat mewah. Keluarga Daniel adalah salah satu keluarga borjuis di Manado. Daniel adalah anak tunggal. Sementara Clairine berasal dari keluarga bangsawan di New York. Pasangan yang sangat serasi.
Faith memasang senyum termanisnya saat Daniel mendekatinya.
" Aku hampir tak mengenalimu. Kamu cantik sekali." bisik Daniel.
Perasaan Faith kembali terusik. kata-kata Daniel sangat menusuk hatinya. Kalau aku memang cantik, mengapa kau harus menikah dengan Clairine, kak? batin Faith.
Musik yang mengiringi pengantin wanita yang melangkah di samping ayahnya terdengar seperti sirine mobil ambulace bagi Faith. Ia bahkan terus memanjatkan doa dalam hatinya : Tuhan....jangan buat aku menangis. Jangan buat aku menjadi malu. Aku sungguh-sungguh ingin mendoakan kebahagiaan kak Daniel.
Acara pemberkatan nikah pun selesai. Daniel dan Clairine sama-sama menangis haru saat mengucapkan janji pernikahan. Kelihatan bahwa keduanya begitu saling mencintai. Sumpah pernikahan yang diucapkan sukses membuat semua orang larut dalam keharuan. Berbagai pujian pun terdengar.
"Wah, mereka memang pasangan yang serasi"
" Kisah cinta yang luar biasa. Pada hal mereka baru 5 bulan ketemu, lho"
Selesai itu, mereka pun foto bareng. Ada tawa, canda bahkan doa-doa tulus untuk kedua pengantin. Clarine nampak sangat cantik dengan gaun pengantin yang berbeda dari biasanya. Gaun pengantin berwarna biru mudah dengan tatanan berlian yang menampilkan kemewahan gaun itu.
Malam semakin larut. Acara dansa pengantin sudah selesai, kini dj memainkan musik yang lebih panas lagi. Para tamu yang kebanyakan anak muda mulai larut dalam hentakan musik yang membuat tubuh tak berhenti untuk bergoyang. Dan Dina, ada diantara mereka. Tentu saja karena setengah dari tamu yang datang adalah para bule.
Faith menatap jam yang ada di hpnya. Pukul 23. 40 berarti sebentar lagi hari akan berganti. Apakah kak Daniel masih ingat dengan ulang tahunku? Masihkah dia menjadi orang pertama yang mengucapkan selamat ulang tahun?
Langkah Faith terhenti di depan meja bar tender
" Berikan aku minuman yang paling keras ." kata Faith dan cukup membuat bar tender itu sedikit ragu karena melihat wajah manis di depannya. Namun karena Faith terus mendesaknya, Ia pun menuangkan nya. satu tegukan, dua, tiga...tanpa sadar sudah 4 gelas ia meneguk minuman itu. Dengan kepala yang mulai pusing, Faith melangkah meninggalkan acara pesta yang masih ramai itu. Ia membuka sepatu hak tingginya dan berjalan menyusuri pantai. Lambat laun suara musik sudah tak terdengar lagi karena ia sudah melangkah cukup jauh.
Kepala Faith mulai terasa berat, rasa pusing itu semakin menekannya, Faith duduk di atas pasir sambil menatap ke arah laut. Tiba-tiba tangisnya pecah.
"Kak Daniel.....mengapa kamu harus menikah dengannya? Apakah aku kurang cantik untukmu?"
sebuah tangan terulur. Ada sapu tangan yang dipegangnya.
"Hapus air matamu!" terdengar suara bariton yang penuh penekanan.
Faith menerima sapu tangan itu. Ia menghapus air matanya dengan kasar.
" Aku sudah mencoba untuk tidak menangis. Namun rasanya sulit melupakannya. Pada hal aku sudah punya impian untuk menikah dengannya. Aku bahkan sudah menyusun konsep pernikahan yang indah. Aku ingin gaun pengantinku berwarna putih. Pemberkatan nikah harus dilaksanakan di sebuah gereja dengan nuansa pegunungan. Para pengiring Pengantin pun harus menggunakan gaun putih dengan pita warna emas. Aku ingin semua bunga yang menghiasi gereja dan acara resepsi pernikahan berwarna putih. Saat aku melangkah menuju ke altar, adikku Helena akan berjalan di depanku, memegang lilin dan menyanyikan lagu Ave Maria. Suara Helena sangat merdu. Saat dansa pertama kami, aku ingin diputarkan lagu Forever yang dinyanyikan oleh Arnold Manola. Namun semuanya hancur karena perempuan bule itu....aku benci bule...." teriak Faith histeris.
"Selamat ulang tahun."
Faith menoleh ke arah pria yang duduk di sampingnya. Di tangan pria itu sudah ada kue ulang tahun dengan angka 19 di atasnya.
"Bagaimana kau tahu ulang tahunku?"
"Aku tahu semuanya tentangmu. Ayo tiup lilinnya dan berdoalah agar kebahagiaan mendekatimu."
Faith meniup lilin itu. Pandangannya sedikit buram, namun ia dapat melihat kalau cowok di sampingnya ini adalah seorang pria bule.
" Kamu seorang bule?"
"Iya"
"Siapa namamu?"
"Ezekiel"
Faith tertawa sinis. Tiba-tiba ia memegang tangan cowok itu " Maukah kau menikah denganku?"
Ezekiel tersenyum " Kalau aku mengatakan iya, berarti kamu tidak boleh mundur lagi. Apakah kamu tidak akan menyesal?"
"Tidak ada yang perlu aku sesalkan. Aku akan menunjukan kepada Daniel kalau aku juga bisa mendapatkan seorang bule"
"Baiklah. Kita akan menikah."
Faith tertawa. Ia berdiri sambil menepuk bahu Ezekiel yang masih duduk di sampingnya.
"Baiklah bule....kita akan menikah.." tiba-tiba tubuh Faith sempoyongan. Saat Ezekiel akan menangkapnya, gadis itu tiba-tiba saja memuntahkan isi perutnya dan mengenai tangan Ezekiel.
" Hei...kamu jorok sekali nona....!" teriaknya kesal. Ia segera melangkah menuju ke arah pantai dan mencuci tangannya denga air laut. Begitu ia kembali, dilihatnya Faith sudah tertidur di atas pasir.
Ezekiel segera memanggil Joe yang memang selalu berada tak jauh darinya.
" Telepon anak buah kita dan bawa gadis ini ke kamarku. jangan menimbulkan keributan."
Joe mengangguk. ia segera menghubungi para pengawal dan meneruskan perintahEzekiel.
Tubuh Faith sudah dibaringkan di atas kasur. Para pengawal sudah diperintahkan keluar kecuali Joe.
"Sebaiknya gaun nona Faith dibuka tuan. Gaun itu penuh dengan muntah dan baunya sangat tidak enak. " kata Joe.
"Siapa yang akan membukanya?"
"Tentu saja tuan. Masakan aku yang harus membukanya? Aku keluar dulu ya tuan..." Joe melangkah keluar.
Ezekiel menatap tubuh Faith. Haruskah aku membukanya? Sial, inilah akibatnya jika aku tak punya asisten perempuan di tempat ini.
#jangan lupa dilike ya...
#berikan juga komentarmu untuk bagian ini
#terima kasih sudah membacanya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
gia nasgia
Faith kemakan omongan sendiri🤭
2024-09-18
1
Anonymous
begitu kisah pertemuan eze dgn istrinyaaa...
2023-02-13
1
Yullie Kasih
Gua gak mau punya suami bole, buka. karena benci emang gak ada bule yg mau dengan ku 😂
juga kasian klo dibawa ke kampung pansti pada bicara bhsa isarat gak ada yg ngerti 🫣🫣😂😂
2023-01-01
1