Permintaan Malam Pertama

Beberapa buku sudah Faith letakan di atas meja makan. Di depannya sudah ada laptop. 2 minggu tak masuk kuliah membuat tugasnya menumpuk. Sekalipun Faith mempunyai otak yang encer namun tetap saja menghadapi tugas seperti ini membuat kepalanya cukup sakit.

"Banyak tugas?" Tanya Ezekiel yang entah dari mana datangnya sudah berdiri di belakangnya, meletakan tangannya dikedua sisi bahu Faith dan dagunya bertengger di atas kepala Faith.

Bule ini seenaknya saja menyentuhku, batin Faith. Namun ia merasa percuma saja melewan Ezekiel. Karena setiap kali Faith berusaha lepas dari sentuhan Ezekiel, pria itu akan semakin kuat memeluknya.

"Iya. Lumayan banyak." jawab Faith akhirnya.

"Apa bisa ku bantu?" tanya Ezekiel masih dalam posisi yang sama.

"Nggak perlu. Paling juga 3 hari tugas ini selesai."

Ezekiel berbisik di telinga Faith. "3 hari katamu? Berarti malam pengantin kita harus ditunda 3 hari lagi? No Baby ! Aku akan membantumu mengerjakannya sekarang juga. Supaya besok malam kita akan menjadi suami istri yang sebenarnya."

Deg! keringat dingin langsung membasahi wajah Faith.

"Tapi, kamu mana tahu dengan tugas jurusan tehnik arsitek" Faith berusaha menolak supaya dia punya banyak waktu untuk menunda malam pengantin.

Ezekiel duduk di samping Faith. Ia membaca secara cepat beberapa buku yang ada di meja makan.

" Aku adalah lulusan S2 termuda di jurusan yang sama denganmu di universitas Oxford, Joe juga lulusan S2 di jurusan yang sama namun dia kuliah di universitas Amerika. Aku pikir dengan bantuan dua orang lulusan S2, kau akan mendapat nilai A di semua tugasmu ini." Kata Ezekiel dengan sedikit sombong, "Joe, mari kita bantu istriku ini." Panggilnya kepada sekretarisnya itu yang sedang nonton TV.

Joe mendekat dan langsung memposisikan dirinya di depan Ezekiel dan Faith, membaca beberapa buku di sana secara cepat. Lalu kemudian ia mengambil laptop yang ada di depan Faith dan langsung mengetik beberapa kalimat setelah berdiskusi sebentar dengan Ezekiel.

5 jam berlalu.....

Faith tak bisa menahan lagi kantuknya saat jam sudah menunjukan pukul 2 dini hari. Ia membiarkan kedua cowok bule itu mengerjakan tugasnya dan dia sendiri membaringkan tubuhnya di sofa.

*********

Sebuah ciuman di pipi membuat Faith mau tak mau harus membuka matanya. Tatapannya langsung ketemu dengan mata indah Ezekiel.

"Ezekiel....!" Faith langsung mendorong wajah cowok itu dan bergerak turun dari tempat tidur.

Faith terpana. Bukankah semalam aku tidur di sofa ruang tamu? Lalu mengapa sekarang aku ada di kamar?

"Aku yang mengangkatmu semalam. Kamu tidurnya seperti kerbau." ujar Ezekiel seolah dapat membaca apa yang dipikirkan oleh Faith.

Selalu saja dia berbuat seenaknya pada diriku. Menciumku, memelukku bahkan mengangkat tubuhku dan memindahkannya seenak jidatnya. Entah sampai kapan aku harus tinggal dengan si bule gila ini.

"Sudah, jangan melamun. Cepat mandi karena kau hampir terlambat" Ezekiel mendekati Faith "Atau kamu mau memberikan aku morning kiss?"

"Gila...!" teriak Faith lalu buru-buru ke kamar mandi.

Ezekiel tertawa senang.

*******

Hari ini, Joe yang membawa mobil jadi Ezekiel dan Faith duduk di belakang. Sepanjang perjalanan Ezekiel membahas beberapa tugas Faith yang sudah selesai dikerjakan.

Faith tersenyum senang karena tugasnya sudah tersimpan rapih dalam laptop dan ada juga versi yang sudah dijilid oleh Joe.

"Makasi banyak Joe, kau sudah membantuku menyelesaikan semua tugasku." kata Faith saat mobil sudah berhenti di halaman kampus.

"Sama-sama nona..." sahut Joe tanpa menoleh ke belakang.

Saat Faith akan membuka pintu, tiba-tiba Ezekiel menahan tanggannya.

"Honey..., aku hampir terlambat" Faith memelas.

"Kamu curang. Masakan hanya Joe saja yang diberikan ucapan terima kasih. Aku jugalah" bibir Ezekiel cemberut.

Faith berusaha menetralkan hatinya yang mulai jengkel. Ia berusaha tersenyum " Makasi honey karena sudah membantuku menyelesaikan tugas."

"Bukan begitu cara berterima kasih yang baik kepada suamimu. Kamu mau menyamakan aku dengan Joe?"

" Lalu maumu bagaimana, honey?" kesabaran Faith hampir hilang.

"Kiss me" Kata Ezekiel sambil mendekatkan wajahnya

"Apa?" Faith terkejut dan langsung menelan salivanya.

"Kamu akan terlambat, honey. Cepatlah!" Ujar Ezekiel sedikit memerintah.

Faith menarik napas panjang lalu secepat kilat ia mencium pipi Ezekiel.

"Bukan di situ. Tapi di bibir."

"Apa?" Faith mulai pucat " Tapi di sini ada Joe.

Lagi pula bagaimana jika ada yang melihat?"

"Kaca mobil ini cukup gelap. Joe, kamu keluar dulu."

Joe mengangguk patuh dan langsung keluar dari mobil. Keringat dingin sudah membanjiri seluruh tubuh Faith. Jantungnya berdetak cepat.

"Cium aku di bibirku dan aku tidak mau kau menciumku secepat kau mencium pipiku tadi. Kau harus menciumku agak lama. Jika salah, aku akan memintamu melakukannya lagi dan lagi. Aku tak peduli jika kau terlambat masuk ke kelas." kata-kata Ezekiel membuat seluruh tubuh Faith semakin bergetar hebat.

"Aku, aku...belum pernah mencium laki-laki." kata Faith berat, berharap Ezekiel akan mengurungkan niatnya.

"Kalau begitu, aku yang akan mengajarimu!" Ezekiel tanpa menundah lagi langsung ******* bibir Faith. Tangannya menekan tengkuk Faith agar semakin dalam bisa mencium gadis itu.

Faith merasakan aliran darahnya terhenti, ia pun hampir saja merasa sesak napas, untunglah Ezekiel segera mengahiri ciumannya.

"Persiapkan dirimu untuk malam ini, honey." Bisik Ezekiel lalu menyentuh bibir Faith dengan jari jempolnya.

Faith membuka pintu mobil itu dan segera berlari menuju ke kelasnya. Air matanya hampir saja jatuh.

Dasar bule sinting yang pemaksa. Bisa-bisanya dia menciumku selama itu.

Kaki Faith terhenti di depan kelas melihat teman-temannya lagi kacau dan ribut dengan urusan masing-masing.

"Mana Pak Leo?" tanya Faith bingung. Tak biasanya dosen kilernya itu terlambat.

"Kamu nggak baca WA ku ya? Pak Leo hari ini nggak masuk. Istrinya melahirkan" kata Susi yang masih asyik dengan hp nya.

"Dasar sial..!" Faith membanting tas nya di atas meja. Kalau tahu pak Leo hari ini tidak masuk, tentu ia tak perlu datang ke kampus dan menerima ciuman laki-laki bule itu. Ih....i hate you bule!

********

Malam ini Joe akan menjemputmu

pulanglah jam 7 malam

supaya kita bisa makan malam

bersama dan kau tidak terlalu

capek untuk memulai malam pengantin kita.

Hp yang dipegang Faith langsung jatuh saat ia membaca isi pesan dari Ezekiel.

"Kamu kenapa?" tanya Dina bingung, ia lalu mengambil hp Faith yang jatuh dan meletakkannya di atas meja.

Faith duduk sambil memijit kepalanya yang tiba-tiba saja sakit.

"Kamu bertengkar dengan Ezekiel?" Tanya Dina.

Faith menggeleng

"Ada masalah di kampus?"

Faith kembali menggeleng.

"Lalu ada apa?" Dina kelihatan mulai cemas.

"Ezekiel meminta aku untuk cepat pulang karena akan melakukan malam pengantin denganku."

"Apa? Kalian belum melakukan malam pengantin?" Dina sangat terkejut. Suaranya sampai kuat terdengar dan membuat Faith harus menepuk bahu temannya itu karena pengunjung cafe cukup ramai.

"Bagaimana bisa? Apakah kau yang tidak mau atau bagaimana?" tanya Dina. Kali ini suaranya sudah setengah berbisik.

"Di malam pernikahan, saat kami baru selesai dansa, aku merasa perutku sakit. Waktu aku ke toilet, ternyata aku sudah mendapat haid. Makanya tertunda" ujar Faith jujur. Untuk yang satu ini, dia memang ingin jujur pada Dina. Namun, ia tidak berani mengatakan kalau alasannya menikahi Ezekiel karena ancaman bule itu yang akan menghabisi semua orang yang dekat dengan Faith.

"Astaga ! Bisa kubayangkan betapa kesalnya Ezekiel" Dina tak dapat menahan tawanya.

"Aku bingung, Din. Aku rasanya tidak mau pulang" Faith membaringkan kepalanya di atas meja.

"Jangan seperti itu. Dia itu suamimu. Kau harus melayaninya dengan baik.Lagi pula perempuan mana yang tidak mau disentuh oleh pria setampan itu.?"

Faith hanya diam.

"Awalnya memang agak sakit, namun lama-lama juga akan enak." kata Dina sambil tersenyum. Ya, Dina memang sudah tidak perawan lagi. Saat ia SMA, ia sudah beberapa kali melakukan hubungan intim dengan pacarnya. Namun pria itu justru pergi meninggalkan dia sewaktu mereka lulus. Itulah sebabnya Dina anti cowok lokal. Dia maunya cowok bule. Karena Dina tahu kalau cowok bule tidak pernah mempersoalkan apakah seorang gadis itu masih perawan atau tidak. Faith sudah tahu kisah SMA Dina.

Faith hanya menarik napas panjang beberapa kali. Ia bukan takut menghadapi malam pertama. Namun ia tak bisa menyerahkan sesuatu yang sangat berharga dalam dirinya pada seseorang yang dia tidak sukai malahan yang sangat dibencinya. Faith ingin malam pertamanya spesial, berkesan dan tak akan dilupakannya seumur hidupnya. Faith pernah memimpikan kalau itu akan dilaluinya dengan Kak Daniel. Namun impian itu sudah kandas. Haruskah ia memberikannya pada Ezekiel?

*************

Bunyi pintu kamar mandi yang terbuka membuat Faith yang sudah sejak tadi gugup menjadi semakin gugup. Saat ia pulang tadi, Ezekiel sudah menyiapkan makan malam yang romantis. Semua makanan itu terasa hambar di mulut Faith.

Ia melihat Ezekiel keluar hanya menggunakan boxer sambil tangannya mengeringkan rambutnya dengan handuk.

Faith memang sudah beberapa kali melihat pria bule itu hanya menggunakan boxer ketika mereka ada di kamar. Seolah pria itu ingin menggoda Faith dengan tubuh seksinya.

Saat merasa rambutnya sudah kering, Ezekiel melempar handuk yang dipegangnya ke sembarang tempat lalu melangkah menuju ke tempat tidur.

"Kamu sudah siap, honey?" tanya Ezekiel dengan senyumnya yang menggoda.

Faith menelan salivanya berulang kali. Tubuhnya terasa panas dingin.

Ezekiel naik ke atas tempat tidur, mendekati Faith yang sedang duduk sambil bersandar.

Saat ia sudah mendekat, dibelainya wajah Faith dengan jarinya, lalu ia mengecup dahi Faith lembut, turun ke mata, hidung dan berakhir di bibirnya. Ia ******* bibir Faith dengan lembut sementara tangannya mulai membuka kancing piyama Faith.

Tiba-tiba, Faith mendorong tubuh Ezekiel dengan cepat.

Ezekiel menahan tangan Faith dengan marah. Ia tidak akan melepas gadis itu.

"Perutku mual. Aku mau muntah..." ucap Faith dengan bibir yang bergetar.

Ezekiel melepaskan pegangan tangannya. Faith segera berlari ke kamar mandi. Terdengar suaranya yang muntah.

Ezekiel menghentakan tangannya ke atas bantal dengan kesal. Ia turun dari tempat tidur, lalu berjalan ke arah lemari pakaian, ia mengambil bajunya asal dan mengenakannya. Lalu pergi keluar sambil membanting pintu yang ada di belakangnya.

Faith yang ada di dalam kamar mandi membersihkan mulutnya dengan handuk. Ia duduk di tepi bak mandi. Tak lama, kemudian tangisnya pecah.

#jangan lupa like kalau suka

#koment juga supaya Author makin semangat up nya

Terpopuler

Comments

Nur Sholeh

Nur Sholeh

menulisnya tdk panjang bacanya jg tdk lama ceritanya tdk bertele dan panjang sesuai alur sip ok menarik lanjut

2023-07-06

1

Bzaa

Bzaa

semangat Faith... biar bagaimanapun Mao gak Mao, kamu harus mao😆

2023-01-17

1

Desty Loey

Desty Loey

mnurut sy faith terlalu lebay, dia gag trauma fisik or psikis ma bule hanya benci adeknya d bawa ibu tiri krn nikah sm bule, org d cinta nikah sm bule...moso hati dan otak gag bisa sinkron/sejalan katanya ipk 4 sbenci apapun liat kebaikan n ketulusan wlau hanya sandiwara moso gag terusik hati & otaknya..weird

2022-12-07

1

lihat semua
Episodes
1 Tentang Faith
2 Perpisahan dengan Helena
3 Pertemuan yang menyakitkan
4 Perjumpaan
5 kebahagiaan Daniel, Petaka untuk Faith
6 Terjebak
7 Persiapan Pernikahan
8 Sandiwara Faith
9 Makan Malam
10 Perjanjian Pra Nikah
11 Kejutan di Hari Spesial
12 Tentang Ezekiel
13 Kembali ke Manado
14 Pamer
15 Permintaan Malam Pertama
16 Mengatakan isi hati
17 Kesepian
18 Pelukan yang Dirindukan
19 Menghabiskan Waktu Berdua
20 Perubahan
21 Hadiah Ulang Tahun
22 LONDON
23 LONDON IN LOVE
24 LONDON FAMILY
25 LOndon family part 2
26 Cemburu
27 Jamuan Makan Malam
28 Kimzy
29 Galau
30 Hati Yang Terbagi
31 Keinginan Faith
32 Menata Hati
33 Prahara
34 Kebenaran yang Menyakitkan
35 Keinginan Untuk Berpisah
36 keinginan Oma
37 Kejutan di Hari Ulang Tahun
38 Cemburunya Ezekiel
39 Tak Bisa Memilih
40 Kehadiran yang Tak Terduga
41 Berita Bahagia
42 Kesedihan
43 Tantangan
44 Tak Ingin Melepaskan
45 Usaha Kimzy
46 Perhatian
47 Konser Arnold Manola
48 Ben
49 Cinta tersembunyi Rachel
50 cinta tersembunyi Joe
51 kejujuran
52 Peresmian studio
53 Kelahiran si kembar
54 Hilang
55 Titik Terang
56 kembalikan anakku
57 Pengorbanan Faith
58 Perjuangan Cinta
59 Sebelum 3 tahun (part 1)
60 PENGUMUMAN
61 Sebelum 3 tahun (part 2)
62 Sebelum 3 tahun (part 3)
63 Setelah 3 tahun
64 Bonus
65 Pengumuman
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Tentang Faith
2
Perpisahan dengan Helena
3
Pertemuan yang menyakitkan
4
Perjumpaan
5
kebahagiaan Daniel, Petaka untuk Faith
6
Terjebak
7
Persiapan Pernikahan
8
Sandiwara Faith
9
Makan Malam
10
Perjanjian Pra Nikah
11
Kejutan di Hari Spesial
12
Tentang Ezekiel
13
Kembali ke Manado
14
Pamer
15
Permintaan Malam Pertama
16
Mengatakan isi hati
17
Kesepian
18
Pelukan yang Dirindukan
19
Menghabiskan Waktu Berdua
20
Perubahan
21
Hadiah Ulang Tahun
22
LONDON
23
LONDON IN LOVE
24
LONDON FAMILY
25
LOndon family part 2
26
Cemburu
27
Jamuan Makan Malam
28
Kimzy
29
Galau
30
Hati Yang Terbagi
31
Keinginan Faith
32
Menata Hati
33
Prahara
34
Kebenaran yang Menyakitkan
35
Keinginan Untuk Berpisah
36
keinginan Oma
37
Kejutan di Hari Ulang Tahun
38
Cemburunya Ezekiel
39
Tak Bisa Memilih
40
Kehadiran yang Tak Terduga
41
Berita Bahagia
42
Kesedihan
43
Tantangan
44
Tak Ingin Melepaskan
45
Usaha Kimzy
46
Perhatian
47
Konser Arnold Manola
48
Ben
49
Cinta tersembunyi Rachel
50
cinta tersembunyi Joe
51
kejujuran
52
Peresmian studio
53
Kelahiran si kembar
54
Hilang
55
Titik Terang
56
kembalikan anakku
57
Pengorbanan Faith
58
Perjuangan Cinta
59
Sebelum 3 tahun (part 1)
60
PENGUMUMAN
61
Sebelum 3 tahun (part 2)
62
Sebelum 3 tahun (part 3)
63
Setelah 3 tahun
64
Bonus
65
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!