Gaun pengantin berwarna putih, bertahtahkan berlian putih dan kuning emas telah menempel indah di tubuh Faith. Di kepalanya ada mahkota berwarna perak dan ditangannya ada buket bunga mawar putih. Sebuah cadar telah menutupi wajahnya.
"Anda sangat cantik nona. Selamat berbahagia ya...kami permisih dulu" pamit kedua perias pengantin itu.
Kamar kembali sepi. Faith menatap wajahnya ke cermin besar yang ada di depannya. Sungguh luar biasa. Ia kelihatan sangat berbeda.
Ah....andaikan ini hari pernikahanku dengan kak Daniel. Aku pasti akan sangat bahagia. Gaun putih ini seperti impianku.
Air mata Faith hampir jatuh. Ada rasa perih yang menyerang seluruh tubuhnya.
"Selamat sore nona....mobil sudah siap. Mari kita pergi." Joe berdiri di depan pintu.
Faith berdiri. Ia tahu bahwa ia tak bisa berhenti. Ia harus melanjutkan pernikahan ini.
semalam, sebelum Joe memberikan susu kepadanya, ia telah menandatangi perjanjian pra nikah itu. Hidupnya akan segera terikat pada pria yang sama sekali tidak diinginkannya. Seorang pria bule.
Sebuah limosin berwarna putih yang dihiasi dengan bunga warna putih sudah terparkir di depan hotel.
Semuanya berwarna putih. Ini memang konsep pernikahan yang aku inginkan batin Faith.
Joe sendiri yang mengendarai kendaraan mewah itu. Ia juga menggunakan jas berwarna putih.
Hampir 30 menit dan kendaraan itu sedang menaiki perbukitan. Faith terpana ketika ia melihat sebuah gereja. Di depan gereja sudah berdiri pendamping pengantin yang semuanya mengenakan gaun putih dengan pita kuning emas. Di tangan mereka ada buket bunga berwarna putih. Sedangkan si pendamping pria mengenakan jas hitam. Semua pendamping itu sangat familiar di mata Faith. Ada Dina, adiknya Doni dan teman-teman kuliahnya.
semuanya seperti pernikahan impianku.
Saat pintu limosin di buka, Frans dan Monica langsung menyambutnya.
"Ayolah masuk, Ezekiel sudah menungguh di dalam" kata Frans. Ia langsung menggandeng tangan Faith dan membawanya ke depan pintu gereja. Semua pendamping pengantin tersenyum manis ke arahnya.
Seorang gadis kecil, bergaun putih berdiri di depan mereka. Tangannya memegang sebuah lilin kecil.
"Helena...?" panggil Faith tak percaya.
Gadis itu membalikan badannya. Ia mengerlingkan matanya ," kak...ikuti langkahku ya? ujarnya. Ia kembali membalikan badannya saat suara piano terdengar.
Suara merdu Helena mengalun indah. Lagi-lagi Faith terkejut. Lagu Ave Maria dinyanyikan dengan lembut.
Air mata Faith tak bisa ditahannya. Semua ini adalah pernikahan impiannya. Dari mana Ezekiel bisa tahu? Aku bahkan tidak pernah menceritakan ini pada Dina.
Di depan altar, Ezekiel sudah menungguhnya. Pria bule itu menggenakan tuxedo putih gading. Ia terlihat sangat tampan.
"Jaga anakku dengan baik" kata Frans sebelum menyerahkan tangan Faith kepada Ezekiel.
Ezekiel hanya tersenyum sambil mengangguk.
Ruangan gereja yang telah dihiasi bunga serba putih itupun nampak begitu indah. Acara pemberkatan pernikahan berjalan dengan penuh khikmat.
"Kalian sudah resmi sebagai suami istri. Silahkan buka cadarnya dan berikan ciuman kudus." Kata pendeta.
Ezekiel membuka cadar Faith. Mata mereka bertemu.
Matanya indah. Ia kelihatan tampan. Astaga? Apakah aku mengaguminya? teriak faith dalam hati.
Wajah Ezekiel semakin dekat. Ia dapat merasakan tubuh Faith bergetar saat ia memegang kedua sisi bahu gadis itu . Gadis itu menutup matanya karena ia tahu apa yang akan Ezekiel lakukan padanya. Dengan lembut, Ezekiel mendaratkan ciumannya di bibir Faith. Hanya ciuman singkat.
" I love you..." ujar Ezekiel mengahiri ciumannya.
Semua langsung bertepuk tangan. Faith membuka matanya. ia sudah sah menjadi suami dari laki-laki bule yang sangat dibencinya ini.
Satu persatu memberikan ucapan selamat kepada mereka. Semua yang hadir di situ adalah orang-orang yang Faith kenal. Ada beberapa tetangganya, Gina dan suaminya, dan beberapa teman kuliahnya yang menjadi pendamping pengantin.
"Janji ya...kau harus bahagia." kata Daniel saat memberikan ucapan selamat. Faith hanya mengangguk.
Untuk sesaat, Faith lupa akan kebenciannya terhadap Ezekiel. Ia seakan menikmati ucapan selamat dari para tamu yang semuanya mengenakan pakaian serba putih.
Acara dilanjutkan dengan foto bersama dan pelaksanaan pencatatan pernikahan. Setelah itu mereka kembali ke ball room hotel untuk melanjutkan acara resepsi pernikahan.
Ruangan ini pun sudah di sulap dengan nuansa putih.
Tamu yang hadir di acara resepsi pernikahan ini lebih banyak lagi. Sebagian besar adalah teman-teman bisnis Ezekiel.
"Ayo kita berdansa !" Ajak Ezekiel sambil menarik tangan Faith ke tengah-tengah ruangan.
Bunyi biola terdengar. Lalu suara merdu yang sangat Faith sukai. Lagu Arnold Manola yang berjudul Forever mengalun indah.
Faith yang sedang berdansa tiba-tiba berhenti saat ia menyadari bahwa lagu itu bukan di putar dari cd. Pandangannya ia arahkan ke atas panggung. Ia terpana. Penyanyi idolanya ada di sini. Arnold Manola benar-benar hadir di pesta pernikahan ini.
"Ezekiel, itu benar Arnold Manola kan?"
"Iya. Dia adalah Arnold Manola. Kau senang?"
"Terima kasih"
"Kau harus berterima kasih secara benar saat kita sudah ada di atas ranjang" bisik Ezekiel menggoda lalu kembali melanjutkan dansanya.
Berterima kasih di atas ranjang? Faith terpana. Keringat dingin langsung membasahi wajahnya.
"Santailah sayang. Aku akan melakukannya secara perlahan"
"Aku mau ke toilet" ujar Faith saat mengahiri dansa mereka. Ia langsung pergi.
Apakah dia akan muntah setiap mendengar perkataanku? batin Ezekiel sedikit jengkel.
************
Setelah foto bareng penyanyi idolanya, Faith pun beristirahat di ruangan khusus yang telah di siapkan. Ia segera memanggil Helena.
"Kakak, suami kakak itu sangat tampan. Kami datang dari Belanda naik pesawat pribadi. Waktu mami mau menelepon, ia melarangnya karena ingin memjadikan ini kejutan."
Faith memeluk adiknya. "Kakak kangen padamu"
"Aku juga kangen. Kata kak Ezekiel, kami punya waktu selama 3 hari di sini. Sebenarnya Helena ingin lama-lama, tapi nggak boleh karena masih sekolah" ia sedikit cemberut.
"Nanti Helena bisa datang lagi kalau liburan" hibur Faith sambil mengelus pipih adiknya lembut.
Helena tersenyum. Ia lalu menceritakan tentang Belanda kepada kakaknya. Faith tersenyum bahagia. Rasa rindunya terhadap adiknya terbayar sudah.
saat Helena pergi, masuklah teman-teman kuliahnya bersama Dina.
"Faith...dia ganteng sekali. Aku merasa iri padamu. Dia juga sangat kaya karena kami naik pesawat dengan kelas VVIP, tidur di hotel mewah ini...." kata Susi yang terkenal paling cerewet.
"Kau sungguh beruntung, Faith. Wajah suamimu itu bagaikan titisan dewa. Senyumnya itu memabukanku" ucap Nina yang paling centil. Lanny langsung menyentil telinganya.
"Sadar nona...dia itu milik temanmu. Berdosa mengingini milik orang lain" perkataan Lanny disambut tawa yang lain.
Dina meminta permisih untuk bicara berdua dengan Faith. Yang lain pun keluar.
"Faith, aku akui Ezekiel itu punya sejuta pesona yang diinginkan wanita manapun. Tampan, kaya, dan sangat royal padamu. Ia bahkan mendatangkan artis setenar Arnold Manola. Tapi, apa kau mencintainya?"
Faith memandang sahabatnya itu. Ia mengangguk" Bagaimana mungkin aku menikah dengan orang yang tak ku cintai?"
"Aku tak melihat ada tatapan cinta di matamu saat memandangnya. Berbeda jika kau menatap kak Daniel." Dina masih ragu.
"Sudahlah Dina, apakah kau harus merusak hari bahagiaku dengan keraguanmu?"
Dina memeluk sahabatnya itu. "Aku bahagia jika memang kau bahagia. Aku hanya terkejut saja karena kau masih 19 tahun dan dia itu bule"
Ah...Dina...andaikan kau tahu...
************
saat Ezekiel memasuki kamar, dilihatnya Faith sudah mengenakan payamanya dan berbaring di sofa sambil menutup matanya.
Jangan pura-pura tidur nona.....aku akan menghabisimu malam ini...kata Ezekiel dalam hati.
Ezekiel segera.ke kamar mandi untuk.membersihkan dirinya.
"Faith....jangan coba - coba tidur..." Ezekiel menepuk pipih gadis itu. Faith mendesah. Wajahnya kelihatan agak pucat. Dahinya berkeringat. Sepertinya dia sedang menahan sakit.
"Faith, ada apa denganmu?"
"Tolong jangan ganggu aku....perutku sakit"
"Memangnya kamu makan apa?"
"Aku begini setiap kali menstruasi..Aku mengalami kram di perutku. Tapi aku sudah minum.obat" suara Faith tetdengar parau.
Ezekiel mengacak rambutnya jengkel. Gagal rencananya untuk menerkam Faith malam ini.
Ia mengangkat gadis itu dari sofa.dan memindahkannya ke atas ranjang. Ia menyelimuti tubuh Faith.
Masih banyak waktu...batinnya sebelum keluar kamar.
# jangan lupa like...komentar...dan vote..
# makasih sudah membacanya.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Salim
ayo kita ketawa berjamaah buat mas bule😂😂😂😂
2023-11-23
1
gia gigin
Eze🤣🤣🤣😜
2022-09-13
1
gia gigin
yg pasti Ezekiel sakit kepala 🤣🤣🤭
2022-03-02
1