Edward masuk ke kamar Jasmine, gadis yang sedang duduk di sofa itu terlonjak kaget dengan kehadiran Edward. Ia berdiri dari duduknya dengan tangan memegang bungkus snack.
"Jangan lakukan itu lagi!"
"Apa?" tanya Jasmine tidak mengerti.
"Memelukku ketika tidur!"
"Hah?!" Jasmine mengerutkan dahinya, bukankah tangannya tadi yang ditarik Edward. "Kamu yang menarikku, apa kamu tidak ingat? Kenapa tiba-tiba menyalahkan aku!" Jasmine rasa Edward sudah tidak waras.
"Aku tidak mengingatnya."
"Ya jelaslah, kamu tidur! tidak usah salahkan aku, ada cctv kan? Coba cek cctv di ruanganmu!" kesal Jasmine dengan memutar bola matanya.
Tidak terima ia disalahkan, dulu saat diputuskan Edward, Jasmine memang tidak terima, tapi bukan berarti ia merendahkan harga dirinya sekarang dengan memeluk pria itu.
"Satu lagi, jika bertemu dengan Lucas, larilah!"
Setelah mengatakan itu, Edward pergi dari kamar Jasmine membuat Jasmine bingung dengan ucapan pria itu lalu ia berteriak. "Kenapa aku harus lari, kakekmu zombie?" tapi sayang, tidak ada jawaban dari pria itu.
Jasmine mendengus kasar dan kembali duduk, setelah di pikir-pikir, sosok Lucas ini lumayan menyeramkan, mampu membuat Jasmine merinding saat melihatnya. Dan Jasmine penasaran kenapa Edward menyuruh dirinya berlari ketika ada Lucas.
"Seharusnya dia berikan aku alasan yang jelas, dia menyuruhku tapi membuatku kebingungan," gumam Jasmine.
***
Edward berada di kamarnya, duduk menghadap ke halaman mansion sambil merokok. Ia mencoba mengingat, apa benar tadi ia menarik tangan Jasmine sampai gadis itu masuk ke pelukannya, tapi ia tidak ingat apapun.
Ponsel di meja berdering, panggilan masuk dari sang kakek. Edward segera mengangkatnya.
"Edward, apa kamu mengenal keturunan De Willson sekarang?" tanya Lucas. Dia tengah menyelidiki keturunan De Willson di google.
"Aku tau, dia Sean De Willson anak dari Rey De Willson."
"Kamu tau banyak kan soal mereka?" Edward berdehem sebagai jawaban.
"Bagaimana jika kita bekerjasama dengan mereka, untuk rencana kita selanjutnya?"
"Percuma, mereka tidak tertarik dengan hal seperti ini, walaupun mereka keturunan mafia."
"Tapi ---"
"Yang ada kita mati di tangan mereka grandpa, kita tidak cukup kuat! Kita bukan hanya kalah dalam hal bisnis, tapi mereka cukup kuat dan bisa melumpuhkan siapapun yang menganggu mereka."
"Keturunannya bukan hanya Sean, kita bisa mengenal anak dari Edward De Willson."
"Keluarga mereka terkenal dengan keturunan pertama yang lebih hebat. Sisanya, manusia normal."
Terdengar Lucas mendengus kasar. Lucas sangat ingin dekat dengan klan De Willson, tapi sulit untuk terhubung bersama mereka, mereka tidak sembarang menjalin hubungan bisnis.
Lucas pernah sekali datang ke perusahaan mereka, jika bukan mereka yang mengundang, maka siapapun tidak bisa masuk ke kantornya dan bertemu dengan keturunannya sekarang. Hari itu Lucas pulang dengan perasaan kecewa karena boro-boro bertemu, ia malah diusir satpam dan ditodongkan pistol.
Aron juga pernah berusaha mengirim email mengajak kerja sama dengan De Willson, tapi tidak ada balasan apapun dari mereka sampai detik ini.
"Padahal mereka mafia, peluang untuk membuka bisnis perdagangan manusia lebih mudah."
Edward hanya diam, tidak menanggapi lagi, bagaimana mungkin klan De Willson melakukan bisnis perdagangan manusia sementara leluhurnya saja melarang keras menyiksa perempuan dan anak kecil tanpa alasan yang jelas.
Panggilan pun berakhir, Edward terdiam sejenak dengan ponsel yang ia pegang. Kemudian dia menelpon seseorang.
"Sean, aku butuh bantuanmu."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
norma
kapan UP nya kak
2024-05-14
1
Ilfa Yarni
,bingung Edward ini siapa sebenarnya
2024-05-10
0