18. Puber

“Dijemput lagi?”

“Dia bahkan terkesan sengaja datang lebih awal. Karena sepertinya, dia sudah antisipasi aku jaga jarak!”

“Ya ampun jantung, ... tolong jangan kabur. Iya, emang. Agak laen. Di luar nurul bahkan BMKG. Masa iya, yang setampan dia, hidupnya tertata, ibarat cerita dia itu tuan muda, kok mau sama aku yang ... ck, ... cecunguk tak diharapkan!” batin Daisy sengaja melipir ketika Athan menghampirinya. Namun, dengan sigap Athan langsung lari mengejar kemudian menangkap lengan tangan kiri Daisy.

“B—bos, aku bakalan sampai tepat waktu, tanpa harus dijemput. Berasa buronan begini,” ucap Daisy menatap memohon Athan.

Hari ini Athan agak berbeda. Daisy merasakannya. “Oh iya ... Bos nyisir rambutnya mirip anggota Dewan. Itu pelumasnya kebanyakan. Memangnya sejak kapan dia pakai pelumas rambut?” pikir Daisy diam-diam mengawasi gaya rambut Athan dan baginya terlalu rapi.

“Ehm ... memangnya gaya rambut terbaruku yang sampai pakai pelumas rapi, kurang cocok, yah, buat aku? Terus tadi, ngapain Ren bilang aku jadi tambah keren kalau pakai pelumas rambut sisir rapi ke belakang semua?” pikir Athan jadi ketar-ketir sendiri.

“Eh bentar ... selain parfum yang khas, ... aku juga menghirup aroma lain dan ... kayak kenal! Masa iya, per—men?” pikir Daisy sambil agak mengendus-endus ke Athan. Namun tetap, Daisy masih sengaja menjaga jarak.

Pembahasan permen yang Daisy lakukan, langsung membuat Athan sibuk senyum sendiri. “Semalam aku beneran enggak bisa tidur. Jadi, ... aku sengaja ke Alfa 24 jam buat beli beberapa permen mint. Sebenarnya dini hari tadi, aku sempat ke sini. Namun aku enggak tega buat bangunin kamu.”

Cerita dari Athan yang terdengar sangat jujur, membuat Daisy syok parah. Untung Athan masih menahan kuat lengan tangan kiri Daisy. Namun khusus ekspresi Daisy, kalian tak perlu mengetahuinya lantaran penampilan Daisy kali ini benar-benar jauh dari cantik bahkan layak.

“Masih tentang permen dan ... dan, ciuman?!” batin Daisy syok dan mendadak bengek. Tangan kanannya yang tidak ditahan Athan, berangsur menahan dadanya di tengah kenyataannya yang memilih menunduk.

“Jujur, harus aku akui, aku telat merasakan puber. Terlalu banyak hal yang membuatku tak ada waktu untuk merasakannya,” lanjut Athan benar-benar jujur.

“Terus ini maksudnya, aku harus menemani masa pubernya yang telat? Atau, ... aku jadi alasannya merasakan puber—ah masa iya?” pikir Daisy merasa konyol pada cara pikirnya sendiri.

“Bangun lebih awal buat kencan sebelum bekerja, bisa menjadi rutinitas kita agar kita tetap selalu puber!” ucap Athan.

“Ini apa lagi? Bos serius?” lirih Daisy menatap ngeri Athan.

Tanggapan Daisy yang terus meragukannya membuat Athan bingung. “S—sebenarnya serius versi kamu, aku harus bagaimana? Ciuman, pelukan, atau lebih? Sementara kamu tetap belum siap buat kita menikah dalam waktu dekat!” ucap Athan tegas sekaligus serius.

“Aku rasa, ini terlalu cepat. Kamu terlalu masya Allah buat aku, sementara aku terlalu masalah dalam segala hal!” batin Daisy terlalu bingung dengan perubahan tiba-tiba dalam hidupnya. Pertama mengenai kepergian ayahnya. Kemudian Dimas yang akhirnya membuka topengnya. Dan yang paling sulit diterima akal sehat, tentu Athan yang sampai melakukan segala cara agar Daisy yakin bahwa pemuda itu mencintainya.

“Harusnya wanita seperti Daisy, suka yang manis-manis. Dia pasti suka pria yang perhatian sekaligus bertanggung jawab. Termasuk ke ibu dan adiknya, pasti Daisy berharap aku juga perhatian ke ibu dan adiknya,” batin Athan sambil membingkai wajah Daisy menggunakan kedua tangannya. Selain itu, ia juga mengabsen wajah Daisy dengan bibir maupun punggung hidungnya.

“Ya ampun ...,” batin Daisy merasa dadanya nyaris meledak. Di sana seolah banyak bunga yang bermekaran secara serempak dan benar-benar penuh warna.

Jadi, niat Athan hanya berkencan berdua dengan Daisy, mendadak berubah. Karena Athan juga sengaja mengajak ibu dan adik Daisy. Sarapan bersama dipilih Athan menjadi acara kebersamaan mereka.

Sepanjang kebersamaan, Athan selalu duduk di sebelah Daisy. Ketika Daisy jadi pendiam, Athan justru jadi agak lebih aktif dalam berbicara. Selain itu, Athan juga akan menjadi pendengar baik untuk setiap cerita dari ibu dan adik Daisy.

“Berasa sudah resmi gara-gara Bos sedang puber,” batin Daisy sambil melambaikan tangan kanannya ke ibu dan adiknya. Beres sarapan di salah satu rumah makan terdekat, mereka memang langsung mengantar ibu dan adik Daisy ke TK.

Namun pulangnya, ibu Syifa dan Daniel yang sengaja jalan kaki, disuguhi oleh pemandangan kurang mengenakan. Sebab Dimas yang membawa ibu Lilis, ada di depan gerbang rumah ibu Syifa.

“Terakhir, rumah orang tua Daisy belum dipagar gerbang gini ya, Mas. Nah sekarang, jadi kelihatan bagus!” ucap ibu Lilis terkesima pada keadaan rumah ibu Syifa.

Ibu Lilis menjadi orang pertama yang melihat kepulangan ibu Syifa dan Daniel. Keduanya melangkah bergandengan, dan ibu Syifa yang menggendong tas Daniel.

“Kayak kenal,” ucap ibu Syifa belum begitu mengenali Dimas maupun ibu Lilis. Sebab pandangannya memang agak terganggu jika harus melihat dari kejauhan, apalagi sampai dalam suasana panas-panas seperti sekarang.

“Itu kan si tukang siomay yang merangkap jadi tukang bangunan sekaligus pohon pisang, Bu. Si manusia yang jantung, tapi enggak punya hati!” ucap Daniel langsung sinis.

Detik itu juga ibu Syifa mengernyit. Ia menatap Dimas maupun ibu Lilis dengan saksama, silih berganti. Kemudian, ia mengalihkan tatapannya itu kepada Daniel. Lain ketika Daniel berhadapan dengan Athan dan membuat bocah itu antusias sekaligus hangat.

“Bu ...!” seru Dimas langsung menyikapi ibu Syifa dengan sangat hangat.

Berbeda dari biasanya, kali ini Dimas sampai berinisiatif sungkem kepada ibu Syifa.

Selain ibu Syifa yang langsung mundur dan tak bersedia membiarkan tangan kanannya disalami bahkan sekadar disentuh Dimas. Daniel juga menatap sinis Dimas dan ibu Lilis, silih berganti.

“Tanda-tandanya bakalan agak sulit nih. Masa dingin begini tanggapan mereka,” batin ibu Lilis diam-diam melirik sinis ibu maupun adik Daisy.

“Ngapain kalian ke sini? Bukankah semuanya sudah selesai?” ucap ibu Syifa galak.

Mendengar itu, Dimas dan sang ibu kompak sibuk menggeleng, sebelum keduanya juga kompak menatap satu sama lain. “Beres bagaimana, Bu?”

“Kalian amnesia, atau memang sudah gillaaaa?!” balas ibu Syifa kali ini sampai teriak. Ia berangsur menyingsing lengan panjangnya hingga siku.

Balasan ibu Syifa barusan langsung Dimas dan ibu Lilis, kaget bukan main.

“Maksud Ibu, yang aku dan orang tuaku meminta ke Daisy agar Ibu menikah lagi? Itu hanya prank bagian dari kejutan sebelum pernikahan kami, Bu!” jelas Dimas sejelas-jelasnya dan sampai detik ini masih berusaha sangat santun. Malahan saking santunnya sikapnya selama ini, Dimas mengakui bahwa dirinya belum pernah sesantun sekarang.

“Buuug!” Bogem tangan kanan ibu Syifa mendarat di pipi kiri Dimas. Ibu Syifa melakukannya sekuat tenaga. Sementara bogem Daniel juga menyusul menin.ju adik sekaligus senjata pamungkas Dimas yang ada di pangkal perut.

Ibu Lilis langsung syok bahkan jantungan atas balasan brutal dari ibu dan anak di hadapannya yang begitu kompak. Dimas langsung terkapar setelah sempat sempoyongan dan sekadar bersuara saja tidak bisa.

“Jangan bermimpi menjadi sampa.h di kehidupan putriku lagi. Sudah bagus kalian masih bisa bernapas dengan tenang setelah kekejian yang kalian lakukan kepada Daisy!” tegas ibu Syifa yang meski wajahnya imut layaknya Daisy, tapi tetap perkasa.

Terpopuler

Comments

Erina Munir

Erina Munir

bagus bu...kasih lgi bogem mentahnya bu

2024-07-14

0

Damai Damaiyanti

Damai Damaiyanti

mantap bu deasy dan daniel

2024-07-01

0

Hilmiya Kasinji

Hilmiya Kasinji

ibu Syifa 👍👍

2024-06-26

0

lihat semua
Episodes
1 1. Si Berisik Dan Si Anti Berisik
2 2. Daisy Oh Daisy
3 3. Kesalahan Fatal
4 4. Hutang Budi
5 5. Permintaan Maaf
6 6. Ayah!
7 7. Dimas yang Banyak Mulut
8 8. Ini Serius?
9 9. Enam Hari Kemudian
10 10. Orang Tua Dimas
11 11. Kepercayaan Kejawen
12 12. Balasan Dari Athan
13 13. Pemilik Darah yang Disumbangkan Ke Daisy
14 14. Syukur
15 15. Main Gaib
16 16. Perubahan yang Sangat Cepat
17 17. Sampai Season Dua
18 18. Puber
19 19. Merasa Memiliki Pasangan
20 20. Kencan
21 21. Lebih Horor Dari Nagih Hutang
22 22. Karyawan Baru
23 23. Daisy Jatuh Sakit
24 24. Memang Bener!
25 25. Cincin Bunga Daisy
26 26. Kemarahan Athan
27 27. Alasan Athan Bisa Marah Ke Daisy
28 28. Kamu yang Spesial
29 29. Elra Dan Cincin Daisy
30 30. Teman Baru Daisy
31 31. Ada Perjodohan
32 32. Malam Minggu Besok
33 33. Elra, Syukur, dan Sepenggal Masa Lalu Mereka
34 Novel Syukur, Elra, Athan, Bian (HOROR) : Tumbal Pengantin Gaun Merah
35 34. Lelembut Betina
36 35. Pertemuan
37 36. Daisy!
38 37. Bian : Kau Ambil Gadis Yang Kucintai, Aku Ambil Daisy!
39 38. Athan : Enggak Ada yang Berubah
40 39. Athan : Aku Selalu Ada Buat Kamu!
41 40. Semuanya Bertemu
42 41. I Love You!
43 Daisy : Serius, Ini Aku Sudah Menikah?
44 Bab Setelah Menikah
45 Sebuah Kunci Hubungan
46 Cukup Fokus Untuk Bahagia
47 Bulan Madu dan Kejutan
48 Novel Bian : Transmigrasi Dan Pembalasan Gadis Yang Ternoda
49 Novel Athan, Syukur, Elra, Daisy
50 Novel Syukur Elra : Kejar Aku Mas Mafia! (Kisah Cinta Dua Dunia)
Episodes

Updated 50 Episodes

1
1. Si Berisik Dan Si Anti Berisik
2
2. Daisy Oh Daisy
3
3. Kesalahan Fatal
4
4. Hutang Budi
5
5. Permintaan Maaf
6
6. Ayah!
7
7. Dimas yang Banyak Mulut
8
8. Ini Serius?
9
9. Enam Hari Kemudian
10
10. Orang Tua Dimas
11
11. Kepercayaan Kejawen
12
12. Balasan Dari Athan
13
13. Pemilik Darah yang Disumbangkan Ke Daisy
14
14. Syukur
15
15. Main Gaib
16
16. Perubahan yang Sangat Cepat
17
17. Sampai Season Dua
18
18. Puber
19
19. Merasa Memiliki Pasangan
20
20. Kencan
21
21. Lebih Horor Dari Nagih Hutang
22
22. Karyawan Baru
23
23. Daisy Jatuh Sakit
24
24. Memang Bener!
25
25. Cincin Bunga Daisy
26
26. Kemarahan Athan
27
27. Alasan Athan Bisa Marah Ke Daisy
28
28. Kamu yang Spesial
29
29. Elra Dan Cincin Daisy
30
30. Teman Baru Daisy
31
31. Ada Perjodohan
32
32. Malam Minggu Besok
33
33. Elra, Syukur, dan Sepenggal Masa Lalu Mereka
34
Novel Syukur, Elra, Athan, Bian (HOROR) : Tumbal Pengantin Gaun Merah
35
34. Lelembut Betina
36
35. Pertemuan
37
36. Daisy!
38
37. Bian : Kau Ambil Gadis Yang Kucintai, Aku Ambil Daisy!
39
38. Athan : Enggak Ada yang Berubah
40
39. Athan : Aku Selalu Ada Buat Kamu!
41
40. Semuanya Bertemu
42
41. I Love You!
43
Daisy : Serius, Ini Aku Sudah Menikah?
44
Bab Setelah Menikah
45
Sebuah Kunci Hubungan
46
Cukup Fokus Untuk Bahagia
47
Bulan Madu dan Kejutan
48
Novel Bian : Transmigrasi Dan Pembalasan Gadis Yang Ternoda
49
Novel Athan, Syukur, Elra, Daisy
50
Novel Syukur Elra : Kejar Aku Mas Mafia! (Kisah Cinta Dua Dunia)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!