7. Dimas yang Banyak Mulut

Athan menjadi orang yang merasa paling bersalah sekaligus berdosa atas kematian pak Maryo. Di antara tangis kehilangan yang begitu pecah dari istri dan kedua anak pak Maryo, Athan terdiam menatap sendu wajah ketiganya.

“Ya Allah, ... ampuni aku. Namun aku bersumpah, aku akan menggantikan peran pak Maryo dalam urusan ekonomi. Aku pastikan, mereka tidak akan pernah kekurangan ekonomi, meski pak Maryo tak bersama mereka lagi!” batin Athan. Layaknya papa mamanya, ia memakai lengan panjang warna hitam. Namun untuk menyembunyikan kesedihan sekaligus air matanya, ia yang berdiri persis di belakang Daisy, sengaja memakai kacamata hitam tebal.

Di lain sisi, Elena yang akhirnya menemukan semua dokumennya, malah langsung diam melongo. Sebab hujan deras yang mengguyur, membuat dokumen itu hancur.

“Ya ampun ... ya ampuun!” panik Elena. Namun di tengah kepanikannya, ia malah nyaris tersambar petir. Alasan yang juga membuatnya buru-buru lari ngacir. Padahal dari kemarin, wanita cantik itu berkutat di antara sampah-sampah kantor. Namun turunnya hujan disertai petir, seolah menegaskan bahwa semesta alam lebih menginginkannya mendapatkan hukuman dari Athan. Iya, Athan ... si tampan yang kali ini mendadak menjelma menjadi malaikat kematian untuknya.

Turunnya hujan disertai petir juga membuat mereka yang masih ada di sekitar makam pak Maryo undur. Pak Rain segera merangkul sang istri yang ia payungi. Sementara Athan juga melakukan hal serupa kepada ibu Syifa maupun Daniel. Athan yang terus bersikap dingin bahkan rela membiarkan punggungnya basah terkena hujan. Hanya agar ibu Syifa dan Daniel tidak kehujanan. Karena kebetulan, hujan yang turun meski tidak begitu deras juga sampai disertai angin kencang.

Daisy dan Dimas menjadi yang paling akhir pergi. Namun berbeda dengan Athan dan orang tuanya, payung yang Dimas kendalikan justru terbawa angin. Hingga Athan yang mengetahuinya meminta orang tuanya untuk turut menampung Daisy.

“Huh!” kesal Dimas yang terpaksa hujan-hujanan sendiri.

•••

Malamnya, Dimas, Athan dan juga orang tuanya masih menjadi bagian dari Daisy sekeluarga.

“Benar, alasan ayah kamu meninggal karena mencoba melindungi Athan bos kamu itu?!” sarkas Dimas.

Di dalam kamarnya, Daisy layaknya mayat hidup. Ia duduk loyo sambil mendekap sebuah bingkai foto berukuran 20R. Daisy hanya menatap Dimas dengan malas. “Aku dan ibu maupun Daniel masih berduka. Tolong, jangan memperkeruh keadaan!” tegas Daisy masih mendekap bingkai berisi foto keluarganya. Di sana, ia dan ibu maupun Daniel, masih disertai sosok pak Maryo. Mereka masih dalam formasi lengkap. “Hubungan kami dengan bos kami sangat baik. Mereka bahkan yang membiayai sekolahku hingga SMA. Termasuk sekolah Daniel, sampai sekarang juga masih pak Hasna yang bayar.”

“Masalahnya andai benar, kamu bisa menuntut ganti rugi! Atau minimal, bawa saja masalah ini ke ranah hukum!” bawel Dimas yang kemudian berkata, “Kamu bahkan bisa mendapat jaminan jasa raharja! Nominalnya beneran lumayan, bisa buat kebutuhan ibu sama adik kamu. Soalnya tetanggaku yang ada di kampung juga pernah dapat!”

Berbeda dengan Dimas yang sibuk membuat pikiran Daisy panas, Athan dan pak Rain malah fokus mengurus persiapan acara yasinan maupun tahlil. Meski merupakan orang kaya, pak Rain dan Athan melakukan semua yang harus tuan rumah lakukan. Terlebih, Daisy dan ibunya tak mungkin melakukannya. Ditambah lagi, di Jakarta, keluarga Daisy tidak memiliki kerabat. Kebanyakan kerabat orang tua Daisy itu asli orang kampung. Tentunya, kematian pak Maryo yang terbilang mendadak, tak mungkin membuat keluarga dari kampung langsung bisa datang.

Menyiapkan suguhan dan menyuguhkannya, Athan lakukan bersama sang papa. Termasuk membagikan buku yasin, keduanya lakukan secara bekerja sama. Di rumah KPR milik pak Maryo yang terbilang rapi, acara yasinan dan tahlil terbilang ramai. Depan teras rumah yang digelari tikar sudah penuh oleh tetangga.

“Ya Allah ... kalau aku balas mas Dimas, yang ada kami malah ribut!” Suara hati Daisy barusan mengusik konsentrasi Athan. “Si Dimas, rese, ya?” batin Athan sudah langsung kesal. Rahangnya yang mengeras, juga kedua tangannya yang mengepal, mempertegas kemarahannya. Ditambah lagi sejak awal bertemu, baginya Dimas sama sekali tidak menghargai Daisy. Jangankan bersikap layaknya kepala keluarga karena biar bagaimanapun, Dimas akan menjadi suami Daisy. Menghibur Daisy sekeluarga yang sedang berduka saja, Dimas tidak melakukannya.

Kini, kenyataan Athan yang tiba-tiba pergi dengan tampang kesal, mengusik pak Rain yang awalnya duduk di sebelah Athan.

“Itu anak kenapa?” pikir pak Rain sadar, sang putra dalam keadaan emosi. Namun, ia tak mungkin pergi begitu saja dari sana. Karena memang tidak ada tuan rumah yang memimpin.

Sampai saat ini, Athan masih melangkah lebar sekaligus tegas. Kamar Daisy langsung menjadi tujuannya. Dengan jarak yang terbilang dekat dari teras, membuat Athan tak membutuhkan waktu tempuh lama.

“Athan itu pembunuh ayah kamu! Kamu jangan terus menerus membela dia! Minimal, minta ganti rugi! Karena ganti ruginya juga bisa berguna buat biaya hidup ibu dan adikmu!” tegas Dimas bertepatan dengan Athan yang menerobos masuk pintu kamar Daisy.

Kebetulan, pintu kamar Daisy memang tidak tertutup rapat apalagi sampai dikunci.

“Kamu tidak usah berisik! Biarkan Daisy tenang karena Daisy masih berduka! Jangan mentang-mentang kamu tunangannya, kamu merasa bisa seenaknya!” tegas Athan sengaja bertutur lirih meski ia sudah ingin menerkam Dimas.

Dimas yang awalnya agak membungkuk demi menyamakan tingginya dengan Daisy yang meringkuk, langsung kicep. Dimas hanya diam kebingungan dan sekadar menatap Athan saja, langsung tidak berani.

“Sementara untuk biaya hidup Daisy dan ibu maupun adiknya, nanti itu jadi urusan saya! Sekarang saja saya sudah merancang pendidikan untuk Daniel agar dia bisa jadi laki-laki berguna yang tidak banyak mulut seperti kamu!” tegas Athan yang juga langsung menarik kemeja bagian dada Dimas. “Biarkan Daisy istirahat sekaligus menenangkan diri. Sekarang kamu ikut aku ke depan. Kita sama-sama yasinan sekaligus tahlilan!” tegas Athan.

Daisy yang awalnya melow, jadi merasa ada yang aneh dengan Athan. “Kok Bos Athan jadi peduli banget, yah, ke aku dan keluarga aku? Serius gitu, Bos Athan bakalan melakukan semua yang baru saja ia katakan?” pikir Daisy yang juga langsung terdengar oleh Athan.

“Ya ... aku bahkan tidak akan membiarkanmu menikah dengan Dimas yang bisa kupastikan tidak bisa membahagiakan kamu!” batin Athan yang diam-diam jadi bertanya-tanya dalam hatinya.

Athan memikirkan bagaimana caranya agar dirinya bisa menjauhkan orang seperti Dimas dari Daisy? Apalagi meski bar-bar dan sangat berisik, pada kenyataannya, Daisy itu berhati bersih. Akan sangat disayangkan jika wanita seperti Daisy justru menjadi bagian apalagi istri dari pemuda labil seperti Dimas!

Terpopuler

Comments

Rahmawati

Rahmawati

Dimas ini beban hidup daisy

2025-02-11

0

Damai Damaiyanti

Damai Damaiyanti

athan kalo nurun opa ojan ,itu si dimas auto udah di kasih jurus kentut yg melegenda hahaha

2024-07-01

0

Hilmiya Kasinji

Hilmiya Kasinji

bang Athan sweet banget...mending Daisy nya sama Athan ya , walaupun nanti Athan bakalan ngenes

2024-06-26

0

lihat semua
Episodes
1 1. Si Berisik Dan Si Anti Berisik
2 2. Daisy Oh Daisy
3 3. Kesalahan Fatal
4 4. Hutang Budi
5 5. Permintaan Maaf
6 6. Ayah!
7 7. Dimas yang Banyak Mulut
8 8. Ini Serius?
9 9. Enam Hari Kemudian
10 10. Orang Tua Dimas
11 11. Kepercayaan Kejawen
12 12. Balasan Dari Athan
13 13. Pemilik Darah yang Disumbangkan Ke Daisy
14 14. Syukur
15 15. Main Gaib
16 16. Perubahan yang Sangat Cepat
17 17. Sampai Season Dua
18 18. Puber
19 19. Merasa Memiliki Pasangan
20 20. Kencan
21 21. Lebih Horor Dari Nagih Hutang
22 22. Karyawan Baru
23 23. Daisy Jatuh Sakit
24 24. Memang Bener!
25 25. Cincin Bunga Daisy
26 26. Kemarahan Athan
27 27. Alasan Athan Bisa Marah Ke Daisy
28 28. Kamu yang Spesial
29 29. Elra Dan Cincin Daisy
30 30. Teman Baru Daisy
31 31. Ada Perjodohan
32 32. Malam Minggu Besok
33 33. Elra, Syukur, dan Sepenggal Masa Lalu Mereka
34 Novel Syukur, Elra, Athan, Bian (HOROR) : Tumbal Pengantin Gaun Merah
35 34. Lelembut Betina
36 35. Pertemuan
37 36. Daisy!
38 37. Bian : Kau Ambil Gadis Yang Kucintai, Aku Ambil Daisy!
39 38. Athan : Enggak Ada yang Berubah
40 39. Athan : Aku Selalu Ada Buat Kamu!
41 40. Semuanya Bertemu
42 41. I Love You!
43 Daisy : Serius, Ini Aku Sudah Menikah?
44 Bab Setelah Menikah
45 Sebuah Kunci Hubungan
46 Cukup Fokus Untuk Bahagia
47 Bulan Madu dan Kejutan
48 Novel Bian : Transmigrasi Dan Pembalasan Gadis Yang Ternoda
49 Novel Athan, Syukur, Elra, Daisy
50 Novel Syukur Elra : Kejar Aku Mas Mafia! (Kisah Cinta Dua Dunia)
Episodes

Updated 50 Episodes

1
1. Si Berisik Dan Si Anti Berisik
2
2. Daisy Oh Daisy
3
3. Kesalahan Fatal
4
4. Hutang Budi
5
5. Permintaan Maaf
6
6. Ayah!
7
7. Dimas yang Banyak Mulut
8
8. Ini Serius?
9
9. Enam Hari Kemudian
10
10. Orang Tua Dimas
11
11. Kepercayaan Kejawen
12
12. Balasan Dari Athan
13
13. Pemilik Darah yang Disumbangkan Ke Daisy
14
14. Syukur
15
15. Main Gaib
16
16. Perubahan yang Sangat Cepat
17
17. Sampai Season Dua
18
18. Puber
19
19. Merasa Memiliki Pasangan
20
20. Kencan
21
21. Lebih Horor Dari Nagih Hutang
22
22. Karyawan Baru
23
23. Daisy Jatuh Sakit
24
24. Memang Bener!
25
25. Cincin Bunga Daisy
26
26. Kemarahan Athan
27
27. Alasan Athan Bisa Marah Ke Daisy
28
28. Kamu yang Spesial
29
29. Elra Dan Cincin Daisy
30
30. Teman Baru Daisy
31
31. Ada Perjodohan
32
32. Malam Minggu Besok
33
33. Elra, Syukur, dan Sepenggal Masa Lalu Mereka
34
Novel Syukur, Elra, Athan, Bian (HOROR) : Tumbal Pengantin Gaun Merah
35
34. Lelembut Betina
36
35. Pertemuan
37
36. Daisy!
38
37. Bian : Kau Ambil Gadis Yang Kucintai, Aku Ambil Daisy!
39
38. Athan : Enggak Ada yang Berubah
40
39. Athan : Aku Selalu Ada Buat Kamu!
41
40. Semuanya Bertemu
42
41. I Love You!
43
Daisy : Serius, Ini Aku Sudah Menikah?
44
Bab Setelah Menikah
45
Sebuah Kunci Hubungan
46
Cukup Fokus Untuk Bahagia
47
Bulan Madu dan Kejutan
48
Novel Bian : Transmigrasi Dan Pembalasan Gadis Yang Ternoda
49
Novel Athan, Syukur, Elra, Daisy
50
Novel Syukur Elra : Kejar Aku Mas Mafia! (Kisah Cinta Dua Dunia)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!