9. Enam Hari Kemudian

Enam Hari Kemudian

Sampai sekarang, Daisy memang belum punya teman kerja. Karenanya, Daisy sengaja melakukan pendekatan. Apalagi kebetulan, di pantry kantor sedang penuh karyawan.

Dengan semangat, Daisy menyapa semuanya. Daisy bersikap ceria sekaligus hormat kepada semuanya. Akan tetapi, sapaan Daisy barusan tidak ditanggapi dengan hal serupa atau setidaknya basa basi layak. Malahan semuanya kompak bubar meninggalkan pantry, tanpa terkecuali. Karena mereka yang awalnya sedang menyeruput kopi instan maupun akan membuat kopi instan, memilih tidak jadi melakukannya.

“S—senior! Kalian kenapa? Kenapa kalian meninggalkan aku begini? Memangnya aku salah apa?” bingung Daisy menatap sedih kepergian seniornya. “S—senior, ... aku buatkan kopi lagi yah, kayak kemarin!” serunya sambil melangkah buru-buru dan memang menyusul.

“Jangan dekat-dekat karyawan baru itu. Nanti nasib kita berakhir seperti Elena. Elena dipecat tidak hormat gara-gara karyawan baru bernama Daisy itu!”

Ucapan wanita paruh baya bertubuh gempal barusan, membuat langkah Daisy menjadi lebih pelan. Pandangan Daisy jadi nanar.

“Elena bahkan sampai dilabeli hitam oleh pak Athan. Dan itu mengancam masa depan Elena. Siapa sih, yang mau pakai karyawan dengan citra buruk akibat black list seperti yang pak Athan lakukan?”

“Bahkan gara-gara karyawan baru bernama Daisy itu, Elena nyaris berurusan dengan polisi! Ih, ngeri!”

Mendengar itu, Daisy yang tidak tahan langsung berteriak, “Wwwwwwwwooooooooooiiiiiiiii!”

Detik itu juga, dunia Daisy seolah menjadi berputar lebih lambat. Daisy mendapati para seniornya berangsur menoleh sekaligus menatapnya. Daisy menatapnya marah. Kemudian, dengan dada berdentam-dentam sekaligus bergemuruh, seolah di dalam sana tengah ada badai, Daisy sekuat tenaga.

Senior Daisy sempat berpikir bahwa karyawan baru yang tengah menjadi bahan gibah mereka, akan menyera.ng mereka. Namun, nyatanya mereka salah. Karena Daisy yang lari kencang, melewati mereka begitu saja.

“Dasar aneh!” cibir semuanya masih bersuara lirih.

Daisy yang lari memasuki ruang kerjanya, tak hanya berakhir di ruang kerjanya. Karena ia juga menerobos ruang kerja Athan tanpa permisi.

Athan yang awalnya duduk tenang layaknya patung, dengan sebuah pena di tangan kanannya, berangsur menatap Daisy.

“Jelaskan kepadaku, ... kenapa para seniorku sampai membullyku?! Mereka tidak mau dekat-dekat denganku karena mereka takut bernasib sama seperti Elena!” lantang Daisy.

“Sebenarnya ada apa? Ini enggak adil karena dari kemarin, kalian selalu memarahiku dengan alasan tak masuk akal!” lanjut Daisy.

Athan yang awalnya menyimak dengan tenang, berangsur menghela napas dalam. Tatapannya menunduk untuk beberapa saat, sebelum ia kembali fokus menatap kedua mata Daisy. “Daisy, ... ada tiga kemungkinan ketika kita memasuki dunia kerja. Pertama, teman kerja baik tapi bos kurang baik. Kedua, teman kerja kurang baik, tapi bos baik. Sementara yang ketiga, teman kerja dan bos baik, tapi gajinya jauh dari UMR. Paham? Enggak semua hal bisa sesuai harapan kamu. Karena jangankan mengubah pikiran mereka buat sesuai kamu, kamu saja enggak bisa mengubah diri kamu untuk menjadi orang yang lebih baik.”

Balasan Athan yang syarat perhatian membuat Daisy termenung. Dengan kata lain, Athan tidak mungkin membuat senior Daisy bisa menerima Daisy.

“Jangan membuatku memarahi mereka lagi. Karena mulai sekarang, siapa pun yang melukaimu pasti akan berhadapan denganku!” tegas Athan sambil kembali fokus pada dokumen yang tengah ia urus.

“Lagi?! Bos Athan beneran ngefans ke aku, apa bagaimana?!” panik Daisy dalam hatinya.

Mendengar itu, wajah tampan Athan yang kembali terlihat suram, berangsur terangkat. Tatapannya mengendus kedua mata Daisy yang langsung jelalatan tan bisa diam. Kedua mata Daisy jadi sibuk berusaha menghindari tatapannya.

“Kenapa masih mikir aku ngefans ke kamu, sementara sebelumnya, aku sudah mengajakmu menikah?” tanya Athan.

“L—lah ... kan Bos tahu, aku sudah punya tunangan!” balas Daisy yang menyadari, jantungnya jadi berdetak sangat cepat.

“Buat apa kamu mengorbankan masa depan kamu buat Dimas? Apa bagusnya? Dari segi pekerjaan? Dari segi fisik? Dari segi sifat bahkan sekadar sikap?” sergah Athan. “Dia itu minus, loh!”

“Kamu jangan berpikir kasihan ke dia yang hanya tukang siomay dan tukang bangunan. Kamu khawatir dia enggak dapat jodoh karena semua wanita pasti akan memburu laki-laki sukses, tampan, kaya, perhatian, bos, sepertiku!” lanjut Athan.

“Eh ... ujung-ujungnya bos Athan promosi diri sendiri,” batin Daisy sambil melirik sang bos.

Athan yang mendengar itu, jadi agak kikuk. Ia mengenyah-ngenyahkan tangan kirinya, mengusir Daisy layaknya tengah mengusir lalat.

“I—ini, apa lagi?” batin Daisy bingung, meski ia sudah curiga bahwa maksud tangan kiri Athan, malah tengah mengusirnya.

“Pergi dari hadapanku, jika kamu tetap tidak mau menikah denganku!” tegas Athan malas tanpa sedikit pun melirik Daisy. Hingga ia tidak melihat jika ucapannya sampai membuat Daisy melotot.

“Tapi aku enggak dipecat, kan, Bos?” sergah Daisy refleks melangkah menghampiri Athan.

Athan yang menyadari kedatangan Daisy, jadi mengawasi langkah Daisy untuk beberapa saat. Wanita berisik itu membiarkan kedua kakinya melangkah buru-buru. Kemudian, sambil menatap saksama kedua mata Daisy, ia berkata, “Kalau kamu sampai nikah sama si tukang siomay, aku enggak berpikir ulang buat pecat kamu. Aku bahkan akan mengirim malaikat mau buat cabut nyawa tukang bangunan itu!” tegasnya yang kemudian berkata, “Ini bukan gertakan. Karena mulai sekarang, kamu milikku! Malam ini juga orang tuaku akan ke rumahmu!”

“H—heh! Eng—enggak bisa begitu dong, Bos! Apaan, enggak ... enggak mau. Aku maunya nikah sama tunanganku saja!” kesal Daisy tak segan memasang wajah jengkel kepada Athan.

“Aku curiga, jangan-jangan, kamu sudah dipelet sama tuh tukang siomay. Apalagi yang aku tahu, kamu enggak cinta ke dia!” ucap Athan serius dan masih berucap dengan tutur kata yang sangat sopan.

Hanya saja, Daisy yang telanjur syok dengan perubahan drastis Athan, memilih pergi tanpa pamit. Daisy bahkan tidak melanjutkan obrolan mereka yang belum selesai.

••••

Pulang kerja, meski Daisy tidak mau diantar, Athan kembali memaksa. Pria itu kembali menggunakan kuasanya untuk membuat Daisy tunduk kepadanya.

Walau sepanjang kebersamaan suasana mirip kuburan lantaran Athan bahkan Daisy kompak diam. Pada akhirnya Daisy tidak bisa untuk tidak syok sesampainya mereka di depan rumahnya.

Mobil mamanya Athan ada di depan rumah Daisy. “Serius, orang tua Bos Athan beneran datang. Masa iya, beneran? Masa iya, Bos Athan nekat padahal aku sudah punya tunangan? Atas dasar apa? Kenapa tiba-tiba banget?! Bukankah sebelumnya dia anti ke aku?!” batin Daisy yang kemudian sengaja menyikapi Athan dengan dingin. “Tolong, Bos! Jangan dilanjutin biar hubungan kekeluargaan keluarga kita baik-baik saja!” tegas Daisy, yang memilih turun dan meninggalkan Athan begitu saja.

Acara yasinan dan tahlilan untuk pak Maryo memang masih berlangsung. Malam ini menjadi malam ke tujuh.Dengan kata lain, malam ini akan menjadi malam terakhir yasinan maupun tahlil digelar. Selain itu, selama itu juga, biasanya pak Rain dan Athan datang. Namun khusus malam ini, ibu Hasna mamanya Rain juga ada di sana. Orang tua Athan menemani ibu Syifa menjamu para tetangga yang akan ikut yasinan sekaligus tahlilan.

“Masa iya, beneran? Masalahnya, itu kenapa bos Athan berubah mendadak? Apa jangan-jangan karena kematian ayah?” pikir Daisy mau tidak mau, sungkem kepada orang tua Athan. Apalagi, ibu Syifa sudah langsung menuntunnya. Ibu Syifa yang kali ini memakai jilbab hitam, sampai mendelik memberi Daisy kode keras.

Athan yang mirip patung hidup dan terus mengikuti di belakang Daisy, juga berangsur menyalami tangan orang tuanya. Tak lupa, Athan juga menyalami tangan ibu Syifa, dengan takzim.

Oh iya, selama acara yasinan dan tahlilan untuk pak Maryo, Dimas hanya sesekali datang. Itu saja waktunya tidak pasti. Karena Dimas lebih sering datang setelah acara sudah selesai.

Terpopuler

Comments

Erina Munir

Erina Munir

beehh..dimas laki2 ga g
jentel aja d mauin..apa istimewanya siih...dimaas..dri segi apa coba enak diliat daisy... pikir lgi deh coba

2024-07-14

0

Hilmiya Kasinji

Hilmiya Kasinji

Dimas oh Dimas

2024-06-26

0

Yandri Tefi

Yandri Tefi

dimas takut peletnya luntur ya ka othor 😁😁😁🤣

2024-06-19

0

lihat semua
Episodes
1 1. Si Berisik Dan Si Anti Berisik
2 2. Daisy Oh Daisy
3 3. Kesalahan Fatal
4 4. Hutang Budi
5 5. Permintaan Maaf
6 6. Ayah!
7 7. Dimas yang Banyak Mulut
8 8. Ini Serius?
9 9. Enam Hari Kemudian
10 10. Orang Tua Dimas
11 11. Kepercayaan Kejawen
12 12. Balasan Dari Athan
13 13. Pemilik Darah yang Disumbangkan Ke Daisy
14 14. Syukur
15 15. Main Gaib
16 16. Perubahan yang Sangat Cepat
17 17. Sampai Season Dua
18 18. Puber
19 19. Merasa Memiliki Pasangan
20 20. Kencan
21 21. Lebih Horor Dari Nagih Hutang
22 22. Karyawan Baru
23 23. Daisy Jatuh Sakit
24 24. Memang Bener!
25 25. Cincin Bunga Daisy
26 26. Kemarahan Athan
27 27. Alasan Athan Bisa Marah Ke Daisy
28 28. Kamu yang Spesial
29 29. Elra Dan Cincin Daisy
30 30. Teman Baru Daisy
31 31. Ada Perjodohan
32 32. Malam Minggu Besok
33 33. Elra, Syukur, dan Sepenggal Masa Lalu Mereka
34 Novel Syukur, Elra, Athan, Bian (HOROR) : Tumbal Pengantin Gaun Merah
35 34. Lelembut Betina
36 35. Pertemuan
37 36. Daisy!
38 37. Bian : Kau Ambil Gadis Yang Kucintai, Aku Ambil Daisy!
39 38. Athan : Enggak Ada yang Berubah
40 39. Athan : Aku Selalu Ada Buat Kamu!
41 40. Semuanya Bertemu
42 41. I Love You!
43 Daisy : Serius, Ini Aku Sudah Menikah?
44 Bab Setelah Menikah
45 Sebuah Kunci Hubungan
46 Cukup Fokus Untuk Bahagia
47 Bulan Madu dan Kejutan
48 Novel Bian : Transmigrasi Dan Pembalasan Gadis Yang Ternoda
49 Novel Athan, Syukur, Elra, Daisy
50 Novel Syukur Elra : Kejar Aku Mas Mafia! (Kisah Cinta Dua Dunia)
Episodes

Updated 50 Episodes

1
1. Si Berisik Dan Si Anti Berisik
2
2. Daisy Oh Daisy
3
3. Kesalahan Fatal
4
4. Hutang Budi
5
5. Permintaan Maaf
6
6. Ayah!
7
7. Dimas yang Banyak Mulut
8
8. Ini Serius?
9
9. Enam Hari Kemudian
10
10. Orang Tua Dimas
11
11. Kepercayaan Kejawen
12
12. Balasan Dari Athan
13
13. Pemilik Darah yang Disumbangkan Ke Daisy
14
14. Syukur
15
15. Main Gaib
16
16. Perubahan yang Sangat Cepat
17
17. Sampai Season Dua
18
18. Puber
19
19. Merasa Memiliki Pasangan
20
20. Kencan
21
21. Lebih Horor Dari Nagih Hutang
22
22. Karyawan Baru
23
23. Daisy Jatuh Sakit
24
24. Memang Bener!
25
25. Cincin Bunga Daisy
26
26. Kemarahan Athan
27
27. Alasan Athan Bisa Marah Ke Daisy
28
28. Kamu yang Spesial
29
29. Elra Dan Cincin Daisy
30
30. Teman Baru Daisy
31
31. Ada Perjodohan
32
32. Malam Minggu Besok
33
33. Elra, Syukur, dan Sepenggal Masa Lalu Mereka
34
Novel Syukur, Elra, Athan, Bian (HOROR) : Tumbal Pengantin Gaun Merah
35
34. Lelembut Betina
36
35. Pertemuan
37
36. Daisy!
38
37. Bian : Kau Ambil Gadis Yang Kucintai, Aku Ambil Daisy!
39
38. Athan : Enggak Ada yang Berubah
40
39. Athan : Aku Selalu Ada Buat Kamu!
41
40. Semuanya Bertemu
42
41. I Love You!
43
Daisy : Serius, Ini Aku Sudah Menikah?
44
Bab Setelah Menikah
45
Sebuah Kunci Hubungan
46
Cukup Fokus Untuk Bahagia
47
Bulan Madu dan Kejutan
48
Novel Bian : Transmigrasi Dan Pembalasan Gadis Yang Ternoda
49
Novel Athan, Syukur, Elra, Daisy
50
Novel Syukur Elra : Kejar Aku Mas Mafia! (Kisah Cinta Dua Dunia)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!