"Neng Alea, tumben masih pagi-pagi sudah belanja?" Tanya tukang warung.
"Iya kang, soalnya mau masak" ujar Alea.
"Setelah kepergian neng Tiara rumah jadi sepi ya neng? Seperti tidak ada kehidupan. Untung masih ada neng Alea disini coba kalau tidak ada pasti sepi banget"
"Iya kang, ini juga mau pulang aja ke kontrakan. Lebih enak di kotrakan dari pada disini kang. Setelah kepergian mbak Tiara, Alea sama sekali tidak semangat" ujar Alea.
"Memangnya kamu tidak tahu kemana pergi Tiara ya Al? Bukannya kamu sangat dekat dengannya kasian kalau Tiara tidak punya tempat tinggal. Kalau memang kamu sayang sama Tiara hubungi dia dan ajak dia ikut bersama kamu ke kotrakan" ujar Dedy.
"Astagfirullah, kenapa mas Dedy tidak ngomong dari semalam sih? Pikiranku mumet jadi aku tidak berpikir sampai disitu mas" Alea terkejut, untung Dedy mengingat dia....sehingga Alea berencana hubungi Tiara untuk memintanya ikut bersama kekontrakannya.
"Ya mana tahu aku, aku sebenarnya kasian sama Tiara tapi aku tidak mau nanti mas kamu itu salah paham dan berpikir kami berdua selingkuh padahal sekedar dekat sama Tiara aja tidak" ujar Dedy
Alea langsung pamit pulang kerumah untuk masak, karena Alea rencana hari ini juga dikembali ke kontrakannya.
Satu jam sudah Alea memasak bau wangi masakan Alea menyeruak didalam ruang membuat penghuni yang lain merasa sangat lapar.
"Hmmm, siapa si yang masak wangi banget jadi pengen makan, lapar lagi bagus deh walaupun si miskin itu tidak disini tapi aku masih aman karena ada Alea, ya kali aku disuruh masak ogah." gumam Miranda.
"Mas yuk, kita makan dulu soalnya lapar" ujar Miranda.
"Sayang bisa tidak kamu keluar terus bawa makanan kita kedalam saja, mas malas keluar karena sakit semua badan mas" ujar Danang.
"Apa.... mas menyuruh ku untuk siapkan makanan untuk mas? Jangan harap mas aku tidak mau. Ingat ya mas aku ini istrimu bukan pembantu"ujar Miranda membuat Danang emosi
Danang adalah laki-laki temperamental. Jadi dikit-dikit emosi dulu dia yang selalu menyiksa Tiara... tapi karena Tiara adalah istri yang baik sehingga dia tetap sabar melayaninya.
Sementara berbedah dengan sekarang, Miranda bukan tipe istri seperti itu, dia mau selalu di ratukan.
"Kalau bukan kamu yang lakukan terus siapa? aku yang melayani kamu? Enak aja kamu ngomong. Ingat kamu itu istriku jadi kamu yang berbakti kepadaku dan melayani ku bukan aku yang melayani kamu. Waktu aku masih sama Tiara dia melayani aku dengan baik" ujar Danang secara tidak langsung dia memuji Tiara.
Miranda merasa sedih karena Danang membandingkannya dirinya dengan Tiara, belum juga satu hari menjadi istrinya sudah di perlakukan seperti pembantu.
"Mas, bisa nggak jangan membandingkan aku dengan mantan istri kumal kamu tuh. Aku nggak selevel dengannya. Bukannya aku tidak mau melayani kamu mas, tapi kamu lihat sendiri kondisiku hanya sekedar mengenakan pakian aja sakit sekali. Apa salahnya ada Alea disini suruh dia antar makanan ke kamar aja mas" ujar Miranda malas.
Dia sengaja memamfaatkan Alea untuk melayani mereka seperti Tuan dan nyonya.... jangan harap Alea akan melakukan itu. Dan ternyata perkataan Miranda berhasil membuat Danang mau meminta tolong Alea.
"Alea....Alea.." teriak Danang berharap Alea mendengar dan menghampiri mereka. Dan benar saja Alea datang namun dengan wajah datar menatap Danang dan istrinya.
"Ada apa memanggil ku, menganggu makan ku aja" omel Alea.
"Alea tolong antar makanan kami ke kamar ya kamu sudah masak kan? Cepat ya aku sama mas Danang sudah lapar" pinta Miranda dengan tidak tahu diri berlaku seolah dia bos dan Alea pembantu.
Alea menatap Miranda dengan tatapan tajam. Berani sekali dia menyuruhnya.
"Coba ulang sekali lagi, aku tidak mendengar? Siapa kamu dirumah ini sehingga kamu berani perintah aku. Kamu punya kaki punya tangan itu untuk apa? Ingat ya kamu bukan nyonya di rumah ini sehingga seenaknya kamu menyuruhku melayani manusia macam kamu. Aku sampai heran kenapa mas Danang memilih menikah dengan manusia sampah yang tidak berguna seperti kamu" hardik Alea.
Emosi Alea sudah di kumpulkan dari semalam dam sekarang saatnya meledak. Karena Alea berencana setelah dia pergi dari rumah itu dia tidak akan pulang lagi kecuali ada sesuatu genting yang mengharuskan dirinya pulang.
"Hey...tutup mulut kamu ya tidak sopan tahu bicara begitu sama kakak ipar kamu sendiri, apa salah aku minta tolong sama kamu? Memang kamu tidak lihat apa kondisi kami begini. Lagian kamu sudah masak apa salahnya antar makanan ke sini nggak punya hati nurani sedikit pun." pekik Miranda tidak terimah di katai wanita sampah.
Hahaha...
"Harap banget ya pembantu di rumah ini masak untukmu, dengar ya. Aku ini bukan mbak Tiara yang selalu kalian menindasnya, aku ini Alea dan satu lagi jangan mimpi aku masak untuk kalian kasih apa kamu sama aku untuk belanja makanan itu? Kalau kamu mau makan silakan dapur ada disana terus pergi belanja sendiri dan masak sendiri karena aku masak cukup aku saja" ujar Alea lalu membalikan badan dan hendak pergi. Namun Alea kembali menoleh dan tersenyum sinis ke Danang dan Miranda.
"Ingat ya sampai kapan pun aku tidak punya kakak ipar yang namanya Miranda. Aku hanya punya satu kakak ipar dulu namanya Tiara jadi jangan harap kamu di terimah sepenuhnya dirumah ini. Karena seorang pelakor sampai kapan pun statusnya tetap pelakor" ujar Alea.
Alea mendapati ibunya sarapan di meja, Alea duduk di salah satu kursi dan menatap bu Bianca.
"Bu bagaimana perasaan ibu disaat mas Danang dan perempuan sialan itu di arak keliling komplek. Ibu senang bukan? menantu seperti dia kan yang ibu banggakan silakan tuh layani memantu kesayangan ibu, biar ibu di jadikan babu di rumah ini. Maaf ya bu aku harus pulang dan mungkin aku tidak akan kembali lagi kesini" ujar Alea membuat bu Bianca terkejut.
"Kamu bica apa sih Al? Kamu mau kemana rupanya, bukannya belum masuk kulia kok cepat pulang? Kamu jangan bicara begitu dia lebih baik dari pada Tiara miskin itu."
"Bu, kalau dia lebih baik dari pada mbak Tiara tidak mungkin mereka di arak keliling komplek di saksikan banyak orang. Kalau dia perempuan baik-baik dia tidak mungkin mau di ajak masuk ke dalam kamar seorang laki-laki yang belum sah cerai dari istrinya. Maaf bu, aku muak tinggal disini selama mbak Tiara ada mana perna kita di hujat oleh warga bahkan di hina tapi lihat baru satu hari perempuan tidak jelas itu datang semua hancur"
Karena Alea tidak ingin berdebat lagi dengan bu Bianca, Alea memilih masuk kekamar dan mengemas bajunya untuk pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 197 Episodes
Comments
Maz Andy'ne Yulixah
Dasar gak punya Malu si Miranda😠😠
2024-07-23
0
it's GriffUzumaki-desu🏵️
sukak bener sama si alea ini beneran
2024-06-11
0
Ira Sulastri
Cakep Alea lebih baik keluar dr rumah neraka itu, biar kan mereka ber3 saling serang. Dirga dan pelakor belum masuk kerja, besok saat masuk kerja lsg dpt surat cinta antara di PECAT atau diturunkan jd OB/ OG. Mantap ga tuh KL seperti itu jadinya, merasa di ratu dan raja di rumah di perumahan jd babu semua karyawan 🤣🤣🤣🤣🤣
2024-05-03
2