12

Danang tiba di kantor dengan wajah penuh lembam, demi menutup semua lembam itu Danang mengenakan masker dan baju lengan panjang.

"Mas, ini sarapan untukmu semoga kamu suka ya masakanku. Jangan harap aku masak mas, aku sama sekali tidak tahu masak ini aja aku beli tadi " ucap Miranda sembari membelai pipi Danang.

"Wah, pasti enak sayang, makasih ya kamu terbaik dari pada istriku yang kumal itu. Taru aja disitu sayang mas selesaikan pekerjaan ini dulu." Ucap Danang tanpa menoleh.

"Mas kamu kenapa? Kok pake masker kamu sakit ya? Iya dong hanya aku yang terbaik menjasi istrimu mas jadi lebih baik segera ceraikan istrimu" Tanya Miranda tanpa minta ijin Miranda langsung menarik masker itu. Betapa terkejutnya Miranda saat melihat wajah Danang penuh luka lembam.

"Astaga mas, wajahmu kenapa? Babak belur begini?" Tanya Miranda panik melihat wajah Danang babak belum.

Danang masih memikirkan kekuatan Tiara, dari mana Tiara bisa mendapatkan kemuatan itu.

"Semalam setelah kamu pulang, aku di aniaya sama perempuan sundal itu sayang. Bahkan aku di usir dari kamar dan terpaksa mas tidur di sofa" Ucap Danang membuat Miranda makin terkejut.

"Kok bisa mas, sadis banget istri tuamu mas makanya ceraikan saja tunggu apa lagi. Ini kesempatan kamu untuk ceraikan." ucap Miranda.

"Iya sayang mas sudah putuskan untuk cerai dengannya, nanti setelah pulang kamu ikut mas biar kamu percaya bahwa mas sangat mencintaimu." ucap Danang

"Yes momen ini yang aku tunggu si burik di depak dari rumah. Aku satu-satunya jadi istri mas Danang."batin Miranda.

*******

Tiara baru saja pulang dari rumah kakeknya dan turun dari taksi itu kaget melihat kendaraan butut suaminya terparkir di depan rumah. Saat mau masuk Tiara melihat ada heels cewek di pintu rumah. Dia juga mendengar orang ngobrol dengan suara tertawa.

Tiara sudah bisa menebak siapa yang ada didalam rumah, pasti suara cempreng itu milik Miranda dan bu Bianca.

"Assalamualaikum" ucap Tiara.

Tiara menatap ruang tengah ada suaminya, ibu mertua dan seorang perempuan gila duduk menempel di lengan Danang suaminya.

"Wah...nyonya besar dari mana jam segini baru pulang. Suami pulang tidak ada makanan apapun dan dengan santai dia enak-enakan pergi kelayapan. Dari tadi pagi tanpa minta ijin sama ibu" ucap bu Bianca

"Maaf bu, aku habis cari kerja karena mulai besok aku akan kembali bekerja. Dan untuk apa aku harus cape masak sementara ada dua perempuan di rumah ini. Masa tidak ada satu pun yang bisa masak?" Ucap Tiara.

"Apa di tangan kamu itu?" tanya bu Bianca.

"Ini aku beli makan malam untuk aku dan Alea jadi kalau kalian mau makan silakan masak sendiri." ucap Tiara.

"Enak banget ya pake uang mas Danang untuk beli makan di luar sementara kita di suruh masak, mas aku mau makan itu" rengek Miranda.

"Diam kamu wanita jalang!" ujar Tiara.

"Memangnya uang yang Danang kasih kurang? sehingga kamu pergi cari kerja tanpa minta ijin dari suami" ucap bu Bianca dengan nada cukup keras.

"Maaf bu, uang yang mana maksud ibu? Lima belas ribu itu untuk jajan anak SD bu, zaman sekarang mana ada uang belanja lima belas ribu" ujar Tiara.

"Yakin aku pasti dia gunakan uang itu untuk menarik pria hidung belang diluar sana. Dia sengaja bilang cari kerja padahal masuk hotel.

"Jangan banyak omong kamu jalang, masih beruntung aku berikan kamu uang, jangan harap kamu kerja karena aku tidak ijinkan. Kamu nanti di luar sana bukannya kerja justru jual diri ke pria lain." Ucap Danang.

Plakkkk!

Plakkk!

Sekali Tiara menggayungkan tangan pipi Danang dan pipi Miranda menyalah. Tiara menampar Danang dan Miranda bersamaan.

"Sudah berulang kali aku bilang jangan perna merendahkan ku. Apa bedahnya kamu sebagai laki-laki murahan. Sudah punya istri tapi mau menjajahkan tubuh dengan wanita murahan ini. Kalau aku lihat sih kalian berdua cocok. Dan kau wanita jalang aku bukan perempuan murahan seperti kamu, aku ini wanita terhormat" Ucap Tiara tersenyum.

"Dasar menantu tidak punya sopan santun sama sekali. Memang kamu pantas diceraikan aja sama Danang, sudah tidak punya anak belagu lagi. Bisa-bisanya kamu berani menganiaya Danang di depan mataku." ucap bu Bianca dengan nada tinggi

"Diam!...ibu jangan suka ikut campur urusan aku dan mas Danang. Atau ibu juga mau merasakan apa yang mas Danang rasakan. Sekarang aku orangnya tegaan sama siapa pun bahkan ibu sekalipun aku tidak peduli. Karena dulu aku perna menjadi orang baik tapi tidak di hargai silakan jika kamu mau ceraikan aku mas, aku tidak takut karena aku ingin bebas." ucap Tiara.

"Danang sepertinya kamu harus cari istri yang membahagiakan kamu dan memberikan ibu cucu. Dari pada kamu mempertahankan wanita mandul ini lebih baik ceraikan saja" ucap Bu Bianca.

"Iya bu, aku juga sudah bosan rasanya punya istri miskin dan tidak memiliki tamatan. Tidak bisa di ajak kemana-mana malu aku, lebih baik Miranda selain cantik dia juga kaya."ucap Danang.

Tiara mendengar semua perkataan bu bianca dan Danang tertawa terbahak-bahak saat Danang mengatakan Miranda orang kaya.

Hahahaha....

"Sepertinya wajah kamu sangat mirip sekali dengan seorang security yang kerja di perusahaan Viktor grup. Jangan-jangan itu ayah kamu nona Miranda!" ujar Tiara seketika membuat jantung Miranda hampir copot dari tempatnya.

Deg....

"Assalamualaikum neng Alea maaf kang baru antar uang kembalinya" ucap kang warung, karena tadi setelah Tiara pergi Alea pergi beli sesuatu di warung tapi tidak ada uang kecil makanya baru di antar.

"Aduh kang, seharusnya biarkan saja disitu besok baru Alea ambil. Ini sudah sore." ucap Alea keluar dari kamar saat namanya di panggil.

"Eh, bu Bianca, Danang siapa gadis ini?" tanya kang warung.

"Apa urusanmu kang? Jika sudah selesai lebih baik kang pergi deh ini urusan rumah tangga saya" ucap Danang.

"Astaga nak Danang, kang tidak bermaksud ikut campur tapi kang hanya mengingatkan bahwa nak Danang teh sudah menikah. Neng Tiara lebih cantik" ucap kang warung langsung pergi.

"Dari dulu kalian selalu memandang seseorang karena materi tapi kenapa saat kamu menikah denganku tidak memandang materi, atau karena dulu aku masih punya penghasilan makanya kamu dan ibumu menerimaku. Kalian tahu betapa sakitnya hatiku saat melihat maduku datang kesini aku tidak rela" batin Tiara.

"Aku bukannya tidak cantik, aku juga bukan orang miskin terus untuk apa aku ratapi seorang laki-laki yang tidak bisa menghargai pengorbanan aku? Selama ini aku sudah banyak berkorban jadi jika dia ingin menikah lagi silakan asal dia talak aku."sambung Tiara.

"Eh...mbak sudah pulang yuk kita masuk kedalam, mbak bawa apa sih?" tanya Alea.

"Kamu masuk aja duluan bawa ini, mbak sengaja beli makanan untuk mu." ucap Tiara menyerakan sebuah kantong kresek ke tangan Alea.

"Aduh, mbak adalah kakak ipar terbaik yang aku kenal, kalau yang lain sampah." ucap Alea pergi.

Setelah Alea pergi Tiara menatap bu Bianca dan Danang. Tiara sudah ambil keputusan untuk meninggalkan Danang.

"Aku tidak boleh menangis karena kalau aku menangis berarti mereka mengira aku takut cerai dengan mas Danang padahal aku sudah muak." batin Tiara.

Terpopuler

Comments

Ira Sulastri

Ira Sulastri

Tiara tak perlu me😭, tata kehidupan yg akan datang lebih baik dan raih kebahagiaan sendiri jg K2 orang tuamu jangan kecewakan seperti nenek kakek mu dulu 🙂

2024-04-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!