10.

Selesai masak Tiara meletakan makanan di atas meja sembari memanggil Alea.

"Al makan yuk" panggil Tiara.

"Wah, mbak tahu aja aku lapar dan sangat tahu aku pengen makan gulai sapi. Mbak is the best pokoknya" puji Alea.

"Mbak tahu makanan kesukaan kamu makanya mbak sengaja masak khusus untuk kamu. Kapan lagi mbak masak untukmu adik perempuan mbak yang sangat cantik ini" ujar Tiara

Alea tersenyum bahagia karena masih pagi-pagi sudah dapat pujian dari kakak ipar. Alea memeluk Tiara dengan erat.

"Masih banyak waktu mbak, setiap bulan aku pulang jadi mbak bisa masak untukku. Karena hanya mbak yang tahu selera ku." Ujar Alea sambil nasi kedalam piringnya.

"Belum tentu bulan depan kamu datang mbak masih disini Alea. Bisa jadi ini masakan terakhir mbak untuk kamu disini." Ujar Tiara.

Alea tahu maksud Tiara dan Alea juga sangat mendukung tapi entah kenapa sakit banget hati Alea saat mendengar perkataan Tiara.

Alea menatap Tiara dengan tatapan sendu dan Tiara mengerti arti tatapan itu.

"Kamu tidak perlu sedih, biarpun nanti mbak sudah tidak bersama mas Danang lagi, tapi kamu tetap menjadi adikku sampai kapanpun jika kamu mau datang ke tempat mbak juga tidak masalah." ucap Tiara.

Mereka melanjutkan sarapan, dari tadi tidak ada yang memanggil bu Bianca untuk sarapan. Danang juga masih di kamar belum pergi.

"Tumben kamu masak enak, dapat uang dari mana kamu?" tanya bu Bianca.

"Ibu kalau mau makan silakan, tapi kalau nggak lebih baik ibu tidak perlu menganggu orang lagi makan, jangan gara-gara ibu selera ku hilang" ucap Alea.

Tiara tidak bicara apa-apa hanya Alea langsung skakmat ibu Bianca.

"Bu, tolonglah ini kita lagi makan jangan merusak mood aku deh, heran deh sama ibu tidak ada hari tanpa bikin ribut. Bisa tidak sehari saja ibu diam jangan ikut campur urusan rumah tanggah mas Danang dan mbak Tiara? Bikin moodku jadi buruk" ucap Alea bangkit dari duduknya dan pergi di ikuti oleh Tiara tanpa kata.

"Hey mantu kurang ajar aku bicara sama kamu. Bisa-bisanya kamu cuekin mertua kamu sendiri awas aja kamu" pekik bu Bianca.

"Bau apa ini bu wangi sekali?" tanya Danang keluar dari kamar.

"Wangi masakan istri kamu tuh, sekarang dia sangat kurang ajar sama ibu. Tadi ibu bicara dengan dia justru pergi." ngadu bu Bianca berharap Danang kembali memarahi Tiara, namum Danang tidak berani lantaran luka di tubuhnya saja belum sembuh jadi dia tidak mau cari masalah.

"Dia ambil uang dari mana bu, tumben dia beli daging? Biasanya yang ada tempe dan ikan asin" ucap Danang.

"Jual diri paling, dapat uang dari mana lagi kalau bukan uang kamu. Sini sama ibu makan masih ada makanan tuh." ucap bi Bianca.

"Ibu aja soalnya Danang makan di kantor." ujar Danang.

Danang berangkat ke kantor dengan perut kosong, karena nanti Miranda selingkuhannya akan membawa makanan untuknya.

*******

Didalam kamar Tiara mengambil ponselnya dan menghubungi orang kepercayaan kakeknya.

"Untung aku masih menyimpan nomor telpon pak Bambang semoga saja masih aktif." batin Tiara.

Ternyata masuk saat Tiara menghubungi pak Bambang betapa senangnya Tiara. Sudah ada harapan untuk Tiara keluar dari zona penyiksaan.

"Hallo ini dengan siapa? Ada yang bisa saya bantu?" tanya suara dari seberang.

"Hallo pak Bambang, maaf saya menggangu. Ini dengan saya Tiara putri dari Tuan Victor Kanaya pemilik perusahaan Victor." jelas Tiara.

"Ampuni saya Nona Tiara, saya tidak tahu jika nona Tiara yang menelpon saya" ucap pak Bambang minta maaf dan terkejut karena ternyata yang menghubunginya adalah Tiara.

"Tidak masalah pak, pagi ini ada waktu tidak? Kalau ada boleh kita ketemu di tempat biasa bapak dan kakek ketemu? Karena ada yang ingin saya bicarakan dengan pak Bambang." Tanya Tiara.

"Sangat bisa nona, bagaimana jam sembilan kita ketemu?" tanya pak bambang.

"Baik pak kalau begitu saya segera kesana" ujar Tiara langsung mengakhiri panggilan.

"Tunggu aja kamu mas, aku pastikan kamu akan menyesal seumur hidup karena kamu sudah menyakitiku." batin Tiara.

Tiara meletakan ponselnya di atas nakas dan gegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Tiara juga berniat tidak minta ijin sama Danang apalagi bu Bianca.

Karena percuma minta ijin, tidak akan di ijinkan jadi lebih baik tidak perlu ijin. Tiara rencana ngajak Alea menemaninya namun Tiara belum mau Alea mengetahui siapa dirinya.

"Alea, mbak keluar sebentar ya, jika nanti kamu ingin makan sesuatu tinggal hubungi mbak saja.nanti mbak pulang mbak bawain" ucap Tiara dengan penampilan yang berbedah dari sebelumnya.

"Wah, mbak cantik sekali kalau di poles sedikit make up aja. Ya sudah mbak hati-hati ya" ucap Alea.

Tiara rencana setelah ketemu dengan pak pak Bambang, Tiara melanjutkan perjalanan ke rumah peninggalan neneknya. Karena Tiara Rencana jika nanti dia keluar dari rumah Danang sementara waktu dia tinggal di situ. Selama ini juga rumah iti selalu di bersihkan oleh pembantu.

*******

Dan disini Tiara berada, sebuah restoran di dekat perusahaan Victor.

"Maaf non, bapak terlambat" ucap seorang pria kisaran umur empat puluh tahun.

"Tidak masalah pak, silakan duduk." ucap Tiara sopan.

"Makasih nona, maaf nona jika saya lancang. Nona apa kabar?sudah lama tidak bertemu semenjak Tuan dan nyonya besar meninggal saya tidak ketemu nona lagi padahal saya berharap nona hubungi saya" ucap pak Bambang.

"Iya pak, bagaimana saya hubungi sementara suami saya mengurung saya di rumah dan tidak mengijinkan saya keluar. Saya kesini karena ingin kembali ke perusahaan tolong urus semuanya. Dan satu lagi pak tolong hubungi pengacara nenek untuk membantu saya?" ucap Tiara.

"Kalau menyangkut perusahaan saya rasa nona tidak perlu meminta saya untuk mengurus semuanya. Karena nona pemilik perusahaan itu jadi kapan saja nona datang ke perusahaan silakan. Karena Tuan dan nyonya juga katanya dalam waktu dekat ini mereka kembali Indonesia, sepertinya mereka tahu apa yang nona Alami." ucap Pak Bambang.

"Baiklah tapi saya mau sementara posisi saya hanya sebagai seorang direktur. Tunggu sampai ayah dan ibu pulang. Terus soal pengacara gimana?" tanya Tiara.

"Apakah nona ingin mengugat cerai suami nona?" tanya pak Bambang.

"Ya sepertinya begitu pak, urus semua diam-diam saja tanpa memberitahu mereka jika pas waktunya saya sendiri yang akan memberikan surat cerai" ucap Tiara.

"Baik nona, apa masih ada lagi?" tanya pak Bambang.

"Satu lagi pak, saya mau pak Bambang cari tahu soal perempuan yang bernama Miranda. Apakah dia kerja sebagai karyawan di perusahaan Victor?" tanya Tiara.

"Iya betul nona, dia kerja sebagai sekretaris pak Danang dan dia juga baru masuk kerja satu bulan ini. Dia adalah putri dari salah satu security di perusahaan nona" ujar pak Bambang membuat Tiara terkejut.

"Hehehe...perempuan itu yang menjadi duri dalam rumah tangga kami pak, dan dia juga mengaku bahwa dia adalah putri tunggal pemilik perusahaan itu." ucap Tiara menjelaskan.

Ternyata Miranda adalah anak seorang penjanga keamanan.

Terpopuler

Comments

Ayu Darjo

Ayu Darjo

oalaaa..anak penjaga keamanan nyaaaaa..Miranda...Miranda..

2024-05-18

0

Sri Isdiyati

Sri Isdiyati

buat malu semalu malunya tuh pelakor

2024-05-29

0

Ira Sulastri

Ira Sulastri

Hayuuuuuk Tiara hempaskan pelakor sampai kedasar laut, pecat jg bapak dr perusahaan biar tp sebelum suruh bapaknya Miranda untuk menjelaskan siapa Miranda di depan semua karyawan perusahaan biar tak bisa menunjukkan wajahnya LG dan blacklist dr semua perusahaan 👍👍

2024-04-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!