8

Aku mau pulang aja mas, malas aku disini jika masih ada istri tuamu" rengek Miranda.

"Tapi sayang hari sudah malam, sebaiknya kamu nginap aja dulu disini besok kita sama-sama ke kantor." ucap Danang berusaha membujuk Miranda.

"Nggak mau ah, ogah." ucap Miranda

"Kalau aku nginap disini terus tidur dimana coba? Memang masih ada kamar kosong mas?" tanya Miranda.

Miranda sengaja mengatakan seperti itu karena berniat melancarkan rencana liciknya. Jika dia berhasil tidur dengan Danang makan Tiara akan sakit hati dan pergi dari rumah tanpa di usir dan kalau terjadi sesuatu denganya pasti Danang bertanggung jawab.

"Kamar cuman ada tiga jadi kamar Alea kamar ibu, kamar Tiara dan Danang. Lebih baik suruh aja Tiara tidur di gudang aja Danang, biar Miranda bisa tidur di kamar sama kamu" ucap bu Bianca.

Manusia tidak punya otak, masa dia ijinkan pelakor masuk kamar menantu yang benar saja.

"Mana bisa begitu bu, aku ini istri sah mas Danang kenapa aku yang di suruh tidur di gudang. Kalau memang ulat bulu ini mau numpang tidur gratis disini kenapa bukan dia saja yang tidur di gudang. Ingat ya mas jangan coba-coba membawa perempuan murahan ini kekamar kalau kalian tidak mau nanti di arak keliling kota karena berzina." ucap Tiara tegas lalu pergi.

Tiara tidak menunggu jawaban dari ibu dan anak itu, karena Tiara tahu jawaban mereka pasti akan menyakiti hatinya.

"Sial pake acara ancam lagi." batin Miranda.

Danang takut Tiara nekat melaporkannya dan akan jadi masalah sehingga dia memutuskan untuk mengantar pulang Miranda.

Kalau sampai mereka di arak keliling komplek, perumahan taru dimana muka Danang dan bu Bianca. Pasti malu besar.

"Danang, sebaiknya kamu antar pulang Miranda saja. Ibu tidak mau nama baik kita hancur karena masalah ini, taru dimana muka ibu saat bertemu ibu-ibu arisan yang suka kepo itu. Dan satu lagi jika nanti kamu di tanya soal Miranda kamu jawab aja teman" ucap bu Bianca.

"Sayang maaf ya, kamu tidak bisa nginap disini karena takut perempuan miskin itu nekat melaporkan kita. Kamu juga tidak mau bukan nama baik kamu tercemar?" Ucap Danang membujuk perempuan ulat bulu itu agar jangan ngambek.

"Ya sudah mas, kalau begitu tidak perlu antar aku pulang. Biar aja aku pulang sendiri" ucap Miranda.

"Serius kamu pulang sendiri? Tapi kamu tidak bawa kendaraan nanti kamu naik apa pulang?" Tanya Danang ragu. Sebenarnya Danang ingin Miranda nginap di rumahnya tapi karena ancaman Tiara membuat Danang takut.

"Bagus juga sih kalau mas Danang tidak antar aku pulang. Karena aku tidak mau dia tahu tempat tinggalku hanya di kontrakan. Jika dia tahu makin curiga aku bukan anak Tuan Victor." Batin Miranda.

"Tidak masalah mas aku bisa naik taksi aja" ucap Miranda, karena malas nanti banyak pertanyaan lagi Danang akhirnya Miranda cepat-cepat pamit pulang.

Setelah kepergian Miranda, Danang masuk kedalam kamar.

Brakkkkk!

Emosi yang sudah tertahan dari tadi pecah. Danang membanting pintu kamar saat mendapati Tiara berbaring dengan santai di atas tempat tidur.

"Sini kamu wanita sialan, sekarang kamu sudah berani melawan suami ya. Kamu tidak takut kualat kamu karena membangkang kepada suami." Hardik Danang

Danang mencengkram lengan Tiara dengan kuat sehingga membuat Tiara meringis kesakitan.

"Apa,an sih mas, lepaskan sakit tahu. Kamu kenapa datang marah-marah tidak jelas begitu? Memang seperti ini tabiat kamu yang mas sangat tempramen? Sekarang lepaskan atau mas akan tahu akibatnya? Jangan mas pikir selama ini aku diam saat di tindas jadi suka-suka mas. " ucap Tiara.

Danang benar-benar cari penyakit dengan Tiara. Danang pikir Tiara yang sekarang masih sama seperti Tiara yang dulu saat di tindas diam saja.

Hahahaha...

"Kalau aku tidak lepas kamu mau apa ha? Kamu mau melawan jangan harap" pinta Danang sombong.

"Oky, baiklah kalau kamu tidak mau melepaskan aku tidak masalah. Tapi jangan menyesal ya" ucap Tiara.

Tiara dengan gerakan cepat memelintirkan kedua tangan Danang ke belakang dan membanting tubuh Danang di atas tempat tidur. Gerakan cepat Tiara membuat Danang terkejut karena baru pertama kali Danang melihat aksi Tiara seperti itu.

Tiara melompat dengan cepat mendorong Danang dari tempat tidur sampai tersungkur di lantai.

"Au.....sakit sialan lepaskan! Kenapa jadi kamu yang melakukan KDRT" teriak Danang berharap Tiara memiliki belas kasihan untuk melepaskannya. Tapi sayang Tiara sudah terlanjut sakit hati dan tersulut emosi sehingga Tiara membabi buta menghajar Danang.

Bukkkkk

Bukkkk

Bukkkk.

"Sebelumnya aku sudah ingatkan kamu jangan main-main denganku, tapi kamu menganggap ancamanku hanyalah sebuah lelucon bukan? Biar kamu tahu bagaimana selama ini aku menahan rasa sakit yang kamu berikan." ucap Tiara.

Tiara tidak menghiraukan teriak kesakitan dari mulut Danang. Justru semakin Danang berteriak minta dilepaskan Tiara semakin kejam menyiksa Danang karena kebenciannya sudah melampaui batas kesabaranya.

"Ibu tolong bantu Danang, lepaskan Danang dari perempuan gila ini karena lama-lama bisa mati aku" teriak Danang minta tolong.

Tapi percuma karena bu Bianca sudah di alam mimpi, jadi sia-sia Danang berteriak meminta tolong. Berbeda dengan dengan Alea, biarpun dia mendengar kakaknya minta tolong tapi Alea sama sekali tidak merespon.

"Hahaha...teriak sekuatnya sampai putus nafasmu, mas. Karena ibu mu tidak akan mendengar, dasar laki-laki cemen apa-apa lapor ibu" ucap Tiara melayangkan tendangannya tepat di perut Danang tidak berhenti sampai disitu, Tiara kembali mengayunkan tangannya dan memberikan bogem mentah tepat di pipi Danang.

Setelah merasa puas dan Danang sudah tidak berdaya. Tiara turun dari tempat tidur dan menyeret Danang keluar dari kamar dan meninggalkan di depan pintu dengan kondisi mengenaskan.

Danang tidak berani berkomentar lagi saat Tiara melakukan aksinya. Karena sejatinya Danang dalam hatinya sudah mulai takut dengan Tiara.

Setelah Danang memastikan Tiara sudah benar-benar masuk kedalam kamar. Danang berusaha menyeret tubuhnya mendekati sofa di ruang tengah. Darah segar meluar dari bibir Danang dan sekujur tubuhnya terasa sakit.

Bukan hanya itu, Danang juga merasakan sakit di area perutnya karena tendangan mau dari Tiara.

"Kenapa sepertinya dia bukan Tiara yang aku kenal ya. Kayak orang lain dalam dirinya. Setahu aku dia adalah Tiara yang memiliki sikap lemah lembut. Bahkan aku sama ibu sering menyiksanya tapi tidak sekalipun dia balas tapi sekarang dia sangat berbahaya. Dasar manusia sinting sakit kali badanku sampai bibirku juga pecah" umpet Danang.

Yang pasti Danang bicara pelan takutnya Singa betina mendengar dan kembali menerkamnya. Bagaimana rasanya Danang mendapatkan hadiah special dari Tiara.

Jangan perna meremekan seorang perempuan lemah, karena sekali dia mendapatkan kekuatan dunia hancur.

Terpopuler

Comments

Little Viva

Little Viva

mampus kau danang /Tongue//Tongue//Tongue/

2024-05-29

2

bhunshin

bhunshin

🤣🤣🤣🤣🤣 suami Durzanim habis kau babak belur dihajar bini 🤣🤣🤣🤣

2024-06-06

0

Ayu Darjo

Ayu Darjo

hajar trus Tiara....

2024-05-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!