"Bu Bianca maaf nih, bukannya mau ikut campur tapi kemari sore aku tidak salah lihat Danang pulang bersama seorang perempuan siapa sih bu? Apa Tiara tidak sakit hati begitu melihat Danang bermesraan dengan wanita lain dan bu Bianca membiarkan Danang begitu? Sadar bu, ibu juga seorang perempuan jika seandainya Alea di perlakukan seperti itu oleh suami dan mertuanya gimana peresaan ibu. " tanya salah satu tetangga.
"Iya loh bu Bianca aku juga lihat, kalau dari wajahnya sih lumayan cantik tapi dari penampilannya seperti bukan perempuan baik-baik. Mereka juga cukup mesra loh, apa diam-diam Danang punya wanita lain?" Tanya para ibu-ibu rempong.
"Oh itu Miranda teman kerja Danang di perusahaan, lebih tepatnya anak pemilik perusahaan itu. Aku rencana mau nikahkan mereka dan saat ini Danang menjalin hubungan dengan Miranda. Jadi tidak perlu ikut campur urusan saya" ujar bu Bianca.
"Astagfirullah bu Bianca, sadar. Danang itu sudah punya istri. Kurang baik apa Tiara selain itu dia cantik baik dan soleha lagi, Amit-amit bu Bianca jangan merusak rumah tangga Danang"
"Apa,an sih kamu! Ikut campur urusan orang. Nanti juga Danang menceraikan istri kumalnya itu. Miranda lebih baik darinya karena dia anak orang kaya"
"Sadar bu Bianca, Tiara lebih baik dari perempuan itu jangan sampai bu Bianca menyesal karena membuang berlian seperti Tiara demi seonggok sampah macam perempuan murahan itu, kalau dia perempuan baik-baik tidak mungkin dia mau merebut suami orang. Ingat bu bu Bianca jika Danang berani menceraikan Tiara aku akan meminangnya menjadi menantu kesayanganku." ucap seorang ibu cantik sepertinya ibunya Dedy.
"Tahu apa kamu tentang keluargaku, jangan ikut campur urusan rumah tangga anakku karena menurut ku Miranda menantu idaman. Selain dia kaya dia juga baik. Mimpi kamu kalian tidak tahu sikap asli Tiara itu seperti apa buruk sekali sikapnya. Kalau kamu mau memungut janda anakku silahkan" Ujar bu Bianca.
"Dasar orang gila"
Padahal tadi tujuan bu Bianca mendatangi para ibu-ibu untuk memamerkan calon menantu baru. Namun ternyata di luar dugaan semua memihak membela Tiara. Membuat bu Bianca malu dan pulang ke rumah.
*****
Di sebuah rumah megah seorang wanita cantik turun dari taksi dan melangkah masuk kedalam rumah megah itu setelah pintu gerbang di buka.
"Selamat datang nona, sudah lama tidak berjumpa nona Tiara makin cantik saja" ucap security yang menjaga rumah itu.
Tuan Victor menempatkan dua security untuk menjaga rumah orang tuanya. Security itu juga sangat mengenal Tiara karena dulu sebelum Tiara mengenal Danang mereka tinggal di rumah mewah itu.
"Makasih ya pak, saya masuk dulu" ujar Tiara ingin membaringkan tubuhnya yang lelah di atas kasur empuk itu. Bahkan Tiara rencana jika gimana dia tidak pulang.
"Hallo Rah.....lo dimana tolong datang dong ke rumah. Aku sendirian nih di rumah lagi butuh teman curhat buruan ya kesini?."ucap Tiara dalam sambungan telpon.
"Astaga Tiara, bisa tidak jangan ganggu aku tiga puluh menit aja, biar aku selesaikan pekerjaan langsung meluncur kesana. Memangnya kamu lagi di rumah lama? Kamu tidak takut suami gila kamu itu ngamuk?" tanya Darah.
"bodoh amat! Apa peduliku. Cepat ya aku tunggu paling lama satu jam" ujar Tiara. Temannya hanya mengelus dada.
Darah tidak kaget dengan sikap Tiara, karena sejak dulu Tiara dan Darah sahabat baik, bahkan Darah sangat mengenal kedua orang tua Tiara.
Dari sekolah mereka selalu bersama, namun mereka harus berpisah saat kuliah karena Tiara melanjutkan kuliannya di luar negeri.
Tiara merasa sangat lelah dia meletakan ponselnya di meja kecil yang ada di dalam kamarnya. Kamar yang sudah lama tidak di tempati oleh Tiara.
"Seandainya dulu aku tidak durhaka sama kakek dan nenek, mungkin aku tidak mendapatkan karma. Padahal nenek sudah ingatkan aku untuk tinggalkan mas Danang karena dia bukan pria baik-baik. Tapi sayangnya aku di butakan oleh cinta dan sekarang aku menyesal." batin Tiara.
Capek badan karena semalam menghajar Danang, dan capek pikiran karena memikirkan rumah tanggahnya yang sudah di ambang kehancuran.
"Mulai besok aku harus kembali bekerja, aku tidak akan menginap disini karena aku harus pulang untuk bicara dengan mas Danang soal pekerjaan. Sebenaranya tidak perlu aku minta ijin karena aku yakin dia tidak akan mengijinkan aku. Tapi aku ini masih sah sebagai istrinya jadi setidaknya aku memberitahu dia." gumam Tiara.
Tiara membaringkan tubuhnya dan tertidur, hingga jam dua belas Tiara mendengar ada yang memanggilnya. Saat Tiara membuka mata ternyata Darah.
"Akhirnya kamu sampai juga, maaf aku ketiduran nungguin kamu. Kamu ada bawa makanan tidak aku lapar soalnya bibik ada pulang ke rumahnya jadi dia tidak asa disini." ucap Tiara.
"Aku tahu kamu pasti kelaparan makanya tadi aku sempat singgah di restoran beli beberapa macam lauk. Yuk kita makan dulu selesai baru ngobrol" ucap Darah.
"Hummm, kamu memang teman yang bisa di andalkan nanti kamu juga carikan aku mobil yang paling mewah ya aku mau beli" ujar Tiara.
"Astaga Tia, kamu masih kurang apalagi disini lihat tuh di garasi mobil ada mobil peninggalan kakek dan nenek kamu. Dan juga mobil kamu dulu terus sekarang kamu mau beli lagi. Tia aku tahu bahwa orang tua kamu itu biarpun di luar negeri mereka menyuruh orang untuk merawat rumah dan semua mobil ini. Karena namanya orang tua pasti memiliki insting yang kuat bahwa kamu akan kembali ke rumah ini" ucap Darah.
"Iya sih, Rah. Ada empat mobil di garasi, tadi aku udah cek biar lah kalau begitu aku pakek mobil ku aja sementara waktu. Tapi aku belum bisa membawa mobil ini ke rumah aku pulang tetap dengan taksi." ucap Tiara.
Tiara bersama Darah menikmati makanan ya g di bawa oleh Darah.
"Ternyata kamu tidak perna berubah ya, kamu masih ingat makana kesukaanku. Kamu memang sahabat terbaik ku. Aku meminta kamu kesini karena aku ingin meminta saran dari kamu" ucap Tiara. Selesaikan dulu acara makan kita baru kita bicarakan lebih lanjut.
"Baiklah" ujar Tiara.
Dan sekarang mereka berdua duduk santai di ruang tengah sembari ngobrol.
"Dari awal kamu kenalin suami kamu sama aku, aku memang kurang respect sama dia. Karena dari cara dia menyapa seseorang saja sudah nampak sikapnya. Nenek dan kakek juga sampai tidak menyetujui hubungan kalian tapi kamu ngotot dan sekarang apa yang terjadi? Kamu yang menanggung penderitaan. Tapi beruntung sih dari awal kamu tidak menunjukkan siapa kamu" ucap Darah.
"Udah jangan membahas itu lagi nanti merasa bersalahku makin bertambah karena tidak mendengarkan perkataan kakek bahkan ibu dan ayah juga melarang." ucap Tiara merasa bersalah.
"Kamu benaran sudah siap mengugat cerai dia? jika masih ada keraguan dalam dirimu jangan buru-buru tapi kalau aku di tanya lebih baik kamu tinggalkan keluarga toxic itu dan berikan mereka pelajaran" ucap Darah.
"Cinta sudah hilang berjalannya waktu Rah, tidak ada rasa cinta di hati ini yang ada hanya rasa benci." ucap Tiara mantap. Tiara sudah bertekab untuk cerai dari Danang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 197 Episodes
Comments
Maz Andy'ne Yulixah
Good Tiara tinggalin keluarga Edan tu😏😏
2024-07-23
1
Ira Sulastri
Betul Tiara, tinggalkan saja suami sampahmu itu. Apa yg SDH terjadi jadikan pembelajaran hidup supaya kedepannya jangan sampai terulang lg
2024-04-29
1