Hallo Tuan, nona muda sudah di talak oleh suaminya dan saat ini sudah di rumah. Kapan Tuan pulang?" Tanya seorang pria melalui sambungan telpon.
"Bagus, tolong jaga nona dengan baik jangan sampai terjadi sesuatu dengannya. Karena besok saya sampai di bandara jam delapan pagi tolong jemput. Jangan beritahu nona muda jika saya pulang" ujar seseorang dari seberang.
"Nona memaksa untuk masuk kerja besok Tuan." ujar pria itu.
"Biarkan saja dia pergi, karena saya ingin memberikan kejutan untuknya. Dan satu lagi tolong kirim Jaya untuk memberikan pelajaran kepeda laki-laki biadab itu." ujar pak Viktor.
"Baik Tuan" ucap pria itu, ternyata yang menelpon pak Viktor adalah pak Bambang orang kepercayaan keluarga Kanaya.
"Mam, bersiap kita harus pulang sekarang ke Indonesia karena putri kita sendirian. Dulu kita sudah gagal jadi orang tua karena sibuk dengan pekerjaan. Sekarang kita jangan menyia-nyiakan kesempatan ini untuk menebus kesalahan kita. Dia begini karena kurang perhatian dari kita, mulai sekarang papi selalu ada untuknya. Dia sudah cerai dengan pria bajingan itu papi harus kasih pelajaran untuknya" ucap Tuan Viktor.
Jelas Tuan Viktor tahu semua kesibukan Tiara, karena selama ini Tiara selalu di pantau oleh orang suruhan Tuan Viktor. Tuan Viktor juga mengetahui jika selama ini Tiara menderita, bukan Tuan Viktor tidak ingin membantu. Tapi Tuan Viktor ingin melihat sejauh mana Tiara bertahan dan pada akhirnya dia menyerah.
Seorang ibu saat mendengar putrinya kembali pasti sangat bahagia, begitu lah yang di rasakan oleh nyonya Maudy sangat bahagia saat mendengar Tiara sudah kembali ke rumah.
"Serius pih? putri kita sudah pulang ke rumah?" Tanya nyonya Maudy.
"Sudah mam. Makanya kita harus pulang sekarang" ucap Tuan Viktor.
Tanpa bersiap lagi nyonya Maudy ambil tas dan keluar dari kamar.
"Yuk pih, mami sudah selesai" ucap nyonya Maudy.
Akhirnya mereka berangkat ke bandara.
Sementara Tiara sudah tiba di rumah dan di sambut baik oleh para penjaga disana. Tiara belum mandi karena saat pulang di hadapkan dengan penghianatan yang terjadi di hadapannya sehingga Tiara tidak jadi mandi.
"Saatnya mandi terus istirahat karena besok aku harus bekerja, walaupun aku belum bisa menunjukkan jati diriku sebagai pemilik perusahan. Tapi secara perlahan aku menghancurkan kedua lintah darat itu." Batin Tiara.
Tiara mandi dan merasa tubuhnya sangat segar, Tiara sama sekali tidak menangisi perceraiannya dengan Danang. Justru Tiara merasa bisa bebas dari tempat terkutuk itu dan suami tidak punya hati itu.
"Untuk apa aku menangisi pernikahan yang tidak berarti bagiku, dulu iya. Tapi sekarang tidak! Aku akan membuat mereka bertiga membayar semua sakit hati yang selama ini aku alami. Jangan dia pikir aku diam saja setelah apa yang dia lakukan terhadapku, tidak! Aku tidak seperti itu. Tiara yang dulu bukan seperti Tiara yang sekarang." gumam.
Karena merasa lelah akhirnya Tiara tertidur dengan pulas.
Sementara pak Bambang menghubungi Jaya.
Hallo Jaya, besok pagi kamu punya tugas dari Tuan tolong berikan pelajaran untuk mantan suaminya nona Tiara" ucap pak Bambang
"Baik bos kalau begitu, besok saya akan menunggu dia di dekat perusahaan karena dia biasa makan siang atau sarapan pagi di rumah makan di samping perusahaan." ucap Jaya.
"Baik kalau begitu jangan sampai menghabisinya. Cukup kasih pelajaran saja" ucap pak Bambang.
"Siap bos." ujar Jaya
********
Ternyata para warga memenuhi janji mereka kepada Tiara untuk menggeruduk rumah bu Bianca, tepat jam sepuluh malam saat keluarga Danang sudah terlelap datang para warga menggeruduk rumah bu Bianca. Membuat penghuni rumah lari ketar- ketir.
Tidak main-main pak Rt membawa banyak warga mendatangi rumah bu Bianca.
Tok
Tok
Tok
"Bu Bianca tolong buka pintunya, kalau tidak kami dobrak pintu ini. Cepat buka kami tahu Danang menyembunyikan seorang perempuan didalam rumah" teriak warga.
"Bu Bianca, Danang keluar kalian" teriak pak Rt.
Bu Bianca yang kamarnya agak dekat dengan pintu utama terkejut, nyawanya belum terkumpul semua karena sudah terlelap tapi karena gedoran puntu semakin kencang bahkan kalau tidak di buka langsung di dobrak.
"Aduh...siapa sih menganggu tidur orang aja, sudah jam berapa ya kenapa jam segini manusia-manusia miskin siapa datang menganggu tidurku. Pasti si Tiara menantu sialan itu kembali karena tidak ada tempat tinggal, ah bodoh amat biarkan saja dia tidur di luar siapa suruh sok-sok,an minta cerai dengan Danang" batin bu Bianca.
Ya ampun bu, nyawanya belum terkumpul aja sudah menghina orang. Saat bu Bianca kembali meletakan kepada di bantar dia di kejutkan dengan bunyi suara besar.
Brukkkk
Ternyata pintu utama di dobrak paksa oleh pak Rt sehingga mereka bisa masuk. Karena kaget bunyi pintu, Alea terkejut dan lari keluar dari kamar bersamaan dengan bu Bianca.
Betapa terkejutnya mereka saat melihat siapa yang berdiri di hadapan mereka dengan menahan amara.
"Hey kurang ajar ngapai kalian masuk ke rumahku tanpa ijin di tengah malam. Kalian mau mencuri?" tanya bu Bianca, kalau Alea diam saja karena tidak mengerti tujuan warga datang menggeruduk rumah tengah malam.
"Halah tidak usa munafik bu Bianca, kami kesini karena ingin membawa Danang dan wanita simpanannya itu untuk di arak sekeliling komplek ini. Karena dia sudah berani selingkuh, bahkan belum cerai dan belum menikah tapi mereka sudah tinggal bersama" ucap salah sati warga.
"He...kalian semua dengar ya, tidak ada perempuan disini kalian pasti di hasut kan sama wanita udik itu karena dia tidak terimah diceraikan oleh Danang." ujar bu Bianca.
"Jaga ucapa mu bu, Tiara tidak cerita apa-apa hanya saja kami melihat sendiri tadi sore Danang pulang bersama perempuan lain. Mereka juga sangat mesra dan tidak lama kemudian Tiara pergi dengan membawa satu buah koper"
"Pak Rt jangan banyak bicara kita dobrak langsung aja kamarnya, aku yakin si Danang benar tidur sama wanita itu di dalam" ucap salah satu warga.
"Tidak bisa, punya hak apa kalian ikut campur urusan anak saya, terserah dia mau melakukan apa saja karena sekarang dia bukan suami orang lagi. Dan wanita itu memang calon istrinya tapi dia sudah pulang setalah kepergian Tiara, lebih baik kalian pulang saja." ucap bu Bianca sengaja merentangkan kedua tangannya dan berdiri menghalangi pintu kamar Danang.
Jantung bu Bianca berpacu lebih kencang saat semua warga mendorongnya untuk menjauh dari pintu, dan paling paranya lagi Alea juga ikut membantu menarik bu Bianca menjauh dari pintu.
"Bu, apa yang di katakan pak Rt itu benar, tidak seharuanya mas Danang berbuat zinah disini karena nanti kita dapat kesialan terus jadi biarkan saja mas Danang di bangunin" ucap Alea.
Alea tidak akan diam karena Alea ingin membalas perbuatan Danang terhadap Tiara.
Brukkkkk?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 197 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments
Maz Andy'ne Yulixah
Good seret mereka berdua🙄🙄
2024-07-23
0
Milona
Siap kak
2024-05-01
0
Ira Sulastri
Mantap deh pak RT dan warga👍👍
2024-05-01
1