Part 18

Ayah Sheena sudah siuman Al memeriksanya untuk memastikan keadaanya. Sheena merasa bingung karena Kevin juga berada disana.

Al “ayah masih lemah. Biarkan dia berbaring dulu dan jangan banyak bergerak.”

Sheena mengangguk.

Kemudian Al langsung keluar dari ruang perawatan ayah tanpa memperdulikan Sheena. Sheena semakin tidak menentu dengan sikap Al yang berubah dingin padanya.

Sheena “Al, jangan lakukan ini pada ku. Aku tak sanggup dengan sikap dingin mu itu” dalam hatinya.

Sementara Al dengan perasaan cemburunya, dadanya begitu sesak melihat orang yang dicintainya bersama lelaki lain disana.

Al “aku sudah tidak sanggup lagi menahannya, aku begitu tersiksa.”

--------------------------------------------

Ke Esokan harinya Bianca dan Rianti menemani Sheena di rumah sakit.

Sheena “apa kalian bisa jaga ayah sebentar, gue mau ada perlu dulu, mau pulang kerumah”

Bianca “oke, lagian lo kayaknya harus pulang, ganti baju lo sana,”

Sheena “iya gue mau pulang dulu bentar, trus kesini lagi, bantuin jagain ayah yaa”

Rianti “siap bos, ati ati lo, mau gue anterin gak”

Sheena “gak usah”

Sheena pun keluar kamar perawatan berjalan menuju mobilnya di parkiran. Sheena masuk ke mobilnya duduk dibelakang kemudinya kemudian berlalu meninggalkan rumah sakit.

Sheena pulang ke rumahnya membersihkan diri dan membawa beberapa pakaian untuk ia bawa.

Sheena “Bik Ani” suaranya memanggil dan mencari Bi Ani ke dapur.

Bi ani “iya non”

Sheena “besok aku harus pergi ke kantor. bi Ani dan Bi Imah mulai besok gantian jaga ayah di rumah sakit ya sampai aku pulang kantor”

Bi Ani “iya non, nanti biar bibik aja sama Bik Imah yang jagain tuan”

Sheena “iya bik, nanti biar supir aja yang antar bibik ke rumah sakit.”

Bi Ani “ini bibik buatin makanan buat non, di bawa ya” sambil memberikan kantong berisi makananan.

Sheena “oh iya bik, makasi ya, Sheena balik lagi ke rumah sakit”

Bi Ani “iya non, hati hati”

Sheena bergegas pergi dan mengendarai mobilnya. Di perjalanan Sheena mencoba menghubungi Al. Beberapa kali tidak ada jawaban. Hingga akhirnya ponselnya berdering dan ternyata Al meneleponnya.

Sheena : halo

Al : kamu dimana?

Sheena : aku dari rumah sekarang dijalan menuju rumah sakit

Al : kenapa gak bilang kalo mau pulang. Biar aku yang antar jemput kamu.

Sheena : gapapa Al, aku gak mau merepotkan mu.

Al : masa hukuman ku belum habis tuan putri.

Sheena : kamu masih inget hukuman mu?

Al : aku gak akan lari dari hukuman

Sheena : baiklah, karena pangeran gak antar jemput aku hari ini. Jadi tunggu aku di cafe dekat rumah sakit sekarang

Al : saya akan melaksanakannya tuan putri

Lalu menutup panggilanya. Sheena senang bisa bertemu Al. setelah dua hari ini meskipun mereka bertemu tapi tidak saling sapa, dan selalu ada Kevin bersamanya.

Al sudah menunggu di dalam cafe, Sheena baru saja sampai dan langsung duduk di depan Al.

Sheena “udah lama nunggu nya?”

Al “sesuai permintaan tuan putri”

Al menggenggam tangan Sheena.

Al “aku cemburu kamu terus sama dia. Bisakah kamu tidak membuat ku cemburu terus seperti ini? Aku gak sanggup terus menerus melihat dia ada di dekat kamu. Aku mau bilang sama dia kalau kamu sekarang milik ku” ucapnya tanpa jeda seakan cemburu menguasainya.

Sheena “aku kangen banget sama kamu. Bisakah jangan dulu membicarakan ini?”

Sheena berpindah duduk di sebelah Al kemudian menyandarkan kepalanya di bahu Al.

Sheena “aku juga ingin kamu yang ada bersama ku setiap harinya”

Al mengusap kepala Sheena. membelainya dengan lembut sepertinya cemburunya mulai mereda di dekat orang yang dicintainya.

Sheena “jangan bersikap dingin lagi pada ku. Aku sedih jika kau begitu” ucapnya lagi lirih. Al masih terus mengusap dan membelai kepala Sheena.

Sheena “aku akan menceritakan semuanya secepatnya. Aku juga gak mau terus terusan seperti ini. Maafkan aku”

Al mencium kening kepala Sheena.

Pesanan makanan mereka pun datang. Mereka menikmati makan malamnya dan melepaskan kerinduan mereka.

Setelah selesai mereka kembalike rumah sakit, Sheena ke ruang perawatan ayahnya sedangkan Al menuju ruang pribadinya di rumah sakit.

Sheena “ayah ku baik baik saja kan “

Rianti “emangnya kita apain, ayah tadi baru minum obat terus sekarang tertidur. Tadi nanyain lo kita bilang lo pulang dulu kerumah”

Bianca “bawa apaan tuh”

Sheena “ini dari Bi ani, kalian belom makan kaan”

Bianca “bik Ani tahu aja ya kita disini kelaperan”

Sheena “ya udah nih makan dulu” menyodorkan bawaannya yang tadi di berikan Bik Ani.

----------------------------------

Sudah beberapa hari ini Sheena berangkat kerja dari Rumah sakit dan pulangnya langsung ke rumah sakit lagi karena harus merawat ayahnya.

Putri “Sheen, ayah lo masih sakit?”

Sheena “iya, tapi udah mendingan si”

Putri “presdir kita juga katanya abis kecelakaan dan sekarang masih di rawat di rumah sakit”

Sheena “oh gitu” pura pura tidak tahu.

Putri “tar pulang kantor kita mau nengokin kesana. Lo mau ikut?”

Sheena tercekat dengan ucapan Putri, takut rahasia ia adalah anak dari presdir perusahaan terbongkar.

Sheena “gu gu gue, kayaknya ngga deh. Gue harus ngerawat ayah”

Putri “oh ya udah kalo gitu, moga ayah lo cepet sembuh ya Sheen”

Sheena “iya makasih put”

Karena menghindari teman teman kantor nya pulang kerja Sheena pulang ke rumahnya sekalian ada beberapa barang yang mau dia bawa.

Drrrrtt ddrrtttt ddrtrttrt

Kevin memanggil di layar ponselnya

Sheena : halo

Kevin : sayang maaf. Kayaknya hari ini aku gak bisa nemenin kamu di rumah sakit. Mendadak aku harus keluar kota. Ada masalah di kantor cabang.

Sheena : iya gapapa vin

Kevin : kamu baik baik di sini ya sayang aku pergi dulu. I miss you.

Sheena : iya

Menutup teleponnya dan bergegas ke depan rumahnya karena Al sudah menunggunya.

Kevin yang berada di ujung telepon merasa kecewa karena Sheena tidak membalas kata terakhirnya malah langsung menutup panggilannya.

Teman teman kantor Sheena sudah tidak ada di ruangan ayahnya. Sheena segera masuk untuk menemui ayahnya.

Ayah “teman teman dari divisi keungan baru saja pulang”

Sheena “iya yah”

Ayah berusaha meraih gelas yang berada di meja samping tempat tidurnya. Sheena yang melihat itu dengan cepat meraih gelas itu dan memberikannya pada ayah.

Sheena “ayah kalau mau minum bilang biar Sheena yang ambilin, ayah jangan terlalu banyak gerak dulu, ayah belum sembuh benar”

Ayah “kau itu mirip bunda mu saja selalu mengomel seperti itu”

Sheena “karena Sheena anaknya ayah bunda” sambil memeluk manja pada ayahnya.

Al yang mau masuk tertahan di depan pintu melihatnya dan tidak mau mengganggu momen ayah dan anak itu. Al kemudian pergi ke ruangannya.

--------------------------------

Seperti biasa Al menjemput Sheena pulang kantor. Al menunggu Sheena di parkiran. Sheena baru saja keluar kemudian berjalan menuju ke arah Al yang sedang berdiri di dekat mobilnya. Al menyambut Sheena dan memeluknya yang dibalas pelukan juga oleh Sheena.

Tiba tiba ada yang menarik Al dan memukul wajahnya.

Buuuuggg

Al terhuyung dan terhempas kelantai. Sheena menjerit histeris melihat Al yang terjatuh kelantai.

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷

# hay readers jangan lupa like n commentnya ya... thanks all... 🖤🖤🖤 #

Terpopuler

Comments

BuNaCiDel

BuNaCiDel

gak habis pikir ma kelakuan al ma shena...
pastikan kevin dapat yg lebih dari sheena

2020-07-08

2

Alana

Alana

kayakny kevin tuh yg mukul Al.... lanjut dong thor.... penasaran niih.....😁

2019-12-09

5

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!