Part 13

# readers untuk part ini karena ingatan Marsha sudah kembali jadi diganti dengan Sheena lagi. Semoga suka dengan ceritanya, happy reading gaaiiss #

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Sudah beberapa hari ini Al tidak mengabari Sheena, ia merasa kehilangan Al yang selama ini selalu ada dengannya terlebih saat ia sakit dan kehilangan ingatannya. Sudah beberapa kali ia menghubungi Al tapi selalu tidak ada jawaban. Sheena sangat menyesal sudah mengusirnya malam itu.

Al selalu ada dalam pikirannya, tidak ada Al disampingnya seperti ada yang hilang dalam dirinya. Tapi ia harus menghubungi siapa untuk menanyakan Al. Sedangkan Al sendiri tidak pernah membalas pesannyua dan mengangkat telepon darinya. Sayang sekali Sheena tidak meminta kontak Bunda Lien sebelum ia pulang ke rumahnya.

Berada di rumah terus membuatnya bosan. Sheena memutuskan untuk berkunjung ke salon milik Rianti. Di depan salon Rianti menyambutnya lalu mereka masuk ke dalam salon.

Sheena “gue mau potong rambut, tapi jangan terlalu pendek, mungkin sebahu cukup”

Rianti “oke, lo keramas dulu”

Sheena merebahkan tubuhnya di tempat keramas, pegawai salon langsung menghampirinya dan melakukan tugasnya mengeramasi Sheena.

Sheena sudah selesai dengan potong rambutnya. Sheena terlihat lebih fresh dengan potongan rambut barunya. Karena sudah waktunya makan siang Rianti mengajak Sheena makan siang di café dekat salonnya.

Rianti “kok lo tambah cantik sii, iri gue” Celetuknya

Sheena “oh iya dong, pastinya” tertawa senang dengan pujian temannya.

Rianti “lo udah ketemu Kevin, Sheen?”

Sheena menggelengkan kepala sambil menunduk. Ia merasa enggan untuk menemui Kevin, setelah ingat apa yang sudah Kevin lakukan dulu.

Rianti “kenapa? Bukannya lo ingin minta penjelasan dari dia”

Sheena “kayanya gue belum siap buat ketemu dia”

Rianti “ato lo emang ga mau ketemu dia? Loe udah jatuh cinta ya sama dokter ganteng lo itu”

Sheena “apaan sii”

Rianti “lo jujur aja sama gue, kalo lo ngerasa kehilangan dia kan, setelah beberapa hari ini dia ga ada kabar”

Sheena terdiam. Karena yang dibicarakan temannya benar. Sheena kehilangan Al dan sekarang Al tidak mau menghubunginya sama sekali, bahkan untuk membalas pesannya pun tidak.

Sheena “udah abisin makanan lo, keburu basi tar kalo lo terus kepoin gue”

Rianti “gue serius juga”

Sheena “tapi gue pengen darius bukan serius” candanya karena tak ingin terus membahas Al.

Rianti “gue kasih uus tau rasa lo”

Sheena “rese lo”

Kemudian mereka tertawa.

Bianca datang menghampiri mereka.

Bianca “kalian lagi ngomongin apa sii seru banget?”

Rianti “bu presdir jam segini tumben banget bisa keluar” sindirnya pada Bianca yang selalu sibuk dengan pekerjaannya.

Bianca “apa sii yang ngga buat kalian dara manisku”

Sheena “lebay lo”

Bianca “ haha.. gue laper bangeeettt.. tadi pagi ga sempet sarapan”

Bianca memanggil pelayan dan memesan makanannya. Rianti dan Sheena melanjutkan makannya.

Rianti “ngemall yuks girls” ajaknya.

Bianca “ayoooo... udah lama kita ga jalan bertiga”

Sheena “lets go girls”

Mereka menyelesaikan makannya lalu bergegas pergi ke sebuah mall.

Mereka asik belanja baju, sepatu, tas , aksesoris dan lainnya, sampai masing masing membawa lebih dari tiga tas belanjaan di tangannya. Sepertinya semua toko di mall itu mereka datangi.

Bianca “huuhhh gue cape, udah gak kuat jalan lagi ini”

Rianti dan Sheena tertawa melihat Bianca yang kelelahan karena dia lah yang paling aktif belanja diantara mereka.

Sheena “ya udah kita beli minum dulu yuk, abis itu kita pulang”

Ketiganya menuju foodcourt mall dan memesan minuman.

Sheena “gue ke toilet bentar ya, kebelet nii”

Rianti “mau dianter ga”

Sheena “gak usah”

Sheena berlalu menuju toilet, Bianca dan Rianti menunggu pesanan minuman mereka. Ketika mereka sedang menunggu, tiba tiba ada Kevin dan Revan datang ke meja mereka.

Revan “hey kalian, lagi apa di sini?” tanyanya

Bianca dan Rianti terkejut melihat Kevin dan Revan ada disana.

Bianca “lagi pesen minuman kak” jawabnya dengan terbata bata.

Pelayan mengantarkan minuman mereka. Revan heran karena minuman mereka ada tiga gelas sedangkan mereka hanya berdua.

Revan “satu lagi buat siapa?”

Rianti “aku pesennya dua kak” jawabnya gugup

Revan memesan pada pelayan di ikuti Kevin juga memesan minuman. Kevin masih terdiam hanya memperhatikan mereka tanpa berkata sepatah kata pun.

Bianca mencoba menghubungi Sheena tapi ponselnya di tinggal di tasnya beserta barang belanjaannya. Bianca dan Rianti cemas dan bingung harus bagaimana menghadapi situasi itu. Akhirnya Rianti menyusul Sheena ke toilet dan Bianca tetap disana bersama Revan dan Kevin.

Saat melihat Sheena Rianti memberitahunya bahwa ada Kevin dan Revan bersam Bianca. Sheena terdiam sejenak lalu menghela nafas. Sampai kapan pun menghindar ia akan bertemu Kevin juga. Mungkin ini saatnya dia harus menemui Kevin. Walaupun sekarang Sheena sudah melupakan perasaannya pada Kevin taoi dia ingin tahu alasan kenapa Kevin menghianatinya dulu.

Sheena “ayo kita temui mereka”

Rianti mengangguk tanda setuju.

Sheena berdiri dibelakang Kevin yang sedang duduk di mejanya bersama Bianca dan Revan. Bianca melihat ke arah Sheena dan memandang temanya penuh tanya. Sheena mengangguk, Bianca mengerti apa yang dimaksud temannya itu.

Bianca “kak Kevin, coba lihat ke belakang sekarang”

Kevin dan Revan berbalik melihat kebelakang mereka. Betapa terkejutnya mereka melihat Sheena ada dihadapan mereka. Seakan menemukan sesuatu yang telah lama hilang kevin cepat mmenghampiri Sheena dan memeluknya erat, mencium keningnya seakan hanya ada mereka berdua. Sheena hanya diam dengan apa yang dilakukan Kevin padanya. Ia mengerti perasaan Kevin saat itu.

Kevin “ini bener kamu kan sayang? Aku udah nyari kamu kemana mana, jangan pergi lagi sayang, aku mohon, aku ga mau kehilangan kamu”

Revan mengedipkan matanya seolah tidak percaya bahwa itu adalah Sheena tunangan Kevin.

Sheena melepaskan pelukan Kevin lalu berjalan menuju kursi di sebelah Bianca, diikuti kevin yang masih ingin terus berada di dekat Sheena.

Sheena “aku haus”

Rianti memberikan minuman tadi yang di pesan Sheena padanya. Sheena menghabiskan minumannya dalam satu tegukan. Kevin memperhatikan Sheena yang seperti menghindar darinya.

Kevin “kamu mau minum lagi” melihat gelas Sheena sudah kosong. Sheena mengangguk. Kevin memeberikan minumannya pada Sheena yang langsung diteguknya lagi sampai habis.

Rianti “lo haus apa galon, tuh minuman langsung habis aja”

Sheena “sialan lo”

Revan “mau lagi?” sambil menyodorkan minumannya yang belum sempat dia minum karena masih terkejut.

Sheena “udah”

Bianca geleng kepala melihat tingkah sahabatnya.

Bianca “Ri, anterin gue beli baju tidur yuk tadi gue lupa. Kak Revan ayo ikut bantuin bawa belanjaan” sambil mengedipkan matanya pada Revan memberi kode untuk meninggalkan Sheena dan Kevin berdua. Revan mengerti apa yang di maksdukan Bianca. Lalu mereka pergi.

Kevin memegang kedua tangan Sheena dan menatap kedua matanya. Sheena tertunduk tidak berani membalas tatapan Kevin.

Kevin “aku minta maaf sudah membuat mu salah paham, yang kau lihat waktu itu tidak seperti yang kau lihat, Sheen”

Sheena masih menunduk. Entah mengapa di saat sedang bersama Kevin malah Al yang ada dipikirannya.

Kevin “dia mantan ku, dan aku kira yang memeluk ku itu kamu, tapi ternyata bukan, maafkan aku sayang sudah membuat mu kecewa, tapi itu di luar kuasa ku. Aku mohon maafkan aku”

Sheena “sudah lah, semua sudah berlalu, tidak usah di ungkit lagi, aku sudah memaafkan mu .”

Kevin memeluknya lagi tapi sheena tidak membalas pelukannya, yang ada di benaknya saat ini adalah Al. Dan Kevin yang ada dihadapannya kini sudah tidak ada perasaan apapun lagi untuknya. Namun ia bingung harus mengatakan apa pada Kevin tentang perasaannya yang sudah lama berubah.

“Al, kamu dimana? Aku merindukan mu” Sheena dalam hatinya.

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

#hay readers terimakasih sudah membaca sampai part ini... jangan lupa juga like n comment nya yaa... saya terima saran dan kritik yang membangun untuk menjadikan cerita saya kedepannya lebih bagus lagi dan lebih baik lagi... thanks all... 🖤🖤🖤

Terpopuler

Comments

BuNaCiDel

BuNaCiDel

tragis banget kisahnya...
kasihan kevin yg gak punya salah apa2

2020-07-08

4

Hayati Nufus

Hayati Nufus

ko senna begitu sih langsung pindah ke lain hati,ga kasihan kevin yg nunggu2

2020-05-12

3

ErNa Ariyadhi

ErNa Ariyadhi

aduh kasian kevin...masa dbuat jatuh cinta sama docter al sih....gak benar ini....

2020-04-29

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!