Part 16

Setelah menjalani perawatan Mamah Dahlia sudah di perbolehkan pulang. Kevin sedang mengurus kepulangan mamanya dari rumah sakit. Sesudah mengurus administrasinya Kevin mengantarkan mamanya pulang ke rumah.

Mamah Dahlia “Vin, mama dengar Sheena sudah kembali. Ajak dia ke mari yah. Mama kangen”

Kevin “iya mah nanti Kevin bawa Sheena ke rumah. Sekarang mama istirahat ya. Kevin mau balik ke kantor. Sebentar lagi Revan pulang dari kampus” lalu pergi meninggalkan mamanya untuk kembali ke kantornya.

Di perjalanan Kevin mencoba menelepon Sheena tapi tidak ada jawaban. Ia membelokkan mobilnya mengambil arah ke jalan menuju kantor Sheena.

Setibanya di kantor Sheena, Kevin menanyakan keberadaan Sheena pada receptionist yang ternyata Sheena meeting bersama staff yang lain. Kevin menunggu sampai meetingnya selesai.

Sheena menemui Kevin yang terlihat sedang menunggu di ruang tunggu kantornya.

Sheena “hey, ada apa? Kenpa gak ngasi tahu dulu kalau mau kesini?”

Kevin “aku udah telepon dulu tadi, tapi ga di angkat terus”

Sheena melihat ponselnya ada beberapa panggilan dari Kevin di sana.

Sheena “maaf, ponsel ku di silent tadi sewaktu meeting”

Kevin “iya gapapa sayang, mama udah pulang. Mama pengen ketemu kamu. Malam ini aku jemput yah, kamu gak kemana mana kan nanti malam?”

Sheena berpikir sejenak.

Sheena “nggak. Aku gak akan kemana mana kok”

Kevin “ya sudah nanti malam aku jemput kamu jam tujuh, sudah makan siang?”

Sheena “belum, kamu udah?”

Kevin menarik tangan Sheena mengajaknya keluar untuk makan siang. Sheena mengikutinya dari belakang karena tangannya terus di genggam Kevin.

Di Café tak jauh dari kantor Sheena, mereka menikmati makan siangnya.

Kevin “makan yang banyak ya sayang” sambil mengelus kepala Sheena dengan lembut. Sheena tersenyum ke arah Kevin.

Sheena “Vin, ada yang mau aku omongin sama kamu”

Kevin “apa itu? Katakan saja. Tunggu biar aku tebak. Pasti kamu mau ngomongin pernikahan kita kan? Tenang saja sayang semuanya akan aku urus. Secepatnya kita akan menikah”

Sheena “bukan itu. Maksud ku …”

Belum selesai Sheena menyelesaikan kalimatnya ponsel Kevin berbunyi dan Kevin mengangkat teleponnya berjalan keluar seperti ada obrolan serius dengan yang meneleponnya.

Sheena menghabiskan makanannya, Kevin kembali duduk di depannya.

Kevin “maaf tadi ada telepon penting dari kantor. Tadi kamu mau bilang apa?”

Sheena “ngga kok, ngga jadi” jawabnya yang sudah malas.

Kevin “kalau masalah pernikahan kamu tenang aja ya sayang, aku akan mempersiapkan semuanya. Aku jamin itu pernikahan yang terindah buat kita”

Sheena tidak merespon ucapan Kevin, sekarang ia sudah tidak ada perasaan apa apa terhadap Kevin. Perasaannya sudah hilang dengan ingatannnya dulu. Walaupun ingatannya sudah kembali tapi perasaannya pada Kevin tidak kembali lagi, sudah terkubur dalam.

Kevin “sayang, kok malah ngelamun, kalau maknnya sudah selesai ayok kembali ke kantor mu, aku juga akan kembali ke kantor”

Mereka keluar dari café itu, Kevin mengantarkan Sheena ke kantornya lalu ia pun pergi.

Sheena “ah kenapa tadi ga ngomong si, ah bodoh , bodoh” rutuknya karena masih belum bisa menjelaskan perasaanya pada Kevin.

Putri “ada apa sii? Siapa yang bodoh?” tanyanya yang mendengar Sheena berbicara sendiri.

Sheena “ehhh dasar tukang nguping”

Putri “haha. Lagian serius banget”

Sheena “ayok kerja lagi, lihat Pak Bambang udah ngeliatin terus”

------------------------------------------

Kevin masuk kedalam rumahnya di ikuti Sheena. Mama Dahlia dan Papa Alex sudah menunggu kedatangan mereka.

Mama Dahlia langsung memeluk Sheena dan mencium pipi kiri kanannya.

Mama Dahlia “mama kangen banget sama kamu sayang”

Sheena “iya ma, Sheena juga kangen mama. Mama udah sehat? Maaf baru bisa nengokin mama” ucap Sheena saat dalam pelukan Mama Dahlia.

Mama Dahlia “iya gapapa sayang. Mama seneng banget bisa ketemu kamu lagi sayang.”

Kemudian mereka pun duduk di sofa ruang keluarga.

Papa Alex “jadi kapan kalian akan melangsungkan pernikahan?”

Mama Dahlia “lebih cepat lebih baik. Jangan di tunda tunda lagi. Mama udah kepengen nimang cucu nih”

Kevin “kita akan menikah bulan depan. iya kan sayang?”

Sontak Sheena kaget dengan apa yang di ucapkan Kevin.

Sheena “bagaimana ini, aku tak mungkin menikah tanpa cinta. Aaahhh kenapa jadi serumit ini siii?” berontaknya dalam hati.

Papa Alex “syukurlah. Itu yang kami tunggu”

Mereka pun berlarut dam obrolan rencana pernikahan Kevin dan Sheena. Sedangkan Sheena hanya menyimak dan sesekali memasangkan senyum palsu di hadapan mereka.

Mamah Dahlia “ kamu kenapa sayang? Kamu tidak suka dengan konsep pernikahannya? Atau kamu sakit? Kok diem terus”

Sheena “suka kok ma, cuman Sheena agak sedikit gak enak badan”

Kevin “kamu sakit sayang? Aku anterin ke dokter yah”

Sheena “tidak perlu. Istirahat saja juga udah baikan”

Kevin “ya sudah aku anterin kamu pulang sekarang ya”

Mama Dahlia “iya nak, istirahat ya jangan capek capek. Kevin anterin menantu mama pulang”

Kevin “siap, ma. laksanakan”

Kevin menghentikan mobilnya di depan rumah Sheena. Sheena yang akan keluar dari mobil di Tarik oleh Kevin. Kevin mendekatkan wajahnya ke wajah Sheena tapi Sheena menghindarinya.

Sheena “sorry, Vin aku capek”

Kevin “ya sudah. Masuklah dan istirahat” mencium kening Sheena dan membiarkan Sheena keluar dari mobilnya.

Kevin menyadari perubahan sikap Sheena padanya tidak seperti dulu. Tapi ia menepis semua itu karena mereka akan menikah.

Sheena memasuki kamarnya, ada yang tidak biasa dengan kamarnya saat ini. Kamarnya tidak biasa gelap, Sheena menyalakan lampu kamarnya, ketika lampu menyala seketika Sheena berteriak.

Sheena “aaaaaaaarrrrrgggghhhh”

Bianca dan Rianti tertawa melihat ekspresi temannya yang ketakutan.

Sheena "kaliaann" sambil memukul mukul kedua temannya menggunakan guling.

Bianca "yang udah kerja. sombong bnget sama kita. gak ada kabar sama sekali"

Rianti "iya niiihh... kita udah di lupakan"

Sheena memeluk kedua sahabatnya itu. akhir akhir ini Sheena memang sibuk dengan pekerjaannya dan kedua pria yang membuatnya bingung akhir akhir ini.

Sheena "gue harus gimana?" dengan suara sedih dan menunduk di depan kedua sahabatnya.

Bianca "lo kenapa Sheen. ayo cerita sama kita" ucap Bianca serius.

Rianti "hu'um"

Alih alih bercerita Sheena malah menangis dan memeluk sahabatnya.

Sheena "gue akan menikah bulan depan sama Kevin" sambil menangis sesenggukan.

Bianca " mau nikah kok nangis?"

Rianti "lo gak cinta sama Kevin tapi lo cintanya sama dokter Al?"

Sheena mengeraskan tangisannya menumpahkan yang selama ini ia pendam pada sahabatnya.

Rianti " udah jangan nangis, kaya bocah aja nangis"

Bianca "masih ada waktu buat ngebatalin pernikahan lo, yang pasti lo harus jujur sama Kevin tentang perasaan lo Sheen"

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷

# hay readers jangan lupa like n comment nya yaaa.... thanks all 🖤🖤🖤 #

Terpopuler

Comments

Alana

Alana

lanjutanny.... plisss

2019-12-07

5

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!