Part 14

Kevin mengantarkan Sheena pulang kerumahnya. Kevin sangat bahagia bisa bertemu lagi dengan tunangannya. Sepanjang perjalanan pulang tak lepas menggenggam tangan Sheena. Kerinduannya seakan tercurahkan. Tapi Sheena tidak seantusias Kevin yang bertemu dengannya. Sheena tetap saja memikirkan Al yang sampai saat ini tidak ada kabar.

Kevin “sayang, kita sudah sampai,” menyadarkan Sheena yang dilihatnya sedang melamun.

Sheena “eh iya”

Kevin “ngelamunin apa sii sayang? Aku kan udah ada di sini sama kamu” sembari memeluk Sheena tapi tidak ada respon apa pun dari Sheena. Kemudian melepaskan pelukannya.

Sheena “nggak kok. Ga percaya aja bisa ketemu lagi sama kamu.”

Kevin “jangan pergi lagi dari sisi ku, aku tidak akan membiarkan kamu pergi lagi”

Sheena “masuk yuk” mengalihkan pembicaraan.

Mereka keluar dari mobil lalu berjalan memasuki rumah.

Pushi menghampiri Sheena yang baru datang, Sheena mengelus kepalanya lalu kucing itu pergi.

Kevin “kau tetap sama seperti dulu, tetap menyayangi pushi”

Sheena hanya tersenyum, dalam hatinya “tapi perasaan ku sudah berubah sama kamu”

Kevin duduk di ruang tamu, Sheena mengambilkan minuman ke dapur, di dapur ada Bi Imah dan Bi Ani yang sedang membersihkan sayuran dan mencuci piring.

Bi Ani “ada yang bisa bibi bantu Non”

Sheena “aku mu bikin teh bik”

Bi Ani mengambil teh dan gula juga cangkir yang ada di dekatnya.

Sheena “biar Sheena aja bik, bibik lanjutin aja kerjaanya”

Bi Ani “iya non”

Sheena membawa secangkir teh untuk Kevin yang ada di ruang tamu, meletakkanya di meja.

Kevin “ayah belum pulang?” tanyanya.

Sheena “belum” jawabnya singkat.

Kevin mengeluarkan ponselnya.

Kevin “mau lihat sesuatu gak?’

Sheena “lihat apa?”

Kevin menyodorkan ponselnya memperlihatkan poto mereka yang dulu sewaktu mereka bersama. Di poto itu mereka sangat bahagia. Sheena merasa bersalah pada Kevin karena sekarang perasaanya telah berubah. Kevin menceritakan awal mula mereka bertemu sampai akhirnya memutuskan untuk bertunangan.

DI RUMAH AUGUSTAF

Al tengah sibuk dengan laptop di depannya. Setelah Sheena memintanya pergi waktu itu ia memutuskan untuk pergi dari kehidupan Sheena, tentu saja itu sangat sulit buat Al. Ia masih mencintai Sheena sampai sekarang. Utnuk mengalihkan perhatiannya ia menyibukan diri dengan fokus menjadi dokter dan bekerja di perusahaannya. Bunda Lien sangat mengerti dengan perasaan anaknya saat ini. Terlebih Sheena adalah cinta pertama anaknya. Tidak mungkin Al bisa melupakan Sheena dengan mudah.

Bunda Lien “Al, bunda mau bicara”

Al “bicara apa bunda?” masih sibuk dengan laptopnya tanpa menoleh ke arah bundanya.

Bunda Lien “sampai kapan mau seperti ini?”

Al “seperti apa bund?” balik bertanya.

Bunda Lien “bunda tahu kamu sangat menyayangi Marsha”

Al menghela nafasnya, ucapan bundanya memang benar. Tapi Al tidak bisa apa apa karena sekarang sudah ada tunangan Marsha yang sebenarnya.

Bunda Lien “ikuti kata hati mu nak” menepuk bahu anaknya kemudian pergi.

Al “Marsha, I MISS U SO MUCH”

Al menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Bayangan saat saat bersama Marsha meemnuhi pikirannya. Al memegangi cincin di jari manisnya. Terbayang waktu Marsha memakaikan cincin itu di jarinya.

Al mengambil ponselnya dan menelepon asistennya Deon.

Al “Deon, siapkan pesawat sekarang “

Kemudian mengakhiri panggilannya lalu mnutup laptopnya dan pergi ke kamarnya.

Al membawa beberapa bajunya dan beberapa barang ke koper. Lalu pergi mengendarai mobilnya keluar gerbang rumahnya.

Bunda Lien yang melihat dari jendela kamarnya tersenyum.

Bunda Lien “perjuangkan cinta mu nak, bunda selalu mendoakan mu”

DI RUMAH SHEENA

Sheena membaringkan tubuhnya di ranjang kamarnya. Sudah empat bulan tidak ada kabar dari Al. itu membuat Sheena sangat sedih. Air matanya perlahan menetes.

Tak mau berlarut Sheena pergi ke dapur untuk membuatkan masakan kesukaan ayahnya. Sheena sangat senang memasak bersama kedua pelayannya, Bi Ani dan Bi Imah.

Dari arah dapur terdengar perbincangan Bi Ani dan Bi Imah.

Bi Imah “aku sih lebih milih den Kevin untuk jadi suami Non Sheena, yang jelas sudah jjadi tunangan non Sheena.”

Bi Ani “eeehhh Den Al lebih pantes, dia itu ganteng, dokter, terus baik banget lagi”

Sheena yang mendengar percakapan dari dapur langsung datang ke dapur sambil tersenyum melihat pelayannya sedang bergosip tentangnya.

Sheena “hayooo lagi ngegosipin aku yaaa”

Bi Ani “eh ngga non, bibi cuman heran aja, kenapa Den Al gak pernah kesini lagi?”

Sheena diam terpaku mendengarnya. Bi Imah menyenggol tangan Bi Ani sambil menyudutkan matanya ke arah Sheena. Bi Ani seakan mengerti maksudnya. Kemudian mereka tak bersuara lagi takut menyinggung hati majikannya.

Sheena kemudian memasakan makanan kesukaan ayahnya dibantu kedua pelayannya itu. Semua hidangan sudah tertata di meja makan tinggal menunggu ayahnya pulang dari kantor.

Tak lama ayah pun datang. Sheena mencium punggung tangan ayahnya.

Ayah “wah baunya enak sekali, ayah jadi laper”

Sheena "ayo makan ayah”

Ayah duduk dan Sheena mengambilkan piring dan makanan untuk ayahnya. Setelah itu mengambil makanan untuknya.

Ayah “masakan anak ayah memang terlezat di seluruh dunia” pujinya

Sheena “ayah bisa aja”

Ayah “pasti ada maunya nih masakin makanan kesukaan ayah”

Sheena “hihi. Tau aja”

Ayah “ayo cepat katakan”

Sheena “yah, Sheena bosen dirumah terus, Sheena mau melamar kerjaan ya ayah, boleh kan?”

Ayah “kenapa ga kerja di kantor ayah aja, nantinya kan kamu yang akan memimpin menggantikan ayah”

Sheena “Sheena ingin mulai dari bawah, yah. Ingin merasakan berjuang dari nol, jadi karyawan biasa”

Ayah “kalo gitu kamu tetep kerja di kantor ayah di bagian staff keuangan, kalo gak salah kemarin ada yang baru mengundurkan diri”

Sheena “tapi aku tidak mau ada yang tahu kalo aku anak ayah ya”

Ayah “lhoo kenapa”

Sheena “biar aku nyaman aja kerjanya yah”

Ayah “ya sudah kalau itu mau mu”

Sheena “yeeee, ayah memang terbaik”

Mereka menyelesaikan makan malamnya lalu beranjak ke kamar masing masing untuk beristirahat.

Pagi harinya Sheena bersiap untuk mulai bekkerja di kantor ayahnya. Hanya Pak Cipto asisten ayahnya yang tahu kalau Sheena adalah anak dari pemilik perusahaan itu.

Seperti karyawan baru pada umumnya Sheena melakukan test dan wawancara semua itu berjalan lancar sesuai dengan harapannya.

Sheena diperkenalkan dengan teman kantornya dan teman sebelah mejanya adalah Putri.

Sheena “hay, aku karyawan baru disini, nama ku Sheena”

Putri “hay Sheena aku Putri, mudah mudahan kita bisa bekerja sama dengan baik”

Sheena “tentu saja” jawabnya.

Sheena dengan tekun dan teliti mengerjakan pekerjaannya. Putri sangat membantunya karena Putri sudah lama bekerja disana jadi cukup banyak tahu dengan tugas tugas yang diberikan managernya.

Hari pertama bekerja berjalan dengan lancar. Sheena berjalan menuju parkiran kantornya. Langkah Sheena terhenti karena merasa ada yang mengikutinya dari belakang. Ia menoleh kebelakang tapi tidak ada orang. Sheena berjalan cepat ke mobilnya.

Namun kemudian ada yang menarik tanganya , Sheena berbalik melihat siapa yang menariknya. Tapi orang itu memakai topi dan masker di wajahnya. Sheena mencoba untuk berontak dan membuka masker orang itu. Ketika terbuka Sheena terkejut melihat siapa yang ada dibalik masker.

Sheena “Al”

Al menarik dan memeluk Sheena erat, Sheena membalas pelukannya. Mereka berpelukan sangat lama seperti sepasang kekasih yang sedang melepas rindu.

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷

# hay readers jangan lupa like n comment nya ya... aku terima saran n kritiknya yang positif untuk menjadikan cerita ku lebih baik lg.... terimakasih semua 🖤🖤🖤 #

Terpopuler

Comments

Herni Meriani

Herni Meriani

nda seru, ceritanya mengecewakan, masa sudah tunangan masih bisa menerima laki2 lain. jdi malas baca.

2020-06-18

1

MikhaiLa

MikhaiLa

ya Ampun Kok Jdi Ginii ....
kecewa akuu

maaf Thor

2020-05-30

2

Hhh

Hhh

Jlek anat crtax

2020-05-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!