Minta Izin

Seharian ini Axel menghiraukan Alin bahkan setelah makan malam pun Axel tidak bicara apapun padanya.

'Wajar sih kalau Tuan Axel tidak mau bicara sama aku, siapa juga yang mau bicara sama pembantu kayak aku,' ucap Alin dalam hati.

"Nona Anggun," panggil Alin saat melihat Anggun yang hendak keluar, namun Anggun tidak merespon panggilan tersebut.

"Kamu mau kemana?" tanya Alin lantaran ia tidak mendapat respon dari Anggun.

"Bukan urusan situ, urus aja rumah karena tugas pembantuan ya cuma bersih-bersih. Lo selamanya cuma jadi pembantu dan jangan harap bisa jadi bagian dari keluarga Abraham paham lo," ucap Anggun lalu pergi meninggalkan Alin.

'Hem, aku tau itu,' ucap Alin dalam hati dan menatap kepergian Anggun.

"Kamu kenapa disini?" tanya Mama Leticia.

"Eh, i-itu Ma. Tadi Alin bicara sama Anggun," ucap Alin.

"Anggun, kemana dia malam-malam begini?" tanya Mama Leticia.

"Alin juga gak tau, Ma. Tadi Alin gak sempet tanyain Anggun mau kemana," ucap Alin.

"Yaudah, palingan dia mau ke rumah temennya. Dia punya temen yang satu kompleks kok dan dia biasanya nginep disana," ucap Mama Leticia dan diangguki Alin.

"Oh iya, Axel udah tidur?" tanya Mama Leticia.

"Alin gak tau, Ma. Tadi sih sebelum Alin turun, Mas Axel belum tidur, tapi gak tau kalau sekarang," ucap Alin.

"Yaudah, besok aja deh Mama bicara sama Axel. Kamu tidur jangan begadang ya," ucap Mama Leticia dan pergi meninggalkan Alin.

'Darimana Nyonya Leticia tau kalau aku begadang?' tanya Alin dalam hati.

Alin beranjak menuju kamar dan saat masuk ke dalam kamar, ia melihat Axel yang tengah bersandar di kasur. Dengan memberanikan diri, Alin menghampiri Axel dan duduk di pinggir ranjang sebelah Axel.

"Mas, maafin Alin," ucap Alin pelan dan Axel hanya melirik Alin lalu kembali fokus pada laptopnya.

'Aku harus apa sekarang?' tanya Alin dalam hati.

Ia hanya menatap Axel dan sekelilingnya karena ia tidak tau harus melakukan apa hingga tiba-tiba Alin terkejut lantaran Axel yang menariknya hingga terjatuh diatas kasur dengan Axel yang berada di atasnya.

Alin terpaku pada tatapan tajam Axel padanya, ingin sekali Alin mendorong Axel, tapi ia terlalu takut pada sang suami.

"Ke-kenapa, Mas?" tanya Alin lantaran Axel terus menatapnya yang membuat Alin salah tingkah.

"Apa yang sudah kamu lakukan?" tanya Axel yang membuat Alin bingung.

"Alin lakuin apa emangnya, Mas?" tanya Alin.

"Lupakan, tidur udah malam. Saya masih ada urusan," ucap Axel yang berdiri lalu berjalan menuju balkon dan meninggalkan Alin di dalam kamar.

Alin yang menatap kepergian Axel pun menjadi bingung dengan sikap aneh Axel, "Sebenarnya Mas Axel kenapa?" tanya Alin pada dirinya sendiri.

Cukup lama Axel di balkon, lalu ia pun masuk ke dalam kamar dan melihat Alin yang sudah terlelap.

"Xel, mau bagaimanapun dia sekarang istri lo. Lo harus bisa terima itu, lo harus bahagiakan Alin jangan buat dia sedih," gumam Axel dengan menatap lekat wajah lelap Alin dan Axel pun mengikuti Alin menuju alam mimpi.

Pagi harinya seperti biasanya, Alin yang bangun pagi dengan membantu Nenek Asri dan Mbak Gita masak lalu membangunkan Axel dan menemani Axel berangkat kerja.

Hal yang tanpa terasa menjadi kebiasaan bagi Alin, meskipun ia belum lama menikah. Tapi, Alin sudah terbiasa dengan hal tersebut dan mulai membiasakan juga.

"Nenek nanti mau ke pasar ya?" tanya Alin.

"Iya, kenapa memangnya?" tanya Nenek Asri.

"Alin boleh ikut?" tanya Alin.

"Kamu udah minta izin Tuan Axel?" tanya Nenek Asri.

"Harus ya, Nek?" tanya Alin.

"Ya harus dong, dia kan sekarang suami kamu. Kamu mau dia marah sama kamu karena kamu gak izin sama dia, kayak kemarin hem?" tanya Nenek Asri dan Alin menggelengkan kepalanya.

"Yaudah, kalau kamu mau ikut Nenek ke pasar, kamu minta izin dulu. Kalau kamu belum izin ya Nenek gak bolehin kamu ikut," ucap Nenek Asri.

"Tapi, nanti kalau Tuan Axel yang gak ngizinin gimana?" tanya Alin.

"Daripada Tuan Axel marah-marah kan mendingan Tuan Axel gak ngizinin," ucap Nenek Asri.

"Yaudah, Alin coba izin ke Tuan Axel dulu, tapi Nenek jangan ninggalin Alin ya sampai Tuan Axel kasih kabar," ucap Alin.

"Iya, Nenek gak bakal tinggalin kamu," ucap Nenek Asri.

Alin pun menelpon Axel yang masih dalam perjalanan menuju kantor.

Ada Apa?

^^^Mas, i-ini Nenek mau ke pasar. Alin boleh ikut?^^^

Hem, boleh.

^^^Beneran Alin boleh ikut?^^^

Iya, tapi kalau ada apa-apa langsung hubungi saya.

^^^Iya, Mas. Terimakasih.^^^

Hem.

Setelah itu, Axel pun menutup sambungan telepon tersebut. "Tuan Axel ngizinin Alin, Nek," ucap Alin.

"Yaudah, kalau gitu kamu siap-siap. Nenek tunggu di belakang ya," ucap Nenek Asri.

"Alin udah siap kok, Nek," ucap Alin.

"Yaudah, ayo berangkat dulu. Kita lewat belakang aja," ucap Nenek Asri dengan tersenyum melihat Alin dan diangguki Alin.

Mereka berdua pun berjalan menuju pasar, "Udah lama ya Alin gak nemenin Nenek," ucap Alin.

"Kan sekarang kamu udah punya suami, jadi wajar dong kalau sekarang kamu jarang nemenin Nenek," ucap Nenek Asri.

"Maaf ya, Nek. Harusnya Alin tolak tawaran Nyonya Leticia buat menikah dengan Tuan Axel," ucap Alin.

"Hush, gak boleh bilang kayak gitu. Kamu itu udah bener terima tawaran Nyonya Leticia, Nenek harap kamu bisa bahagia di pernikahan kamu," ucap Nenek Asri.

"Terimakasih ya, Nek," ucap Alin dan diangguki Nenek Asri.

Tak lama setelah itu, mereka berdua pun sampai di pasar. "Loh Alin, udah lama ya kamu gak ke pasar," ucap salah satu pedagang.

"Iya, Bu," ucap Alin.

"Biasanya ya, La," ucap Nenek Asri.

"Iya, Nek," ucap pedagang tersebut.

Setelah membeli beberapa bahan makanan, Alin dan Nenek Asri pun pulang. Sesampainya di rumah ia melihat Anggun yang tengah berbicara dengan seorang pria yang entahlah Alin tidak mengenalnya.

Namun, yang Alin pastikan jika mereka tengah bertengkar. "Jangan ikut campur, biarkan Nona Anggun menyelesaikan masalahnya," ucap Nenek Asri saat melihat Alin yang terus melihat Anggun.

"Tapi, mereka kayak berantem gitu, Nek. kalau Nona Anggun kenapa-kenapa gimana," ucap Alin.

"Disini ada penjaga dan Nona Anggun pasti baik-baik saja, nanti kita suruh Pak Tio buat ngawasin Nona Anggun," ucap Nenek Asri.

"Iya, Nek," ucap Alin.

Saat Alin dan Nenek Asri melewati Anggun dan pria tersebut, mereka diam dan melihat ke arah Alin.

Sesampainya di dapur, Alin segera merapikan bahan-bahan yang tadi ia beli, "Kamu habis darimana kok Mama gak lihat kamu dari tadi?" tanya Mama Leticia yang baru saja datang.

"Tadi, Alin ke pasar sama Nenek, Ma," ucap Alin.

"Oh, Mama kira kamu ikut Axel. Hari ini Mama sama Anggun mau keluar sebentar, kalau ada apa-apa kamu kabarin Mama atau Axel ya," ucap Mama Leticia.

"Iya, Ma," ucap Alin.

.

.

.

Tbc.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Kenapa baru sadar sekarang..

2025-03-04

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Jual diri di club sana..

2025-03-04

0

Firli Khalifah

Firli Khalifah

iya bingung ceritanya,perasaan hp nya si Alin hilang kok tiba2 bisa nelpon si exel

2024-10-20

2

lihat semua
Episodes
1 Kabur
2 Keputusan Alin
3 Kontrak?
4 Kamar Axel
5 Lupakan
6 Pasar Malam
7 Tak Karuan
8 Hadiah
9 Pesta?
10 Pembantunya
11 Jangan Harap
12 Apa Masih Sakit?
13 Istri Pengganti
14 Minta Izin
15 Tante Mohon
16 Axel Memang Beda
17 Hamil?
18 Balas Dendam
19 Semakin Menuntut
20 Hilang
21 Tertabrak
22 Tegang
23 Maafkan Nadia
24 Percaya Sama Saya
25 Semuanya Sudah Terjadi
26 Dasar Maling!
27 Hukuman
28 Ingat Kata Tuan Axel
29 Tante Lagi
30 Yaudah Selesai
31 Jawab Mas
32 Aneh?
33 Maafkan Saya Kak
34 Mereka Lagi
35 Axel!
36 Mama Tenang Aja
37 Pemakaman
38 Pergi
39 Menjemput Jodoh
40 Menantu Mama!
41 Terpesona
42 Mau Apa Kamu?
43 Tante Ani
44 Cengeng
45 Ara Bakal Berubah
46 Tuan Maafkan Saya
47 Makanya Nikah
48 Dia Adalah Alin
49 Kamu Suka?
50 Bunga?
51 Hadiah
52 Rencana
53 Meminta Bantuan
54 Pertunjukan?
55 Gue Tau Semuanya
56 Untuk Apa Sayang?
57 Setelah Alin Melahirkan
58 Khawatir Kenapa?
59 Teman-teman Mama Leticia
60 Pertanggungjawaban?
61 Belum Siap
62 Aku Harus Bohong
63 Apa Dia Selingkuhanmu?
64 Diam Kalian!
65 Tolong Bantu Tante
66 Boleh Ya Sayang?
67 Melamar
68 Namanya Ardi?
69 Siapa Perempuan Itu?
70 Manja
71 Siapa Tuh?
72 Masa Depan Kita?
73 Ini Buat Kamu
74 Darimana Mas Axel Tau?
75 Mas Axel Bangun!
76 Ada Aku Disini
77 Cantik Kayak Kamu
78 Namanya Alice Neyla Abraham
79 Julian!
80 Dasar Perempuan
81 Temannya Gea
82 Nama Saya Valdo
83 Mas Baru Sadar
84 Nikah Yuk!
85 Calon
86 Kurang Ajar!
87 Pasti Sembuh
88 Ngapain Lo Disini?
89 Mau Mas Temani
90 Kemana Mereka?
91 Tuan Axel Ada?
92 Pesan Mama Leticia
93 Soal Apa Kak?
94 Lancar Gak?
95 Bukan Siapa-siapanya
96 Biar Aku Antar
97 Siapa Yang Cemburu?
98 Marah Kenapa?
99 Aku Nyerah
100 Ada Apa, Jes?
101 Maksud Mama?
102 Sangat Menyenangkan
103 SELESAI
104 Cinta Dalam Diam
105 Terjebak Cinta Mafia
106 Menikahi Kakak Sahabatku
107 Assalamualaikum Gus Faiz
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Kabur
2
Keputusan Alin
3
Kontrak?
4
Kamar Axel
5
Lupakan
6
Pasar Malam
7
Tak Karuan
8
Hadiah
9
Pesta?
10
Pembantunya
11
Jangan Harap
12
Apa Masih Sakit?
13
Istri Pengganti
14
Minta Izin
15
Tante Mohon
16
Axel Memang Beda
17
Hamil?
18
Balas Dendam
19
Semakin Menuntut
20
Hilang
21
Tertabrak
22
Tegang
23
Maafkan Nadia
24
Percaya Sama Saya
25
Semuanya Sudah Terjadi
26
Dasar Maling!
27
Hukuman
28
Ingat Kata Tuan Axel
29
Tante Lagi
30
Yaudah Selesai
31
Jawab Mas
32
Aneh?
33
Maafkan Saya Kak
34
Mereka Lagi
35
Axel!
36
Mama Tenang Aja
37
Pemakaman
38
Pergi
39
Menjemput Jodoh
40
Menantu Mama!
41
Terpesona
42
Mau Apa Kamu?
43
Tante Ani
44
Cengeng
45
Ara Bakal Berubah
46
Tuan Maafkan Saya
47
Makanya Nikah
48
Dia Adalah Alin
49
Kamu Suka?
50
Bunga?
51
Hadiah
52
Rencana
53
Meminta Bantuan
54
Pertunjukan?
55
Gue Tau Semuanya
56
Untuk Apa Sayang?
57
Setelah Alin Melahirkan
58
Khawatir Kenapa?
59
Teman-teman Mama Leticia
60
Pertanggungjawaban?
61
Belum Siap
62
Aku Harus Bohong
63
Apa Dia Selingkuhanmu?
64
Diam Kalian!
65
Tolong Bantu Tante
66
Boleh Ya Sayang?
67
Melamar
68
Namanya Ardi?
69
Siapa Perempuan Itu?
70
Manja
71
Siapa Tuh?
72
Masa Depan Kita?
73
Ini Buat Kamu
74
Darimana Mas Axel Tau?
75
Mas Axel Bangun!
76
Ada Aku Disini
77
Cantik Kayak Kamu
78
Namanya Alice Neyla Abraham
79
Julian!
80
Dasar Perempuan
81
Temannya Gea
82
Nama Saya Valdo
83
Mas Baru Sadar
84
Nikah Yuk!
85
Calon
86
Kurang Ajar!
87
Pasti Sembuh
88
Ngapain Lo Disini?
89
Mau Mas Temani
90
Kemana Mereka?
91
Tuan Axel Ada?
92
Pesan Mama Leticia
93
Soal Apa Kak?
94
Lancar Gak?
95
Bukan Siapa-siapanya
96
Biar Aku Antar
97
Siapa Yang Cemburu?
98
Marah Kenapa?
99
Aku Nyerah
100
Ada Apa, Jes?
101
Maksud Mama?
102
Sangat Menyenangkan
103
SELESAI
104
Cinta Dalam Diam
105
Terjebak Cinta Mafia
106
Menikahi Kakak Sahabatku
107
Assalamualaikum Gus Faiz

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!