Axel Memang Beda

Disisi lain, Alin yang baru saja sampai rumah pun langsung menuju kamar. Untung saja Mama Leticia tidak ada karena jika Mama Leticia ada pasti ia akan curiga melihat sikap Alin saat ini.

Alin menumpahkan segala hal yang sejak tadi ia tahan, Alin menangis hingga membuat matanya sakit. "Semua ini salah kamu Lin, untuk apa kamu menggunakan perasaan kamu. Harusnya kamu sudah tau apa yang akan terjadi jika suatu saat nanti Nona Nadia datang," gumam Alin.

Cukup lama Alin menangis, ia pun akhirnya terlelap dengan keadaan mata sembab.

Axel yang baru saja pulang tidak melihat Alin di bawah pun menghampiri Mama Leticia. "Alin mana?" tanya Axel.

"Tadi waktu Mama ke kamar kamu, Mama lihat Alin tidur. Kayaknya dia capek banget deh padahal masih jam 7, tapi dia udah tidur," ucap Mama Leticia dan diangguki Axel.

Axel pun masuk ke dalam kamar dan melihat Alin yang terlelap dengan membelakanginya, tak lupa Axel juga menyelimuti Alin. Namun, gerakannya terhenti saat ia melihat mata sembab Alin.

"Apa dia habis nangis? kenapa sampai bengkak gitu matanya?" tanya Axel pada dirinya sendiri dan mendekat pada Alin lalu mengecup kedua pelipis Alin.

"Mungkin karena capek nangis makanya dia ketiduran," lanjut Axel dan membersihkan tubuhnya.

Setelah itu, Axel mengikuti Alin karena hari ini Axel merasa begitu lelah dengan semua yang ada. Seperti biasa, Axel memeluk Alin saat tidur, Axel merasa ini sudah menjadi kebiasaannya karena jika tidak ada Alin maka ia akan merasa hampa dan sulit tidur.

Pagi harinya, Axel bangun dan mendapati Alin yang masih terlelap di pelukannya. "Dia masih belum bangun? Dia ini tidur apa latihan meninggal sih?" gumam Axel dan mencoba membangunkan Alin.

"Alin," panggil Axel dengan menggoyangkan pipi Alin.

Alin hanya melenguh karena tidurnya terganggu, namun meskipun begitu ia kembali tertidur di pelukan Axel bahkan Alin semakin mengeratkan pelukannya pada Axel.

Axel pun menatap lekat wajah Alin yang begitu dekat, 'Kenapa gue ini?' tanya Axel dalam hati.

Namun, saat tengah menatap Alin, tiba-tiba saja Alin bangun dan membuka matanya hingga mereka berdua pun saling bertukar pandang.

Alin tentu saja terkejut lantaran saat ia membuka mata, ia justru melihat Axel di hadapannya. Alin belum sadar jika ia tengah memeluk Axel dan detik kemudian Alin pun tersadar dengan cepat ia melepaskan pelukannya.

Namun, belum sempat Alin berdiri tiba-tiba saja Axel menarik tangannya hingga Alin jatuh dan di bawah kungkungan Axel.

Tanpa banyak bicara Axel menc*um Alin dan c*uman tersebut semakin menuntut. Hingga Alin merasa kehabisan nafas dan memukul dada bidang Axel barulah Axel melepaskan c*uman tersebut.

'Hah hah, kenapa Tuan Axel ngelakuin ini?' tanya Alin dalam hati.

"Ma-maaf," ucap Alin.

"Untuk?" tanya Axel.

"Karena sudah lancang memeluk Tuan Axel," ucap Alin dan Axel hanya menaikkan alis sebelah kanannya tanpa merespon apa yang dikatakan Alin.

Setelah itu, Alin pun membersihkan diri dan diikuti Axel, saat Axel tengah mandi. Alin memutuskan untuk turun dan ia melihat Mama Leticia yang berada di ruang tamu.

"Kamu baru bangun, kamu makan dulu. Setelah itu, temenin Mama," ucap Mama Leticia dan diangguki Alin.

Setelah makan, Alin menghampiri Mama Leticia yang tengah merajut, "Kamu bisa merajut?" tanya Mama Leticia.

"Gak, Ma. Alin gak bisa," ucap Alin.

"Mau Mama ajarin," ucap Mama Leticia.

"Emang boleh, Ma?" tanya Alin.

"Ya, bolehlah, sini Mama ajarin kamu merajut," ucap Mama Leticia.

Cukup lama Alin belajar tiba-tiba Axel datang, "Hari ini saya harus pergi karena ada urusan, kalau ada apa-apa kabarin saya," ucap Axel.

"Kamu gak sarapan dulu?" tanya Mama Leticia.

"Axel udah telat, Ma," ucap Axel dan pergi.

"Anak itu ya, udah gak usah dipikirin. Dia emang sering kayak gitu," ucap Mama Leticia dan diangguki Alin.

'Mungkin Tuan Axel mau ke Nona Nadia, bagaimanapun Nona Nadia lagi hamil anaknya Tuan Axel. Jadi, wajar kalau Tuan Axel bertemu dengan Nona Nadia bukan,' ucap Alin dalam hati.

"Alin, kamu baik-baik aja kan?" tanya Mama Leticia.

"Iya, Ma. Alin baik-baik aja kok," ucap Alin.

"Kamu lagi mikirin apa hem? Lagi mikirin Axel?" tanya Mama Leticia.

"Gak kok, Ma. Mungkin Alin kecapean aja makanya akhir-akhir ini Alin sering gak fokus," ucap Alin.

"Kalau gitu, setelah ini kamu langsung istirahat lagi aja ya biar kamu cepet sehat," ucap Mama Leticia.

"Iya, Ma," ucap Alin.

Disisi lain, Axel saat ini berada di rumah Chiko. "Gimana udah ketemu cewek yang di bar waktu itu?" tanya Axel.

"Tenang bro, dia udah kabur ke luar negeri," ucap Chiko yang membuat Axel mengernyitkan dahinya.

"Jadi gini, setelah dia tau siapa lo. Dia langsung pergi dari bar dan pas gue cari keberadaannya sesuai perintah lo, tapi ternyata dia udah kabur. Dia hidupnya pas-pasan, dia anak tunggal gak punya keluarga, orangtuanya udah meninggal dan ya begitulah dia jadi anak terlantar dan menghalalkan segala cara buat dapatin pria kaya, tapi ternyata dia salah target," ucap Chiko.

"Ke Negera mana dia pergi?" tanya Axel.

"Lo mau balas dia?" tanya Chiko.

"Gue bakal pastiin dia gak bisa balik ke Negera ini," ucap Axel.

"Axel memang beda," ucap Chiko.

"Steve, lo udah selesai kan urus semuanya?" tanya Axel.

"Lo gak usah khawatir, nih lihat. Gue dapat cctv soal anak yang dikandung Nadia," ucap Steve.

"Gila banget ya si Nadia, dia yang mutusin kabur di hari pernikahannya dan dia sendiri yang balik buat minta pertanggungjawaban lo, padahal tuh anak bukan anak lo," ucap Chiko.

"Udah habis uangnya makanya dia balik ke Axel," ucap Boy.

"Bener, lagian lo juga sih Xel, ngapain ngasih uang pernikahan buat Nadia. Mana totalnya gak main-main sampai dua miliar lagi," ucap Chiko

"Namanya juga bucin," ucap Steve.

"Bisa diem gak kalian," ucap Axel.

"Oke-oke, kita diem," ucap Steve.

"Tapi, yang gue heran dimana Nadia? kenapa Ibunya yang datang buat minta pertanggungjawaban ke Axel bukannya Nadia sendiri?" tanya Boy.

"Itu yang gue pikirin," ucap Axel.

"Lo masih suka sama Nadia?" tanya Steve.

"CK, gue udah gak ada rasa apa-apa sama Nadia ya. Semenjak dia pergi gue udah gak ada rasa apapun bahkan untuk denger namanya aja gue udah males. Tapi, gue cuma mikir, kenapa Ibunya yang datang dan bukan dia sendiri, kalau dia sendiri yang datang gue bakal pastikan dia akan masuk rumah sakit. Gue gak peduli kalau dia cewek," ucap Axel yang terlihat jelas kebencian pada Nadia.

"Serem amat," ucap Boy.

.

.

.

Tbc.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Kan CINTA itu BUTA makanya bisa bikin orang jadi BODOH..

2025-03-04

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Waah pantasen mau ngejebak cowok utk di jadikan ATM nya..

2025-03-04

0

sella surya amanda

sella surya amanda

lanjut

2024-04-23

0

lihat semua
Episodes
1 Kabur
2 Keputusan Alin
3 Kontrak?
4 Kamar Axel
5 Lupakan
6 Pasar Malam
7 Tak Karuan
8 Hadiah
9 Pesta?
10 Pembantunya
11 Jangan Harap
12 Apa Masih Sakit?
13 Istri Pengganti
14 Minta Izin
15 Tante Mohon
16 Axel Memang Beda
17 Hamil?
18 Balas Dendam
19 Semakin Menuntut
20 Hilang
21 Tertabrak
22 Tegang
23 Maafkan Nadia
24 Percaya Sama Saya
25 Semuanya Sudah Terjadi
26 Dasar Maling!
27 Hukuman
28 Ingat Kata Tuan Axel
29 Tante Lagi
30 Yaudah Selesai
31 Jawab Mas
32 Aneh?
33 Maafkan Saya Kak
34 Mereka Lagi
35 Axel!
36 Mama Tenang Aja
37 Pemakaman
38 Pergi
39 Menjemput Jodoh
40 Menantu Mama!
41 Terpesona
42 Mau Apa Kamu?
43 Tante Ani
44 Cengeng
45 Ara Bakal Berubah
46 Tuan Maafkan Saya
47 Makanya Nikah
48 Dia Adalah Alin
49 Kamu Suka?
50 Bunga?
51 Hadiah
52 Rencana
53 Meminta Bantuan
54 Pertunjukan?
55 Gue Tau Semuanya
56 Untuk Apa Sayang?
57 Setelah Alin Melahirkan
58 Khawatir Kenapa?
59 Teman-teman Mama Leticia
60 Pertanggungjawaban?
61 Belum Siap
62 Aku Harus Bohong
63 Apa Dia Selingkuhanmu?
64 Diam Kalian!
65 Tolong Bantu Tante
66 Boleh Ya Sayang?
67 Melamar
68 Namanya Ardi?
69 Siapa Perempuan Itu?
70 Manja
71 Siapa Tuh?
72 Masa Depan Kita?
73 Ini Buat Kamu
74 Darimana Mas Axel Tau?
75 Mas Axel Bangun!
76 Ada Aku Disini
77 Cantik Kayak Kamu
78 Namanya Alice Neyla Abraham
79 Julian!
80 Dasar Perempuan
81 Temannya Gea
82 Nama Saya Valdo
83 Mas Baru Sadar
84 Nikah Yuk!
85 Calon
86 Kurang Ajar!
87 Pasti Sembuh
88 Ngapain Lo Disini?
89 Mau Mas Temani
90 Kemana Mereka?
91 Tuan Axel Ada?
92 Pesan Mama Leticia
93 Soal Apa Kak?
94 Lancar Gak?
95 Bukan Siapa-siapanya
96 Biar Aku Antar
97 Siapa Yang Cemburu?
98 Marah Kenapa?
99 Aku Nyerah
100 Ada Apa, Jes?
101 Maksud Mama?
102 Sangat Menyenangkan
103 SELESAI
104 Cinta Dalam Diam
105 Terjebak Cinta Mafia
106 Menikahi Kakak Sahabatku
107 Assalamualaikum Gus Faiz
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Kabur
2
Keputusan Alin
3
Kontrak?
4
Kamar Axel
5
Lupakan
6
Pasar Malam
7
Tak Karuan
8
Hadiah
9
Pesta?
10
Pembantunya
11
Jangan Harap
12
Apa Masih Sakit?
13
Istri Pengganti
14
Minta Izin
15
Tante Mohon
16
Axel Memang Beda
17
Hamil?
18
Balas Dendam
19
Semakin Menuntut
20
Hilang
21
Tertabrak
22
Tegang
23
Maafkan Nadia
24
Percaya Sama Saya
25
Semuanya Sudah Terjadi
26
Dasar Maling!
27
Hukuman
28
Ingat Kata Tuan Axel
29
Tante Lagi
30
Yaudah Selesai
31
Jawab Mas
32
Aneh?
33
Maafkan Saya Kak
34
Mereka Lagi
35
Axel!
36
Mama Tenang Aja
37
Pemakaman
38
Pergi
39
Menjemput Jodoh
40
Menantu Mama!
41
Terpesona
42
Mau Apa Kamu?
43
Tante Ani
44
Cengeng
45
Ara Bakal Berubah
46
Tuan Maafkan Saya
47
Makanya Nikah
48
Dia Adalah Alin
49
Kamu Suka?
50
Bunga?
51
Hadiah
52
Rencana
53
Meminta Bantuan
54
Pertunjukan?
55
Gue Tau Semuanya
56
Untuk Apa Sayang?
57
Setelah Alin Melahirkan
58
Khawatir Kenapa?
59
Teman-teman Mama Leticia
60
Pertanggungjawaban?
61
Belum Siap
62
Aku Harus Bohong
63
Apa Dia Selingkuhanmu?
64
Diam Kalian!
65
Tolong Bantu Tante
66
Boleh Ya Sayang?
67
Melamar
68
Namanya Ardi?
69
Siapa Perempuan Itu?
70
Manja
71
Siapa Tuh?
72
Masa Depan Kita?
73
Ini Buat Kamu
74
Darimana Mas Axel Tau?
75
Mas Axel Bangun!
76
Ada Aku Disini
77
Cantik Kayak Kamu
78
Namanya Alice Neyla Abraham
79
Julian!
80
Dasar Perempuan
81
Temannya Gea
82
Nama Saya Valdo
83
Mas Baru Sadar
84
Nikah Yuk!
85
Calon
86
Kurang Ajar!
87
Pasti Sembuh
88
Ngapain Lo Disini?
89
Mau Mas Temani
90
Kemana Mereka?
91
Tuan Axel Ada?
92
Pesan Mama Leticia
93
Soal Apa Kak?
94
Lancar Gak?
95
Bukan Siapa-siapanya
96
Biar Aku Antar
97
Siapa Yang Cemburu?
98
Marah Kenapa?
99
Aku Nyerah
100
Ada Apa, Jes?
101
Maksud Mama?
102
Sangat Menyenangkan
103
SELESAI
104
Cinta Dalam Diam
105
Terjebak Cinta Mafia
106
Menikahi Kakak Sahabatku
107
Assalamualaikum Gus Faiz

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!