Pasar Malam

"Pasti sekarang mereka lagi gosip," gumam Alin.

Alin pun berjalan menuju kamar belakang dan sesampainya di sana ia pun membuka kamar tersebut dan benar saja dugaannya jika saat ini orang-orang telah bergosip ria.

"Loh Nona kenapa disini?" tanya Mbak Wulan.

"Apa sih Mbak, jangan manggil kayak gitu ah, Alin gak suka. Panggil Alin aja kayak biasanya gitu," ucap Alin.

"Tapi, kan kamu sekarang istrinya Tuan Axel, jadi mau gak mau ya kita para asisten rumahtangga harus manggil kamu dengan sebutan Nona," ucap Mbak Ara.

"Lebay Mbak Ara, Alin cuma jadi pengganti aja di pernikahan kemarin, nanti nih ya kalau Nona Nadia udah balik, Alin juga bakal kayak dulu lagi jadi asisten rumahtangga," ucap Alin.

"Masa sih?" tanya Mbak Wulan.

"Iya, makanya Mbak-mbak jangan panggil aku kayak tadi, panggil kayak biasanya aja," ucap Alin dan diangguki lainnya.

"Oh iya, Nenek kemana kok gak ada?" tanya Alin.

"Nenek tadi ke depan ngasih cemilan buat security takut mereka kelaparan," ucap Mbak Gita dan diangguki Alin.

"Oh iya, kamu kesini mau ngapain? Tuan Axel gak nyariin kamu apa kalau kamu disini?" tanya Mbak Gita.

"Alin mau ketemu Nenek, tapi kayaknya Nenek lama deh," ucap Alin.

"Ya pasti lama lah, kamu tau sendiri gimana kalau Nenek ketemu sama Pak Daffa bisa-bisa ngobrolnya lama," ucap Mbak Gita.

"Iya sih, yaudah Alin pergi dulu ya Mbak-mbak," ucap Alin.

"Iya, kamu hati-hati, udah sana pergi takut Tuan Axel marah," ucap Mbak Gita dan diangguki Alin.

Setelah itu, Alin pun pergi dan menuju kamarnya. Sesampainya di dalam kamar, Alin tidak melihat Axel.

"Perasaan tadi Tuan Axel ada di kamar kok sekarang gak ada ya," gumam Alin dan ia pun merebahkan tubuhnya.

"Aku tadi udah tidur sampai malam dan sekarang aku gak ngantuk gimana ini," gumam Alin dan menatap langit-langit kamar tersebut.

'Mungkin gak ya aku punya anak dengan keadaan pernikahanku yang kayak gini? kayaknya gak mungkin deh,' ucap Lain dalam hati.

Alin benar-benar terjaga lantaran sejak tadi ia sudah tidur, saat tengah melamun tiba-tiba pintu balkon terbuka dan menampilkan Axel.

"Kenapa gak tidur, ini udah malam?" tanya Axel.

'Hah, sejak kapan ada pintu disana? Apa karena aku gak tau aja ya, aku pikir Tuan Axel keluar,' ucap Alin dalam hati.

"Saya gak bisa tidur Tuan," ucap Alin.

"Makanya kalau tidur jangan sampai malam, kan sekarang kalau malam gak bisa tidur," ucap Axel dan Alin hanya diam.

"Mau keluar?" tanya Axel.

"Keluar? Kemana?" tanya Alin.

"Ya, keluar," ucap Axel.

"Tapi, Tuan Axel baru pulang kerja apa gak capek. Lebih baik Tuan Axel istirahat saja," ucap Alin dalam hati.

"Mau atau tidak?" tanya Axel lagi.

'Aku harus jawab apa ini? Aku juga bosen di rumah, tapi masa aku keluar sama Tuan Axel nanti pikiran orang-orang Tuan Axel bodoh keluar sama pembantu,' ucap Alin dalam hati.

"Gimana? Mau keluar apa gak?" tanya Axel lagi.

"Iya, Tuan," jawab Alin.

"Iya itu untuk jawaban apa mau atau gak?" tanya Axel.

"Mau Tuan," ucap Alin dan diangguki Axel.

Mereka pun bersiap-siap untuk keluar, "Jangan lupa pakai jaket, diluar dingin soalnya," ucap Axel.

"Iya, Tuan," jawab Alin dan mengambil jaket.

Beberapa saat kemudian, mereka pun menuju garasi, ini adalah pertama kalinya bagi Alin berada di garasi kediaman keluarga Abraham.

'Bagus banget garasinya, mewah kayak bukan garasi,' ucap Alin dalam hati.

"Ayo," ajak Axel.

"Iya, Tuan," ucap Alin.

Namun, Alin cukup terkejut saat Axel mengeluarkan motor sport nya, 'Ini Tuan Axel gak salah ya pakai motor sport, ini aku kayak gimana naiknya,' ucap Alin dalam hati.

"Naik," ucap Axel.

"I-iya, Tuan," jawab Alin.

Baru juga Alin akan naik tiba-tiba Axel memegang tangan Alin, "Pegang pundak saya biar gampang naiknya," ucap Axel.

Alin pun mengikuti apa yang dikatakan Axel, setelah naik Alin bingung karena ia harus berpegang kemana sehingga Alin memutuskan untuk menahan tubuhnya dengan kaki.

Axel pun menjalankan motornya keluar entah kemana. Meskipun hari sudah malam, tapi diluar masih cukup.

"Pegangan," ucap Axel.

"Hah! Pegangan apa?" tanya Alin.

Bukannya menjawab pertanyaan Alin, Axel justru mempercepat laju motornya sehingga membuat Alin terkejut dan refleks memeluk Axel.

Alin yang sadar pun segera melepaskan pelukan tersebut, tapi gagal karena tiba-tiba Axel menahan tangannya.

"Pegangan kayak gini aja, kalau dilepas nanti kamu terbang," ucap Axel.

Alin yang mendengarnya pun tersenyum karena ia rasa selera humor Axel kurang, 'Masa gara-gara gak pegangan aja bisa terbang, emang aneh humornya Tuan Axel ini. Biasalah orang cuek kalau ngelucu emang rada,' ucap Alin dalam hati.

"Kamu mau kemana?" tanya Axel.

"Terserah, Tuan," jawab Alin dan diangguki Axel.

Beberapa saat kemudian, mereka pun sampai di pasar malam yang tak jauh dari rumah. "Loh ke pasar malam?" tanya Alin.

"Tadi katanya terserah, mau ke tempat lain?" tanya Axel.

"I-iya juga sih," gumam Alin.

"Jadi, mau masuk atau mau ke tempat lain?" tanya Axel.

"Masuk aja Tuan, udah sampai sini juga," ucap Alin dan diangguki Axel.

Setelah itu, mereka berdua pun masuk ke dalam pasar malam. "Mau main?" tanya Axel.

'Aduh, gimana ini? Aku gak pernah ke pasar malam, aku gak bisa main wahana di pasar malam karena gak tau gimana mainnya, nanti kalau Tuan Axel malu karena aku gimana dong,' ucap Alin dalam hati.

"Gak usah Tuan, Tuan saja yang main," ucap Alin.

"Kalau kamu gak main, ngapain juga kita ke sini? lebih baik kita ke tempat lain aja," ucap Axel.

Alin yang mendengar omelan Axel pun gugup dan takut, 'Harusnya aku mau main tadi, kan sekarang Tuan Axel marah sama aku,' ucap Alin dalam hati.

"Ma-maaf Tuan," jawab Alin.

"Yaudah, kita pergi cari tempat lain," ucap Axel.

Axel pun melangkah pergi meninggalkan Alin, namun belum jauh langkah Axel tiba-tiba Alin menahan tangan dan membuat langkah Axel terhenti.

"Ada apa?" tanya Axel.

"Se-sebenarnya, saya gak mau main bukan karena memang gak mau. Tapi, sa-saya gak bisa main karena saya gak pernah ke tempat seperti ini," ucap Alin gugup setengah mati.

"Yasudah biar saya ajarkan," ucap Axel lalu menarik lembut tangan Alin menuju beberapa permainan di sana.

Axel benar-benar mengajari Alin bermain wahana permainan yang ada di pasar malam sampai Alin bisa bahkan Alin pun mencoba permainan-permainan disana beberapa kali.

Hingga hampir larut malam barulah Axel dan Alin memutuskan untuk pulang, "Udah kan?" tanya Axel.

"I-iya, Tuan," jawab Alin.

"Yasudah, kita pulang," ucap Axel dan diangguki Alin.

.

.

.

Tbc.

Terpopuler

Comments

Heny

Heny

Knp panggilan nya ttp tuan thor

2024-10-17

0

Merica Bubuk

Merica Bubuk

Swit swiiiiww

2024-06-26

0

Hikam Sairi

Hikam Sairi

bicara dalam hati nya bisa dikurangi gak Thor.... gemes jadi nya...

2024-06-24

2

lihat semua
Episodes
1 Kabur
2 Keputusan Alin
3 Kontrak?
4 Kamar Axel
5 Lupakan
6 Pasar Malam
7 Tak Karuan
8 Hadiah
9 Pesta?
10 Pembantunya
11 Jangan Harap
12 Apa Masih Sakit?
13 Istri Pengganti
14 Minta Izin
15 Tante Mohon
16 Axel Memang Beda
17 Hamil?
18 Balas Dendam
19 Semakin Menuntut
20 Hilang
21 Tertabrak
22 Tegang
23 Maafkan Nadia
24 Percaya Sama Saya
25 Semuanya Sudah Terjadi
26 Dasar Maling!
27 Hukuman
28 Ingat Kata Tuan Axel
29 Tante Lagi
30 Yaudah Selesai
31 Jawab Mas
32 Aneh?
33 Maafkan Saya Kak
34 Mereka Lagi
35 Axel!
36 Mama Tenang Aja
37 Pemakaman
38 Pergi
39 Menjemput Jodoh
40 Menantu Mama!
41 Terpesona
42 Mau Apa Kamu?
43 Tante Ani
44 Cengeng
45 Ara Bakal Berubah
46 Tuan Maafkan Saya
47 Makanya Nikah
48 Dia Adalah Alin
49 Kamu Suka?
50 Bunga?
51 Hadiah
52 Rencana
53 Meminta Bantuan
54 Pertunjukan?
55 Gue Tau Semuanya
56 Untuk Apa Sayang?
57 Setelah Alin Melahirkan
58 Khawatir Kenapa?
59 Teman-teman Mama Leticia
60 Pertanggungjawaban?
61 Belum Siap
62 Aku Harus Bohong
63 Apa Dia Selingkuhanmu?
64 Diam Kalian!
65 Tolong Bantu Tante
66 Boleh Ya Sayang?
67 Melamar
68 Namanya Ardi?
69 Siapa Perempuan Itu?
70 Manja
71 Siapa Tuh?
72 Masa Depan Kita?
73 Ini Buat Kamu
74 Darimana Mas Axel Tau?
75 Mas Axel Bangun!
76 Ada Aku Disini
77 Cantik Kayak Kamu
78 Namanya Alice Neyla Abraham
79 Julian!
80 Dasar Perempuan
81 Temannya Gea
82 Nama Saya Valdo
83 Mas Baru Sadar
84 Nikah Yuk!
85 Calon
86 Kurang Ajar!
87 Pasti Sembuh
88 Ngapain Lo Disini?
89 Mau Mas Temani
90 Kemana Mereka?
91 Tuan Axel Ada?
92 Pesan Mama Leticia
93 Soal Apa Kak?
94 Lancar Gak?
95 Bukan Siapa-siapanya
96 Biar Aku Antar
97 Siapa Yang Cemburu?
98 Marah Kenapa?
99 Aku Nyerah
100 Ada Apa, Jes?
101 Maksud Mama?
102 Sangat Menyenangkan
103 SELESAI
104 Cinta Dalam Diam
105 Terjebak Cinta Mafia
106 Menikahi Kakak Sahabatku
107 Assalamualaikum Gus Faiz
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Kabur
2
Keputusan Alin
3
Kontrak?
4
Kamar Axel
5
Lupakan
6
Pasar Malam
7
Tak Karuan
8
Hadiah
9
Pesta?
10
Pembantunya
11
Jangan Harap
12
Apa Masih Sakit?
13
Istri Pengganti
14
Minta Izin
15
Tante Mohon
16
Axel Memang Beda
17
Hamil?
18
Balas Dendam
19
Semakin Menuntut
20
Hilang
21
Tertabrak
22
Tegang
23
Maafkan Nadia
24
Percaya Sama Saya
25
Semuanya Sudah Terjadi
26
Dasar Maling!
27
Hukuman
28
Ingat Kata Tuan Axel
29
Tante Lagi
30
Yaudah Selesai
31
Jawab Mas
32
Aneh?
33
Maafkan Saya Kak
34
Mereka Lagi
35
Axel!
36
Mama Tenang Aja
37
Pemakaman
38
Pergi
39
Menjemput Jodoh
40
Menantu Mama!
41
Terpesona
42
Mau Apa Kamu?
43
Tante Ani
44
Cengeng
45
Ara Bakal Berubah
46
Tuan Maafkan Saya
47
Makanya Nikah
48
Dia Adalah Alin
49
Kamu Suka?
50
Bunga?
51
Hadiah
52
Rencana
53
Meminta Bantuan
54
Pertunjukan?
55
Gue Tau Semuanya
56
Untuk Apa Sayang?
57
Setelah Alin Melahirkan
58
Khawatir Kenapa?
59
Teman-teman Mama Leticia
60
Pertanggungjawaban?
61
Belum Siap
62
Aku Harus Bohong
63
Apa Dia Selingkuhanmu?
64
Diam Kalian!
65
Tolong Bantu Tante
66
Boleh Ya Sayang?
67
Melamar
68
Namanya Ardi?
69
Siapa Perempuan Itu?
70
Manja
71
Siapa Tuh?
72
Masa Depan Kita?
73
Ini Buat Kamu
74
Darimana Mas Axel Tau?
75
Mas Axel Bangun!
76
Ada Aku Disini
77
Cantik Kayak Kamu
78
Namanya Alice Neyla Abraham
79
Julian!
80
Dasar Perempuan
81
Temannya Gea
82
Nama Saya Valdo
83
Mas Baru Sadar
84
Nikah Yuk!
85
Calon
86
Kurang Ajar!
87
Pasti Sembuh
88
Ngapain Lo Disini?
89
Mau Mas Temani
90
Kemana Mereka?
91
Tuan Axel Ada?
92
Pesan Mama Leticia
93
Soal Apa Kak?
94
Lancar Gak?
95
Bukan Siapa-siapanya
96
Biar Aku Antar
97
Siapa Yang Cemburu?
98
Marah Kenapa?
99
Aku Nyerah
100
Ada Apa, Jes?
101
Maksud Mama?
102
Sangat Menyenangkan
103
SELESAI
104
Cinta Dalam Diam
105
Terjebak Cinta Mafia
106
Menikahi Kakak Sahabatku
107
Assalamualaikum Gus Faiz

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!