Pembantunya

Alin tengah membantu Mama Leticia merakit bunga, ya ini ada hal baru bagi Alin. Karena selama bekerja disini, Alin tidak pernah ikut mengurus apa saja yang ada di dalam rumah dan juga keluarga majikannya karena itu Alin tidak tau banyak tentang keluarga yang saat ini menjadi keluarganya juga.

"Sayang, jangan sama warna kuning. Kamu kasih warna merah aja bagus," ucap Mama Leticia.

"Tapi, bukannya bosen Ma kalau warna merah, kan bunganya juga warna merah jadi buat hiasan di vas bunganya kalau beda warna kan bagus," ucap Alin.

"Gak bisa sayang, Mama suka yang warnanya sama," ucap Mama Leticia dan diangguki Alin.

"Loh Anggun mau kemana?" tanya Mama Leticia.

"Pergi sama temen," ucap Anggun.

"Hati-hati ya," ucap Mama Leticia dan diangguki Anggun, setelah itu ia pergi tanpa melihat ke arah Alin.

'Wajar sih kalau Nona Anggun gak suka sama aku, harusnya Nona Nadia yang menikah dengan Tuan Axel, tapi justru aku yang menikah dengan Tuan Axel,' ucap Alin dalam hati.

"Kenapa, Alin?" tanya Mama Leticia yang membuyarkan lamunan Alin.

"Gapapa, Ma," ucap Alin.

"Kamu gak usah pikirin sikap Anggun ya, dia emang kayak gitu sama orang baru. Dulu sikap Anggun ke Nadia juga kayak gitu kok, tapi secara perlahan sikap Anggun berubah, nanti dia ke kamu juga bakal berubah. Untuk sekarang kamu maklumi aja ya," ucap Mama Leticia.

"Iya, Ma," jawab Alin.

'Nona Anggun gak akan bisa terima aku sampai kapanpun, Nyonya. Harusnya Nyonya tau akan hal itu,' ucap Alin dalam hati.

Selesai membantu Mama Leticia dengan bunga-bunganya, Alin memutuskan untuk kembali ke kamar dan membersihkan kamar.

Cukup lama ia membersihkan kamar, tiba-tiba ponselnya berdering yang menandakan seseorang tengah menelponnya dan saat Alin melihat orang tersebut ternyata Axel.

"Tuan Axel, ada apa ya?" tanya Alin dan setelah itu, ia pun mengangkat sambungan telepon tersebut.

^^^Iya, Tuan. Ada apa?^^^

Berkas saya ada yang ketinggalan, kamu bisa bawa ke kantor? Pak Herman ada musibah saat mau ngambil berkasnya.

^^^Iya, Tuan. Saya bisa bawa berkasnya.^^^

Berkasnya di laci nomor dua, ada tulisan proyek B.

^^^Iya, Tuan.^^^

Kalau udah sampai, jangan lupa telepon saya.

^^^Iya, Tuan.^^^

Setelah itu, Axel pun memutuskan sambungan telepon tersebut.

Alin mengambil berkas yang dimaksud dan segera membawanya menuju kantor Axel, Alin memilih naik kendaraan umum karena ia tidak enak jika harus merepotkan supir apalagi bagi Alin, ia masih menjadi pembantu di rumah tersebut.

Di dalam kendaraan umum tentunya ramai bahkan Alin harus berdiri karena banyaknya penumpang, tapi Alin sudah terbiasa akan hal ini sebab itu ia tidak mempermasalahkannya.

Karena macet, perjalanan memakan waktu yang cukup lama dan akhirnya Alin pun sampai di kantor Axel.

"Wah, besar banget ya kantornya Tuan Axel," gumam Alin dan masuk ke dalam.

Namun, saat Alin akan masuk ke dalam perusahaan tiba-tiba security menahan Alin. "Maaf sebelumnya, Mbak ada keperluan apa ya?" tanya security.

"Saya mau memberikan berkas ini ke Tuan Axel, Pak. Tuan Axel yang menyuruh saya untuk membawakan berkas proyek ini," ucap Alin.

"Oh, silahkan masuk dan ke resepsionis terlebih dahulu, Mbak," jawab security yang begitu sopan.

"Baik, Pak. Terimakasih," ucap Alin dan diangguki security tersebut.

Alin pun masuk dan menuju resepsionis, "Ada yang bisa saya bantu?" tanya resepsionis tersebut.

"Begini Mbak, saya mau memberikan berkas ini ke Tuan Axel," ucap Alin.

"Baik, Mbak bisa tunggu diruang tunggu terlebih dahulu ya. Kami akan konfirmasi terlebih dahulu," ucap resepsionis dan diangguki Alin.

Alin pun menunggu di ruang tunggu, cukup lama Alin menunggu hingga akhirnya resepsionis pun memanggilnya.

"Maaf Mbak, setelah saya konfirmasi ke bagian sekretaris ternyata tidak ada berkas yang harus di serahkan," ucap resepsionis.

"Tapi, tadi saya di telepon langsung sama Tuan Axel untuk membawakan berkas ini," ucap Alin.

"Kalau boleh tau, Mbak ini siapa? kenapa Tuan Axel menelpon Mbak untuk membawakan berkasnya?" tanya resepsionis.

'Aku harus jawab apa? Aku gak mungkin jawab kalau aku istrinya Tuan Axel kan, bisa-bisa Tuan Axel malu karena punya istri pembantu,' ucap Alin dalam hati.

"Sa-saya pembantunya," ucap Alin.

'Pembantu? Dia pasti perempuan yang mau godain Tuan Axel, mana ada pembantu cantik kayak dia,' ucap resepsionis dalam hati.

"Sebentar ya Mbak, saya akan konfirmasi kembali ke bagian sekretaris. Mbak silahkan duduk kembali nanti akan saya kabari lagi," ucap resepsionis dan diangguki Alin.

Alin pun kembali menunggu dan kali ini ia harus menunggu cukup lama, 'Harusnya aku tadi bawa hp ku, tapi kenapa sekarang gak ada ya? apa jatuh pas di jalan, kayaknya sih jatuh di jalan. Kalau ada yang nyuri juga gak mungkin, hp jadul gak ada internet gitu siapa yang mau,' ucap Alin dalam hati.

Disisi lain, Axel kesal lantaran sampai sore Alin belum juga datang.

^^^Dit, tanya ke resepsionis apa ada perempuan yang bawa berkas untuk saya.^^^

Tak lama setelah itu, Radit pun mengetuk pintu ruangan Axel, "Masuk, gimana?" tanya Axel.

"Setelah saya tanya ke resepsionis, memang ada perempuan yang datang membawa berkas, untuk Tuan, dia bilang dia pembantu Tuan Axel," ucap Radit.

Ucapan Radit pun membuat Axel marah, "Dimana dia sekarang?" tanya Axel.

"Ada di lobby Tuan," ucap Radit.

"Suruh di ke ruangan saya," ucap Axel.

"Baik Tuan," ucap Radit.

"Satu lagi, sejak kapan dia datang?" tanya Axel.

"Resepsionis tadi bilang pukul sepuluh dia datang dan sampai sekarang menunggu di lobby," ucap Radit.

"Hem," jawab Axel dan setelah itu Radit pun pergi.

Axel yang begitu marah pun melihat cctv dan benar saja Alin sudah datang sejak pukul sepuluh yang artinya Alin sudah menunggu kurang lebih lima jam.

"Kenapa dia harus bilang pembantu sih, terus kenapa juga dia gak nelpon kalau dia udah sampai," gumam Axel saat melihat cctv.

Setelah Radit menyuruh resepsionis untuk membiarkan Alin masuk, resepsionis pun memanggilnya dan menyuruh Alin untuk menuju ruangan Axel.

Alin berjalan sesuai dengan petunjuk yang diberikan resepsionis hingga sampailah ia di lantai sembilan lantai ruang kerja Axel.

Saat sampai di sana, ia dapat melihat seorang pria yang terlihat menunggu seseorang, "Anda pembantu Tuan Axel, bukan?" tanya Radit.

"I-iya," jawab Alin.

"Silahkan masuk, Tuan Axel sudah menunggu," ucap Radit dan diangguki Alin.

"Tuan," panggil Radit dengan mengetuk pintu.

"Hem, masuk," jawab Axel.

Radit dan Alin pun masuk, "Ini perempuan yang membawa berkas untuk, Tuan," ucap Radit.

"Kau bisa keluar," ucap Axel dengan menatap Radit.

Radit merasa takut dengan raut wajah Axel yang tidak mengenakkan itu, ia dengan cepat keluar dari ruangan tersebut.

Bukan hanya Radit yang takut, tapi Alin pun takut, 'Tuan Axel pasti marah karena aku ngasih berkasnya lama,' ucap Alin dalam hati.

.

.

.

Tbc.

Terpopuler

Comments

panty sari

panty sari

kenapa Radit ga rubah panggilan jadi mas atau suami ku malah pake tuan sama aja jadi berjarak

2024-07-08

0

Merica Bubuk

Merica Bubuk

Oon bgt istrimu Xel 😁😁😁

2024-06-26

0

Arvilia_Agustin

Arvilia_Agustin

Sabar banget Alin, Udah mampir ni ka.

2024-05-27

1

lihat semua
Episodes
1 Kabur
2 Keputusan Alin
3 Kontrak?
4 Kamar Axel
5 Lupakan
6 Pasar Malam
7 Tak Karuan
8 Hadiah
9 Pesta?
10 Pembantunya
11 Jangan Harap
12 Apa Masih Sakit?
13 Istri Pengganti
14 Minta Izin
15 Tante Mohon
16 Axel Memang Beda
17 Hamil?
18 Balas Dendam
19 Semakin Menuntut
20 Hilang
21 Tertabrak
22 Tegang
23 Maafkan Nadia
24 Percaya Sama Saya
25 Semuanya Sudah Terjadi
26 Dasar Maling!
27 Hukuman
28 Ingat Kata Tuan Axel
29 Tante Lagi
30 Yaudah Selesai
31 Jawab Mas
32 Aneh?
33 Maafkan Saya Kak
34 Mereka Lagi
35 Axel!
36 Mama Tenang Aja
37 Pemakaman
38 Pergi
39 Menjemput Jodoh
40 Menantu Mama!
41 Terpesona
42 Mau Apa Kamu?
43 Tante Ani
44 Cengeng
45 Ara Bakal Berubah
46 Tuan Maafkan Saya
47 Makanya Nikah
48 Dia Adalah Alin
49 Kamu Suka?
50 Bunga?
51 Hadiah
52 Rencana
53 Meminta Bantuan
54 Pertunjukan?
55 Gue Tau Semuanya
56 Untuk Apa Sayang?
57 Setelah Alin Melahirkan
58 Khawatir Kenapa?
59 Teman-teman Mama Leticia
60 Pertanggungjawaban?
61 Belum Siap
62 Aku Harus Bohong
63 Apa Dia Selingkuhanmu?
64 Diam Kalian!
65 Tolong Bantu Tante
66 Boleh Ya Sayang?
67 Melamar
68 Namanya Ardi?
69 Siapa Perempuan Itu?
70 Manja
71 Siapa Tuh?
72 Masa Depan Kita?
73 Ini Buat Kamu
74 Darimana Mas Axel Tau?
75 Mas Axel Bangun!
76 Ada Aku Disini
77 Cantik Kayak Kamu
78 Namanya Alice Neyla Abraham
79 Julian!
80 Dasar Perempuan
81 Temannya Gea
82 Nama Saya Valdo
83 Mas Baru Sadar
84 Nikah Yuk!
85 Calon
86 Kurang Ajar!
87 Pasti Sembuh
88 Ngapain Lo Disini?
89 Mau Mas Temani
90 Kemana Mereka?
91 Tuan Axel Ada?
92 Pesan Mama Leticia
93 Soal Apa Kak?
94 Lancar Gak?
95 Bukan Siapa-siapanya
96 Biar Aku Antar
97 Siapa Yang Cemburu?
98 Marah Kenapa?
99 Aku Nyerah
100 Ada Apa, Jes?
101 Maksud Mama?
102 Sangat Menyenangkan
103 SELESAI
104 Cinta Dalam Diam
105 Terjebak Cinta Mafia
106 Menikahi Kakak Sahabatku
107 Assalamualaikum Gus Faiz
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Kabur
2
Keputusan Alin
3
Kontrak?
4
Kamar Axel
5
Lupakan
6
Pasar Malam
7
Tak Karuan
8
Hadiah
9
Pesta?
10
Pembantunya
11
Jangan Harap
12
Apa Masih Sakit?
13
Istri Pengganti
14
Minta Izin
15
Tante Mohon
16
Axel Memang Beda
17
Hamil?
18
Balas Dendam
19
Semakin Menuntut
20
Hilang
21
Tertabrak
22
Tegang
23
Maafkan Nadia
24
Percaya Sama Saya
25
Semuanya Sudah Terjadi
26
Dasar Maling!
27
Hukuman
28
Ingat Kata Tuan Axel
29
Tante Lagi
30
Yaudah Selesai
31
Jawab Mas
32
Aneh?
33
Maafkan Saya Kak
34
Mereka Lagi
35
Axel!
36
Mama Tenang Aja
37
Pemakaman
38
Pergi
39
Menjemput Jodoh
40
Menantu Mama!
41
Terpesona
42
Mau Apa Kamu?
43
Tante Ani
44
Cengeng
45
Ara Bakal Berubah
46
Tuan Maafkan Saya
47
Makanya Nikah
48
Dia Adalah Alin
49
Kamu Suka?
50
Bunga?
51
Hadiah
52
Rencana
53
Meminta Bantuan
54
Pertunjukan?
55
Gue Tau Semuanya
56
Untuk Apa Sayang?
57
Setelah Alin Melahirkan
58
Khawatir Kenapa?
59
Teman-teman Mama Leticia
60
Pertanggungjawaban?
61
Belum Siap
62
Aku Harus Bohong
63
Apa Dia Selingkuhanmu?
64
Diam Kalian!
65
Tolong Bantu Tante
66
Boleh Ya Sayang?
67
Melamar
68
Namanya Ardi?
69
Siapa Perempuan Itu?
70
Manja
71
Siapa Tuh?
72
Masa Depan Kita?
73
Ini Buat Kamu
74
Darimana Mas Axel Tau?
75
Mas Axel Bangun!
76
Ada Aku Disini
77
Cantik Kayak Kamu
78
Namanya Alice Neyla Abraham
79
Julian!
80
Dasar Perempuan
81
Temannya Gea
82
Nama Saya Valdo
83
Mas Baru Sadar
84
Nikah Yuk!
85
Calon
86
Kurang Ajar!
87
Pasti Sembuh
88
Ngapain Lo Disini?
89
Mau Mas Temani
90
Kemana Mereka?
91
Tuan Axel Ada?
92
Pesan Mama Leticia
93
Soal Apa Kak?
94
Lancar Gak?
95
Bukan Siapa-siapanya
96
Biar Aku Antar
97
Siapa Yang Cemburu?
98
Marah Kenapa?
99
Aku Nyerah
100
Ada Apa, Jes?
101
Maksud Mama?
102
Sangat Menyenangkan
103
SELESAI
104
Cinta Dalam Diam
105
Terjebak Cinta Mafia
106
Menikahi Kakak Sahabatku
107
Assalamualaikum Gus Faiz

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!