Apa Masih Sakit?

Axel hanya ingin menenangkan dirinya dan ia memutuskan untuk pergi ke bar milik Chiko, ya Chiko sahabatnya memang memiliki bar yang cukup terkenal di kota A.

"Kenapa lo?" tanya Chiko.

"Biasa," ucap Axel.

"Biasa apa?" tanya Chiko.

"Banyak tanya lo, gue disini mau tenangin diri bukan mau di interogasi sama lo," ucap Axel.

"Oke oke, tapi jangan minum banyak-banyak kasihan bini lo nanti, oke ya sekarang gue pergi," ucap Chiko lalu pergi meninggalkan Axel.

Dari kejauhan terlihat seorang perempuan yang tersenyum melihat Axel, "Kasih minuman ini ke pria itu," ucap perempuan tersebut.

"Maaf, Nona. Saya tidak berani," ucap pelayan.

"Kenapa?" tanya perempuan tersebut.

"Dia adalah Tuan Axel, sahabat Tuan Chiko pemilik bar ini," ucap pelayan.

"Axel, nama yang bagus. Kasih ke dia, gua gak akan bocorin lo," ucap perempuan tersebut.

Dengan ragu-ragu sang pelayan pun mengambil gelas tersebut, "Bilang ini dari Chiko," ucap perempuan tersebut dan diangguki sang pelayan.

Pelayan tersebut menghampiri Axel, "Maaf Tuan, ini minuman dari Tuan Chiko," ucap pelayan tersebut.

Axel pun mengerutkan keningnya lalu mengambil gelas tersebut, "Tadi aja nyuruh gue jangan minum banyak-banyak, sekarang dia ngasih gue minuman," gumam Axel.

Axel pun meneguk minuman tersebut, namun tak lama setelah itu Axel merasa panas seluruh tubuhnya. "Kenapa tubuh gue panas gini ya?" tanya Axel pada dirinya sendiri.

Hingga beberapa saat kemudian, seorang perempuan datang dan merangkul Axel. "Hai, sendirian ya," ucap perempuan tersebut.

Setelah kedatangan perempuan tersebut, Axel menyadari sesuatu. "Shit! Lo yang ngasih gue minum kan dan lo ngasih sesuatu ke minuman itu," ucap Axel.

"Santai sayang, kita pergi yuk dari sini dan kita nikmati malam panjang kita," ucap perempuan tersebut dan hendak mengecup Axel.

Namun, Axel berdiri dan mencengkram tangan perempuan tersebut. "Lo salah karena berurusan sama gue," ucap Axel lalu pergi meninggalkan perempuan tersebut.

Axel menghampiri Chiko, "Kenapa lo, Xel?" tanya Chiko.

"Bawa gue ke Alin," ucap Axel.

"Kenapa emang?" tanya Chiko.

"Cepet," teriak Axel.

"Oke-oke," ucap Chiko.

Selama perjalanan Chiko dibuat bingung dengan sikap Axel, "Lo kenapa sih?" tanya Chiko.

"Besok gue jelasin," ucap Axel dan diangguki Chiko.

Beberapa saat kemudian, mereka berdua pun sampai di rumah dan Axel langsung menuju kamar.

Sesampainya di kamar, ia melihat Alin yang sudah terlelap. Dengan cepat Axel langsung memeluk Alin dan membuat Alin terkejut lantas Alin pun bangun dan melihat Axel.

"Loh Mas baru pulang, Mas kenapa?" tanya Alin.

Bukannya menjawab pertanyaan Alin, Axel justru mengecup bibir Alin yang tentunya membuat Alin terkejut.

"Ma-mas kenapa?" tanya Alin lagi.

"Cuma kamu yang bisa tolongin saya," ucap Axel.

"Caranya?" tanya Alin.

"Boleh?" tanya Axel dengan wajah yang begitu bergairah pada Alin.

Alin yang mengerti maksud Axel pun terdiam, "Boleh?" tanya Axel lagi.

"Mas gak nyesel?" tanya Alin.

"Kamu istri saya," ucap Axel.

Alin benar-benar bingung, ia tidak tau harus bagaimana saat ini. Namun, belum juga Alin menjawab, Axel sudah mengecupnya kembali.

'Apapun yang terjadi hari ini, aku masih istri Tuan Axel dan gak ada salahnya aku berikan hak Mas Axel,' ucap Alin dalam hati.

Malam itu pun menjadi malam pertama bagi Axel dan Alin, malam panjang yang dilakukan setelah mereka menikah.

.

Pagi harinya, Alin terbangun dan melihat Axel yang masih terlelap di sampingnya, Alin melihat berantakannya kamar dengan pakaian yang berceceran.

Saat Alin hendak berdiri, ia merasa sakit pada bagian bawah hingga ia merintih kesakitan. "Aduh, sakit banget," gumam Alin.

Setelah berhasil berdiri Alin pun membersihkan tubuhnya dan merapikan kamar lalu ia memutuskan untuk turun karena sudah pagi dan tentunya sarapan sudah tersedia.

"Loh sayang, kamu kok tumben lama. Mama baru aja mau panggil kamu," ucap Mama Leticia.

"Iya, Ma. Maaf," ucap Alin.

"Gapapa, yaudah kamu makan aja. Oh iya Axel masih tidur?" tanya Mama Leticia.

"Iya, Ma. Mas Axel lagi tidur," ucap Alin.

Mama Leticia yang mendengar Alin memanggil Axel dengan sebutan Mas pun tersenyum.

"Yaudah, kalau gitu nanti Axel di sisain aja," ucap Mama Leticia dan diangguki Alin.

Setelah makan, Alin pun mengambil makanan untuk Axel. "Kamu mau makan lagi?" tanya Mama Leticia.

"I-itu bukan, Ma. Ini untuk Mas Axel," ucap Alin.

"Oh untuk Axel," ucap Mama Leticia.

Alin pun membawakan makanan untuk Axel, sebelum masuk ke dalam. Alin menyiapkan dirinya terlebih dahulu, bayang-bayang kejadian semalam masih membekas jelas di pikiran Alin.

'Gapapa Alin, anggap aja kamu kemarin nolongin Tuan Axel, lagipula Tuan Axel sendiri yang meminta. Kamu gak salah dalam hal ini,' ucap Alin dalam hati.

Alin pun segera masuk dan melihat Axel yang masih bergelut dengan selimutnya, 'Aku harus bangunin Tuan Axel, tapi kalau Tuan Axel marah gimana,' ucap Alin dalam hati.

Dengan memberanikan diri, Alin pun mencoba membangunkan Axel. "Tuan, Tuan Axel," panggil Alin.

Beberapa saat kemudian, Axel pun membuka matanya dan melihat kearah Alin. Entahlah Alin tidak tau apa yang dipikirkan Axel dan mengapa ia melihat Alin begitu lama.

"I-itu, saya hanya membangunkan Tuan untuk sarapan karena sudah pagi," ucap Alin.

Bukannya merespon apa yang dikatakan Alin, Axel justru menarik tangan Alin hingga saat ini Alin berada di sampingnya dan tak hanya itu hal yang lebih mengejutkan bagi Alin adalah dimana Axel hanya tiba-tiba m*ncium bibirnya, bukan hanya sekedar m*ncium bahkan Axel pun m*lumat bibirnya.

Setelah dirasa Alin kesulitan bernafas, Axel pun melepaskan c*uman tersebut dan mengusap bibir Alin yang basah.

"Berhenti panggil Tuan," ucap Axel tegas.

Alin pun seketika takut mendengar nada tegas Axel, "I-iya Mas," ucap Alin.

Axel lalu berdiri dan membersihkan tubuhnya dan mengenakan pakaian yang disiapkan Alin, "Ayo," ajak Axel pada Alin yang sejak tadi menunggunya di sofa.

"Ini Mas, Alin sengaja bawain buat Mas Axel," ucap Alin.

"Kamu udah makan?" tanya Axel.

"Iya Mas, Alin udah makan," ucap Alin dan diangguki Axel.

Axel pun memakan makanan tersebut dan setelah itu selesai makan, Alin mengambil piring tersebut dan hendak membawanya ke dapur. Namun, langkahnya terhenti lantaran Axel yang menahan tangannya hingga Alin kembali terduduk di sampingnya.

"Ada apa, Mas?" tanya Alin.

"Apa masih sakit?" tanya Axel.

Alin yang mengerti maksud Axel pun terdiam, 'Aku harus jawab apa ini? jujur sebenarnya masih sakit, tapi aku gak mungkin bilang kalau masih sakit kan,' ucap Alin dalam hati.

"Apa masih sakit?" tanya Axel lagi.

"Gak kok, Mas. Udah gak sakit," ucap Alin dengan tersenyum.

"Kamu bohong, kemarin saya melakukannya cukuplah kasar dan saya yakin kamu masih sakit, jadi lebih baik kamu istirahat. Saya bisa keluar sendiri," ucap Axel.

"Tapi, Alin udah gak ngerasa sakit kok, Mas," ucap Alin.

"Untuk hari ini, saya tidak izinkan kamu pergi kemana-mana bahkan untuk keluar kamar. Kamu hari ini harus berada di kamar seharian, kalau kamu perlu sesuatu kamu panggil Mbak-mbak yang lain aja," ucap Axel lalu mengambil piring yang ada di tangan Alin dan keluar kamar.

Alin hanya terdiam dengan sikap Axel, 'Apa aku boleh berpikir kalau Tuan Axel khawatir ke aku,' ucap Alin dalam hati.

.

.

.

Tbc.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

MINTAK TOLONG LAGI..setelah itu apa?? ALIN UDAH NOLONG NYELAMATIN MARUAH KELUARGA KALIAN, SEKARANG NOLONG MENYALURKAN NAFSU KAMU,Tapi gak tau TERIMAKASIH..😡

2025-03-04

0

Arsen Arsenio

Arsen Arsenio

kok bahasanya exel saya saya terus sih thour...formal banget

2025-03-04

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Cuuiih wanita MURAHAN siapa nih JALANG..

2025-03-04

0

lihat semua
Episodes
1 Kabur
2 Keputusan Alin
3 Kontrak?
4 Kamar Axel
5 Lupakan
6 Pasar Malam
7 Tak Karuan
8 Hadiah
9 Pesta?
10 Pembantunya
11 Jangan Harap
12 Apa Masih Sakit?
13 Istri Pengganti
14 Minta Izin
15 Tante Mohon
16 Axel Memang Beda
17 Hamil?
18 Balas Dendam
19 Semakin Menuntut
20 Hilang
21 Tertabrak
22 Tegang
23 Maafkan Nadia
24 Percaya Sama Saya
25 Semuanya Sudah Terjadi
26 Dasar Maling!
27 Hukuman
28 Ingat Kata Tuan Axel
29 Tante Lagi
30 Yaudah Selesai
31 Jawab Mas
32 Aneh?
33 Maafkan Saya Kak
34 Mereka Lagi
35 Axel!
36 Mama Tenang Aja
37 Pemakaman
38 Pergi
39 Menjemput Jodoh
40 Menantu Mama!
41 Terpesona
42 Mau Apa Kamu?
43 Tante Ani
44 Cengeng
45 Ara Bakal Berubah
46 Tuan Maafkan Saya
47 Makanya Nikah
48 Dia Adalah Alin
49 Kamu Suka?
50 Bunga?
51 Hadiah
52 Rencana
53 Meminta Bantuan
54 Pertunjukan?
55 Gue Tau Semuanya
56 Untuk Apa Sayang?
57 Setelah Alin Melahirkan
58 Khawatir Kenapa?
59 Teman-teman Mama Leticia
60 Pertanggungjawaban?
61 Belum Siap
62 Aku Harus Bohong
63 Apa Dia Selingkuhanmu?
64 Diam Kalian!
65 Tolong Bantu Tante
66 Boleh Ya Sayang?
67 Melamar
68 Namanya Ardi?
69 Siapa Perempuan Itu?
70 Manja
71 Siapa Tuh?
72 Masa Depan Kita?
73 Ini Buat Kamu
74 Darimana Mas Axel Tau?
75 Mas Axel Bangun!
76 Ada Aku Disini
77 Cantik Kayak Kamu
78 Namanya Alice Neyla Abraham
79 Julian!
80 Dasar Perempuan
81 Temannya Gea
82 Nama Saya Valdo
83 Mas Baru Sadar
84 Nikah Yuk!
85 Calon
86 Kurang Ajar!
87 Pasti Sembuh
88 Ngapain Lo Disini?
89 Mau Mas Temani
90 Kemana Mereka?
91 Tuan Axel Ada?
92 Pesan Mama Leticia
93 Soal Apa Kak?
94 Lancar Gak?
95 Bukan Siapa-siapanya
96 Biar Aku Antar
97 Siapa Yang Cemburu?
98 Marah Kenapa?
99 Aku Nyerah
100 Ada Apa, Jes?
101 Maksud Mama?
102 Sangat Menyenangkan
103 SELESAI
104 Cinta Dalam Diam
105 Terjebak Cinta Mafia
106 Menikahi Kakak Sahabatku
107 Assalamualaikum Gus Faiz
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Kabur
2
Keputusan Alin
3
Kontrak?
4
Kamar Axel
5
Lupakan
6
Pasar Malam
7
Tak Karuan
8
Hadiah
9
Pesta?
10
Pembantunya
11
Jangan Harap
12
Apa Masih Sakit?
13
Istri Pengganti
14
Minta Izin
15
Tante Mohon
16
Axel Memang Beda
17
Hamil?
18
Balas Dendam
19
Semakin Menuntut
20
Hilang
21
Tertabrak
22
Tegang
23
Maafkan Nadia
24
Percaya Sama Saya
25
Semuanya Sudah Terjadi
26
Dasar Maling!
27
Hukuman
28
Ingat Kata Tuan Axel
29
Tante Lagi
30
Yaudah Selesai
31
Jawab Mas
32
Aneh?
33
Maafkan Saya Kak
34
Mereka Lagi
35
Axel!
36
Mama Tenang Aja
37
Pemakaman
38
Pergi
39
Menjemput Jodoh
40
Menantu Mama!
41
Terpesona
42
Mau Apa Kamu?
43
Tante Ani
44
Cengeng
45
Ara Bakal Berubah
46
Tuan Maafkan Saya
47
Makanya Nikah
48
Dia Adalah Alin
49
Kamu Suka?
50
Bunga?
51
Hadiah
52
Rencana
53
Meminta Bantuan
54
Pertunjukan?
55
Gue Tau Semuanya
56
Untuk Apa Sayang?
57
Setelah Alin Melahirkan
58
Khawatir Kenapa?
59
Teman-teman Mama Leticia
60
Pertanggungjawaban?
61
Belum Siap
62
Aku Harus Bohong
63
Apa Dia Selingkuhanmu?
64
Diam Kalian!
65
Tolong Bantu Tante
66
Boleh Ya Sayang?
67
Melamar
68
Namanya Ardi?
69
Siapa Perempuan Itu?
70
Manja
71
Siapa Tuh?
72
Masa Depan Kita?
73
Ini Buat Kamu
74
Darimana Mas Axel Tau?
75
Mas Axel Bangun!
76
Ada Aku Disini
77
Cantik Kayak Kamu
78
Namanya Alice Neyla Abraham
79
Julian!
80
Dasar Perempuan
81
Temannya Gea
82
Nama Saya Valdo
83
Mas Baru Sadar
84
Nikah Yuk!
85
Calon
86
Kurang Ajar!
87
Pasti Sembuh
88
Ngapain Lo Disini?
89
Mau Mas Temani
90
Kemana Mereka?
91
Tuan Axel Ada?
92
Pesan Mama Leticia
93
Soal Apa Kak?
94
Lancar Gak?
95
Bukan Siapa-siapanya
96
Biar Aku Antar
97
Siapa Yang Cemburu?
98
Marah Kenapa?
99
Aku Nyerah
100
Ada Apa, Jes?
101
Maksud Mama?
102
Sangat Menyenangkan
103
SELESAI
104
Cinta Dalam Diam
105
Terjebak Cinta Mafia
106
Menikahi Kakak Sahabatku
107
Assalamualaikum Gus Faiz

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!