Balas Dendam

"Mas Axel gak jadi kerja?" tanya Alin.

Ya, setelah keluar dari ruang kerja Papa Abraham, Axel justru kembali ke kamar dan mengganti bajunya.

"Saya ada urusan," ucap Axel.

Setelah itu, Axel pun pergi, Alin yang melihatnya pun bingung lantaran Axel terlihat terburu-buru.

"Tuan Axel kenapa kayak buru-buru gitu ya?" tanya Alin pada dirinya sendiri.

Tidak aku memikirkannya, Alin memutuskan untuk membersihkan kamarnya yang sudah mulai kotor lagi.

Disisi lain, Axel menuju ke rumah Steve. Sesampainya di sana ia menuju kamar Steve, "Ada sih kok tumben lo minta gue buat cari seseorang?" tanya Steve.

"Cari plat nomor xxxxx," ucap Axel.

Ya, Anggun sempat memberitahukan plat nomor motor yang menghalanginya.

"Punya siapa ini?" tanya Steve.

"Bisa gak sih gak usah banyak tanya, cari aja dulu nanti gue jelasin," ucap Axel.

"Yang butuh siapa yang dimarahin siapa," ucap Steve dan Axel mengabaikannya.

Steve memang satu-satunya sahabat Axel yang cukup ahli dalam hal teknologi bukan hanya itu, Steve juga dikenal sebagai hacker handal. Banyak perusahaan yang ingin merekrut Steve karena begitu terkenalnya ia, tapi Steve menolaknya karena menjadi hacker hanya hobinya dan memilih untuk menjadi seorang dosen di salah satu kampus terbaik di negeri ini.

Meskipun begitu, tidak ada yang tau siapa identitas Steve karena ia tentunya menggunakan nama samaran yang pastinya identitas Steve sangat susah di lacak oleh orang lain.

Beberapa saat kemudian, Steve pun mendapatkan apa yang Axel inginkan. "Henry Airlangga," ucap Steve.

"Siapa dia?" tanya Axel.

"Dia salah satu anak pejabat Toni Airlangga, salah satu pejabat di bidang pendidikan," ucap Steve.

"Apa lo yakin kalau plat motor itu punya dia?" tanya Axel.

"Cukup yakin, lihat. Ini ada nota pembelian yang harganya lumayan juga sih, motor jelek kayak gitu aja mahal," ucap Steve.

"Lo cari keberadaan dia," ucap Axel.

Steve pun melakukan apa yang dikatakan Axel, hingga tak lama setelah itu, Steve berhasil melacak keberadaan Henry.

"Dia di deket rumah lo," ucap Steve yang cukup terkejut dengan keberadaan Henry.

"Deket rumah gue?" tanya Axel.

"Iya, dia tinggal di perumahan yang jaraknya kurang dari 500 meter dari rumah lo," ucap Steve.

Axel pun tersenyum mendengar apa yang dikatakan Steve, "Ternyata dia begitu berani," ucap Axel.

"Kenapa emangnya? Lo ada masalah ya sama dia?" tanya Steve yang sudah penasaran setengah mati.

Axel pun menceritakan apa yang terjadi pada Anggun, bagaimanapun Axel akan membutuhkan bantuan Steve dan jika ia tidak memberitahukannya pada Steve maka ia yakin Steve akan sulit untuk membantunya. Lagipula, Axel sudah sangat percaya dengan Steve yang tidak akan mengkhianatinya.

"Gila! Gue bakal bantuin lo dan gue bakal tetap cari informasi soal ini," ucap Steve.

"Thanks," ucap Axel.

"Santai aja kali, lo sama keluarga lo itu udah gue anggap sebagai keluarga gue dan gue gak akan lepasin orang yang udah buat keluarga kedua gue terluka," ucap Steve dan diangguki Axel.

"Gue juga bakal cari info lagi, nanti gue kabarin," ucap Axel.

"Sip," ucap Steve.

Beberapa saat kemudian, Axel pun pergi dari rumah Steve dan menuju rumah Boy. Sesampainya di sana ia dapat melihat Boy yang tengah bermain dengan wanitanya, entahlah wanita ke berapa yang sudah ia kelabui sampai saat ini.

"Sayang, kamu ke kamar dulu ya nanti aku ke sana. Aku masih ada urusan dengan sahabat aku," ucap Boy pada seorang wanita yang sejak tadi berada di pangkuannya.

Setelah wanita tersebut pergi, Axel pun bersuara. "Kita ke ruang kerja lo," ucap Axel.

"Kenapa gak disini aja sih? Disini aman kok gak bakal ada yang nguping pembicaraan kita," ucap Boy.

"Gue gak mau duduk di sofa yang udah lo kasih pelumas," ucap Axel dan pergi meninggalkan Boy.

Boy hanya tertawa mendengar sindiran yang diberikan Axel padanya, "Emang sahabat gue yang satu itu agak beda," gumam Boy yang masih membenarkan pakaiannya.

"Ada apa? Lo ganggu kegiatan gue aja," tanya Boy saat mereka sudah berada di ruang kerja Boy.

"Gue udah bilang kan kalau mau main di kamar jangan di ruang tamu," ucap Axel.

"Ya, terserah gue dong orang rumah-rumah gue. Lagian lo yang gak ngabarin kalau lo mau ke sini," ucap Boy.

"Gue mau minta bantuan lo," ucap Axel.

"Apa?" tanya Boy.

"Gue minta anak buah lo buat ngawasin Anggun," ucap Axel.

"Ngapain Anggun di awasi?" tanya Boy.

"Gue rasa lo tau kenapa," ucap Axel dan Boy pun tersenyum.

"Steve baru ngasih tau gue," ucap Boy tanpa rasa bersalah.

"Gue juga sih yang salah, minta bantuan pertama kali ke Steve yang bocornya minta ampun," ucap Axel.

"Nah itu lo tau, jadi ya gue gak salah. Lo gak usah khawatir, gue bakal nyuruh anak buah gue buat ngawasin Anggun, gimanapun Anggun juga udah gue anggap sebagai Adik gue sendiri," ucap Boy dan diangguki Axel.

Boy sendiri merupakan bos di salah satu perusahaan emas dan dia juga dikenal dengan kekejamannya di dunia gelap karena dia memiliki anak buah yang sangat setia padanya.

"Lo mau ke Chiko? Chiko lagi di luar negeri," ucap Boy.

"Gue tau," ucap Axel.

"Terus gimana?" tanya Boy.

"Ya gak gimana-gimana, salah sendiri dia lagi liburan di luar negeri," ucap Axel.

"Bagus," ucap Boy.

Setelah dari rumah Boy, Axel memutuskan untuk pergi ke salah satu hotel tempat dimana yang Anggun katakan.

Axel sengaja ke hotel tersebut, ia ingin melihat bagaimana cctv saat kejadian tersebut.

Namun, sebelum ia sampai tentunya Axel sudah meminta Radit untuk memeriksanya terlebih dahulu dan saat ia sampai di hotel tersebut, Axel pun melihat cctv kejadian.

Axel begitu marah saat melihat Anggun di bawah masuk ke dalam kamar dengan pria yang sudah ia ketahui identitasnya.

'Gue bakal balas dendam ke kalian,' ucap Axel dalam hati.

"Kau pulang saja, hari ini saya tidak ke kantor," ucap Axel.

"Baik, Tuan," ucap Radit.

Beberapa saat kemudian, Axel pun sampai di rumah dan melihat Alin yang tengah berada di halaman rumah bersama Nenek Asri.

"Tuan," ucap Nenek Asri saat melihat Axel.

Alin pun ikut menunduk saat Axel datang, ia terbiasanya menunduk saat keluarga Axel datang karena itu ia tidak tau bagaimana wajah Axel sampai akhirnya ia menikah dengan Axel barulah Alin dapat melihat bagaimana wajah Axel secara langsung tanpa harus menundukkan kepalanya.

"Kenapa diluar?" tanya Axel.

"I-itu, saya lagi bantuin Nenek," ucap Alin.

"Kenapa Nenek Asri bersihin halaman? Tugas Nenek Asri bukan di sini," tanya Axel.

"Saya hanya bantu Pak Jono, Tuan. Kasihan dia habis kecelakaan dan tangannya masih sakit, jadi dia tidak bisa membersihkan semuanya," ucap Nenek Asri.

"Apa tidak ada tukang kebun lain?" tanya Axel.

"Tidak ada, Tuan. Maaf karena sudah membiarkan Alin ikut bersih-bersih," ucap Nenek Asri.

"Saya sendiri yang memaksa untuk membantu Nenek, Tuan," ucap Alin.

"Setelah ini masuk ada hal yang harus saya bicarakan," ucap Axel.

"Baik, Tuan," ucap Alin dan setelah itu, Axel pun masuk ke dalam rumah.

.

.

.

Tbc.

Terpopuler

Comments

Merica Bubuk

Merica Bubuk

🤭🤭 Lu d bohongi adik lu, xel...

2024-06-26

0

Emn Sc

Emn Sc

axel pinter danpunya ..teman yg hebat..tp bs kn tipu jg sama Nadia yg kabur . saat hari nikah .mn bw uang pernikahan mp 2 m.

2024-05-21

1

ir

ir

kaki bngt jadi laki xel

2024-05-19

0

lihat semua
Episodes
1 Kabur
2 Keputusan Alin
3 Kontrak?
4 Kamar Axel
5 Lupakan
6 Pasar Malam
7 Tak Karuan
8 Hadiah
9 Pesta?
10 Pembantunya
11 Jangan Harap
12 Apa Masih Sakit?
13 Istri Pengganti
14 Minta Izin
15 Tante Mohon
16 Axel Memang Beda
17 Hamil?
18 Balas Dendam
19 Semakin Menuntut
20 Hilang
21 Tertabrak
22 Tegang
23 Maafkan Nadia
24 Percaya Sama Saya
25 Semuanya Sudah Terjadi
26 Dasar Maling!
27 Hukuman
28 Ingat Kata Tuan Axel
29 Tante Lagi
30 Yaudah Selesai
31 Jawab Mas
32 Aneh?
33 Maafkan Saya Kak
34 Mereka Lagi
35 Axel!
36 Mama Tenang Aja
37 Pemakaman
38 Pergi
39 Menjemput Jodoh
40 Menantu Mama!
41 Terpesona
42 Mau Apa Kamu?
43 Tante Ani
44 Cengeng
45 Ara Bakal Berubah
46 Tuan Maafkan Saya
47 Makanya Nikah
48 Dia Adalah Alin
49 Kamu Suka?
50 Bunga?
51 Hadiah
52 Rencana
53 Meminta Bantuan
54 Pertunjukan?
55 Gue Tau Semuanya
56 Untuk Apa Sayang?
57 Setelah Alin Melahirkan
58 Khawatir Kenapa?
59 Teman-teman Mama Leticia
60 Pertanggungjawaban?
61 Belum Siap
62 Aku Harus Bohong
63 Apa Dia Selingkuhanmu?
64 Diam Kalian!
65 Tolong Bantu Tante
66 Boleh Ya Sayang?
67 Melamar
68 Namanya Ardi?
69 Siapa Perempuan Itu?
70 Manja
71 Siapa Tuh?
72 Masa Depan Kita?
73 Ini Buat Kamu
74 Darimana Mas Axel Tau?
75 Mas Axel Bangun!
76 Ada Aku Disini
77 Cantik Kayak Kamu
78 Namanya Alice Neyla Abraham
79 Julian!
80 Dasar Perempuan
81 Temannya Gea
82 Nama Saya Valdo
83 Mas Baru Sadar
84 Nikah Yuk!
85 Calon
86 Kurang Ajar!
87 Pasti Sembuh
88 Ngapain Lo Disini?
89 Mau Mas Temani
90 Kemana Mereka?
91 Tuan Axel Ada?
92 Pesan Mama Leticia
93 Soal Apa Kak?
94 Lancar Gak?
95 Bukan Siapa-siapanya
96 Biar Aku Antar
97 Siapa Yang Cemburu?
98 Marah Kenapa?
99 Aku Nyerah
100 Ada Apa, Jes?
101 Maksud Mama?
102 Sangat Menyenangkan
103 SELESAI
104 Cinta Dalam Diam
105 Terjebak Cinta Mafia
106 Menikahi Kakak Sahabatku
107 Assalamualaikum Gus Faiz
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Kabur
2
Keputusan Alin
3
Kontrak?
4
Kamar Axel
5
Lupakan
6
Pasar Malam
7
Tak Karuan
8
Hadiah
9
Pesta?
10
Pembantunya
11
Jangan Harap
12
Apa Masih Sakit?
13
Istri Pengganti
14
Minta Izin
15
Tante Mohon
16
Axel Memang Beda
17
Hamil?
18
Balas Dendam
19
Semakin Menuntut
20
Hilang
21
Tertabrak
22
Tegang
23
Maafkan Nadia
24
Percaya Sama Saya
25
Semuanya Sudah Terjadi
26
Dasar Maling!
27
Hukuman
28
Ingat Kata Tuan Axel
29
Tante Lagi
30
Yaudah Selesai
31
Jawab Mas
32
Aneh?
33
Maafkan Saya Kak
34
Mereka Lagi
35
Axel!
36
Mama Tenang Aja
37
Pemakaman
38
Pergi
39
Menjemput Jodoh
40
Menantu Mama!
41
Terpesona
42
Mau Apa Kamu?
43
Tante Ani
44
Cengeng
45
Ara Bakal Berubah
46
Tuan Maafkan Saya
47
Makanya Nikah
48
Dia Adalah Alin
49
Kamu Suka?
50
Bunga?
51
Hadiah
52
Rencana
53
Meminta Bantuan
54
Pertunjukan?
55
Gue Tau Semuanya
56
Untuk Apa Sayang?
57
Setelah Alin Melahirkan
58
Khawatir Kenapa?
59
Teman-teman Mama Leticia
60
Pertanggungjawaban?
61
Belum Siap
62
Aku Harus Bohong
63
Apa Dia Selingkuhanmu?
64
Diam Kalian!
65
Tolong Bantu Tante
66
Boleh Ya Sayang?
67
Melamar
68
Namanya Ardi?
69
Siapa Perempuan Itu?
70
Manja
71
Siapa Tuh?
72
Masa Depan Kita?
73
Ini Buat Kamu
74
Darimana Mas Axel Tau?
75
Mas Axel Bangun!
76
Ada Aku Disini
77
Cantik Kayak Kamu
78
Namanya Alice Neyla Abraham
79
Julian!
80
Dasar Perempuan
81
Temannya Gea
82
Nama Saya Valdo
83
Mas Baru Sadar
84
Nikah Yuk!
85
Calon
86
Kurang Ajar!
87
Pasti Sembuh
88
Ngapain Lo Disini?
89
Mau Mas Temani
90
Kemana Mereka?
91
Tuan Axel Ada?
92
Pesan Mama Leticia
93
Soal Apa Kak?
94
Lancar Gak?
95
Bukan Siapa-siapanya
96
Biar Aku Antar
97
Siapa Yang Cemburu?
98
Marah Kenapa?
99
Aku Nyerah
100
Ada Apa, Jes?
101
Maksud Mama?
102
Sangat Menyenangkan
103
SELESAI
104
Cinta Dalam Diam
105
Terjebak Cinta Mafia
106
Menikahi Kakak Sahabatku
107
Assalamualaikum Gus Faiz

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!