Kontrak?

Tanpa mereka sadari, Axel mendengar apa yang dikatakan Alin dan ia hanya diam tanpa berekspresi lalu pergi meninggalkan tempat tersebut dan menuju tempat acara.

Alin dan Nenek Asri pun menuju tempat acara dan pemberkatan. Pesta pernikahan pun dimulai begitu sederhana karena memang hanya orang-orang terdekat serta beberapa rekan kerja saja yang diundang dan tentunya pernikahan tersebut tidak terendus oleh awak media.

"Kalau capek langsung ke kamar saja, saya masih ada tamu," ucap Axel lalu meninggalkan Alin begitu saja.

Alin masih termenung di pelaminan karena ia tidak menyangka akan menikah secara dadakan seperti ini.

"Kenapa kamu tinggalin istri kamu?" tanya Mama Leticia.

"Axel suruh dia ke kamar karena dia pasti capek," ucap Axel.

"Xel, Mama tau kamu gak suka sama istri kamu. Tapi, Mama harap kamu bisa memperlakukan istri kamu dengan baik," ucap Mama Leticia.

"Tanpa Mama bilang kayak gitu, Axel juga tau apa yang harus Axel lakukan," ucap Axel.

"Bagus, kamu harus bisa lupakan Nadia. Ingat Axel, kalau Nadia yang udah buat keluarga kita menanggung malu kayak gini. Sekarang Mama tau kenapa dia minta pernikahan kalian di sembunyikan supaya dia bisa kabur dengan bebas," ucap Mama Leticia yang mulai emosi jika mengingat tentang Nadia.

"Sudah Ma, semuanya sudah berlalu. Axel temui para tamu dulu," ucap Axel.

Alin sendiri yang berada di atas pelaminan pun bingung harus kemana, 'Apa iya aku ke kamar? Kalau aku ke kamar terus pelaminannya kosong dong,' tanya Alin dalam hati.

Tak lama setelah itu, Nenek Asri pun datang. "Ayo, kita ke kamar," ajak Nenek Asri.

"Gapapa Nek, kalau Alin ninggalin pelaminan?" tanya Alin.

"Gapapa, Nyonya Leticia sendiri yang nyuruh Nenek buat anterin kamu ke kamar," ucap Nenek Asri dan Alin pun menganggukkan kepala.

Setelah itu, Alin mengikuti Nenek Asri. "Kamu mau kemana?" tanya Nenek Asri.

"Ke kamar," ucap Alin.

"Kamar kamu bukan disitu, ayo ikut Nenek," ucap Nenek Asri.

Mereka pun menuju suite room yang letaknya cukup jauh dari kamar yang Alin tempati sebelumnya. "Nek, kenapa kita ke sini?" tanya Alin.

"Kamu ini gimana sih, kamu ini kan istrinya Tuan Axel, jadi kamu tidur di kamar ini. Ayo masuk buat Nenek bantu lepasin riasannya," ucap Nenek Asri.

"Gak mau, Alin ke kamar yang tadi aja," ucap Alin lalu melangkahkan kakinya menuju kamar yang tadi ia tempati.

'Alin, Tuan Axel bisa marah kalau kayak gini,' ucap Nenek Asri. Meskipun begitu, Nenek Asri tidak dapat mencegah Alin sehingga ia membiarkannya saja.

Setelah membersihkan tubuhnya, Alin pun tidur di samping Nenek Asri yang sudah terlelap. 'Maaf ya Nek, karena Alin buat semuanya jadi rumit. Alin tau, Alin hanya istri pengganti Tuan Axel dan akan selamanya seperti itu, nanti kalau Tuan Axel punya perempuan idaman lain mungkin Alin juga akan diganti kan,' ucap Alin dalam hati.

Saat tengah berpikir mengenai keadaan rumah tangganya yang serba dadakan itu, Alin terkejut tatkala suara ketukan pintu yang cukup nyaring terdengar.

"Siapa malam-malam datang?" tanya Alin pada dirinya sendiri.

"Kamu buka aja, mungkin orang yang mau bawa kamu pergi," ucap Nenek Asri yang cukup terkejut dengan suara ketukan pintu tersebut.

"Bawa Alin pergi? Emangnya Alin mau pergi kemana? Kayaknya Alin gak mau pergi kemana-mana deh," tanya Alin.

"Kamu buka aja biar gak penasaran," ucap Nenek Asri.

Alin pun membuka pintu tersebut sesuai dengan apa yang dikatakan Nenek Asri, Alin pun membuka pintu kamar tersebut betapa terkejutnya ia saat melihat Axel yang sudah berdiri dengan kemeja putih polos dan lengan kemeja yang di lipat keatas.

"Tuan Axel, ada apa ya malam-malam kesini?" tanya Alin.

Jujur saja Alin cukup takut dengan Axel, sebelumnya ia pernah mendengar jika Axel merupakan pria yang cukup arogan serta dingin dan cuek terhadap siapapun.

'Gimana aku bisa lupa tentang itu, Tuan Axel ini katanya arogan plus cuek. Aku mengambil keputusan tanpa memikirkan hal-hal lainnya,' ucap Alin dalam hati.

"Kamu masih bertanya untuk apa saya malam-malam kesini," ucap Axel.

"Taun Axel," panggil Nenek Asri.

"Apa ucapan Mama kurang jelas tadi, Nek?" tanya Axel.

"Tidak, Tuan. Maaf," ucap Nenek Asri.

"Huh, ayo," ajak Axel.

"Ayo kemana?" tanya Alin.

"Ke kamar, kamarmu bukan disini," ucap Axel lalu pergi meninggalkan Alin.

"Pergilah, temani Tuan Axel. Sepertinya Tuan Axel marah," ucap Nenek Asri.

"Tapi, Nenek gimana?" tanya Alin.

"Nenek gapapa, Nenek akan baik-baik saja. Lagian kan ada Mbak-mbak yang lain," ucap Nenek Asri dan diangguki Alin.

Alin pun menuju kamar yang tadi sempat ia datangi, Alin mengetuk pintu tersebut dan tak lama setelah itu Axel pun membukakan pintu kamar tersebut.

"Masuk," ucap Axel lalu meninggalkan Alin.

Alin pun masuk ke dalam kamar mewah tersebut, ia cukup terkejut lantaran di dalam kamar tersebut begitu mewah bahkan lebih mewah dari kamar yang ia tempati tadi.

"Ada apa Tuan?" tanya Alin.

Axel yang awalnya fokus pada laptopnya pun langsung menatap tajam Alin, "Kau ini b*doh atau bagaimana. Kita ini suami istri dan kau pergi begitu saja," ucap Axel.

"Tapi, tadi Tuan menyuruh saya buat istirahat, makanya saya tadi istirahat," ucap Alin.

"Huh, kamu sekarang istri saya dan mau tidak mau kamarmu sekarang dengan saya," ucap Axel.

Perkataan Axel tentunya membuat Alin terkejut, "Apa saya perlu tidur dengan Tuan Axel? Bukannya pernikahan ini cuma pura-pura Tuan?" tanya Alin.

Pertanyaan Alin tentunya membuat Axel terkejut dan emosi, "Apa saat pemberkatan tadi ada hal yang tidak benar atau informasi yang salah, lagipula baik saya ataupun keluarga saya tidak pernah menyebut soal pernikahan pura-pura," ucap Axel.

"Jadi pernikahan ini nyata?" tanya Alin.

"Menurut kamu?" tanya Axel.

'Nyata,' ucap Alin dalam hati.

"Sekarang lebih baik kamu istirahat, saya masih ada pekerjaan yang harus saya selesaikan," ucap Axel dan diangguki Alin.

Suasana kamar pun hening hingga tiba-tiba Alin bangun dan duduk di kasur empuk yang ia tempati, "Ada apa?" tanya Axel yang merasakan pergerakan Alin.

"Apa Tuan Axel akan membuat kontrak selama pernikahan ini?" tanya Alin.

"Kontrak?" tanya Axel dan diangguki Alin.

Lagi-lagi pertanyaan Alin membuat Axel terkejut dan mulai emosi, Axel pun menutup laptopnya laku menghampiri Alin.

"Jangan pernah berpikir pernikahan ini sebagai pernikahan pura-pura, pernikahan kontrak atau ada kata cerai. Sampai saya dengar hal itu maka saya tidak akan melepaskanmu paham," ucap Axel yang begitu dekat dengan Alin hingga hidung mereka bersentuhan.

Setelah itu, Axel pun pergi entah kemana yang jelas Axel keluar dari kamar. "Astaga, ini jantungku kayak mau copot, Tuan Axel benar-benar menakutkan seperti cerita Mbak-mbak yang aku dengar," gumam Alin.

.

.

.

Tbc.

Terpopuler

Comments

Lasma Samosir

Lasma Samosir

biasanya nikah kontrak atau nikah bohongan, tapi ini agak lain ceritanya 😀♥️

2024-08-06

1

panty sari

panty sari

waw Exel beneran nikahin nya bukan pura pura

2024-07-08

0

Merica Bubuk

Merica Bubuk

TUAN... thor 🤭🤭

2024-06-26

0

lihat semua
Episodes
1 Kabur
2 Keputusan Alin
3 Kontrak?
4 Kamar Axel
5 Lupakan
6 Pasar Malam
7 Tak Karuan
8 Hadiah
9 Pesta?
10 Pembantunya
11 Jangan Harap
12 Apa Masih Sakit?
13 Istri Pengganti
14 Minta Izin
15 Tante Mohon
16 Axel Memang Beda
17 Hamil?
18 Balas Dendam
19 Semakin Menuntut
20 Hilang
21 Tertabrak
22 Tegang
23 Maafkan Nadia
24 Percaya Sama Saya
25 Semuanya Sudah Terjadi
26 Dasar Maling!
27 Hukuman
28 Ingat Kata Tuan Axel
29 Tante Lagi
30 Yaudah Selesai
31 Jawab Mas
32 Aneh?
33 Maafkan Saya Kak
34 Mereka Lagi
35 Axel!
36 Mama Tenang Aja
37 Pemakaman
38 Pergi
39 Menjemput Jodoh
40 Menantu Mama!
41 Terpesona
42 Mau Apa Kamu?
43 Tante Ani
44 Cengeng
45 Ara Bakal Berubah
46 Tuan Maafkan Saya
47 Makanya Nikah
48 Dia Adalah Alin
49 Kamu Suka?
50 Bunga?
51 Hadiah
52 Rencana
53 Meminta Bantuan
54 Pertunjukan?
55 Gue Tau Semuanya
56 Untuk Apa Sayang?
57 Setelah Alin Melahirkan
58 Khawatir Kenapa?
59 Teman-teman Mama Leticia
60 Pertanggungjawaban?
61 Belum Siap
62 Aku Harus Bohong
63 Apa Dia Selingkuhanmu?
64 Diam Kalian!
65 Tolong Bantu Tante
66 Boleh Ya Sayang?
67 Melamar
68 Namanya Ardi?
69 Siapa Perempuan Itu?
70 Manja
71 Siapa Tuh?
72 Masa Depan Kita?
73 Ini Buat Kamu
74 Darimana Mas Axel Tau?
75 Mas Axel Bangun!
76 Ada Aku Disini
77 Cantik Kayak Kamu
78 Namanya Alice Neyla Abraham
79 Julian!
80 Dasar Perempuan
81 Temannya Gea
82 Nama Saya Valdo
83 Mas Baru Sadar
84 Nikah Yuk!
85 Calon
86 Kurang Ajar!
87 Pasti Sembuh
88 Ngapain Lo Disini?
89 Mau Mas Temani
90 Kemana Mereka?
91 Tuan Axel Ada?
92 Pesan Mama Leticia
93 Soal Apa Kak?
94 Lancar Gak?
95 Bukan Siapa-siapanya
96 Biar Aku Antar
97 Siapa Yang Cemburu?
98 Marah Kenapa?
99 Aku Nyerah
100 Ada Apa, Jes?
101 Maksud Mama?
102 Sangat Menyenangkan
103 SELESAI
104 Cinta Dalam Diam
105 Terjebak Cinta Mafia
106 Menikahi Kakak Sahabatku
107 Assalamualaikum Gus Faiz
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Kabur
2
Keputusan Alin
3
Kontrak?
4
Kamar Axel
5
Lupakan
6
Pasar Malam
7
Tak Karuan
8
Hadiah
9
Pesta?
10
Pembantunya
11
Jangan Harap
12
Apa Masih Sakit?
13
Istri Pengganti
14
Minta Izin
15
Tante Mohon
16
Axel Memang Beda
17
Hamil?
18
Balas Dendam
19
Semakin Menuntut
20
Hilang
21
Tertabrak
22
Tegang
23
Maafkan Nadia
24
Percaya Sama Saya
25
Semuanya Sudah Terjadi
26
Dasar Maling!
27
Hukuman
28
Ingat Kata Tuan Axel
29
Tante Lagi
30
Yaudah Selesai
31
Jawab Mas
32
Aneh?
33
Maafkan Saya Kak
34
Mereka Lagi
35
Axel!
36
Mama Tenang Aja
37
Pemakaman
38
Pergi
39
Menjemput Jodoh
40
Menantu Mama!
41
Terpesona
42
Mau Apa Kamu?
43
Tante Ani
44
Cengeng
45
Ara Bakal Berubah
46
Tuan Maafkan Saya
47
Makanya Nikah
48
Dia Adalah Alin
49
Kamu Suka?
50
Bunga?
51
Hadiah
52
Rencana
53
Meminta Bantuan
54
Pertunjukan?
55
Gue Tau Semuanya
56
Untuk Apa Sayang?
57
Setelah Alin Melahirkan
58
Khawatir Kenapa?
59
Teman-teman Mama Leticia
60
Pertanggungjawaban?
61
Belum Siap
62
Aku Harus Bohong
63
Apa Dia Selingkuhanmu?
64
Diam Kalian!
65
Tolong Bantu Tante
66
Boleh Ya Sayang?
67
Melamar
68
Namanya Ardi?
69
Siapa Perempuan Itu?
70
Manja
71
Siapa Tuh?
72
Masa Depan Kita?
73
Ini Buat Kamu
74
Darimana Mas Axel Tau?
75
Mas Axel Bangun!
76
Ada Aku Disini
77
Cantik Kayak Kamu
78
Namanya Alice Neyla Abraham
79
Julian!
80
Dasar Perempuan
81
Temannya Gea
82
Nama Saya Valdo
83
Mas Baru Sadar
84
Nikah Yuk!
85
Calon
86
Kurang Ajar!
87
Pasti Sembuh
88
Ngapain Lo Disini?
89
Mau Mas Temani
90
Kemana Mereka?
91
Tuan Axel Ada?
92
Pesan Mama Leticia
93
Soal Apa Kak?
94
Lancar Gak?
95
Bukan Siapa-siapanya
96
Biar Aku Antar
97
Siapa Yang Cemburu?
98
Marah Kenapa?
99
Aku Nyerah
100
Ada Apa, Jes?
101
Maksud Mama?
102
Sangat Menyenangkan
103
SELESAI
104
Cinta Dalam Diam
105
Terjebak Cinta Mafia
106
Menikahi Kakak Sahabatku
107
Assalamualaikum Gus Faiz

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!