Tante Mohon

Tak terasa sudah dua bulan lamanya, Alin manjadi istri Axel. Banyak suka duka yang ia alami, Alin merasa sikap Axel pun mulai berubah padanya, dimana Axel menjadi sedikit perhatian walaupun hal tersebut tidak terlalu kentara.

"Mas Axel mau bawa bekal lagi?" tanya Alin.

Ya, beberapa hari terakhir, Axel memang suka membawa bekal lantaran ia malas untuk memesan makanan yang itu-itu saja.

"Tidak usah, saya ada rapat di restoran dengan beberapa kolega, jadi saya akan makan disana nanti," ucap Axel dan diangguki Alin.

Alin pun menemani Axel sampai garasi, "Kalau ada apa-apa kabari saya," ucap Axel.

"Iya, Mas," ucap Alin.

Namun, saat Axel sudah masuk ke dalam mobil. Alin menghampiri Axel, "Oh iya, Mas," ucap Alin.

"Ada apa?" tanya Axel.

"Saya gak tau ini perasaan saya atau bagaimana, tapi saya rasa Anggun sedang ada masalah," ucap Alin.

"Kamu tau darimana?" tanya Axel.

"Akhir-akhir ini, ada seorang pria yang sering datang menemui Anggun terus pas malam juga saya sering denger Anggun nangis di kamarnya," ucap Alin.

"Mungkin itu cuma perasaanmu, Anggun gak akan sampai kayak gitu kalau masalah percintaan. Kalau gitu saya pergi dulu," ucap Axel dan pergi meninggalkan Alin.

"Aku harus percaya sama Mas Axel, dia yang lebih tau mengenai Nona Anggun," gumam Alin.

Alin pun kembali masuk ke dalam rumah, namun ia tidak sengaja bertemu Anggun yang hendak pergi.

"Kamu mau kemana lagi? Bukannya kemarin kamu pulang dini hari," tanya Alin.

"Gue udah bilang kan jangan sok jadi orang, mentang-mentang lo istrinya Kak Axel. Lo itu cuma istri sementara jadi lo harus tau batasan lo, dasar pembantu," ucap Anggun dan mendorong Alin hingga terjatuh.

Setelah itu, Anggun pergi meninggalkan Alin yang merintih kesakitan. "Aduh, kok perutku sakit ya," gumam Alin dan berdiri sebelum ada yang lihat.

Disisi lain, Axel saat ini sudah sampai di kantor dan Radit sudah menunggunya di luar kantor.

"Selamat pagi Tuan," sapa Radit dan Axel hanya meliriknya.

"Ada jadwal mendadak lagi?" tanya Axel.

"Tidak, Tuan. Hanya saja beberapa hari ini seorang wanita mencari Tuan," ucap Radit dan berhasil menghentikan langkah Axel.

"Siapa?" tanya Axel.

"Saya juga kurang tau, Tuan. Saya dapat kabar dari resepsionis jika beberapa hari ini seorang wanita datang dan mengatakan ini berbicara dengan Tuan," ucap Radit.

"Kalau dia datang lagi, pastikan dulu siapa dia," ucap Axel.

"Baik, Tuan," jawab Radit.

"Jangan ada yang ganggu saya sampai nanti waktu ke restoran," ucap Axel dan belum sempat Radit menjawab, Axel sudah masuk ke dalam ruangannya.

Siang harinya, Axel dan Radit pun pergi ke restoran tempat diadakannya pertemuan bersama kolega Axel.

Namun, saat ia hendak keluar dari ruangannya tiba-tiba seorang wanita yang sangat Axel kenal masuk dan berlutut di hadapannya.

"Axel, maafkan Nadia. Dia masih cinta sama kamu, dia hanya salah ambil jalan, tolong maafkan Nadia dan kembalilah bersama Nadia," ucap wanita tersebut.

Axel mencoba menghubungi Radit, namun tidak ada jawaban. "Radit," panggil Axel. Namun, lagi-lagi tidak ada sahutan dari Radit.

"Axel, Tante mohon maafkan Nadia. Dia hancur sekarang karena kehilangan kamu, dia sangat mencintai kamu, dia menyesal karena meninggalkan kamu. Maafkan Nadia, Axel," ucap wanita tersebut dan Axel hanya diam.

"Tante mohon Axel, Kamu dan Nadia sangat cocok. Kalian berdua memang jodoh, maafkan Nadia, mulailah kembali hubungan dengan Nadia, Tante jamin Nadia gak akan mengulangi perbuatannya. Se-sebenarnya, Nadia hamil anak kamu Axel makanya Tante sampai mau melakukan ini, Tante gak mau cucu Tante tidak punya sosok Ayah," ucap wanita tersebut yang tak lain adalah Ibu dari Nadia, perempuan yang sudah meninggalkan Axel di hari pernikahan mereka.

Tanpa mereka sadari Alin mendengar semuanya, awalnya Alin hanya ingin memberikan cemilan untuk Axel itupun atas perintah Mama Leticia.

Alin ingin masuk ke dalam ruangan Axel, tapi ia tidak sengaja mendengar hal yang tidak seharusnya ia dengar. Alin memutuskan untuk pergi dari perusahaan Axel dan kembali ke rumah.

Disisi lain, Axel yang mendengar perkataan Ibu Nadia pun tersenyum. "Sejak kapan Nadia hamil? Saya hanya melakukan hubungan intim itu dengan istri saya, bagaimana bisa Nadia hamil anak saya sedangkan saya tidak pernah menyentuh Nadia bahkan untuk menc*um bibir Nadia saja tidak pernah. Sepertinya anak pengkhianat anda yang sudah berbohong, carilah Ayahnya di bar atau di tempat penyewaan karena saya yakin anak yang dikandung Nadia adalah hasil bergilir," ucap Axel.

"Tidak! Itu anak kamu Axel, dia keturunan Abraham," ucap Ibu Nadia.

"Keluarga Abraham tidak ada hubungan apapun dengan Nadia, setelah dia pergi maka dia bukan siapa-siapa lagi bagi saya ataupun bagi keluarga Abraham," ucap Axel.

Saat akan berbicara tiba-tiba pintu ruangan cek terbuka, "Maaf Tuan, saya ada urusan tadi," ucap Radit.

"Bereskan wanita ini, karena wanita ini saya hampir telat," ucap Axel dan diangguki Radit.

Axel pun pergi meninggalkan Ibu Nadia, namun Ibu Nadia tidak kehilangan ide, ia menahan kaki Axel sehingga membuat langkah Axel terhenti.

"Axel, Tante mohon," ucap Ibu Nadia.

"Jangan uji kesabaran saya karena jika saya bertindak maka saya tidak akan segan-segan menyeret anda untuk keluar dengan tangan saya sendiri," ucap Axel tegas.

Hal itu berhasil membuat Ibu Nadia takut dan melepaskan tangannya yang memegang kaki Axel, "Suruh keamanan buat bawa dia pergi," ucap Axel.

"Baik, Tuan," ucap Radit dan tak lama setelah itu keamanan pun datang membawa Ibu Nadia.

"Axel, Tante mohon. Nadia sangat mencintai kamu, dia hamil anak kamu Axel," teriak Ibu Nadia saat mereka sudah berada di lobby.

Hal itu tentunya membuat Axel menjadi pusat perhatian lantaran apa yang dibilang Ibu Nadia, "Kalau memang anak yang dikandung Nadia anak saya, maka saya siap untuk tes DNA," ucap Axel dan lagi-lagi membuat semua orang yang ada di sana terkejut.

Pasalnya mereka tau jika Axel dan Nadia sepasang kekasih dan belum mengetahui jika mereka telah berpisah.

Ibu Nadia pun di bawa pergi oleh pihak keamanan, Axel dan Radit pun menuju restoran.

"Darimana saja kau?" tanya Axel.

"Maaf, Tuan. Tadi bagian sekretaris ada masalah mengenai jadwal Tuan dan saya harus turun tangan, saya tidak mengetahui jika wanita tersebut datang," ucap Radit.

"Apa resepsionis atau pihak keamanan tidak ada di lobby, kenapa mereka bisa sampai lengah dan kepolosan dengan wanita itu?" tanya Axel.

"Saya akan pastikan setelah ini, Tuan," ucap Radit.

"Lupakan," ucap Axel.

.

.

.

Tbc.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

UNTUNG AJA AXEL TEGAS..UDAH HAMIL BARU NONGOL2 NANGIS2,BIASANYA SI CEWEK YG DATANG MINTAK TANGGUNGJAWAB,LHA INI MALAH EMAKNYA YG DATANG,GAK PUNYA MALU..

2025-03-04

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Mungkin Anggun hamil,Tuh cowok gak mau tanggungjawab..

2025-03-04

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

WKWKWKWKWK KAN UDAH MULAI DRAMA NYA...

2025-03-04

0

lihat semua
Episodes
1 Kabur
2 Keputusan Alin
3 Kontrak?
4 Kamar Axel
5 Lupakan
6 Pasar Malam
7 Tak Karuan
8 Hadiah
9 Pesta?
10 Pembantunya
11 Jangan Harap
12 Apa Masih Sakit?
13 Istri Pengganti
14 Minta Izin
15 Tante Mohon
16 Axel Memang Beda
17 Hamil?
18 Balas Dendam
19 Semakin Menuntut
20 Hilang
21 Tertabrak
22 Tegang
23 Maafkan Nadia
24 Percaya Sama Saya
25 Semuanya Sudah Terjadi
26 Dasar Maling!
27 Hukuman
28 Ingat Kata Tuan Axel
29 Tante Lagi
30 Yaudah Selesai
31 Jawab Mas
32 Aneh?
33 Maafkan Saya Kak
34 Mereka Lagi
35 Axel!
36 Mama Tenang Aja
37 Pemakaman
38 Pergi
39 Menjemput Jodoh
40 Menantu Mama!
41 Terpesona
42 Mau Apa Kamu?
43 Tante Ani
44 Cengeng
45 Ara Bakal Berubah
46 Tuan Maafkan Saya
47 Makanya Nikah
48 Dia Adalah Alin
49 Kamu Suka?
50 Bunga?
51 Hadiah
52 Rencana
53 Meminta Bantuan
54 Pertunjukan?
55 Gue Tau Semuanya
56 Untuk Apa Sayang?
57 Setelah Alin Melahirkan
58 Khawatir Kenapa?
59 Teman-teman Mama Leticia
60 Pertanggungjawaban?
61 Belum Siap
62 Aku Harus Bohong
63 Apa Dia Selingkuhanmu?
64 Diam Kalian!
65 Tolong Bantu Tante
66 Boleh Ya Sayang?
67 Melamar
68 Namanya Ardi?
69 Siapa Perempuan Itu?
70 Manja
71 Siapa Tuh?
72 Masa Depan Kita?
73 Ini Buat Kamu
74 Darimana Mas Axel Tau?
75 Mas Axel Bangun!
76 Ada Aku Disini
77 Cantik Kayak Kamu
78 Namanya Alice Neyla Abraham
79 Julian!
80 Dasar Perempuan
81 Temannya Gea
82 Nama Saya Valdo
83 Mas Baru Sadar
84 Nikah Yuk!
85 Calon
86 Kurang Ajar!
87 Pasti Sembuh
88 Ngapain Lo Disini?
89 Mau Mas Temani
90 Kemana Mereka?
91 Tuan Axel Ada?
92 Pesan Mama Leticia
93 Soal Apa Kak?
94 Lancar Gak?
95 Bukan Siapa-siapanya
96 Biar Aku Antar
97 Siapa Yang Cemburu?
98 Marah Kenapa?
99 Aku Nyerah
100 Ada Apa, Jes?
101 Maksud Mama?
102 Sangat Menyenangkan
103 SELESAI
104 Cinta Dalam Diam
105 Terjebak Cinta Mafia
106 Menikahi Kakak Sahabatku
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Kabur
2
Keputusan Alin
3
Kontrak?
4
Kamar Axel
5
Lupakan
6
Pasar Malam
7
Tak Karuan
8
Hadiah
9
Pesta?
10
Pembantunya
11
Jangan Harap
12
Apa Masih Sakit?
13
Istri Pengganti
14
Minta Izin
15
Tante Mohon
16
Axel Memang Beda
17
Hamil?
18
Balas Dendam
19
Semakin Menuntut
20
Hilang
21
Tertabrak
22
Tegang
23
Maafkan Nadia
24
Percaya Sama Saya
25
Semuanya Sudah Terjadi
26
Dasar Maling!
27
Hukuman
28
Ingat Kata Tuan Axel
29
Tante Lagi
30
Yaudah Selesai
31
Jawab Mas
32
Aneh?
33
Maafkan Saya Kak
34
Mereka Lagi
35
Axel!
36
Mama Tenang Aja
37
Pemakaman
38
Pergi
39
Menjemput Jodoh
40
Menantu Mama!
41
Terpesona
42
Mau Apa Kamu?
43
Tante Ani
44
Cengeng
45
Ara Bakal Berubah
46
Tuan Maafkan Saya
47
Makanya Nikah
48
Dia Adalah Alin
49
Kamu Suka?
50
Bunga?
51
Hadiah
52
Rencana
53
Meminta Bantuan
54
Pertunjukan?
55
Gue Tau Semuanya
56
Untuk Apa Sayang?
57
Setelah Alin Melahirkan
58
Khawatir Kenapa?
59
Teman-teman Mama Leticia
60
Pertanggungjawaban?
61
Belum Siap
62
Aku Harus Bohong
63
Apa Dia Selingkuhanmu?
64
Diam Kalian!
65
Tolong Bantu Tante
66
Boleh Ya Sayang?
67
Melamar
68
Namanya Ardi?
69
Siapa Perempuan Itu?
70
Manja
71
Siapa Tuh?
72
Masa Depan Kita?
73
Ini Buat Kamu
74
Darimana Mas Axel Tau?
75
Mas Axel Bangun!
76
Ada Aku Disini
77
Cantik Kayak Kamu
78
Namanya Alice Neyla Abraham
79
Julian!
80
Dasar Perempuan
81
Temannya Gea
82
Nama Saya Valdo
83
Mas Baru Sadar
84
Nikah Yuk!
85
Calon
86
Kurang Ajar!
87
Pasti Sembuh
88
Ngapain Lo Disini?
89
Mau Mas Temani
90
Kemana Mereka?
91
Tuan Axel Ada?
92
Pesan Mama Leticia
93
Soal Apa Kak?
94
Lancar Gak?
95
Bukan Siapa-siapanya
96
Biar Aku Antar
97
Siapa Yang Cemburu?
98
Marah Kenapa?
99
Aku Nyerah
100
Ada Apa, Jes?
101
Maksud Mama?
102
Sangat Menyenangkan
103
SELESAI
104
Cinta Dalam Diam
105
Terjebak Cinta Mafia
106
Menikahi Kakak Sahabatku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!