Kamar Axel

.

Disisi lain, Axel yang baru saja keluar dari kamar pun memutuskan untuk pergi berenang, ia memang suka berenang saat malam hari terutama saat sedang banyak pikiran karena pekerjaan ataupun karena hal lain.

Bagi Axel berenang adalah obat untuk menenangkan diri dari segala masalah yang ia hadapi saat ini.

Axel hanya mengenakan celana pendek dengan bertelanjang dada tentunya, ia mulai berenang beberapa putaran.

"Sialan lo Nadia, gue udah kasih kesempatan buat lo dan ternyata kejadian yang pernah lo lakuin terulang lagi. Tapi, kali ini lo buat kesalahan fatal, dengan kebodohan lo, gue harus nikah sama perempuan yang gak gue kenal, lo akan merasakan apa itu balas dendam dari seorang Axel," gumam Axel.

Ketika Axel tengah berenang tiba-tiba ia mendengar seseorang memanggilnya dan Axel berhenti untuk melihat orang tersebut.

"Udah gue tebak sih pasti lo lagi berenang," ucap Chiko sahabat Axel.

"Kenapa?" tanya Axel.

"Harusnya gue yang tanya ke lo, lo kenapa?" tanya Chiko dan duduk di kursi panjang yang ada di pinggir kolam renang.

"Gue gak kenapa-kenapa," ucap Axel.

"Lo lagi mikirin istri lo?" tanya Chiko.

"Gak, buat apa gue mikirin dia?" tanya Axel dan keluar dari kolam renang lalu duduk di kursi panjang lain.

"Gue tau lo pasti terpukul dengan apa yang dilakukan Nadia, tapi istri lo gak salah dalam hal ini. Jadi gue harap lo gak melampiaskan semuanya ke istri lo," ucap Chiko.

"Tanpa lo bilang kayak gitu, gue juga udah tau Ko. Gue bukan cowok b*rengsek yang melampiaskan masalah gue ke orang lain, gue juga mau menikah sekali seumur hidup," ucap Axel.

"Gue percaya sama lo," ucap Chiko.

"Udah sana masuk ke kamar, kasihan istri lo tidur sendirian pas malam pertama," ucap Chiko.

"Hem," jawab Axel.

"Inget loh Xel, buat malam pertama wajar kalau istri lo sakit, tapi gapapa gas aja biar bisa punya Axel junior," goda Chiko.

"Bacot," maki Axel lalu pergi meninggalkan Chiko.

Axel masuk ke dalam kamar dan melihat Alin yang sudah terlelap, setelah itu Axel pun naik ke atas ranjang dan mengikuti Alin tidur.

.

Pagi harinya, Alin merasakan pelukan yang begitu erat hingga tidurnya terganggu. Dengan setengah sadar, Alin membuka matanya dan melihat tangan kekar melingkar pada perutnya, baru saja Alin akan berteriak tiba-tiba ia teringat jika ia telah menikah kemarin.

Dengan pelan-pelan, Alin mengubah posisinya dan menatap wajah damai sang suami, 'Kalau dipikir-pikir Tuan Axel ini memang ganteng kayak kata Mbak Gita, tapi nakutin kalau lagi bicara, aku aja gak berani lihat mata tajamnya, soalnya Tuan Axel kayak mau makan orang,' ucap batin Alin, yang tersenyum karena pemikirannya tentang Axel.

"Jangan senyum-senyum sendiri, ini masih pagi," ucap Axel dan membuka matanya.

Dengan cepat Alin pun melepaskan pelukan tersebut, "Maaf Tuan, saya tidak tau kalau Tuan tidur di sini. Maaf karena saya sudah lancang," ucap Alin.

"Gak usah lebay, kita pulang sekarang. Sebelum itu kita sarapan di bawah," ucap Axel.

"Iya, Tuan," jawab Alin.

Beberapa saat kemudian, Axel dan Alin pun keluar dari kamar dan menuju restoran untuk sarapan dimana keluarga lainnya sudah berada di sana.

"Ayo," ucap Axel karena ia merasa kesal dengan langkah kaki Alin yang terbilang lambat.

"Iya, Tuan," jawab Alin.

Sesampainya di restoran, disana sudah banyak keluarga yang tengah makan dengan diselingi obrolan tentunya.

"Oh pengantin baru udah datang, kamu temenin istri kamu ambil sarapan dulu, Xel," ucap Mama Leticia.

"Iya, Ma," jawab Axel.

Alin pun mengikuti Axel, "Suka sayur?" tanya Axel.

"Iya, Tuan," ucap Alin.

"Yaudah ambil yang kamu suka," ucap Axel lalu ia pun mengambil apa yang akan ia makan.

Alin menatap satu persatu makanan yang disediakan di hadapannya, 'Ini pasti mahal deh, aku gak pernah makan makanan kayak gini,' batin Alin.

Setelah mengambil beberapa makanan, Alin menghampirinya Axel yang duduk di samping Mama Leticia.

"Loh, kamu kok cuma ambil telur sama sayur aja sih, kamu ambil roti sama lainnya juga," ucap Mama Leticia.

"Iya, Nyonya. Ini juga sudah cukup," ucap Alin.

"Kok Nyonya sih, mulai sekarang panggil Mama ya biar sama kayak Axel. Masa menantu sendiri manggil Nyonya kan gak enak di dengernya," ucap Mama Leticia

"I-iya Nyonya, eh Mama maksudnya," ucap Alin

"Nah bagus, inget ya bukan hanya Mama, tapi Papa juga. Jangan manggil Tuan atau apapun itu," ucap Mama Leticia.

"Iya, Ma," jawab Alin.

'Apa pantes aku manggil Nyonya Leticia dan Tuan Abraham dengan sebutan Mama dan Papa?' batin Alin.

"Oh iya, Nenek Asri sama yang lainnya udah pulang pagi-pagi tadi, jadi setelah sarapan, kita juga langsung pulang," ucap Mama Leticia.

"Axel ada urusan, nanti biar Alin ikut sama Mama," ucap Axel.

"Kamu mau kemana?" tanya Mama Leticia.

"Axel ada urusan, Ma. Beberapa proyek pembangunan yang kemarin gagal harus di diskusikan lagi," ucap Axel.

"Apa gak bisa besok aja? Kamu kan yang punya perusahaan harusnya gapapa dong, kamu kan bisa suruh anak buah kamu buat urus semuanya," ucap Mama Leticia.

"Gak bisa, Ma. Untuk masalah proyek ini Axel gak mau gagal lagi makanya Axel harus turun tangan secara langsung," ucap Axel.

"Ish, kan kasihan istri kamu harus sendirian di rumah," ucap Mama Leticia.

"Mama mau keluar?" tanya Axel.

"Gak sih, maksud Mama kan kalian pengantin baru harusnya berduaan gitu, masa kamunya langsung kerja," ucap Mama Leticia.

"Mama tau kan alasan aku sama Alin menikah, jadi Mama jangan mikir yang macem-macem ya," ucap Axel dan membuat Mama Leticia terdiam tidak bisa berkata-kata.

Sesampainya di rumah, Alin hendak pergi ke kamar belakang. Namun, langsung di cegah Mama Leticia.

"Kamu mau kemana?" tanya Mama Leticia.

"Mau ke kamar, Ma," ucap Alin.

"Kok ke belakang?" tanya Mama Leticia.

"Terus Alin harus kemana?" tanya Alin.

"Kamu kan istrinya Axel, itu artinya kamar kamu ya di kamarnya Axel," ucap Mama Leticia.

"Ta-tapi...," ucapan Alin terhenti lantaran Mama Leticia yang menyela perkataannya.

"Udah kamu ke kamar sekarang, kamu tau kan kamarnya Axel?" tanya Mama Leticia dan Alin menggelengkan kepalanya.

"Kamu gak tau?" tanya Mama Leticia dan diangguki Alin.

"Astaga, ayo Mama antar ke kamarnya Axel," ucap Mama Leticia dan mengantarkan Alin pergi ke kamar Axel.

Sesampainya di depan kamar Axel, Mama Leticia menyuruh Alin untuk masuk ke dalam kamar tersebut.

"Masuk sayang, ini kamarnya Axel," ucap Mama Leticia.

"Terimakasih, Ma," ucap Alin dan diangguki Mama Leticia.

Setelah itu, Mama Leticia pergi, sedangkan Alin masih berdiri dan menatap lekat pintu kamar didepannya itu, "Apa aku harus masuk ke dalam? Apa Tuan Axel gak marah ya kalau aku masuk ke kamarnya? Apalagi selama aku kerja disini, ini adalah pertama kalinya aku ke kamar ini," gumam Alin.

.

.

.

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

Aries suratman Suratman

Aries suratman Suratman

Apakah disini karakter Alin jadi wanita yang lemah dan polos, padahal Usianya sudah 24 tahun dan pendidikan Alin mungkin cuma SMA
jadi menurut saya ceritanya belum menarik karena ngga ada yang bisa Alin miliki (minimal Alin gadis yang pintar dan kuat, kalo Cuma Cantik dan polos itu sudah biasa)

2025-09-14

0

Cicih Sophiana

Cicih Sophiana

rubah sikap mu Lin... kamu sekarang sdh jd nyonya muda..

2025-09-16

0

Sweet Girl

Sweet Girl

Panteslah... sekarang mereka Mertuamu.

2025-09-28

0

lihat semua
Episodes
1 Kabur
2 Keputusan Alin
3 Kontrak?
4 Kamar Axel
5 Lupakan
6 Pasar Malam
7 Tak Karuan
8 Hadiah
9 Pesta?
10 Pembantunya
11 Jangan Harap
12 Apa Masih Sakit?
13 Istri Pengganti
14 Minta Izin
15 Tante Mohon
16 Axel Memang Beda
17 Hamil?
18 Balas Dendam
19 Semakin Menuntut
20 Hilang
21 Tertabrak
22 Tegang
23 Maafkan Nadia
24 Percaya Sama Saya
25 Semuanya Sudah Terjadi
26 Dasar Maling!
27 Hukuman
28 Ingat Kata Tuan Axel
29 Tante Lagi
30 Yaudah Selesai
31 Jawab Mas
32 Aneh?
33 Maafkan Saya Kak
34 Mereka Lagi
35 Axel!
36 Mama Tenang Aja
37 Pemakaman
38 Pergi
39 Menjemput Jodoh
40 Menantu Mama!
41 Terpesona
42 Mau Apa Kamu?
43 Tante Ani
44 Cengeng
45 Ara Bakal Berubah
46 Tuan Maafkan Saya
47 Makanya Nikah
48 Dia Adalah Alin
49 Kamu Suka?
50 Bunga?
51 Hadiah
52 Rencana
53 Meminta Bantuan
54 Pertunjukan?
55 Gue Tau Semuanya
56 Untuk Apa Sayang?
57 Setelah Alin Melahirkan
58 Khawatir Kenapa?
59 Teman-teman Mama Leticia
60 Pertanggungjawaban?
61 Belum Siap
62 Aku Harus Bohong
63 Apa Dia Selingkuhanmu?
64 Diam Kalian!
65 Tolong Bantu Tante
66 Boleh Ya Sayang?
67 Melamar
68 Namanya Ardi?
69 Siapa Perempuan Itu?
70 Manja
71 Siapa Tuh?
72 Masa Depan Kita?
73 Ini Buat Kamu
74 Darimana Mas Axel Tau?
75 Mas Axel Bangun!
76 Ada Aku Disini
77 Cantik Kayak Kamu
78 Namanya Alice Neyla Abraham
79 Julian!
80 Dasar Perempuan
81 Temannya Gea
82 Nama Saya Valdo
83 Mas Baru Sadar
84 Nikah Yuk!
85 Calon
86 Kurang Ajar!
87 Pasti Sembuh
88 Ngapain Lo Disini?
89 Mau Mas Temani
90 Kemana Mereka?
91 Tuan Axel Ada?
92 Pesan Mama Leticia
93 Soal Apa Kak?
94 Lancar Gak?
95 Bukan Siapa-siapanya
96 Biar Aku Antar
97 Siapa Yang Cemburu?
98 Marah Kenapa?
99 Aku Nyerah
100 Ada Apa, Jes?
101 Maksud Mama?
102 Sangat Menyenangkan
103 SELESAI
104 Cinta Dalam Diam
105 Terjebak Cinta Mafia
106 Menikahi Kakak Sahabatku
107 Assalamualaikum Gus Faiz
108 Pembalasan Mantan Istri
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Kabur
2
Keputusan Alin
3
Kontrak?
4
Kamar Axel
5
Lupakan
6
Pasar Malam
7
Tak Karuan
8
Hadiah
9
Pesta?
10
Pembantunya
11
Jangan Harap
12
Apa Masih Sakit?
13
Istri Pengganti
14
Minta Izin
15
Tante Mohon
16
Axel Memang Beda
17
Hamil?
18
Balas Dendam
19
Semakin Menuntut
20
Hilang
21
Tertabrak
22
Tegang
23
Maafkan Nadia
24
Percaya Sama Saya
25
Semuanya Sudah Terjadi
26
Dasar Maling!
27
Hukuman
28
Ingat Kata Tuan Axel
29
Tante Lagi
30
Yaudah Selesai
31
Jawab Mas
32
Aneh?
33
Maafkan Saya Kak
34
Mereka Lagi
35
Axel!
36
Mama Tenang Aja
37
Pemakaman
38
Pergi
39
Menjemput Jodoh
40
Menantu Mama!
41
Terpesona
42
Mau Apa Kamu?
43
Tante Ani
44
Cengeng
45
Ara Bakal Berubah
46
Tuan Maafkan Saya
47
Makanya Nikah
48
Dia Adalah Alin
49
Kamu Suka?
50
Bunga?
51
Hadiah
52
Rencana
53
Meminta Bantuan
54
Pertunjukan?
55
Gue Tau Semuanya
56
Untuk Apa Sayang?
57
Setelah Alin Melahirkan
58
Khawatir Kenapa?
59
Teman-teman Mama Leticia
60
Pertanggungjawaban?
61
Belum Siap
62
Aku Harus Bohong
63
Apa Dia Selingkuhanmu?
64
Diam Kalian!
65
Tolong Bantu Tante
66
Boleh Ya Sayang?
67
Melamar
68
Namanya Ardi?
69
Siapa Perempuan Itu?
70
Manja
71
Siapa Tuh?
72
Masa Depan Kita?
73
Ini Buat Kamu
74
Darimana Mas Axel Tau?
75
Mas Axel Bangun!
76
Ada Aku Disini
77
Cantik Kayak Kamu
78
Namanya Alice Neyla Abraham
79
Julian!
80
Dasar Perempuan
81
Temannya Gea
82
Nama Saya Valdo
83
Mas Baru Sadar
84
Nikah Yuk!
85
Calon
86
Kurang Ajar!
87
Pasti Sembuh
88
Ngapain Lo Disini?
89
Mau Mas Temani
90
Kemana Mereka?
91
Tuan Axel Ada?
92
Pesan Mama Leticia
93
Soal Apa Kak?
94
Lancar Gak?
95
Bukan Siapa-siapanya
96
Biar Aku Antar
97
Siapa Yang Cemburu?
98
Marah Kenapa?
99
Aku Nyerah
100
Ada Apa, Jes?
101
Maksud Mama?
102
Sangat Menyenangkan
103
SELESAI
104
Cinta Dalam Diam
105
Terjebak Cinta Mafia
106
Menikahi Kakak Sahabatku
107
Assalamualaikum Gus Faiz
108
Pembalasan Mantan Istri

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!