Pesta?

Malam harinya, Alin sudah berada di kamar dan melihat ke sekelilingnya. "Kok, nuansa kamarnya Tuan Axel agak nakutin gini ya," gumam Alin.

Saat tengah bergelut dengan pikirannya tiba-tiba suara ketukan pintu mengejutkan Alin dan menakutkan pula bagi Alin.

'Siapa itu? Jangan-jangan hantu,' tanya Alin dalam hati.

Dengan memberanikan diri, Alin pun secara perlahan menuju pintu dan membukakan pintu tersebut. Saat Alin melihat orang yang ada di hadapannya, Alin pun langsung terkejut.

"Anggun, ada apa?" tanya Alin.

"Dipanggil Mama," ucap Anggun lalu pergi meninggalkan Alin.

"Kenapa ya Nyonya Leticia manggil aku?" tanya Alin.

Setelah itu, ia memutuskan untuk turun menemui Mama Leticia, saat berada di ruang tamu Alin melihat Mama Leticia yang tengah duduk di sofa ruang tamu, Alin pun langsung menghampiri Mama Leticia.

"Ada apa, Ma?" tanya Alin.

"Oh iya, ini. Mama lupa mau ngasih kamu ini tadi," ucap Mama Leticia dengan memberikan Alin sebuah kalung.

"Kalung?" tanya Alin.

"Iya, ini buat kamu," ucap Mama Leticia.

"Kenapa buat Alin?" tanya Alin.

Jujur saja Alin merasa kalung tersebut begitu cantik, meskipun terlihat sederhana tapi kalung tersebut begitu elegan.

"Ini Mama beli khusus buat istrinya Axel dan karena kamu istrinya maka kamu yang berhak memiliki kalung ini, ini ya Mama harap kamu suka sama kalungnya," ucap Mama Leticia.

"Terima kasih ya, Ma. Selama ini Mama udah baik banget sama Alin," ucap Alin.

"Sama-sama sayang, kamu istirahat ya sekarang," ucap Mama Leticia dan diangguki Alin.

Alin pun langsung menuju kamar dan sesampainya di kamar, ia langsung menyimpan kalung tersebut.

Hari mulai larut dan Alin sudah tidak bisa menahan kantuknya lagi, sehingga ia pun terlelap di kasur.

Sedangkan, Axel yang selesai dengan pekerjaannya pun langsung pulang. "Udah jam 1," gumam Axel yang mengendarai mobilnya.

Sesampainya di rumah, Axel langsung masuk. Tapi, ia tidak sengaja bertemu dengan Anggun yang berada di dapur.

"Kenapa kamu di dapur jam segini?" tanya Axel.

"Anggun laper," ucap Anggun dan diangguki Axel.

"Kak Axel cinta sama istri Kakak?" tanya Anggun yang mampu menghentikan langkah Axel.

Axel pun menatap Anggun, "Kenapa kamu tanya kayak gitu?" tanya Axel.

"Ya, Anggun cuma tanya aja," ucap Anggun.

"Apa perlu Kakak jawab?" tanya Axel.

"Terserah Kak Axel," ucap Anggun dan diangguki Axel.

"Kalau begitu, Kakak gak akan jawab," ucap Axel

Jawaban Axel tentunya tidak memuaskan Anggun, "Kak Axel bahagia menikah dengan perempuan yang gak Kak Axel kenal sebelumnya?" tanya Anggun yang kembali menghentikan langkah Axel.

Axel pun menatap Anggun tanpa menjawab pertanyaan Anggun, "Kak Axel gak cinta sama istri Kak Axel, tapi kenapa Kak Axel harus repot-repot menikah dengan dia. Reputasi Kak Axel tidak akan hancur karena Kak Axel gak jadi nikah sama Kka Nadia," ucap Anggun.

"Kamu tidak suka dengan istri Kakak?" tanya Axel dan tepat sasaran karena Anggun memang tidak suka dengan Alin.

"Ya, Anggun gak pernah suka sama istri Kak Axel, status dia dan kita beda Kak, gak akan bisa setara. Harusnya Kak Axel tunggu Kak Nadia, Anggun percaya kalau Kak Nadia bakal balik ke Kak Axel lagi," ucap Anggun.

"Kenapa kamu bisa seyakin itu? Kamu tau kan gimana Nadia pergi ninggalin Kakak dan kamu masih ngebelain dia," ucap Axel.

"Karena Kak Nadia lebih baik daripada istri Kak Axel yang gak ada apa-apanya, Anggun harap Kak Axel segera ceraikan istri Kak Axel karena bagaimanapun dia tidak akan bisa bersanding dengan Kak Axel," ucap Anggun.

Tanpa mereka sadari, Alin mendengar apa yang mereka bicarakan. Jujur saja Alin merasa sakit hati, tapi apa yang dikatakan Anggun memang benar jika ia tidak akan bisa bersanding dengan Axel sampai kapanpun.

Alin pun memutuskan untuk kembali ke kamar, niat awalnya ingin mengambil air pun Alin urungkan.

'Bener kata Nona Anggun, aku gak ada apa-apanya sama Tuan Axel, Aku gak akan bisa bersanding dengan Tuan Axel. Mungkin setelah Tuan Axel menemukan perempuan yang bisa menggantikan posisi Nona Nadia, aku bakal di ceraikan, gapapa Alin itu memang keputusan yang tepat dari Tuan Axel,' ucap Alin dalam hati.

Sedangkan, di dapur percakapan semakin memanas setelah Axel mendengar apa yang dikatakan Anggun.

"Kata siapa Kakak gak cinta sama istri Kakak? Kata siapa Kakak gak bahagia hidup dengan istri Kakak. Kamu salah, Kakak sedang berusaha untuk mencintai istri Kakak, Kakak bahagia hidup dengan istri Kakak. Kamu harus berpikir dari sisi lain, bukan hanya memandang rendah istri Kakak, bahkan kamu tidak lebih baik dari istri Kakak. Kakak tidak mau mengingatkan, tapi apa yang kamu katakan tentang istri Kakak itu juga menyakiti perasaan Kakak," ucap Axel lalu pergi.

"Anggun, gak boleh bilang kayak tadi. Bagaimanapun Alin itu istrinya Kakak kamu," ucap Mama Leticia yang sedari tadi mendengar percakapan keduanya bahkan Mama Leticia sampai bersembunyi agar tidak ketahuan.

Bukannya menjawab, Anggun justru pergi meninggalkan Mama Leticia dan Mama Leticia hanya menghela nafas melihat tingkah Anggun yang tidak menyukai Alin.

Pagi harinya, Axel mengajak Alin untuk pergi ke butik. Sebenarnya Alin sudah menolak, tapi Axel bersikeras sehingga Alin pun pasrah.

"Tuan, saya rasa saya tidak perlu semua pakaian itu. Lagipula saya lebih nyaman dengan pakaian saya sehari," ucap Alin.

"Saya tau, pakaian itu bisa dipakai jika ada pesta," ucap Axel.

"Pesta?" tanya Alin.

"Saya ini seorang pengusaha, wajar jika banyak para pengusaha yang mengadakan pesta dan mengundang saya," ucap Axel dan diangguki Alin.

"Apa saya harus ikut kalau ada pesta?" tanya Alin.

"Tentu, sekarang saya sudah punya istri. Kenapa? apa kamu tidak mau ikut?" tanya Axel.

"Buka-bukan itu maksud saya, saya cuma...," ucapan Alin terhenti lantaran Axel yang menyelanya.

"Kemarin kamu baru ke mall sama Mama kan?" tanya Axel.

"Iya, di mall ini juga," ucap Alin.

"Hem, saya sengaja memang tidak menyuruh Mama buat ke butik karena saya yakin kalau Mama yang kesana pasti bakal random pilihannya karena selera Mama cukup unik," ucap Axel dan Alin setuju dengan apa yang Axel katakan.

"Sekarang saya harus ke kantor, tapi sebelum itu saya anterin kamu dulu," ucap Axel.

"Tidak perlu Tuan, saya pulangnya naik kendaraan umum saja," ucap Alin.

"Saya tidak meminta pendapatmu, saya akan antar," ucap Axel.

"Bukan begitu, maksud saya nanti Tuan Axel bolak balik karena kan perusahaan Tuan Axel tidak satu arah jika saya pulang diantar Tuan Axel, makanya saya bisa naik kendaraan umum biar Tuan Axel langsung ke perusahaan," ucap Alin.

"Saya yang akan antar kamu," ucap Axel.

"Saya sudah terbiasa naik kendaraan umum Tuan," ucap Alin.

"Saya tidak peduli," ucap Axel.

Sehingga mau tidak mau, Alin pun mengikuti apa yang diinginkan Axel.

.

.

.

Tbc.

Terpopuler

Comments

suyetno

suyetno

bakal cepat jatuh cinta ni/Sneer//Sneer//Sneer//Sneer/

2025-02-09

0

Eka

Eka

lanjut thor semoga exel menyadari kalau arin wanita baik2 dan axel yidak akan pernah menyesal

2024-05-02

3

Eko Sujatno

Eko Sujatno

lanjutken Thor,,,,,

2024-04-19

0

lihat semua
Episodes
1 Kabur
2 Keputusan Alin
3 Kontrak?
4 Kamar Axel
5 Lupakan
6 Pasar Malam
7 Tak Karuan
8 Hadiah
9 Pesta?
10 Pembantunya
11 Jangan Harap
12 Apa Masih Sakit?
13 Istri Pengganti
14 Minta Izin
15 Tante Mohon
16 Axel Memang Beda
17 Hamil?
18 Balas Dendam
19 Semakin Menuntut
20 Hilang
21 Tertabrak
22 Tegang
23 Maafkan Nadia
24 Percaya Sama Saya
25 Semuanya Sudah Terjadi
26 Dasar Maling!
27 Hukuman
28 Ingat Kata Tuan Axel
29 Tante Lagi
30 Yaudah Selesai
31 Jawab Mas
32 Aneh?
33 Maafkan Saya Kak
34 Mereka Lagi
35 Axel!
36 Mama Tenang Aja
37 Pemakaman
38 Pergi
39 Menjemput Jodoh
40 Menantu Mama!
41 Terpesona
42 Mau Apa Kamu?
43 Tante Ani
44 Cengeng
45 Ara Bakal Berubah
46 Tuan Maafkan Saya
47 Makanya Nikah
48 Dia Adalah Alin
49 Kamu Suka?
50 Bunga?
51 Hadiah
52 Rencana
53 Meminta Bantuan
54 Pertunjukan?
55 Gue Tau Semuanya
56 Untuk Apa Sayang?
57 Setelah Alin Melahirkan
58 Khawatir Kenapa?
59 Teman-teman Mama Leticia
60 Pertanggungjawaban?
61 Belum Siap
62 Aku Harus Bohong
63 Apa Dia Selingkuhanmu?
64 Diam Kalian!
65 Tolong Bantu Tante
66 Boleh Ya Sayang?
67 Melamar
68 Namanya Ardi?
69 Siapa Perempuan Itu?
70 Manja
71 Siapa Tuh?
72 Masa Depan Kita?
73 Ini Buat Kamu
74 Darimana Mas Axel Tau?
75 Mas Axel Bangun!
76 Ada Aku Disini
77 Cantik Kayak Kamu
78 Namanya Alice Neyla Abraham
79 Julian!
80 Dasar Perempuan
81 Temannya Gea
82 Nama Saya Valdo
83 Mas Baru Sadar
84 Nikah Yuk!
85 Calon
86 Kurang Ajar!
87 Pasti Sembuh
88 Ngapain Lo Disini?
89 Mau Mas Temani
90 Kemana Mereka?
91 Tuan Axel Ada?
92 Pesan Mama Leticia
93 Soal Apa Kak?
94 Lancar Gak?
95 Bukan Siapa-siapanya
96 Biar Aku Antar
97 Siapa Yang Cemburu?
98 Marah Kenapa?
99 Aku Nyerah
100 Ada Apa, Jes?
101 Maksud Mama?
102 Sangat Menyenangkan
103 SELESAI
104 Cinta Dalam Diam
105 Terjebak Cinta Mafia
106 Menikahi Kakak Sahabatku
107 Assalamualaikum Gus Faiz
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Kabur
2
Keputusan Alin
3
Kontrak?
4
Kamar Axel
5
Lupakan
6
Pasar Malam
7
Tak Karuan
8
Hadiah
9
Pesta?
10
Pembantunya
11
Jangan Harap
12
Apa Masih Sakit?
13
Istri Pengganti
14
Minta Izin
15
Tante Mohon
16
Axel Memang Beda
17
Hamil?
18
Balas Dendam
19
Semakin Menuntut
20
Hilang
21
Tertabrak
22
Tegang
23
Maafkan Nadia
24
Percaya Sama Saya
25
Semuanya Sudah Terjadi
26
Dasar Maling!
27
Hukuman
28
Ingat Kata Tuan Axel
29
Tante Lagi
30
Yaudah Selesai
31
Jawab Mas
32
Aneh?
33
Maafkan Saya Kak
34
Mereka Lagi
35
Axel!
36
Mama Tenang Aja
37
Pemakaman
38
Pergi
39
Menjemput Jodoh
40
Menantu Mama!
41
Terpesona
42
Mau Apa Kamu?
43
Tante Ani
44
Cengeng
45
Ara Bakal Berubah
46
Tuan Maafkan Saya
47
Makanya Nikah
48
Dia Adalah Alin
49
Kamu Suka?
50
Bunga?
51
Hadiah
52
Rencana
53
Meminta Bantuan
54
Pertunjukan?
55
Gue Tau Semuanya
56
Untuk Apa Sayang?
57
Setelah Alin Melahirkan
58
Khawatir Kenapa?
59
Teman-teman Mama Leticia
60
Pertanggungjawaban?
61
Belum Siap
62
Aku Harus Bohong
63
Apa Dia Selingkuhanmu?
64
Diam Kalian!
65
Tolong Bantu Tante
66
Boleh Ya Sayang?
67
Melamar
68
Namanya Ardi?
69
Siapa Perempuan Itu?
70
Manja
71
Siapa Tuh?
72
Masa Depan Kita?
73
Ini Buat Kamu
74
Darimana Mas Axel Tau?
75
Mas Axel Bangun!
76
Ada Aku Disini
77
Cantik Kayak Kamu
78
Namanya Alice Neyla Abraham
79
Julian!
80
Dasar Perempuan
81
Temannya Gea
82
Nama Saya Valdo
83
Mas Baru Sadar
84
Nikah Yuk!
85
Calon
86
Kurang Ajar!
87
Pasti Sembuh
88
Ngapain Lo Disini?
89
Mau Mas Temani
90
Kemana Mereka?
91
Tuan Axel Ada?
92
Pesan Mama Leticia
93
Soal Apa Kak?
94
Lancar Gak?
95
Bukan Siapa-siapanya
96
Biar Aku Antar
97
Siapa Yang Cemburu?
98
Marah Kenapa?
99
Aku Nyerah
100
Ada Apa, Jes?
101
Maksud Mama?
102
Sangat Menyenangkan
103
SELESAI
104
Cinta Dalam Diam
105
Terjebak Cinta Mafia
106
Menikahi Kakak Sahabatku
107
Assalamualaikum Gus Faiz

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!