HANYA SEBUAH ALAT

Tuan Gu dulunya merupakan teman dekat, sekaligus orang kepercayaan orang tua Mark. Ketika Ayah Mark meninggal, Mark masih berusia 8 tahun. Ibunya jatuh sakit karena shock dengan kematian Tuan Rendra yang tiba-tiba.

Tidak lama setelah kematian Ayah Mark maka terjadilah perebutan harta. Tapi, mereka di buat kecewa karena ternyata ayah Mark telah meninggalkan surat wasiat bahwa Merekalah yang menerima seluruh harta kekayaan Ayahnya.

Saat itu Mark masih kecil, belum punya kemampuan. Maka perusahaan tersebut di kelola oleh paman keduanya, tapi keluarga paman keduanya memperlakukan Mark dan ilIbunya dengan sangat tidak baik.

Mereka melakukan siasat licik dengan mengancam Mark yang masih kecil. Apabila Mark tidak bersedia menyerahkan semua harta kekayaan tersebut maka mereka tidak akan merawat Ibu Mark.

Melihat keadaan ibunya yang masih lemah dan butuh perawatan, maka Mark dengan terpaksa menyetujui untuk memberikan semua harta kepada Pamannya.

Dua tahun setelah semua harta itu telah di kuasai oleh Paman kedua dan Bibi, mereka berbuat semakin kejam kepada Mark dan Ibunya.

Tuan Gu yang mengetahui hal itu sejak lama semakin tidak tega, sehingga dia menyusun rencana dan membawa Mark dan Ibu Mark kabur dan membawanya ke Amerika tanpa sepengetahuan siapapun.

Dengan kaburnya Mark dan Ibunya juga merupakan keuntungan bagi mereka. Jadi, mereka tidak mempermasalahkan apapun. Di Amerika, Tuan Gu memperlakukan Mark dan Ibunya dengan sangat baik, bahkan dia menganggap Mark sebagai anaknya sendiri.

Ketika Mark sudah beranjak remaja, dia sudah banyak membantu Tuan Gu mengurus perusahaan keluarga Gu.

Tapi, dia tidak ingin membuat keberadaannya menonjol, agar bisa menjalankan rencananya dengan baik. Mark sering bolak balik China-Amerika untuk mengurus beberapa hal dan mulai menyelidiki kematian Ayahnya.

.

.

Setibanya di kediaman Tuan Gu, mereka di sambut dengan hangat.

“Anakku, akhirnya kalian datang juga.” ucap tuan Gu menyambut kedatangan Mark dan Rangga.

“Paman sudah lama tidak melihatmu, sekarang Paman terlihat semakin tampan.” ucap Rangga dengan penuh kegembiraan.

“Haha... kamu memang selalu bisa membuat menghibur Pamanmu yang sudah semakin menua ini.”

“Aku hanya mengatakan yang sebenarnya.” ucap Rangga.

“Baiklah, baiklah. Kalian baru sampai lebih baik kita bicara di dalam.” ajak Tuan Gu. Dia menepuk kedua bahu pemuda itu.

Mereka berjalan bersama menuju ruang tamu, seorang pelayan datang menyajikan teh untuk mereka.

“Apa rencana kalian selanjutnya?” tanya Tuan Gu.

“Paman jangan khawatir kami sudah mengatur semuanya.” jelas Mark.

“Jangan khawatir Paman, Mark kita selalu bisa di andalkan.” tambah Rangga.

“Aku tahu kalian bisa menyelesaikan ini dengan baik. Tapi, ada hal penting yang ingin aku bicarakan. Rangga kamu bersenang-senanglah dulu di sini. Mark kamu ikut aku.” ucap Tuan Gu sambil berjalan menuju ruang pribadinya.

“Baiklah, aku akan menikmati kebebasan ku saat ini. Selama di China, Mark tidak pernah memberiku waktu libur. Ini kesempatanku. Hehe.., gadis-gadis cantik I’m coming.” ucap Rangga dengan bahagia sambil berlalu pergi.

***

Ruang pribadi Tuan Gu.

"Apa yang ingin paman bicarakan padaku?” Tanya Mark.

“Mark, apa kamu yakin dengan tindakanmu terhadap putri Tuan Aliester?” Tanya tuan Gu serius.

“Paman aku tidak ingin membicarakan ini lagi denganmu. Aku tahu Paman mengkhawatirkan ku. Tapi, aku sudah sangat memperhitungkan ini, tidak ada yang bisa mengubah keputusanku.”

“Dulu aku membawamu ke sini memang bertujuan untuk membantumu membalaskan dendam keluargamu. Tapi, aku tidak ingin kamu menyakiti orang yang tidak bersalah, mengenai bukti itu kamu juga belum menemukan kebenarannya. Ku harap kamu tidak gegabah.” Tuan Gu tidak bosan-bosannya menasehati Mark.

“Paman, aku sudah mengatakan padamu, aku akan menjaga putri Tuan Aliester. Bukankah membiarkan dia untuk tetap berada di sampingku sudah merupakan keberuntungan terbesarnya? Sudahlah Paman aku tidak ingin membahas ini lagi.” Mark benar-benwr tidak ingin, setelah kalimatnya dia meninggalkan Tuan Gu.

Tuan Gu menatap punggung Mark yang menjauh. Pikirannya menerawang.

Kamu bisa membohongi Rangga dan yang lainnya, tapi tidak bisa membohongiku. Tidak di sangka seorang anak yang dulunya begitu murah hati telah berubah menjadi gunung es dan kejam.

Tuan Gu menghela napas, lalu berkata, “Louis keluarlah!”

Seseorang keluar di balik ruangan. Tuan Gu menatapnya dengan tajam.

“Kamu tahu apa yang harus kamu lakukan?”

“Saya mengerti Paman, kalau begitu saya permisi dulu.” jawab Louis kemudian pergi dengan cepat.

***

Jam menunjukkan pukul 01.46 dini hari waktu Amerika, Mark masih sibuk dengan komputernya. Sejenak dia berhenti dan dia teringat dengan Luna.

Mark menatap ponselnya,

“Haruskah aku menghubunginya?” dia berkata sendiri.

“Sekarang di China siang hari, apakah dia sudah makan siang? Tidak apa-apa, aku akan sedikit mengganggunya.” ucap Mark sambil melakukan panggilan.

Luna baru saja datang untuk mendiskusikan proyek dengan Tuan Ong di ruang private room restoran D’star, tiba-tiba ponselnya bergetar.

Panggilan dari ‘Si berengsek’. Luna menolak panggilan tersebut, tapi ponselnya bergetar lagi.

Luna melirik ponselnya yang terletak di meja dengan kesal.

Kenapa si brengsek ini menelepon saat penting seperti ini?

“Maaf Tuan Ong, ponsel saya mengganggu pembicaraan kita.” ucap Luna.

“Tidak apa-apa, jawab saja. Mungkin ada hal yang penting.” Tuan Ong sangat memaklumi.

“Baiklah, saya permisi sebentar.” Luna berdiri dan pergi keluar untuk menjawab panggilan Mark.

Sampai di luar, dia menganggkat panggilan Mark.

“Mark, kalau kaum tidak menggangguku bisa mati ya?” Luna sangat kesal.

“Mengapa kau sangat galak? Memangnya salah aku menelpon calon tunangan ku?" sebaliknya, Mark sangat santai.

“Aku tahu kamu meneleponku bukan untuk hal yang penting. Sekarang di sana dini hari, kenapa kamu tidak tidur saja, malah mengganggu aku yang sedang sibuk.” balas Luna dengan sewot.

“Haha.. ternyata kamu perhatian juga dengan waktu tidurku. Luna apa kamu merindukanku?” Mark sengaja menggodanya.

“Haha.. aku benar-benar sangat merindukanmu sampai-sampai aku ingin menghampirimu ke sana sekarang juga.” jawab Luna dengan sangat kesal.

Itu cukup menghibur bagi Mark. Dia tertawa, “Aku cukup senang mendengarnya. Apa kamu sudah makan siang?”

“Sejak kapan kamu peduli denganku? Lebih baik sekarang kamu tidur. Jika tidak, umurmu akan semakin pendek. Aku sangat sibuk, kamu jangan menggangguku lagi.” ucap Luna dan langsung menutup telepon.

Mark tersenyum, mendengar Luna marah sangat menyenangkan baginya. Luna kucing kecil yang menarik, tapi sayangnya Mark tidak tahu akan memperlakukannya seperti apa ke depannya.

“Sudahlah, lebih baik aku menyelesaikan virus ini.” Mark melanjutkan pekerjaannya.

Sementara itu Luna kembali ke ruangan.

“Maaf membuat Tuan Ong menunggu, sekarang kita bisa memulai pembahasan kita.” ucap Luna.

“Tidak masalah Nona Luna, sebelumnya saya kenalkan dulu, ini Tuan Alex. Tuan Alex merupakan pemilik baru lahan yang akan di gunakan untuk proyek ini.” ucap tuan Ong, memperkenalkan pria di sebelahnya.

Eh, kenapa dia baru mengetahui tentang ini? Luna agak terkejut, tapi dia tidak memperlihatkannya. Dia menoleh pada Tuan Alex dan menyapanya.

“Salam kenal Tuan Alex, saya Luna.”

“Senang bisa bertemu dengan anda nNna Luna.” Tuan Alex masih muda, dia tersenyum, menatap Luna dengan penuh minat.

Kenapa aku merasa dia memandangi ku dengan tatapan yang aneh?

Meskipun kurang nyaman, tapi Luna tetap mempertahankan kesopanannya.

“Begini Nona Luna, beberapa waktu lalu saya sudah membicarakan ini dengan Tuan Mark. Tapi, tlTuan Mark menolak syarat yang saya ajukan. Padahal ini hanyalah syarat yang sederhana.” Tuan Ong kembali bersuara.

 

Luna menoleh, “Saya sudah mendengarnya. Ngomong-ngomong apa syarat yang Tuan inginkan?”

“Seperti yang sudah saya katakan, sekarang lahan itu bukan saya lagi milik saya melainkan milik Tuan Alex. Tuan Alex dengan senang hati menyerahkan lahan itu kepada perusahaan Lixing dengan syarat, Nona Luna sendiri yang mengambil alih proyek ini. Hanya itu." jelas Tuan Ong dengan lugas.

Luna terkejut, dia melihat ke arah Tuan Alex. Alex tersenyum padanya.

Apaan si berengsek Mark ini, jelas-jelas ini hanya syarat yang mudah. Dia memang tidak ingin melibatkannya dalam proyek ini. Huh, benar-benar menyebalkan.

Luna pun membalas senyum ke Alex,

“Begitu? Mengenai syarat ini saya tidak keberatan, saya memang ingin mengambil alih proyek ini. Mark tidak mengizinkan saya, tapi jangan khawatir, saya akan berusaha menyakinkan dia.” jawab Luna mantap.

Tuan Ong sangat senang, "Itu terdengar melegakan jika Nona Luna bersedia untuk mengambil alih proyek ini. Kalau begitu, Nona harus memenangkan hati Tuan Mark agar mendapat persetujuannya.”

Luna sekedar tersenyum ringan untuk membenarkan perkataan Tuan Ong.

“Baiklah, karena Nona Luna telah menyetujuinya. Untuk selanjutnya, Nona bisa menghubungi saya jika ada hal lain yang ingin ditanyakan.” Alex tiba-tiba bersuara

Luna menoleh, dia mengangguk perlahan, “Baiklah, Tuan Alex."

Luna melirik jam tangannya, lalu berkata, “Um, begini Tuan, jika tidak hal lain, saya mohon pamit undur diri dulu.”

“Kenapa buru-buru sekali Nona Luna? Lebih baik kita makan siang dulu.” ucap Alex.

“Tidak perlu Tuan, saya ada hal penting lain yang harus saya lakukan.” tolak Luna dengan ramah.

“Baiklah, jika Nona Luna memang terburu-buru.”

Luna keluar dari ruangan dengan lega, dia buru-buru memasuki Lift.

 

Sangat melegakan bisa cepat bebas dari mereka. Tatapan Tuan Alex sangat tidak nyaman.

*** 

Dua hari sudah berlalu, tapi belum juga ada perkembangan mengenai proyek yang di inginkan Luna. Semua ini karena Mark tidak dapat di hubungi.

Malam hari, di ruang tamu Luna masih berusaha menghubungi Mark. Panggilan sudah masuk, tapi Mark tidak menjawab sekali pun.

“Aishh, si berensek ini ketika di perlukan malah tidak menjaea. Sangat menyebalkan. Aku harap dia pulang hari ini sehingga bisa membicarakan tentang proyek itu dengannya.” Luna frustasi, dia mengusap kepalanya beberapa kali. Harusnya malam ini Mark pulang.

Jam sudah menunjukkan pukul 22:51, Luna masih di ruang tamu untuk menunggu Mark.

“Nona, ini sudah larut, lebih baik Nona beristirahat di kamar. Mungkin Tuan muda tidak pulang hari ini.” ucap bi Ina.

“Tidak apa-apa bi, aku tunggu saja di sini. Aku punya firasat dia akan pulang malam ini. Bi ina istirahat saja duluan ,tidak masalah di sini sendirian.”

“Baiklah, jika itu kemauan Nona. Tapi, jika Nona sudah mengantuk segera lah ke kamar.”

“Um.”

Bi Ini segera pergi, hatinya bertanya-tanya. Sebenarnya apa yang terjadi? kenapa Luna sangat ingin menemui Mark? jelas dia tidak menyukai Mark, tapi dua hari ini rela menunggu kepulangannya. Apa Luna sudah tidak tidak membenci Mark lagi?

 

Malam semakin larut jam sudah menunjukkan pukul 02.11 dini hari. Bi Ina keluar untuk mengecek apakah Luna masih berada di ruang tamu.

Benar saja, Luna masih di sana dan sudah ketiduran. Untuk membangunkan Luna, bi Ina tidak tega, sehingga dia ke atas untuk mengambil selimut untuk Luna.

Di luar ada suara mobil. Ternyata Mark suadah pulang, dia berjalan dengan santai memasuki rumah, ketika hendak menaiki tangga lantai dua dia berhenti dan mundur satu langkah.

Luna? keningnya langsung berkerut.

Kenapa kucing kecil ini bisa ketiduran di sini?

Mark mendekati Luna, dia melihat gadis itu kedinginan. Mark melepas jasnya untuk menyelimuti Luna dan saat itu bi Jna datang.

“Tuan Muda.”

"Ssstttt!” Mark memberi kode untuk tidak bersuara.

Bi ina diam dan menghampiri Mark dengan perlahan.

“Kenapa dia bisa tidur di sini?” Tanya Mark.

“Itu karena Nona Luna menunggu Tuan pulang. Nona bilang ponsel Tuan tidak bisa di hubungi akhir-akhir ini. Mungkin Nona khawatir, sudah 2 hari dia tidur di ruang tamu untuk menunggu Tuan.” jelas bi ina.

Benarkah?

“Um, baiklah. Bi Ina bisa kembali, biar saya yang mengurusnya.” Ucap Mark.

“Baik, Tuan.”

Benarkah kucing kecil ini menunggu kepulangannya? dan dia selalu menghubunginya?

Dia memang sengaja mematikan ponsel, karena hal yang dia urus benar-benar tidak boleh ada yang mengganggu. Tidak di sangka dia bisa mengkhawatirkannya.

Tapi tunggu dulu! Mark rasa tidak mungkin dia mengkhawatirkannya, gadis ini jela-jelas sangat membencinya. Mungkin ada hal lain yang dia inginkan darinya.

Mark menggendong Luna dan dia terus berfikir. Apa yang di inginkan Luna hingga rela menunggunya.

 

Setelah sampai di kamar, Mark membaringkan Luna dengan hati-hati, lalu Mark ingin mengambil jasnya. Tapi, Luna malah berbalik badan dan memegang erat jas tersebut, sehingga tidak memungkinkan untuk mengambilnya.

Mark tersenyum, Luna tidak mengigau. Dia harap Luna bisa selalu tenang dalam tidurnya. Mark menyelimuti Luna.

Mark ingin mengelus kepala Luna, tapi tidak jadi. Dia menarik kembali tangannya, lalu pergi keluar.

Setiba di kamarnya, Mark langsung membuka pakaiannya, dan menuju kamar mandi. Dia menyalakan shower dan perlahan air mengalir dari rambut dan seluruh badannya yang atletis.

Nafas Mark terdengar berat, dan dia melayangkan tinjunya ke kaca sehingga berserakan dan darah tangannya menetes ke lantai. Warna air di lantai menjadi merah.

Nafas Mark tidak beratuturan.

Kenapa hatiku menjadi tidak karuan begini? Kenapa hatiku selalu luluh ketika menatap dia seperti itu? Aku tidak boleh begini, jika kebenaran terungkap dan membuktikan keluarganya terlibat. Sedikitpun tidak boleh ragu untuk membunuhnya.

***

Keesokan paginya Luna bangun. Dia membuka mata dengan berat, dia terkejut kenapa dia sudah ada di ranjangnya.

“Apa aku tidur berjalan lagi?"

Ketika dia bangkit ada jas yang membalut badannnya.

Eh kenapa ada jas pria di sini?

“Jas pria? Apa mungkin dia sudah pulang?" mata Luna langsung segar dan berbinar.

Tapi, sesaat kemudian ekspresinya berubah,

“Jika dia sudah pulang, terus jika ini jasnya... berarti dia menggendongku ke kamar?” teriak Luna kesal, dia melempar Jas Mark.

“Tidak, tidak, tidak! ini tidak bisa di biarkan, akhir-akhir ini aku terlalu sering berinteraksi dengannya. Dia tidak boleh mengambil keuntungan dariku. Berani-beraninya dia menyentuhku. Dia, pria berengsek dan jahat dia tidak boleh menyentuhku.” dia menggerutu,

“Tapi dia sudah pulang, aku harus bergegas beres dan walaupun aku kesal aku harus tetap ramah agar bisa membujuknya untuk menyerahkan proyek itu padaku.” ucap Luna sambil bergegas ke kamar mandi.

Beberapa saat kemudian Luna turun. Dia langsung pergi ke ruang makan.

Dia tidak melihat Mark. Dia heran, karena biasanya Mark selalu lebih dulu darinya.

“Bi Ina apa Si berengsek Mark sudah pulang?”

“Sudah Nona, semalam Tuan..” belum selesai bi ina menyelesaikan kalimatnya, Luna memotong ucapan bi Ina.

“Sudah jangan lanjutkan lagi.”

Suara Luna terdengar dingin, Bi Ina tidak berani bersuara lagi. Dina hanya mengangguk.

 

Mark datang, Luna sudah menyiapkan senyumnya yang ramah. Tapi, sialnya Mark sama sekali tidak melihat ke arahnya.

Melihat Mark mengabaikannya, Luna menjadi kesal.

Sial! si berengsek ini beraninya mengabaikaannya.

Luna langsung menyantap sarapannya sambil matanya menatap Mark dengan kesal, tapi Mark tetap tidak melihat ke arahnya sedikitpun.

Mark juga mulai menyantap sarapannya, dan Luna terkejut ketika melihat tangan kanan Mark diperban.

“Mark tanganmu... apa tanganmu terluka?” Tanya Luna dengan Khawatir.

“Hanya luka kecil.” jawab Mark dengan dingin.

“Kenapa pulang-pulang bisa terluka begini, apa yang terjadi?” Luna tidak bisa diam, dia bangkit menghampiri pria itu.

“Kamu jangan berlebihan, aku sudah bilang ini hanya luka kecil.”

Luna tetap berusaha untuk mengecek luka Mark.

“Tapi, ini perbannya tidak rapi, aku bantu memperbaikinya, ya?” ucap Luna sambil memegang tangan Mark.

Mark menarik tangannya, “Tidak perlu.” Mark menepis tangan Luna, dia berdiri dan pergi meninggalkan Luna.

Luna terkejut dengan sikap Mark yang tiba-tiba dingin padanya. Padahal terakhir kali di di telepon, Mark masih bicara baik-baik dengannya walaupun menyebalkan baginya.

“Mark meskipun aku hanya calon tunangan palsumu, tapi aku tidak salah jika khawatir denganmu, kan?” ucap Luna dengan lantang.

Mark berhenti, “Aku tidak butuh kekhawatiranmu. Lebih baik khawatirkan dirimu saja. Setahuku kamu sangat membenciku, kenapa tiba-tiba mengkhawatirkan ku? bukankah itu lebih baik bagimu jika aku terluka? atau kamu sekarang berubah pikiran ingin mendekatiku? hah, jika iya, lebih baik kamu kubur dalam-dalam rencanamu itu. Aku tidak pernah tertarik padamu. Kamu tidak lebih sebatas alat bagiku.” ucap Mark dan berlalu pergi.

Mendengar perkataan Mark, hati Luna sangat sakit.

 

“Sebuah alat?" Luna mengulang kalimat itu. Dia tertawa rendah.

Baiklah, dia paham. Diamemang hanya alat baginya. Mark benar, dia tidak perlu memperdulikannya. Dia yang terlalu bodoh.

Luna menggenggam tangannya dan tanpa sadar air matanya menetes.

Terpopuler

Comments

Rose Kanam

Rose Kanam

duhhhhh

2020-08-02

1

Acox

Acox

up up

2019-12-14

3

Tutik Sutrisna

Tutik Sutrisna

lanjut..

2019-12-14

3

lihat semua
Episodes
1 KELULUSAN
2 PESAN YANG MANIS DAN KEADAAN YANG ANEH
3 TERINGAT KEJADIAN MASA LALU
4 KITA BERTEMU LAGI
5 MENJADI SEKRETARIS???
6 DIMANFAATKAN
7 HARI YANG BERAT
8 MAKAN MALAM ROMANTIS???
9 SKANDAL
10 MENGUATKAN DIRI
11 MULAI BERTINDAK
12 GARA-GARA NAILART
13 KALIAN SAMA SAJA
14 TEKA-TEKI
15 MI INSTAN
16 SEMAKIN BANYAK MUSUH YANG MENDEKAT
17 HANYA SEBUAH ALAT
18 PROYEK PERTAMA
19 TEMAN BARU & GAUN PESTA
20 SAKIT
21 PESTA PERTUNANGANAN
22 PESTA PERTUNANGANAN (2)
23 MENGERJAI MARK
24 Cartagena, COLOMBIA
25 PANGERAN INGGRIS
26 CEMBURUKAH?
27 LAS BOVADES
28 KEGUNDAHAN MARK
29 HEARTBEAT
30 LUKISAN
31 WHO ARE YOU???
32 BERSYUKUR
33 3 PRIA MENYEBALKAN
34 FLASHDISK
35 FLASHDISK (2)
36 KEBENARAN
37 KEBENARAN (2)
38 PAGI YANG MENDEBARKAN
39 PENYUSUP
40 MELINDUNGIMU
41 BERPISAH=MENJALANKAN MISI MASING-MASING
42 MENGANALISA
43 TAK AKAN MEMARAHIMU
44 AKU MENDUKUNGMU
45 I'M COMEBACK
46 PERSAINGAN YANG ADIL
47 AKU TAK BERHAK MERUSAK KEBAHAGIANNYA
48 ADA YANG SALAH DENGANNYA
49 DISALAHPAHAMI
50 PERTENGKARAN DENGAN CAMELIA
51 MENENANG SAHABAT
52 MASAKAN JIANG HE
53 DRAMA MAKAN MALAM DENGAN KELUARGA PAMAN
54 MARK: Apakah Aku Punya Kesempatan?
55 MARK RENDRA VS JIANG HE
56 TEROR & PESTA PENYAMBUTAN JIANG HE
57 KU MOHON WASPADALAH!!!
58 2 Juta U$D
59 LUNA: Mengapa tak sesuai kesepakatan?
60 SENJATA RAHASIA LUNA
61 Trik and Intrik
62 SEJAK KAPAN AKU MEMPUNYAI PERASAAN SEPERTI INI?
63 PRIA IDAMAN
64 PERMINTAAN TUAN GU
65 PENYAMBUTAN KEPULANGAN HYENA
66 BANYAK HAL TELAH TERJADI
67 TAMAN HIBURAN & KERETA GANTUNG
68 FIRST KISS
69 TAKDIR BAIK
70 PESTA UNTUK KEBERHASILAN PROYEK
71 WHAT SHOULD I DO?
72 I HAVE TO THINK CLEARLY!!!
73 MY PREDICTIONS
74 SIKAP MASA BODOH LUNA
75 MARI SERAHKAN PADA HATI UNTUK MEMILIH
76 KONFERENSI PERS
77 MARI KITA BERKOMITMEN
78 LOVE YOU TOO
79 SIASAT
80 MAKE A WISH
81 EMAIL MISTERIUS (LAGI)
82 PERANGKAP
83 SIKSAAN
84 FAKE FRIEND
85 TERNYATA....
86 PENYELAMATAN
87 TEMPAT TERAMAN
88 HEARBEAT (2)
89 SPECIAL CHAPTER
90 ORANG JAHAT SELALU PUNYA SIASAT
91 ORANG JAHAT SELALU PUNYA SIASAT (2)
92 SIASAT YANG GAGAL
93 VIA TELEPON
94 SIASAT MASIH BERLANJUT
95 DISKUSI
96 MARI IKUTI PERMAINANNYA
97 PA, MA WELCOMEBACK
98 PELEPASAN RINDU YANG GAGAL
99 TERMAKAN UMPAN TRIK LICIK
100 ADA APA DENGAN PAPA?
101 KEPINGAN PUZZLE BARU
102 FLASHBACK
103 FLASHBACK (2)
104 IZIN MELANJUTKAN PENDIDIKAN
105 DI BALIK SIASAT TUAN ALIESTER
106 MARI ARUNGI DUNIA BERSAMA
107 HATI DAN PEMIKIRAN YANG SAMA
108 PAKET HADIAH
109 FAKTA: HUBUNGAN DENGAN PANGERAN TRIS
110 NETIZEN: Komentar Jahat
111 MESSAGE
112 AKTIVITAS DALAM SEMINGGU
113 MINTA RESTU
114 PANGGILAN SAYANG
115 INSTANA DI TENGAH HUTAN
116 KELUARGA RANGGA & CALON IBU MERTUA
117 CALON IBU MERTUA
118 RUANG KELUARGA
119 IBU
120 YOU ARE EVERYTHING
121 PASTI BISA MELEWATINYA
122 PESTA PERNIKAHAN ( Part 1)
123 Pengumuman!!!!
124 PESTA PERNIKAHAN (Part 2)
125 PESTA TELAH BERAKHIR
126 MALAM PERTAMA (1)
127 MALAM PERTAMA (2)
128 PAGI HARI
129 IBU BERTOLAK PULANG
130 HYENA: BALAS DENDAM
131 PAKET
132 AKSI BALAS DENDAM
133 INTRIK
134 RUANG TAHANAN
135 KITA (Season 1 END)
136 S2 LONDON-BEIJING
137 S2 AWAL MULA (Zhaon)
138 S2 LONDON TERASA LEBIH DINGIN TANPAMU
139 S2 TURTLENECK
140 S2 NINDY: Ini Sangat Menyesakkan.
141 S2 MARI SALING MENYEMBUHKAN
142 S2 CEMBURU
143 S2 KEY: Wanita Asing
144 S2 PAMERAN
145 S2 SECRET BUYER
146 S2 BULAN MADU KITA
147 S2 BARBEQUE PARTY
148 Pengumuman!!!! (Penting gak penting)
149 S2 SRIGALA
150 S2 SEKRETARIS BARU???
151 S2 DEVIL LOGIC
152 S2 Eh, Kenapa Aku Merasa Sedang Ditipu?
153 S2 MEMBALAS PENGHIANAT
154 S2 MAU BERAPA???
155 S2 SIASAT NYONYA XIO
156 S2 GIVE US FUNNY GRANDCHIILDREN
157 S2 TAKDIR PERTEMUAN
158 S2 HARI-HARI BAHAGIA
159 S2 HONEYMOON (Part 1)
160 S2 HONEYMOON (Part 2)
161 S2 HONEYMOON (Part 3)
162 S2 Key X Lery
163 S2 HONEYMOON (Part 4)
164 S2 BANYAK HAL
165 S2 PENGAKUAN ZHAON
166 S2 Key: Wanita Bodoh!
167 S2 OTW JEPANG
168 S2 JEPANG
169 S2 RENCANA LUNA?
170 S2 BAJU TIDUR
171 S2 HORROR
172 S2 HORROR (2)
173 S2 UNO STACKO
174 S2 LERY: Terimakasih Tuan.
175 S2 Hitachi Seaside Park
176 S2 Hitachi Seaside Park (2)
177 S2 PRIA MISTERIUS
178 S2 BERDEBAT
179 S2 HONEYMOON SELESAI
180 S2 PELUK TERUS
181 S2 DISKUSI
182 S2 TEMAN LAMA
183 S2 HANG OUT
184 S2 Oslo, NORWEGIA (1)
185 S2 Oslo, NORWEGIA (2)
186 S2 CAFE
187 S2 KELUARGA DRAMA
188 S2 HAMIL?
189 S2 Polinesia, PRANCIS
190 S2 MISI
191 S2 Polidirektor Charles
192 S2 Kena Kau!!!
193 S2 TRAGEDI
194 S2 AKHIRNYA...
195 S2 Kematian Saja Tidak Cukup
196 S2 Norwegia-Polinesia
197 S2 PERINGATAN HALUS
198 S2 Akhir Nasib Jhon
199 S2 YES!!!
200 S2 Testpack
201 S2 Ide Surprise
202 S2 SURPRISE
203 S2 Hormon Kehamilan
204 S2 MASAK-MASAK
205 S2 TMABK
206 S2 TMABK
207 S2 TMABK
208 S2 TMABK
209 S2 TMABK
210 S2 TMABK
211 S2 TMABK
212 S2 TMABK
213 S2 TMABK
214 S2 TMABK
215 S2 TMABK
216 S2 TMABK
217 S2 TMABK
218 S2 TMABK
219 S2 TMABK
220 S2 TMABK
221 S2 TMABK
222 S2 TMABK
223 S2 TMABK
224 S2 TMABK
225 Pen Aktif Lagi... keknya...
Episodes

Updated 225 Episodes

1
KELULUSAN
2
PESAN YANG MANIS DAN KEADAAN YANG ANEH
3
TERINGAT KEJADIAN MASA LALU
4
KITA BERTEMU LAGI
5
MENJADI SEKRETARIS???
6
DIMANFAATKAN
7
HARI YANG BERAT
8
MAKAN MALAM ROMANTIS???
9
SKANDAL
10
MENGUATKAN DIRI
11
MULAI BERTINDAK
12
GARA-GARA NAILART
13
KALIAN SAMA SAJA
14
TEKA-TEKI
15
MI INSTAN
16
SEMAKIN BANYAK MUSUH YANG MENDEKAT
17
HANYA SEBUAH ALAT
18
PROYEK PERTAMA
19
TEMAN BARU & GAUN PESTA
20
SAKIT
21
PESTA PERTUNANGANAN
22
PESTA PERTUNANGANAN (2)
23
MENGERJAI MARK
24
Cartagena, COLOMBIA
25
PANGERAN INGGRIS
26
CEMBURUKAH?
27
LAS BOVADES
28
KEGUNDAHAN MARK
29
HEARTBEAT
30
LUKISAN
31
WHO ARE YOU???
32
BERSYUKUR
33
3 PRIA MENYEBALKAN
34
FLASHDISK
35
FLASHDISK (2)
36
KEBENARAN
37
KEBENARAN (2)
38
PAGI YANG MENDEBARKAN
39
PENYUSUP
40
MELINDUNGIMU
41
BERPISAH=MENJALANKAN MISI MASING-MASING
42
MENGANALISA
43
TAK AKAN MEMARAHIMU
44
AKU MENDUKUNGMU
45
I'M COMEBACK
46
PERSAINGAN YANG ADIL
47
AKU TAK BERHAK MERUSAK KEBAHAGIANNYA
48
ADA YANG SALAH DENGANNYA
49
DISALAHPAHAMI
50
PERTENGKARAN DENGAN CAMELIA
51
MENENANG SAHABAT
52
MASAKAN JIANG HE
53
DRAMA MAKAN MALAM DENGAN KELUARGA PAMAN
54
MARK: Apakah Aku Punya Kesempatan?
55
MARK RENDRA VS JIANG HE
56
TEROR & PESTA PENYAMBUTAN JIANG HE
57
KU MOHON WASPADALAH!!!
58
2 Juta U$D
59
LUNA: Mengapa tak sesuai kesepakatan?
60
SENJATA RAHASIA LUNA
61
Trik and Intrik
62
SEJAK KAPAN AKU MEMPUNYAI PERASAAN SEPERTI INI?
63
PRIA IDAMAN
64
PERMINTAAN TUAN GU
65
PENYAMBUTAN KEPULANGAN HYENA
66
BANYAK HAL TELAH TERJADI
67
TAMAN HIBURAN & KERETA GANTUNG
68
FIRST KISS
69
TAKDIR BAIK
70
PESTA UNTUK KEBERHASILAN PROYEK
71
WHAT SHOULD I DO?
72
I HAVE TO THINK CLEARLY!!!
73
MY PREDICTIONS
74
SIKAP MASA BODOH LUNA
75
MARI SERAHKAN PADA HATI UNTUK MEMILIH
76
KONFERENSI PERS
77
MARI KITA BERKOMITMEN
78
LOVE YOU TOO
79
SIASAT
80
MAKE A WISH
81
EMAIL MISTERIUS (LAGI)
82
PERANGKAP
83
SIKSAAN
84
FAKE FRIEND
85
TERNYATA....
86
PENYELAMATAN
87
TEMPAT TERAMAN
88
HEARBEAT (2)
89
SPECIAL CHAPTER
90
ORANG JAHAT SELALU PUNYA SIASAT
91
ORANG JAHAT SELALU PUNYA SIASAT (2)
92
SIASAT YANG GAGAL
93
VIA TELEPON
94
SIASAT MASIH BERLANJUT
95
DISKUSI
96
MARI IKUTI PERMAINANNYA
97
PA, MA WELCOMEBACK
98
PELEPASAN RINDU YANG GAGAL
99
TERMAKAN UMPAN TRIK LICIK
100
ADA APA DENGAN PAPA?
101
KEPINGAN PUZZLE BARU
102
FLASHBACK
103
FLASHBACK (2)
104
IZIN MELANJUTKAN PENDIDIKAN
105
DI BALIK SIASAT TUAN ALIESTER
106
MARI ARUNGI DUNIA BERSAMA
107
HATI DAN PEMIKIRAN YANG SAMA
108
PAKET HADIAH
109
FAKTA: HUBUNGAN DENGAN PANGERAN TRIS
110
NETIZEN: Komentar Jahat
111
MESSAGE
112
AKTIVITAS DALAM SEMINGGU
113
MINTA RESTU
114
PANGGILAN SAYANG
115
INSTANA DI TENGAH HUTAN
116
KELUARGA RANGGA & CALON IBU MERTUA
117
CALON IBU MERTUA
118
RUANG KELUARGA
119
IBU
120
YOU ARE EVERYTHING
121
PASTI BISA MELEWATINYA
122
PESTA PERNIKAHAN ( Part 1)
123
Pengumuman!!!!
124
PESTA PERNIKAHAN (Part 2)
125
PESTA TELAH BERAKHIR
126
MALAM PERTAMA (1)
127
MALAM PERTAMA (2)
128
PAGI HARI
129
IBU BERTOLAK PULANG
130
HYENA: BALAS DENDAM
131
PAKET
132
AKSI BALAS DENDAM
133
INTRIK
134
RUANG TAHANAN
135
KITA (Season 1 END)
136
S2 LONDON-BEIJING
137
S2 AWAL MULA (Zhaon)
138
S2 LONDON TERASA LEBIH DINGIN TANPAMU
139
S2 TURTLENECK
140
S2 NINDY: Ini Sangat Menyesakkan.
141
S2 MARI SALING MENYEMBUHKAN
142
S2 CEMBURU
143
S2 KEY: Wanita Asing
144
S2 PAMERAN
145
S2 SECRET BUYER
146
S2 BULAN MADU KITA
147
S2 BARBEQUE PARTY
148
Pengumuman!!!! (Penting gak penting)
149
S2 SRIGALA
150
S2 SEKRETARIS BARU???
151
S2 DEVIL LOGIC
152
S2 Eh, Kenapa Aku Merasa Sedang Ditipu?
153
S2 MEMBALAS PENGHIANAT
154
S2 MAU BERAPA???
155
S2 SIASAT NYONYA XIO
156
S2 GIVE US FUNNY GRANDCHIILDREN
157
S2 TAKDIR PERTEMUAN
158
S2 HARI-HARI BAHAGIA
159
S2 HONEYMOON (Part 1)
160
S2 HONEYMOON (Part 2)
161
S2 HONEYMOON (Part 3)
162
S2 Key X Lery
163
S2 HONEYMOON (Part 4)
164
S2 BANYAK HAL
165
S2 PENGAKUAN ZHAON
166
S2 Key: Wanita Bodoh!
167
S2 OTW JEPANG
168
S2 JEPANG
169
S2 RENCANA LUNA?
170
S2 BAJU TIDUR
171
S2 HORROR
172
S2 HORROR (2)
173
S2 UNO STACKO
174
S2 LERY: Terimakasih Tuan.
175
S2 Hitachi Seaside Park
176
S2 Hitachi Seaside Park (2)
177
S2 PRIA MISTERIUS
178
S2 BERDEBAT
179
S2 HONEYMOON SELESAI
180
S2 PELUK TERUS
181
S2 DISKUSI
182
S2 TEMAN LAMA
183
S2 HANG OUT
184
S2 Oslo, NORWEGIA (1)
185
S2 Oslo, NORWEGIA (2)
186
S2 CAFE
187
S2 KELUARGA DRAMA
188
S2 HAMIL?
189
S2 Polinesia, PRANCIS
190
S2 MISI
191
S2 Polidirektor Charles
192
S2 Kena Kau!!!
193
S2 TRAGEDI
194
S2 AKHIRNYA...
195
S2 Kematian Saja Tidak Cukup
196
S2 Norwegia-Polinesia
197
S2 PERINGATAN HALUS
198
S2 Akhir Nasib Jhon
199
S2 YES!!!
200
S2 Testpack
201
S2 Ide Surprise
202
S2 SURPRISE
203
S2 Hormon Kehamilan
204
S2 MASAK-MASAK
205
S2 TMABK
206
S2 TMABK
207
S2 TMABK
208
S2 TMABK
209
S2 TMABK
210
S2 TMABK
211
S2 TMABK
212
S2 TMABK
213
S2 TMABK
214
S2 TMABK
215
S2 TMABK
216
S2 TMABK
217
S2 TMABK
218
S2 TMABK
219
S2 TMABK
220
S2 TMABK
221
S2 TMABK
222
S2 TMABK
223
S2 TMABK
224
S2 TMABK
225
Pen Aktif Lagi... keknya...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!