KALIAN SAMA SAJA

Jam menunjukkan pukul 13.10 siang. Luna turun kebawah, karena Roland sudah menunggunya untuk pergi makan siang.

Setibanya di bawah, Luna melambaikan tangan pada Roland sambil tersenyum tipis.

Roland juga tersenyum, “Kakak ipar..."

“Aa... iya-iya. Sudah lama menunggu?” tanya Luna sambil berjalan mendekati Roland dengan senyuman.

“Tidak juga. Kakak ipar, apa Mark menyulitkan mu?” tatapan mata Roland tampak menyelidik.

“Hmm, tidak. Memangnya kenapa?” tanya Luna sambil mengerutkan dahi

“Kakak jangan bohong, lihat ini jam istirahat sudah lewat 10 menit. Tapi, kamu baru di izinkan untuk istirahat.” Celoteh Roland.

“Roland, dia memang suka mengerjaiku. Tapi dia tidak akan berani menyulitkan ku.” Luna berucap dengan senyum yang lembut.

"Aku rasa kakak ipar bohong." dia mengerutkan kening sambil melirik Luna yang tampak tersenyum sambil menggelengkan kepala, " Ah, sudahlah kita langsung pergi saja.” ajaknya.

“Ok.”

Mereka berjalan bersamaan, mereka berbincang dan tampak sudah akrab.

Ketika memasuki mobil Roland membukakan pintu untuk Luna. Dia memperlakukan Luna dengan sangat baik.

“Silakan, Tuan putri.” ucap Roland dengan lembut sambil membungkukkan tubuhnya.

“Oo.. jangan berlebihan Roland.” Luna tertawa melihat cara Roland memperlakukannya.

“Tuan putri, pantas untuk ini.”

“Baiklah, terima kasih." ucap Luna sambil masuk ke dalam mobil.

Dari kejauhan Mark memperhatikan Luna dan Roland di dalam mobil Rangga.

 

“Aku rasa mereka akan akrab dengan cepat.” Rangga sengaja menuangkan bahan bakar, memanasi Mark.

“Kamu, diam!”

“Mark, bukankah sudah ku ingatkan sebelumya, perempuan suka di perlakukan dengan lembut.” Rangga menghela napas berat.

“Apa maksud ucapan mu? aku tidak mempunyai perasaan apapun terhadapnya. Kamu sendiri tatu aku melakukan semua ini ada tujuan tertentu.”

Rangga mencibir, lalu mengangkat kedua bahunya, " Ya syuudah, terserah kamu saja.” Rangga menggelengkan kepalanya. Percuma saja berbicara, toh orangnya selalu berkata 'tidak'.

“Mark mobil mereka sudah jalan, apa kita perlu mengikutinya?” tanya Rangga sambil dengan melirik ke kaca spion tengah.

“Tidak perlu, kita ke restoran D’Star.”

“Baiklah.” sambil melajukan mobil dengan tenang menuju tempat yang di maksud oleh Mark.

Di tengah perjalanan Rangga mengerutkan kening saat melihat mobil Roland yang selalu sejalur dengannya.

“Mark, sepertinya kita ke arah yang sama dengan mereka.” sedikit melirik ke kaca spion, lalu fokus kembali ke jalan.

Mark yang duduk di belakang menunduk dan memegang kepalanya sambil memejamkan mata, lalu dia memarahi Rangga.

“Rangga, kamu cukup mengemudi saja dengan benar, tidak usah mengatakan semua yang kamu lihat kepadaku.”

“Baiklah, aku akan menutup mulutku.” Rangga merapatkan kedua bibirnya, lalu sedikit mengusap dadanya.

Sabarlah duhai hati.

Sampainya di restoran D’Star, dan benar saja ternyata Roland dan Luna juga berhenti di sana.

Mark membuka matanya, dia terkejut dengan apa yang dia lihat.

“Rangga! kenapa kamu tidak bilang kalau mereka beneran ke tempat yang sama dengan kita?!” Mark memarahi Rangga dengan nada kesalnya.

“Mark, bukankah aku sudah mengatakannya tadi, tapi kamu malah memarahiku. Aku sudah menutup mulutku, sekarang kamu malah memarahiku lagi.” balas Rangga dengan mengiba.

“Itu karena kau selalu mengoceh, membuatku pusing saja.”

“Baiklah, aku yang salah.” ya begitu saja. Biar urusan cepat selesai.

 

Roland dan Luna duluan masuk ke restoran tersebut, mereka telihat sangat akrab.

Sesampainya di dalam, Roland dan Luna sudah memilih tempat duduk dan tinggal menunggu pesanan mereka datang.

“Roland ternyata kamu humoris juga.” Luna menopang dagu menatap Roland. Sepenjang perjalanan tadi, Roland selalu membuat suasana penuh dengan tawa.

“Tidak juga. Aku bisa leluasa bercerita seperti ini hanya kepada orang tertentu saja.” jawab Roland santai.

“Sungguh? Jadi aku termasuk orang tertentu tersebut. Cepat sekali?"

“Hanya butuh 1 detik untuk ku mulai merasa nyaman.”

“Um, Roland selain humoris ternyata kau puitis juga, ya?” ucap Luna lagi, dia mengedip-ngedipkan matanya dengan polos.

“Kakak ipar, kamu tidak percaya? Aku berkata jujur apa adanya.” jelas Roland kesal, karena meskipun Luna tidak menggunakan nada sindiran, tapi dia merasa Luna selalu mengejeknya.

Luna tertawa, lalu menari tubuhnya. Dia duduk dengan santai, “Baiklah. Aku tidak akan mengejek mu lagi.”

Pesanan mereka datang dan mereka mulai makan sambil bercerita tentang banyak hal.

Sementara itu Mark juga telah memasuki restoran.

“Mark, apakah kita akan bertemu dengan Luna nantinya?” tanya Rangga.

“Tentu saja tidak. Kita ke private room.” jawab Mark sambil memasuki Lift dan menekan tujuan lantai lima.

“Apa kamu menemui Tuan Ong si gendut itu?" tanya Rangga penasaran.

“Iya, pagi ini dia menghubungiku. Dia akan setuju menjual lahannya kepada kita, tapi dengan satu syarat.” jelas Mark.

“Hah, berani sekali dia bernegosiasi. Apa syarat yang dia ajukan kepadamu?"

“Entahlah. Dia bilang akan membicaraknnya nanti.”

Mereka sudah tiba di private room, pelayan membukakan pintu untuk mereka.

“Selamat datang Tuan muda Mark, apa kabar?” sapa tuan Ong dengan ramah.

Mark tidak berniat untuk menjawab, dia hanya menatap Tuan Ong datar.

“Kabar kami baik.” Rangga menggantikan Mark untuk menjawab. Nadanya dingin dan mengancam.

“Haha.. aku tidak menyangka bisa bertemu dengan kalian lagi. Dulu kamu masih sangat muda, sekarang kalian sudah menjadi pria yang mempesona. ” ucap Tuan Ong, sudut mulutnya bergerak agak sinis.

“Tuan Ong, Tuan muda kami tidak suka basa-basi. kita langsung saja pada intinya.” Rangga menegaskan.

Tuan Ong melihat ke arah Rangga dengan tatapan tidak senang, tetapi dia berusaha untuk tetap tertawa.

“Mark, sepertinya bawahanmu sangat tidak tahu sopan santun.” Tuan Ong menyudutkan Rangga.

Mark tersenyum, “Tuan Ong, kamu jangan menghina bawahanku, itu sama saja kau menghinaku.”

“Haha, baiklah, baiklah. Kalau begitu maafkan aku.” Tuan Ong senyum terpaksa. Dia sakit hati, dia merasa sudah di rendahkan.

Beraninya dua bocah ini menghinanya!

Tuan Ong mengatur ekspresi nya sebaik mungkin, lalu berkata, "Tapi, kita tidak perlu terburu-buru. Nikmati dulu makan siang ini, sebentar lagi mereka akan menghidangkannya, setelah itu baru kita membicarakan bisnis.” Tuan Ong berusaha tetap ramah.

“Tidak perlu, segelas anggur sudah cukup.” ucap Mark.

“Haha.. baiklah jika itu maumu.”

Dia menyuruh bawahannya untuk mengatakan kepada pelayan agar menunda hidangan. Kemudian seorang pelayan datang menuangkan anggur untuk mereka.

“Tuan Ong, aku penasaran syarat apa yang kau ajukan padaku." Mark menatap Tuan Ong tenang, namun tatapannya itu sungguh membuat orang merasa tidak aman.

“Mengenai syarat itu kamu tidak perlu khawatir, ini syarat yang sangat mudah.” Jawab tuan Ong.

“Katakanlah.” Mark masih dingin.

“Aku akan menyerahkan lahan itu ke perusahan Lixing, asalkan yang menangani proyek ini adalah Luna Aliester.” jawab Tuan Ong dengan sombong.

Mendengar itu Rangga, mengerutkan dahi.

Haha, rupanya dia ingin bermain-main.

Mark tersenyum menatap tlTuan Ong, "Kenapa anda tertarik dengan perempuan yang akan bertunangan, Tuan Ong?” Tanya Mark santai.

“Aku hanya penasaran, bagaimana kinerja dari putri semata wayang Aliester yang dulu selalu dia bangga-banggakan.” Tuan Ong mengangkat alisnya dan tersenyum.

“Beri saya alasan yang masuk akal."

“Haha... ternyata Tuan Mark tidak suka bercanda. Maaf ,maaf." Tuan Ong memperbaiki duduknya. Dia dengan serius berkata, “Sebenarnya lahan itu bukan milikku lagi, aku sudah menjualnya ke orang lain. Tapi, dia belum mengambilnya dariku. Begitu aku tau kamu tertarik dengan lahan tersebut aku menghubunginya, tapi dia bilang dia bisa saja memberikannya padamu asalkan Luna sendiri yang menangani proyek ini."

“Siapa orangnya?" Tanya Mark.

“Mengenai itu aku tidak bisa memberi tahumu, dia bilang akan menemui mu dan Luna jika kamu setuju dengan syaratnya." jawab tuan Ong.

“Hah, kalau begitu sampaikan pada orang itu aku menolak syaratnya.” ucap Mark, lalu dia berdiri.

Tuan Ong tampak gusar, dia juga langsung berdiri, “Eh, ta-tapi Mark syarat ini tidak berat, dan Luna pasti juga setuju. Lebih baik bicarakan dulu dengannya. Kamu juga tau proyek ini pasti akan memberikan keuntungan yang besar, apa salahnya dengan syarat yang sepele ini.” ucap tuang Ong menahan Mark.

“Sesuatu yang aku inginkan cepat atau lambat pasti akan ku dapatkan. Tidak peduli kalian berikan atau tidak.” ucap Mark sambil meninggalkan Tuan Ong.

Rangga tersenyum puas, baginya itu sangat keren.

“Kalau begitu kami permisi dulu Tuan Ong

” ucap Rangga sambil membungkuk dan berjalan mengikuti Mark.

Sial! aku tidak pernah bertemu bocah seangkuh ini. Beraninya dia mengancamku. Aku pasti akan membalasmu. Kau tidak tahu dengan siapa kamu berurusan.

Tuan Ong sangat kesal.

“Hubungi Alexs, beritahu dia bagaimana bocah ini pemperlakukan kita.” perintah Tuan Ong kepada bawahannya.

“Baik, Tuan”.

Rangga mengikuti Mark dari belakang dia tersenyum dan ingin menggoda Mark.

“Hem hem..”

Tapi Mark tidak menanggapi Rangga.

“Kamu tahu Mark entah mengapa aku merasa tindakanmu tadi cukup keren.” ucap Rangga. Masa bodoh di dengarkan atau tidak. Yang penting bicara saja dulu.

“Apa hanya cukup?” Tanya Mark.

“Haha... ternyata kau masih saja serakah. Maksudku kau benar-benar sangat keren.” Rangga kembali berdehem dan serius berkata, “Aku merasa pasti ada yang salah. Untuk apa dia melibatkan Luna dalam hal ini."

“Aku pikir kamu tidak bodoh, jadi kamu tidak perlu bertanya lagi padaku.” jawab Mark mematahkan pertanyaan Rangga.

“Ayolah Mark, kenapa kamu selalu memperlakukanku seperti ini?" rengek Rangga.

“Diam! jangan merengek, ku bukan anak kecil lagi.” jawab Mark dingin. Dia melirik Rangga dengan tatapan mata tajamnya.

"Huh, kamu memang selalu jahat padaku.” jawab Rangga cemberut.

Mereka memasuki Lift.

Kruyuk kruyuk!

Perut Rangga berbunyi, Mark melihat ke arahnya.

“Hehe, sepertinya memang sudah saatnya untuk makan.” ucap Rangga sambil memegang perutnya.

“Baiklah, kalau begitu kita makan dulu.” jawab Mark

***

Luna dan Roland sudah selesai makan, tapi pelayan menghidangkan desert untuk mereka.

“Maaf, tapi kami tidak memesan ini.” ucap Luna pada pelayan itu.

“Aku yang memesannya.” jelas Roland.

“Roland, kamu tidak perlu melakukan ini. Aku sudah kenyang.”

“Cobalah, desert di sini sangat enak.” jelas Roland.

“Tidak, tidak. Aku sudah tidak sanggup lagi.” tolak Luna.

“Kakak ipar, kenapa kamu sangat tidak menurut, cobalah sedikit saja. Jika tidak kamu akan melukai hatiku.” bujuk Roland yang sudah bersiap akan menyuapi Luna.

“Haha, kamu ini. Aku akan mual jika masih makan.” tolak Luna, sambil mencari ponsel di tasnya.

“Ayolah kakak ipar, aku akan sangat malu jika kau menolakku." rengek Roland. Benar-benar kekanak-kanakkan.

Tapi tiba-tiba seseorang menahan tangan Roland.

 

“Bukankah dia sudah menolak, kenapa kau masih memaksanya?”

Luna dan Roland terkejut dan langsung melihat ke arah sumber suara.

What? Kenapa si brengsek ini bisa di sini. mampuslah!

“Ternyata kamu Mark. Maaf, aku tidak bermaksud untuk...” belum selesai Roland menyelesaikan kalimatnya, Mark memotong kalimatnya.

“Jangan mengelak! aku sudah melihatmu menggoda calon tunanganku. Ternyata kamu juga sama, selalu menginginkan milikku, sama seperti orangtua mu.” Mark melepaskan tangan Roland dengan kasar sehingga desert tersebut mengenai jas Roland.

Melihat kejadian itu, orang di dalam restoran ribut.

 

“Lihatlah, bukankah itu Tuan muda Mark dan Nona Luna? apa yang terjadi di sana, sepertinya ada perkelahian.” Ucap orang-orang di sana.

“Sepertinya ada tontonan menarik” ucapan lainnya.

Roland membersihkan jasnya, “ Mark kamu sudah salah paham padaku. Mengenai kejadian masa lalu mari kita bicarakan baik-baik.”

“Tidak ada yang perlu di bicarakan lagi."

Luna merasa kesal, “Hey!kalian sudahlah. Tidakkah kalian sadar banyak mata yang memperhatikan kita?"

“Apa kamu membelanya?” Tanya Mark.

“Mark, kamu jangan kekanak-kanakan. Aku tidak membela siapapun. Kalian lihatlah mereka semua mamandangi kita.” Luna melirik kan matanya.

Mark melihat sekeliling, dan orang-orang tersebut langsung mengalihkan pandangan mereka dan pura-pura sibuk.

“Kita tidak boleh menyinggung mereka, aku dengar Presdir baru Lixing ini orang yang sangat dingin dan kejam, berpura-pura tidak lihat saja itu akan lebih aman untuk kita.” bisik salah satu dari mereka.

“Aishh.. Roland aku ingatkan padamu, kamu tidak perlu menemui Luna lagi. Ini yang terakhir kalinya.” Mark memperingati Roland.

“Dia belum menjadi tunanganmu, apa hakmu melarang aku menemuinya?” Roland juga tidak mau kalah.

“Hah, sekarang apa kamu ingin bersaing dengnku? Sayangnya sudah sangat terlambat, beberapa minggu lagi kamu datanglah ke pertunangan kami.”

Luna semakin pusing, “Ayolah kalian itu saudara sepupu jangan bertengkar memperebutkan aku.”

Mark dan Roland menatap Luna.

“Kamu diam!” ucap Mark dan Roland secara bersamaan.

Eh orang ini, beraninya mereka???!! Ternyata dua orang sepupu ini sama liciknya. Dia memang sudah sangat salah menilaimu Roland!

Melihat itu Rangga hanya menahan tawanya.

Ini benar tontonan menarik. Dia melihat tiga orang itu dengan penuh minat.

 

“Mark, aku hanya ingin berbicara baik-baik denganmu.” Roland menatap Mark dengan serius.

“Bicara? Melihat wajahmu saja aku sudah tidak mau.” sorot mata Mark sungguh tidak bersahabat, bahkan sudut bibirnya terangkat sinis.

“Sebenci itukah? Bagaimana jika kamu hanya salah paham?” Roland sungguh tidak berdaya.

“Jika benar salah paham, kamu tidak akan menyakitiku sejauh ini.” jawab Mark sambil menarik tangan Luna, lalu pergi meninggalkan Roland.

“Rangga kamu selasaikan ini, jangan sampai ada berita mengenai ini.” perintah Mark ketik melewati Rangga.

Rangga merapatkan bibir sambil mengangguk-angguk kecil.

Baiklah, ternyata ini lah hidangan makan siangnya. Huh!

Kruyuk! kruyukk!

Perut Rangga berbunyi lagi. Sabar, sabar.

Roland masih memandang punggung Marka Luna yang sudah menjauh. Sorot matanya menyimpan begitu banyak hal, satu tangannya mengepal dengan kuat.

Aku akan tetap berusaha menemuimu Mark bagaimanapun caranya.

***

Di dalam mobil.

“Mark, apa kamu tidak bisa lembut? kamu menyakiti tanganku kesekian kalinya.” Luna sangat marah sambil memegangi tangannya.

Mark tidak peduli, dia melajukan mobil dengan kencang.

“Mark, Mark apa kamu gila? aku belum mau mati.” teriak Luna, satu tangannya memegang samping kursi mobil.

Mark masih Tidak memperdulikan. Luna berpegangan erat.

“Mark! kenapa kamu seperti ini? jika kamu ingin mati, mati saja sana!! jangan membawaku mati bersamamu.” kecepatan mobil membuat dia mual.

Mark me-rem mendadak mobilnya.

 

“Aaaaa.. kamu benar-benar gila.” teriak Luna.

“Apa tujuanmu mendekati Roland?” tanya Mark dengan nada marah dan tatapan mata tajamnya.

“Hah? aku mendekati Roland? tidak, tidak!" Luna mengibaskan tangannya, lalu sedikit mengatur nafasnya, "Aku Luna Aliester masih waras. Seumur hidup, aku tidak pernah melakukan hal seperti itu.” tegasnya.

“Kamu jangan mengelak!" bentak Mark.

“Ka-kamu! kenapa membentakku? Aku tidak salah apa-apa.” tatapan Luna terlihat jengah.

“Roland adalah orang yang licik, kamu tidak boleh menemui dia lagi.”

Heh, licik? Aku rasa kalian sama saja.

“Kenapa kamu diam? apa kamu tidak rela meninggalkannya?” bentak Mark lagi.

“Kamu tidak perlu terus membentakku, apa kamu merasa berhak melakukannya? melarangku melakukan ini dan itu. Mark ingatlah, kita hanyalah pasangan palsu. Jadi kamu tidak perlu seperti ini.”

“Jadi jika kita benar-benar bertunangan kamu akan mendengarkan kata-kataku?” Mark menatap Luna dengan mata yang berapi-api.

Luna terkejut. Dia menoleh pada Mark, lalu tertawa, “Kenapa kamu begini Mark? Kalau bercanda jangan sekonyol ini.” tawa Luna terdengar mulai canggung.

“Luna, aku hanya ingin mengingatkanmu, jangan berhubungan dengan Keluarga Rendra.” Mark menundukkan kepalanya dengan smirk di bibirnya.

Luna terdiam. Perlahan dia menunduk, satu bibirnya terangkat sinis, "Heh, jika bisa, aku tidak pernah ingin berhubungan dengan keluarga Rendra walaupun hanya sekali. Tapi, kamu telah menyeretku. Dan akan sulit bagiku menghindar.”

Mark mendengus, dia menatap lurus ke depan, "Aku tahu kamu akan menyalahkanku. Tapi, kau juga harus tau, aku berbeda.”

“Berbeda?" Luna mengangkat kepalanya, menatap lurus ke depan dengan suram, "Jangan kamu pikir aku ini bodoh. Aku tahu, kamu masuk ke keluarga Aliester dengan menyandang nama keluargamu, pasti mempunyai tujuan tertentu. Mark, jika kamu ingin balas dendam, kamu tak perlu menghancurkan keluargaku. Kamu sangat egois.” nada bicara sedikit tinggi. Dia menatap Mark, lalu menundukkan kepala kembali.

“Luna, kamu tidak akan mengerti. Jadi tolong jangan asal menebak.”

“Hal apa lagi yang tidak ku mengerti? semua ini sudah cukup jelas. Hidupku, keluargaku yang sempurna tak ada lagi semenjak kemunculanmu.” suara Luna terdengar lirih. Jemarinya juga tampak saling menggenggam erat.

Mark menegakkan kepalanya dan melajukan kembali mobilnya. Dia tidak berbicara lagi.

Maafkan aku telah melibatkanmu Luna.

Suasana menjadi dingin.

Terpopuler

Comments

Arin

Arin

sampai di bab ini juga sy msih blm ngerti alesan Mark itu apa...🤔

2022-12-10

0

Gabrielle

Gabrielle

Jadi cerita roman misteri😃

2022-08-15

0

Angel Ašk Deni

Angel Ašk Deni

apa sich yg sebenar nya terjadi

2020-07-25

0

lihat semua
Episodes
1 KELULUSAN
2 PESAN YANG MANIS DAN KEADAAN YANG ANEH
3 TERINGAT KEJADIAN MASA LALU
4 KITA BERTEMU LAGI
5 MENJADI SEKRETARIS???
6 DIMANFAATKAN
7 HARI YANG BERAT
8 MAKAN MALAM ROMANTIS???
9 SKANDAL
10 MENGUATKAN DIRI
11 MULAI BERTINDAK
12 GARA-GARA NAILART
13 KALIAN SAMA SAJA
14 TEKA-TEKI
15 MI INSTAN
16 SEMAKIN BANYAK MUSUH YANG MENDEKAT
17 HANYA SEBUAH ALAT
18 PROYEK PERTAMA
19 TEMAN BARU & GAUN PESTA
20 SAKIT
21 PESTA PERTUNANGANAN
22 PESTA PERTUNANGANAN (2)
23 MENGERJAI MARK
24 Cartagena, COLOMBIA
25 PANGERAN INGGRIS
26 CEMBURUKAH?
27 LAS BOVADES
28 KEGUNDAHAN MARK
29 HEARTBEAT
30 LUKISAN
31 WHO ARE YOU???
32 BERSYUKUR
33 3 PRIA MENYEBALKAN
34 FLASHDISK
35 FLASHDISK (2)
36 KEBENARAN
37 KEBENARAN (2)
38 PAGI YANG MENDEBARKAN
39 PENYUSUP
40 MELINDUNGIMU
41 BERPISAH=MENJALANKAN MISI MASING-MASING
42 MENGANALISA
43 TAK AKAN MEMARAHIMU
44 AKU MENDUKUNGMU
45 I'M COMEBACK
46 PERSAINGAN YANG ADIL
47 AKU TAK BERHAK MERUSAK KEBAHAGIANNYA
48 ADA YANG SALAH DENGANNYA
49 DISALAHPAHAMI
50 PERTENGKARAN DENGAN CAMELIA
51 MENENANG SAHABAT
52 MASAKAN JIANG HE
53 DRAMA MAKAN MALAM DENGAN KELUARGA PAMAN
54 MARK: Apakah Aku Punya Kesempatan?
55 MARK RENDRA VS JIANG HE
56 TEROR & PESTA PENYAMBUTAN JIANG HE
57 KU MOHON WASPADALAH!!!
58 2 Juta U$D
59 LUNA: Mengapa tak sesuai kesepakatan?
60 SENJATA RAHASIA LUNA
61 Trik and Intrik
62 SEJAK KAPAN AKU MEMPUNYAI PERASAAN SEPERTI INI?
63 PRIA IDAMAN
64 PERMINTAAN TUAN GU
65 PENYAMBUTAN KEPULANGAN HYENA
66 BANYAK HAL TELAH TERJADI
67 TAMAN HIBURAN & KERETA GANTUNG
68 FIRST KISS
69 TAKDIR BAIK
70 PESTA UNTUK KEBERHASILAN PROYEK
71 WHAT SHOULD I DO?
72 I HAVE TO THINK CLEARLY!!!
73 MY PREDICTIONS
74 SIKAP MASA BODOH LUNA
75 MARI SERAHKAN PADA HATI UNTUK MEMILIH
76 KONFERENSI PERS
77 MARI KITA BERKOMITMEN
78 LOVE YOU TOO
79 SIASAT
80 MAKE A WISH
81 EMAIL MISTERIUS (LAGI)
82 PERANGKAP
83 SIKSAAN
84 FAKE FRIEND
85 TERNYATA....
86 PENYELAMATAN
87 TEMPAT TERAMAN
88 HEARBEAT (2)
89 SPECIAL CHAPTER
90 ORANG JAHAT SELALU PUNYA SIASAT
91 ORANG JAHAT SELALU PUNYA SIASAT (2)
92 SIASAT YANG GAGAL
93 VIA TELEPON
94 SIASAT MASIH BERLANJUT
95 DISKUSI
96 MARI IKUTI PERMAINANNYA
97 PA, MA WELCOMEBACK
98 PELEPASAN RINDU YANG GAGAL
99 TERMAKAN UMPAN TRIK LICIK
100 ADA APA DENGAN PAPA?
101 KEPINGAN PUZZLE BARU
102 FLASHBACK
103 FLASHBACK (2)
104 IZIN MELANJUTKAN PENDIDIKAN
105 DI BALIK SIASAT TUAN ALIESTER
106 MARI ARUNGI DUNIA BERSAMA
107 HATI DAN PEMIKIRAN YANG SAMA
108 PAKET HADIAH
109 FAKTA: HUBUNGAN DENGAN PANGERAN TRIS
110 NETIZEN: Komentar Jahat
111 MESSAGE
112 AKTIVITAS DALAM SEMINGGU
113 MINTA RESTU
114 PANGGILAN SAYANG
115 INSTANA DI TENGAH HUTAN
116 KELUARGA RANGGA & CALON IBU MERTUA
117 CALON IBU MERTUA
118 RUANG KELUARGA
119 IBU
120 YOU ARE EVERYTHING
121 PASTI BISA MELEWATINYA
122 PESTA PERNIKAHAN ( Part 1)
123 Pengumuman!!!!
124 PESTA PERNIKAHAN (Part 2)
125 PESTA TELAH BERAKHIR
126 MALAM PERTAMA (1)
127 MALAM PERTAMA (2)
128 PAGI HARI
129 IBU BERTOLAK PULANG
130 HYENA: BALAS DENDAM
131 PAKET
132 AKSI BALAS DENDAM
133 INTRIK
134 RUANG TAHANAN
135 KITA (Season 1 END)
136 S2 LONDON-BEIJING
137 S2 AWAL MULA (Zhaon)
138 S2 LONDON TERASA LEBIH DINGIN TANPAMU
139 S2 TURTLENECK
140 S2 NINDY: Ini Sangat Menyesakkan.
141 S2 MARI SALING MENYEMBUHKAN
142 S2 CEMBURU
143 S2 KEY: Wanita Asing
144 S2 PAMERAN
145 S2 SECRET BUYER
146 S2 BULAN MADU KITA
147 S2 BARBEQUE PARTY
148 Pengumuman!!!! (Penting gak penting)
149 S2 SRIGALA
150 S2 SEKRETARIS BARU???
151 S2 DEVIL LOGIC
152 S2 Eh, Kenapa Aku Merasa Sedang Ditipu?
153 S2 MEMBALAS PENGHIANAT
154 S2 MAU BERAPA???
155 S2 SIASAT NYONYA XIO
156 S2 GIVE US FUNNY GRANDCHIILDREN
157 S2 TAKDIR PERTEMUAN
158 S2 HARI-HARI BAHAGIA
159 S2 HONEYMOON (Part 1)
160 S2 HONEYMOON (Part 2)
161 S2 HONEYMOON (Part 3)
162 S2 Key X Lery
163 S2 HONEYMOON (Part 4)
164 S2 BANYAK HAL
165 S2 PENGAKUAN ZHAON
166 S2 Key: Wanita Bodoh!
167 S2 OTW JEPANG
168 S2 JEPANG
169 S2 RENCANA LUNA?
170 S2 BAJU TIDUR
171 S2 HORROR
172 S2 HORROR (2)
173 S2 UNO STACKO
174 S2 LERY: Terimakasih Tuan.
175 S2 Hitachi Seaside Park
176 S2 Hitachi Seaside Park (2)
177 S2 PRIA MISTERIUS
178 S2 BERDEBAT
179 S2 HONEYMOON SELESAI
180 S2 PELUK TERUS
181 S2 DISKUSI
182 S2 TEMAN LAMA
183 S2 HANG OUT
184 S2 Oslo, NORWEGIA (1)
185 S2 Oslo, NORWEGIA (2)
186 S2 CAFE
187 S2 KELUARGA DRAMA
188 S2 HAMIL?
189 S2 Polinesia, PRANCIS
190 S2 MISI
191 S2 Polidirektor Charles
192 S2 Kena Kau!!!
193 S2 TRAGEDI
194 S2 AKHIRNYA...
195 S2 Kematian Saja Tidak Cukup
196 S2 Norwegia-Polinesia
197 S2 PERINGATAN HALUS
198 S2 Akhir Nasib Jhon
199 S2 YES!!!
200 S2 Testpack
201 S2 Ide Surprise
202 S2 SURPRISE
203 S2 Hormon Kehamilan
204 S2 MASAK-MASAK
205 S2 TMABK
206 S2 TMABK
207 S2 TMABK
208 S2 TMABK
209 S2 TMABK
210 S2 TMABK
211 S2 TMABK
212 S2 TMABK
213 S2 TMABK
214 S2 TMABK
215 S2 TMABK
216 S2 TMABK
217 S2 TMABK
218 S2 TMABK
219 S2 TMABK
220 S2 TMABK
221 S2 TMABK
222 S2 TMABK
223 S2 TMABK
224 S2 TMABK
225 Pen Aktif Lagi... keknya...
Episodes

Updated 225 Episodes

1
KELULUSAN
2
PESAN YANG MANIS DAN KEADAAN YANG ANEH
3
TERINGAT KEJADIAN MASA LALU
4
KITA BERTEMU LAGI
5
MENJADI SEKRETARIS???
6
DIMANFAATKAN
7
HARI YANG BERAT
8
MAKAN MALAM ROMANTIS???
9
SKANDAL
10
MENGUATKAN DIRI
11
MULAI BERTINDAK
12
GARA-GARA NAILART
13
KALIAN SAMA SAJA
14
TEKA-TEKI
15
MI INSTAN
16
SEMAKIN BANYAK MUSUH YANG MENDEKAT
17
HANYA SEBUAH ALAT
18
PROYEK PERTAMA
19
TEMAN BARU & GAUN PESTA
20
SAKIT
21
PESTA PERTUNANGANAN
22
PESTA PERTUNANGANAN (2)
23
MENGERJAI MARK
24
Cartagena, COLOMBIA
25
PANGERAN INGGRIS
26
CEMBURUKAH?
27
LAS BOVADES
28
KEGUNDAHAN MARK
29
HEARTBEAT
30
LUKISAN
31
WHO ARE YOU???
32
BERSYUKUR
33
3 PRIA MENYEBALKAN
34
FLASHDISK
35
FLASHDISK (2)
36
KEBENARAN
37
KEBENARAN (2)
38
PAGI YANG MENDEBARKAN
39
PENYUSUP
40
MELINDUNGIMU
41
BERPISAH=MENJALANKAN MISI MASING-MASING
42
MENGANALISA
43
TAK AKAN MEMARAHIMU
44
AKU MENDUKUNGMU
45
I'M COMEBACK
46
PERSAINGAN YANG ADIL
47
AKU TAK BERHAK MERUSAK KEBAHAGIANNYA
48
ADA YANG SALAH DENGANNYA
49
DISALAHPAHAMI
50
PERTENGKARAN DENGAN CAMELIA
51
MENENANG SAHABAT
52
MASAKAN JIANG HE
53
DRAMA MAKAN MALAM DENGAN KELUARGA PAMAN
54
MARK: Apakah Aku Punya Kesempatan?
55
MARK RENDRA VS JIANG HE
56
TEROR & PESTA PENYAMBUTAN JIANG HE
57
KU MOHON WASPADALAH!!!
58
2 Juta U$D
59
LUNA: Mengapa tak sesuai kesepakatan?
60
SENJATA RAHASIA LUNA
61
Trik and Intrik
62
SEJAK KAPAN AKU MEMPUNYAI PERASAAN SEPERTI INI?
63
PRIA IDAMAN
64
PERMINTAAN TUAN GU
65
PENYAMBUTAN KEPULANGAN HYENA
66
BANYAK HAL TELAH TERJADI
67
TAMAN HIBURAN & KERETA GANTUNG
68
FIRST KISS
69
TAKDIR BAIK
70
PESTA UNTUK KEBERHASILAN PROYEK
71
WHAT SHOULD I DO?
72
I HAVE TO THINK CLEARLY!!!
73
MY PREDICTIONS
74
SIKAP MASA BODOH LUNA
75
MARI SERAHKAN PADA HATI UNTUK MEMILIH
76
KONFERENSI PERS
77
MARI KITA BERKOMITMEN
78
LOVE YOU TOO
79
SIASAT
80
MAKE A WISH
81
EMAIL MISTERIUS (LAGI)
82
PERANGKAP
83
SIKSAAN
84
FAKE FRIEND
85
TERNYATA....
86
PENYELAMATAN
87
TEMPAT TERAMAN
88
HEARBEAT (2)
89
SPECIAL CHAPTER
90
ORANG JAHAT SELALU PUNYA SIASAT
91
ORANG JAHAT SELALU PUNYA SIASAT (2)
92
SIASAT YANG GAGAL
93
VIA TELEPON
94
SIASAT MASIH BERLANJUT
95
DISKUSI
96
MARI IKUTI PERMAINANNYA
97
PA, MA WELCOMEBACK
98
PELEPASAN RINDU YANG GAGAL
99
TERMAKAN UMPAN TRIK LICIK
100
ADA APA DENGAN PAPA?
101
KEPINGAN PUZZLE BARU
102
FLASHBACK
103
FLASHBACK (2)
104
IZIN MELANJUTKAN PENDIDIKAN
105
DI BALIK SIASAT TUAN ALIESTER
106
MARI ARUNGI DUNIA BERSAMA
107
HATI DAN PEMIKIRAN YANG SAMA
108
PAKET HADIAH
109
FAKTA: HUBUNGAN DENGAN PANGERAN TRIS
110
NETIZEN: Komentar Jahat
111
MESSAGE
112
AKTIVITAS DALAM SEMINGGU
113
MINTA RESTU
114
PANGGILAN SAYANG
115
INSTANA DI TENGAH HUTAN
116
KELUARGA RANGGA & CALON IBU MERTUA
117
CALON IBU MERTUA
118
RUANG KELUARGA
119
IBU
120
YOU ARE EVERYTHING
121
PASTI BISA MELEWATINYA
122
PESTA PERNIKAHAN ( Part 1)
123
Pengumuman!!!!
124
PESTA PERNIKAHAN (Part 2)
125
PESTA TELAH BERAKHIR
126
MALAM PERTAMA (1)
127
MALAM PERTAMA (2)
128
PAGI HARI
129
IBU BERTOLAK PULANG
130
HYENA: BALAS DENDAM
131
PAKET
132
AKSI BALAS DENDAM
133
INTRIK
134
RUANG TAHANAN
135
KITA (Season 1 END)
136
S2 LONDON-BEIJING
137
S2 AWAL MULA (Zhaon)
138
S2 LONDON TERASA LEBIH DINGIN TANPAMU
139
S2 TURTLENECK
140
S2 NINDY: Ini Sangat Menyesakkan.
141
S2 MARI SALING MENYEMBUHKAN
142
S2 CEMBURU
143
S2 KEY: Wanita Asing
144
S2 PAMERAN
145
S2 SECRET BUYER
146
S2 BULAN MADU KITA
147
S2 BARBEQUE PARTY
148
Pengumuman!!!! (Penting gak penting)
149
S2 SRIGALA
150
S2 SEKRETARIS BARU???
151
S2 DEVIL LOGIC
152
S2 Eh, Kenapa Aku Merasa Sedang Ditipu?
153
S2 MEMBALAS PENGHIANAT
154
S2 MAU BERAPA???
155
S2 SIASAT NYONYA XIO
156
S2 GIVE US FUNNY GRANDCHIILDREN
157
S2 TAKDIR PERTEMUAN
158
S2 HARI-HARI BAHAGIA
159
S2 HONEYMOON (Part 1)
160
S2 HONEYMOON (Part 2)
161
S2 HONEYMOON (Part 3)
162
S2 Key X Lery
163
S2 HONEYMOON (Part 4)
164
S2 BANYAK HAL
165
S2 PENGAKUAN ZHAON
166
S2 Key: Wanita Bodoh!
167
S2 OTW JEPANG
168
S2 JEPANG
169
S2 RENCANA LUNA?
170
S2 BAJU TIDUR
171
S2 HORROR
172
S2 HORROR (2)
173
S2 UNO STACKO
174
S2 LERY: Terimakasih Tuan.
175
S2 Hitachi Seaside Park
176
S2 Hitachi Seaside Park (2)
177
S2 PRIA MISTERIUS
178
S2 BERDEBAT
179
S2 HONEYMOON SELESAI
180
S2 PELUK TERUS
181
S2 DISKUSI
182
S2 TEMAN LAMA
183
S2 HANG OUT
184
S2 Oslo, NORWEGIA (1)
185
S2 Oslo, NORWEGIA (2)
186
S2 CAFE
187
S2 KELUARGA DRAMA
188
S2 HAMIL?
189
S2 Polinesia, PRANCIS
190
S2 MISI
191
S2 Polidirektor Charles
192
S2 Kena Kau!!!
193
S2 TRAGEDI
194
S2 AKHIRNYA...
195
S2 Kematian Saja Tidak Cukup
196
S2 Norwegia-Polinesia
197
S2 PERINGATAN HALUS
198
S2 Akhir Nasib Jhon
199
S2 YES!!!
200
S2 Testpack
201
S2 Ide Surprise
202
S2 SURPRISE
203
S2 Hormon Kehamilan
204
S2 MASAK-MASAK
205
S2 TMABK
206
S2 TMABK
207
S2 TMABK
208
S2 TMABK
209
S2 TMABK
210
S2 TMABK
211
S2 TMABK
212
S2 TMABK
213
S2 TMABK
214
S2 TMABK
215
S2 TMABK
216
S2 TMABK
217
S2 TMABK
218
S2 TMABK
219
S2 TMABK
220
S2 TMABK
221
S2 TMABK
222
S2 TMABK
223
S2 TMABK
224
S2 TMABK
225
Pen Aktif Lagi... keknya...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!