TEKA-TEKI

Mark dan Luna kembali ke perusahaan. Luna turun dari mobil dengan kesal, dia berjalan duluan.

Sesampainya di ruangan, Luna langsung duduk dan merebahkan kepalanya di meja. Dia seperti tak bertenaga lagi.

“Jika kamu hanya bermalas-malasan di sini, lebih baik pulang saja.” ucap Mark saat dia memasuki ruangan.

“Baiklah, terimakasih sudah mengizinkanku pulang.” Luna bangkit mengambil tasnya dan berjalan dengan linglung.

Eh, dia benaran mau pulang?

Mark menatapnya tenang, matanya sedikit berfluktuasi, lalu berkata, “Aku akan mengantarmu.” Mark menahan tangan Luna yang berjalan melewatinya.

“Tidak perlu, aku pulang dengan supir saja.” Luna menarik tangannya kembali, "Mark, aku punya permintaan padamu. Tolong jangan mengirim mata-mata lagi untuk terus mengikuti ku.” ucap Luna dengan dingin.

Mark hanya diam menatapnya, sementara Luna berlalu pergi.

***

Empat hari kemudian Luna berencana untuk pergi ke tempat Lou Hyena. Sampai sekarang Hyena tidak bisa di hubungi semenjak dia kembali ke rumah. Luna merasa sangat khawatir dengan sahabatnya itu.

 

“Bi Ina, aku pergi ke tempat Hyena.” Luna berucap sambil berjalan dengan tergesa-gesa.

“Baik, hati-hati, Nona.” bi Ina memandangi punggung Luna yang menjauh. Dia merasa ada yang tidak beres.

Luna melajukan mobil dengan kencang sambil terus mencoba menghubungi Hyena.

 

“Nomor yang anda tuju tidak dapat di hubungi…” (suara operator), Luna terus mencoba berkali-kali.

Hyena, kemana kamu sebenarnya?

Luna menggigit bibir dan sesekali berdecih karena sangat khawatir.

Luna juga sudah menghubungi temannya dan teman Hyena lainnya, tapi tidak ada yang tahu dengan keberadaan Hyena.

Ponsel Luna bergetar. Itu panggilan dari Lily, Luna bergegas menjawabnya.

“Lily bagaimana?” tanya Luna dengan tidak sabaran.

“Maaf Luna, aku juga tidak menemukan apa-apa.”

Mendengar kalimat Lily, Luna tampak kecewa. Tapi, dia berusaha untuk tenang. “Baiklah. Tidak apa-apa, maaf sudah merepotkanmu.”

“Jangan sungkan Luna, kamu dimana sekarang?”

“Aku sedang di jalan menuju apartemen Hyena.”

“Apa aku perlu menemanimu?”

“Tidak perlu, kamu istirahat saja.”

“Baiklah. Kamu hati-hati, jangan terlalu khawatir. Mungkin dia hanya ada sesuatu yang sangat penting sehingga tidak bisa mengabarimu.” Lily berusaha menenangkan Luna.

“Semoga saja begitu. Aku sudah sampai. Teleponnya ku tutup.”

Luna menutup telepon, lalu memarkir mobilnya.

Luna keluar dari mobilnya, dia menatap gedung apartemen Hyena dan mengambil nafas panjang.

Semoga saja tidak ada hal buruk yang terjadi denganmu Hyena.

Luna memasuki gedung apartemen dengan harapan agar sahabatnya telah kembali.

Sesampainya di depan pintu apartemen Hyena, Luna menekan bel bekali-kali tapi tidak ada jawaban.

Apa dia benar-benar tidak ada di dalam?

Luna langsung memasukkan password. Setela terbuka, Luna berjalan pelan-pelan.

Dia memperhatikan semuanya dengan teliti. Apartemen Hyena benar-benar kosong, sepertinya memang sudah di tinggalkan beberapa hari karena meja sudah sedikit berdebu.

Luna memasuki kamar Hyena, semuanya masih sama saat dia meninggalkan apartemen beberapa waktu lalu. Luna semakin khawatir, tangannya gemetaran. Lalu perlahan terduduk di lantai.

“Yang benar saja kamu tidak pulang sejak hari itu? Lou Hyena, apa yang terjadi denganmu?" rintih Luna nada bergetar. Tanpa sadar dia meneteskan air mata.

Oh iya, dia harus ke ruang kerja Hyena. Mungkin ada petunjuk di sana.

Luna bergegas berdiri dan berjalan menuju ruang kerja Hyena. Dia selalu berusaha dengan kemungkinan-kemungkinan yang ada di pikirannya.

Sesampainya di depan ruang kerja Hyena, Luna membuka pintu. Tapi pintu tersebut tidak bisa di buka.

 

“Kenapa di kunci? Hyena apa kamu sedang menyembunyikan sesuatu dariku?” Luna berucap pelan. Dia berbalik badan dan lansung berjalan keluar.

“Aku harus bertanya ke penjaga, dan siapapun yang ku lihat di sini. Oh iya... bibi! bibi yang bekerja di pagi hari itu, Hyena pasti menghubunginya. Tapi, dimana tempat tinggal bibi itu?"

Luna mempercepat langkahnya.

“Penjaga! lebih baik aku ke sana dulu.” Pikirnya tiba-tiba. Lalu Luna berjalan cepat menuju tempat penjaga apartemen tersebut.

***

Di Tempat Penjaga

“Permisi pak, saya Luna teman Lou Hyena penghuni salah satu apartmen di sini.” Luna berucap sopan kepada penjaga yang sudah cukup berumur itu.

“Oo... Nona Hyena, saya tahu. Ada perlu apa nak Luna?” tanya penjaga sangat ramah. Lalu mempersilakan Luna untuk duduk.

“Beberapa hari ini Hyena tidak bisa di hubungi, dan tadi saya juga sudah mengecek apartemennya, dia tidak ada. Um, apa dia memang tidak pulang beberapa hari ini?”

Tanpa basa-basi lagi Luna langsung bertanya dan menatap bapak penjaga dengan tatapan menyelidik.

“Haha... tidak perlu khawatir, nak. Hyena, memang sering tidak pulang, dia orang yang cukup sibuk.” jelas penjaga itu dengan tenang. Sepertinya dia cukup mengenal Hyena.

“Tapi, kontaknya juga tidak bisa di hubungi, saya khawatir.”

“Nak Hyena adalah orang yang baik dan ramah, setiap mau pergi dia selalu pamitan dengan saya. Tapi, hari itu dia pergi memang cukup tergesa-gesa, saya rasa memang ada hal mendesak yang harus dia urus. Jangan khawatir, dia pandai menjaga diri. Mungkin beberapa hari lagi dia akan pulang.” jelas penjaga itu berusaha untuk menenangkan Luna.

Tapi, meskipun begitu Luna masih tidak tenang.

“Baiklah. Um, apakah bapak tahu bibi yang bekerja setiap pagi dengan Hyena?” tanya Luna lagi.

“Oo.. dia adalah istri saya. Istri saya, yang selalu membantu Hyena bersih-bersih dan terkadang menyajikan beberapa makanan. Tapi, dia bekerja jika nak Hyena berada di apartemen saja.” penjaga sangat tenang.

“Kalau begitu, apakah Hyena ada menghubungi istri bapak?”

“Tidak ada. Tapi, itu juga sudah biasa, Hyena hanya akan menyampaikan pesan pada saya agar istri saya kembali bekerja ketika dia sudah pulang.”

“Baiklah, terimakasih sebelumya, Pak.”

“Sama-sama, jangan khawatir. Tidak akan ada hal buruk yang terjadi pada Hyena.”

Luna hanya tersenyum, lalu berpamitan untuk pergi.

Di dalam mobil Luna masih berfikir, dia merasa ada yang janggal. Tapi, dia tidak bisa menebaknya, dia hanya berharap Hyena baik-baik saja.

 

Ponsel Luna begetar. Panggilan dari nyonya Liang Xi.

“Nyonya Xi? Aaaa.. kenapa aku bisa lupa. Besok adalah acara pestanya.”

Dengan cepat Luna segera menjawab telepon tersebut. Tidak ingin membuat Nyonya Xi kecewa.

“Halo, Nyonya Xi apa kabar?” ucap Luna saat panggilan tersambung.

“Anak manis, sudah ku katakan panggil Bibi saja.”

“Haha... maaf. Iya, Bibi.” Luna tertawa malu-malu dan begitupun Nyonya Xi juga terdengar tertawa.

“Luna, apa kamu sibuk hari ini?”

“Tidak Bibi, aku sangat senggang hari ini.”

“Baguslah, Bibi perlu bantuanmu. Hari ini suami Bibi tidak bisa menemani Bibi untuk memilih gaun pesta besok. Jadi, Bibi pikir untuk mengajakmu saja.”

“Oke, baiklah, Bibi. Luna jemput Bibi sekarang ya.”

“Jangan repot-repot, Bibi saja yang menjemptmu.”

“Kebetulan aku juga sedang di luar sekarang dan lokasinya juga dekat dengan vila Bibi. Tidak apa-apa, aku saja yang ke sana.” jelas Luna.

“Baiklah, Bibi akan menunggumu.”

Setelah telepon berakhir, Luna segera melajukan mobilnya dengan lebih cepqt menuju kediaman Nyonya Xi.

Hmmm, aku harus melupakan masalah Hyena sejenak, mudah-mudahan dia memang baik-baik saja seperti yang di katakan penjaga itu. Sekarang aku juga bisa lebih leluasa, karena Mark memang tidak mengirim mata-mata lagi untukku. Dengan begitu bertemu siapapun aku tak perlu khawatir lagi.

***

Di store Luna membantu Nyonya Liang Xi untuk memilih gaun yang cocok. Luna sudah merekomendasikan 2 gaun yang menurutnya sangat cocok untuk nyonya Liang Xi. Nyonya Liang Xi sekarang di ruang ganti. Beberapa saat kemudian dia keluar.

“Wah, ini memang luar biasa.” ucap pegawai toko.

“Bibi, ini sangat cocok sekali, gaun ini sepertinya memang khusus di buatkan untuk mu.” puji Luna seraya matanya menatap kagum.

“Haha, terima kasih Luna. Aku memang tidak salah memintamu untuk menemaniku.”

Luna hanya tersenyum.

“Luna, kamu sendiri apa sudah memiliki gaun yang akan di kenakan?” tanya Nyonya Liang Xi.

“Aku, tentu saja sudah, Bibi.” jawab Luna dengan senyum.

“Anak gadis memang selalu bertindak lebih cepat, Bini yang sudah mulai menua terkadang agak sedikit malas untuk bergerak.” gurau Nyonya Liang Xi.

“Tante tetap cantik dan terlihat sehat.”

“Kamu pintar juga membuat hati orang senang, ya. ” Nyonya Liang Xi tampak tersenyum bahagia dengan pujian Luna.

“Aku mengatakan yang sebenarnya.” kata Luna lagi membuat Nyonya Xi semakin senang.

Setelah selasai membeli gaun, mereka lanjut membeli beberapa perhiasan dan perlengkapan lainnya.

Setelah semuanya selesai di beli, Luna mengantarkan Nyonya Liang Xi kembali ke villa.

Sesampainya di villa, "Luna, lebih baik kita makan malam dulu di sini.” tawar nyonya Liang Xi.

“Tidak perlu, Bibi.” Luna menolak dengan selembut mungkin.

“Sayang sekali. Hum, ya sudah, kamu hati-hati ya. Terima kasih untuk hari ini.”

“Iya sama-sama, Bibi. Aku pamit pulang dulu.” ucap Luna dan langsung melajukan mobilnya.

***

Sesampainya di rumah Luna langsung menuju ke ruang lukisnya, tapi tiba-tiba Mark datang menghampirinya.

 

“Luna, ada hal penting yang ingin aku bicarakan denganmu.”

“Katakan saja.”

“Kamu ikut ke ruang kerjaku.” Mark berjalan menuju ruang kerjanya. Ekspresi wajahnya datar hingga membuat Luna kesal.

“Heh, dia memang sangat suka memerintah.” celoteh Luna dan mengikuti Mark. Dia mengikuti pria itu.

“Hal apa yang ingin kamu sampaikan, jangan bertele-tele lagi.” tanya Luna saat mereka sudah berada di ruang kerja Mark. Luna duduk dengan santai dan menatap Mark tajam.

“Kamu kemana saja seharian ini?”

“Hah? Jadi kamu hanya ingin menanyakan ini, kenapa harus mengajakku ke ruang kerjamu?”

Bagaimana pria ingin mengintrogasinya dengan aktivitas apa saja yang dilakukannya?

“Luna, jawab saja pertanyaanku." suara Mark tegas, sangat jelas dia tidak senang dengan kalimat Luna.

“Aku kemana kamu tidak perlu tahu. Jika hanya menanyakan hal seperti ini aku lebih baik pergi." suara Luna tak kalah tegas. Dia merasa sangat kesal.

“Haha.. baiklah. Bukan ini yang ingin aku bicarakan padamu.” tiba-tiba Mark tertawa dan membuat Luna bergedik ngeri mendengarnya.

“Ok, sekarang bicaralah.” dia menahan kekesalannya, hingga dia menggenggam erat tangannya.

“Luna, menurutmu apakah perlu orang tuamu hadir di hari pertunanganan kita?” Tanya Mark serius.

Mendengar itu ekspresi Luna langsung berubah, dia diam sejenak. Dia tampak sedang meresapi emosionalnya.

“Aku rasa tidak perlu, aku tidak ingin Papa Mamaku menyaksikan hal yang konyol ini.” Luna tersenyum kecut.

Meskipun aku sangat merindukan Papa dan Mama, tapi mereka tidak boleh tahu kalau aku bertunangan dengan orang yang telah menghancurkan keluarga ini, meskipun ini hanya sandiwara, tetap saja tidak boleh. Aku tidak ingin mereka semakin sakit hati dan semakin hancur.

“Baiklah, aku hanya ingin menanyakan pendapatmu. Jadi aku juga bisa mengatur agar publick tidak terlalu mempertanyakan dengan tidak hadirnya orang tuamu nanti.” ucap Mark dengan santai.

Mendengar ini, sudut mulut Luna terangakat.

Sungguh licik tiada tanding!

“Tapi, aku punya permintaan.” ucap Luna. Walaupun kemungkinan sangat kecil untuk bernegosiasi dengan pria ini. Dia ingin tetap mencobanya.

“Katakan.”

“Kamu belum memberitahu Papa Mamaku bahwa kita akan bertunangan, bukan? jadi aku minta kau jangan pernah memberitahu mereka.”

“Selama kamu tidak buat masalah. Aku akan merahasiakannya dari mereka.” Mark menyetujui permintaan Luna.

“Baiklah, jika tidak ada lagi, aku pergi.” Luna meninggalkan Mark. Saat di luar Luna menghela napas berat.

Sementara itu, Mark langsung melakukan panggilan.

“Dokter Mico, aku sudah berbicara dengan Luna, semuanya sesuai denga perkiraan kita. Tetap perhatikan kondisi mereka. Mereka juga harus pulih, agar semuanya menjadi semakin jelas.”

“Anda tenang saja, Tuan Mark. Operasi berjalan sangat lancar dan dia juga sudah melewati masa kritisnya. Sebentar lagi, Tuan Aliester pasti sadar dan Nyonya Aliester sekarang sudah mulai bisa di ajak bicara.” Jelas dokter Mico.

“Bagus, terus kabari aku tentang perkembangannya. Maaf, merepotkan mu dokter Mico.”

“Ini bukan apa-apa Tuan, jangan menganggapku seperti orang lain.”

Mark hanya diam, dokter Mico kembali berucap, "Tuan, anda jangan menyiksa diri dengan rasa bersalah, jangan menyalahkan diri anda lagi. Semuanya sudah ditakdirkan.” sangat jelas dojter Mico ingin menghibur Mark.

“Terima kasih sudah menghiburku. Sampai jumpa.”

“Baiklah, jaga kesehatan anda di sana.”

“Um.” jawab Mark singkat, lalu dia mematikan panggilan.

Mark mengambil nafas panjang. Dia mengusap keningnya, dia diam dengan posisi itu. Dia mulai tenggelam dalam lamunannya, dia teringat kembali kejadian beberapa bulan lalu.

AMERIKA~ Mark dalam perjalanan pulang dari rumah sakit. Dia menyalakan musik dengan sangat keras.

Di jalanan yang sunyi, tiba-tiba ada yang menabrak mobilnya dari belakang.

Brakkk!

Bunyi yang sangat keras.

Dia hilang kendali dan berhasil memberhentikan mobilnya setelah beberapa saat.

“Sial! siapa yang ingin mencelakaiku.” gerutu Mark.

Dia keluar dari mobil dengan linglung, Kepalanya berdarah dan dia bersandar di mobilnya. Mark melihat ke belakang dan melihat sebuah mobil sport yang sudah penuh asap.

Brakkkkkk!

Sebuah truk besar menabrak kembali mobil sport tersebut. Mobil berputar beberapa kali dan kemudian terbalik.

Mark yang melihat kejadian tersebut sangat terkejut dan panik. Ketika mobil truk itu melewatinya, Mark mengenali sopir yang membawa truk tersebut.

“Bukankah dia?” ucap Mark dengan sangat marah dan bergegas memasuki mobilnya untuk mengejar truck tersebut. Setelah mengejar beberapa saat, Mark kehilangan jejak. Dia tidak bisa melajukan mobilnya dengan cepat karena kondisinya juga terluka.

“Aku tidak bisa mengejar lagi, kenapa dia mencelakai orang di mobil tadi? Begitukah cara mereka mencelakai Ayah ku?” Mark sangat marah dengan nafas yang tidak beraturan.

Dia segera kembali ke tempat kecelakaan. Mark keluar dengan linglung mendekati mobil yang sudah terbalik tadi, karena di situ tempat yang sunyi jadi akan jarang kendaraan yang lewat. Mark mengeluarkan ponselnya dan meminta bantuan.

Dia tetap berusaha berjalan mendekati mobil korban, setelah sampai dia melihat sepasang suami istri yang sudah berlumuran darah. Dia memeriksa orang tersebut.

“Masih bernafas."

Karena mencium minyak, Mark bergegas untuk mengeluarkan sepasang suami istri tersebut karena sebentar lagi mobil itu akan meledak. Mark mengupayakan semua tenaganya yang tersisa.

Istri dari orang tersebut sudah berhasil Mark keluarkan dan membawanya jauh dari mobil itu.

Tiba-tiba, ” To-tolong selamatkan suami sa- saya.” ucap perempuan itu dengan setengah sadar.

“Saya akan berusaha.” jawab Mark dan bergegas.

“Sial! kenapa bantuan lama sekali.” gerutu Mark dengan badan yang sudah penuh darah dan nafas yang tak beraturan.

Mark berjuang sendirian menyelamatkan suami dari perempuan itu. Setelah berusaha akhirnya dia berhasil dan tak lama kemudian mobil tersebut meledak.

Deru nafas Mark yang tak beraturan.

“A-a-apakah a-anda putra Tu-tuan Rendra?” tanya perempuan itu kembali. Perempuan itu berusaha sangat keras agar tidak kehilangan kesadarannya.

Mark terkejut, “Iya, anda mengenal Ayah saya?” tanya Mark dengan cepat. Dia sangat penasaran.

Perempuan itu menyerahkan tasnya kepada Mark kemudian dia pingsan dan kehialangan kesadarannya.

“Tante, tante tolong sadarlah. Apakah anda mengenal Ayah saya?” ucap Mark dengan perasaan kacau. Dia terus mengoyang-goyangkan tubuh wanita itu. Berharap agar wanita itu kembali sadar.

“Ada apa ini? apa yang sebenarnya terjadi, tante aku mohon sadarlah.” tanpa sadar air matanya menetes.

Tiba-tiba ambulance datang. Mark menenangkan dirinya dan menyembunyikan tas yang di berikan perempuan itu padanya.

Setelah mengobati dirinya, Mark segera kembali ke tempatnya dan menyuruh bawahannya untuk mencari tahu siapa pasangan suami istri tersebut, dan dia memeriksa tas yang di berikan oleh perempuan itu.

Beberapa saat kemudian bawahannya datang.

“Tuan, kami sudah mengetahui identitas sepasang suami istri tersebut.”

“Saya juga sudah tahu. Kalian pergilah.” ucap Mark dengan ekspresi yang dingin.

“Baik, Tuan.” dia menunduk, berjalan mundur dan meninggalkan ruangan.

Mark mengambil minumannya, “Keluarga Aliester apa hubungannya dengan Ayahku? Kenapa Jhon juga menginginkan nyawa mereka?” Mark sangat marah dan menggenggam gelas di tangannya hingga pecah dan tangannya berdarah.

.

.

Semenjak itu Mark menyelahkan dirinya dalam beberapa hal, terlebih lagi masih banyak teka-teki yang harus ia temukan jawabannya.

 

Terpopuler

Comments

Arin

Arin

owh udh mulai paham,brrti Mark itu yg nlong orng tua Luna...wah mkin menarik nich,sy ksih kopi ya Thor biar tmbh smngt up😍

2022-12-10

0

Rossi Dahlia

Rossi Dahlia

SDH mulai terungkap,

2020-08-23

0

Seny Hasan

Seny Hasan

Kren Thor alur cerita nya
suka sama Luna yg keras kepalanya😄
sama Rangga yg lucu😄

2020-08-07

0

lihat semua
Episodes
1 KELULUSAN
2 PESAN YANG MANIS DAN KEADAAN YANG ANEH
3 TERINGAT KEJADIAN MASA LALU
4 KITA BERTEMU LAGI
5 MENJADI SEKRETARIS???
6 DIMANFAATKAN
7 HARI YANG BERAT
8 MAKAN MALAM ROMANTIS???
9 SKANDAL
10 MENGUATKAN DIRI
11 MULAI BERTINDAK
12 GARA-GARA NAILART
13 KALIAN SAMA SAJA
14 TEKA-TEKI
15 MI INSTAN
16 SEMAKIN BANYAK MUSUH YANG MENDEKAT
17 HANYA SEBUAH ALAT
18 PROYEK PERTAMA
19 TEMAN BARU & GAUN PESTA
20 SAKIT
21 PESTA PERTUNANGANAN
22 PESTA PERTUNANGANAN (2)
23 MENGERJAI MARK
24 Cartagena, COLOMBIA
25 PANGERAN INGGRIS
26 CEMBURUKAH?
27 LAS BOVADES
28 KEGUNDAHAN MARK
29 HEARTBEAT
30 LUKISAN
31 WHO ARE YOU???
32 BERSYUKUR
33 3 PRIA MENYEBALKAN
34 FLASHDISK
35 FLASHDISK (2)
36 KEBENARAN
37 KEBENARAN (2)
38 PAGI YANG MENDEBARKAN
39 PENYUSUP
40 MELINDUNGIMU
41 BERPISAH=MENJALANKAN MISI MASING-MASING
42 MENGANALISA
43 TAK AKAN MEMARAHIMU
44 AKU MENDUKUNGMU
45 I'M COMEBACK
46 PERSAINGAN YANG ADIL
47 AKU TAK BERHAK MERUSAK KEBAHAGIANNYA
48 ADA YANG SALAH DENGANNYA
49 DISALAHPAHAMI
50 PERTENGKARAN DENGAN CAMELIA
51 MENENANG SAHABAT
52 MASAKAN JIANG HE
53 DRAMA MAKAN MALAM DENGAN KELUARGA PAMAN
54 MARK: Apakah Aku Punya Kesempatan?
55 MARK RENDRA VS JIANG HE
56 TEROR & PESTA PENYAMBUTAN JIANG HE
57 KU MOHON WASPADALAH!!!
58 2 Juta U$D
59 LUNA: Mengapa tak sesuai kesepakatan?
60 SENJATA RAHASIA LUNA
61 Trik and Intrik
62 SEJAK KAPAN AKU MEMPUNYAI PERASAAN SEPERTI INI?
63 PRIA IDAMAN
64 PERMINTAAN TUAN GU
65 PENYAMBUTAN KEPULANGAN HYENA
66 BANYAK HAL TELAH TERJADI
67 TAMAN HIBURAN & KERETA GANTUNG
68 FIRST KISS
69 TAKDIR BAIK
70 PESTA UNTUK KEBERHASILAN PROYEK
71 WHAT SHOULD I DO?
72 I HAVE TO THINK CLEARLY!!!
73 MY PREDICTIONS
74 SIKAP MASA BODOH LUNA
75 MARI SERAHKAN PADA HATI UNTUK MEMILIH
76 KONFERENSI PERS
77 MARI KITA BERKOMITMEN
78 LOVE YOU TOO
79 SIASAT
80 MAKE A WISH
81 EMAIL MISTERIUS (LAGI)
82 PERANGKAP
83 SIKSAAN
84 FAKE FRIEND
85 TERNYATA....
86 PENYELAMATAN
87 TEMPAT TERAMAN
88 HEARBEAT (2)
89 SPECIAL CHAPTER
90 ORANG JAHAT SELALU PUNYA SIASAT
91 ORANG JAHAT SELALU PUNYA SIASAT (2)
92 SIASAT YANG GAGAL
93 VIA TELEPON
94 SIASAT MASIH BERLANJUT
95 DISKUSI
96 MARI IKUTI PERMAINANNYA
97 PA, MA WELCOMEBACK
98 PELEPASAN RINDU YANG GAGAL
99 TERMAKAN UMPAN TRIK LICIK
100 ADA APA DENGAN PAPA?
101 KEPINGAN PUZZLE BARU
102 FLASHBACK
103 FLASHBACK (2)
104 IZIN MELANJUTKAN PENDIDIKAN
105 DI BALIK SIASAT TUAN ALIESTER
106 MARI ARUNGI DUNIA BERSAMA
107 HATI DAN PEMIKIRAN YANG SAMA
108 PAKET HADIAH
109 FAKTA: HUBUNGAN DENGAN PANGERAN TRIS
110 NETIZEN: Komentar Jahat
111 MESSAGE
112 AKTIVITAS DALAM SEMINGGU
113 MINTA RESTU
114 PANGGILAN SAYANG
115 INSTANA DI TENGAH HUTAN
116 KELUARGA RANGGA & CALON IBU MERTUA
117 CALON IBU MERTUA
118 RUANG KELUARGA
119 IBU
120 YOU ARE EVERYTHING
121 PASTI BISA MELEWATINYA
122 PESTA PERNIKAHAN ( Part 1)
123 Pengumuman!!!!
124 PESTA PERNIKAHAN (Part 2)
125 PESTA TELAH BERAKHIR
126 MALAM PERTAMA (1)
127 MALAM PERTAMA (2)
128 PAGI HARI
129 IBU BERTOLAK PULANG
130 HYENA: BALAS DENDAM
131 PAKET
132 AKSI BALAS DENDAM
133 INTRIK
134 RUANG TAHANAN
135 KITA (Season 1 END)
136 S2 LONDON-BEIJING
137 S2 AWAL MULA (Zhaon)
138 S2 LONDON TERASA LEBIH DINGIN TANPAMU
139 S2 TURTLENECK
140 S2 NINDY: Ini Sangat Menyesakkan.
141 S2 MARI SALING MENYEMBUHKAN
142 S2 CEMBURU
143 S2 KEY: Wanita Asing
144 S2 PAMERAN
145 S2 SECRET BUYER
146 S2 BULAN MADU KITA
147 S2 BARBEQUE PARTY
148 Pengumuman!!!! (Penting gak penting)
149 S2 SRIGALA
150 S2 SEKRETARIS BARU???
151 S2 DEVIL LOGIC
152 S2 Eh, Kenapa Aku Merasa Sedang Ditipu?
153 S2 MEMBALAS PENGHIANAT
154 S2 MAU BERAPA???
155 S2 SIASAT NYONYA XIO
156 S2 GIVE US FUNNY GRANDCHIILDREN
157 S2 TAKDIR PERTEMUAN
158 S2 HARI-HARI BAHAGIA
159 S2 HONEYMOON (Part 1)
160 S2 HONEYMOON (Part 2)
161 S2 HONEYMOON (Part 3)
162 S2 Key X Lery
163 S2 HONEYMOON (Part 4)
164 S2 BANYAK HAL
165 S2 PENGAKUAN ZHAON
166 S2 Key: Wanita Bodoh!
167 S2 OTW JEPANG
168 S2 JEPANG
169 S2 RENCANA LUNA?
170 S2 BAJU TIDUR
171 S2 HORROR
172 S2 HORROR (2)
173 S2 UNO STACKO
174 S2 LERY: Terimakasih Tuan.
175 S2 Hitachi Seaside Park
176 S2 Hitachi Seaside Park (2)
177 S2 PRIA MISTERIUS
178 S2 BERDEBAT
179 S2 HONEYMOON SELESAI
180 S2 PELUK TERUS
181 S2 DISKUSI
182 S2 TEMAN LAMA
183 S2 HANG OUT
184 S2 Oslo, NORWEGIA (1)
185 S2 Oslo, NORWEGIA (2)
186 S2 CAFE
187 S2 KELUARGA DRAMA
188 S2 HAMIL?
189 S2 Polinesia, PRANCIS
190 S2 MISI
191 S2 Polidirektor Charles
192 S2 Kena Kau!!!
193 S2 TRAGEDI
194 S2 AKHIRNYA...
195 S2 Kematian Saja Tidak Cukup
196 S2 Norwegia-Polinesia
197 S2 PERINGATAN HALUS
198 S2 Akhir Nasib Jhon
199 S2 YES!!!
200 S2 Testpack
201 S2 Ide Surprise
202 S2 SURPRISE
203 S2 Hormon Kehamilan
204 S2 MASAK-MASAK
205 S2 TMABK
206 S2 TMABK
207 S2 TMABK
208 S2 TMABK
209 S2 TMABK
210 S2 TMABK
211 S2 TMABK
212 S2 TMABK
213 S2 TMABK
214 S2 TMABK
215 S2 TMABK
216 S2 TMABK
217 S2 TMABK
218 S2 TMABK
219 S2 TMABK
220 S2 TMABK
221 S2 TMABK
222 S2 TMABK
223 S2 TMABK
224 S2 TMABK
225 Pen Aktif Lagi... keknya...
Episodes

Updated 225 Episodes

1
KELULUSAN
2
PESAN YANG MANIS DAN KEADAAN YANG ANEH
3
TERINGAT KEJADIAN MASA LALU
4
KITA BERTEMU LAGI
5
MENJADI SEKRETARIS???
6
DIMANFAATKAN
7
HARI YANG BERAT
8
MAKAN MALAM ROMANTIS???
9
SKANDAL
10
MENGUATKAN DIRI
11
MULAI BERTINDAK
12
GARA-GARA NAILART
13
KALIAN SAMA SAJA
14
TEKA-TEKI
15
MI INSTAN
16
SEMAKIN BANYAK MUSUH YANG MENDEKAT
17
HANYA SEBUAH ALAT
18
PROYEK PERTAMA
19
TEMAN BARU & GAUN PESTA
20
SAKIT
21
PESTA PERTUNANGANAN
22
PESTA PERTUNANGANAN (2)
23
MENGERJAI MARK
24
Cartagena, COLOMBIA
25
PANGERAN INGGRIS
26
CEMBURUKAH?
27
LAS BOVADES
28
KEGUNDAHAN MARK
29
HEARTBEAT
30
LUKISAN
31
WHO ARE YOU???
32
BERSYUKUR
33
3 PRIA MENYEBALKAN
34
FLASHDISK
35
FLASHDISK (2)
36
KEBENARAN
37
KEBENARAN (2)
38
PAGI YANG MENDEBARKAN
39
PENYUSUP
40
MELINDUNGIMU
41
BERPISAH=MENJALANKAN MISI MASING-MASING
42
MENGANALISA
43
TAK AKAN MEMARAHIMU
44
AKU MENDUKUNGMU
45
I'M COMEBACK
46
PERSAINGAN YANG ADIL
47
AKU TAK BERHAK MERUSAK KEBAHAGIANNYA
48
ADA YANG SALAH DENGANNYA
49
DISALAHPAHAMI
50
PERTENGKARAN DENGAN CAMELIA
51
MENENANG SAHABAT
52
MASAKAN JIANG HE
53
DRAMA MAKAN MALAM DENGAN KELUARGA PAMAN
54
MARK: Apakah Aku Punya Kesempatan?
55
MARK RENDRA VS JIANG HE
56
TEROR & PESTA PENYAMBUTAN JIANG HE
57
KU MOHON WASPADALAH!!!
58
2 Juta U$D
59
LUNA: Mengapa tak sesuai kesepakatan?
60
SENJATA RAHASIA LUNA
61
Trik and Intrik
62
SEJAK KAPAN AKU MEMPUNYAI PERASAAN SEPERTI INI?
63
PRIA IDAMAN
64
PERMINTAAN TUAN GU
65
PENYAMBUTAN KEPULANGAN HYENA
66
BANYAK HAL TELAH TERJADI
67
TAMAN HIBURAN & KERETA GANTUNG
68
FIRST KISS
69
TAKDIR BAIK
70
PESTA UNTUK KEBERHASILAN PROYEK
71
WHAT SHOULD I DO?
72
I HAVE TO THINK CLEARLY!!!
73
MY PREDICTIONS
74
SIKAP MASA BODOH LUNA
75
MARI SERAHKAN PADA HATI UNTUK MEMILIH
76
KONFERENSI PERS
77
MARI KITA BERKOMITMEN
78
LOVE YOU TOO
79
SIASAT
80
MAKE A WISH
81
EMAIL MISTERIUS (LAGI)
82
PERANGKAP
83
SIKSAAN
84
FAKE FRIEND
85
TERNYATA....
86
PENYELAMATAN
87
TEMPAT TERAMAN
88
HEARBEAT (2)
89
SPECIAL CHAPTER
90
ORANG JAHAT SELALU PUNYA SIASAT
91
ORANG JAHAT SELALU PUNYA SIASAT (2)
92
SIASAT YANG GAGAL
93
VIA TELEPON
94
SIASAT MASIH BERLANJUT
95
DISKUSI
96
MARI IKUTI PERMAINANNYA
97
PA, MA WELCOMEBACK
98
PELEPASAN RINDU YANG GAGAL
99
TERMAKAN UMPAN TRIK LICIK
100
ADA APA DENGAN PAPA?
101
KEPINGAN PUZZLE BARU
102
FLASHBACK
103
FLASHBACK (2)
104
IZIN MELANJUTKAN PENDIDIKAN
105
DI BALIK SIASAT TUAN ALIESTER
106
MARI ARUNGI DUNIA BERSAMA
107
HATI DAN PEMIKIRAN YANG SAMA
108
PAKET HADIAH
109
FAKTA: HUBUNGAN DENGAN PANGERAN TRIS
110
NETIZEN: Komentar Jahat
111
MESSAGE
112
AKTIVITAS DALAM SEMINGGU
113
MINTA RESTU
114
PANGGILAN SAYANG
115
INSTANA DI TENGAH HUTAN
116
KELUARGA RANGGA & CALON IBU MERTUA
117
CALON IBU MERTUA
118
RUANG KELUARGA
119
IBU
120
YOU ARE EVERYTHING
121
PASTI BISA MELEWATINYA
122
PESTA PERNIKAHAN ( Part 1)
123
Pengumuman!!!!
124
PESTA PERNIKAHAN (Part 2)
125
PESTA TELAH BERAKHIR
126
MALAM PERTAMA (1)
127
MALAM PERTAMA (2)
128
PAGI HARI
129
IBU BERTOLAK PULANG
130
HYENA: BALAS DENDAM
131
PAKET
132
AKSI BALAS DENDAM
133
INTRIK
134
RUANG TAHANAN
135
KITA (Season 1 END)
136
S2 LONDON-BEIJING
137
S2 AWAL MULA (Zhaon)
138
S2 LONDON TERASA LEBIH DINGIN TANPAMU
139
S2 TURTLENECK
140
S2 NINDY: Ini Sangat Menyesakkan.
141
S2 MARI SALING MENYEMBUHKAN
142
S2 CEMBURU
143
S2 KEY: Wanita Asing
144
S2 PAMERAN
145
S2 SECRET BUYER
146
S2 BULAN MADU KITA
147
S2 BARBEQUE PARTY
148
Pengumuman!!!! (Penting gak penting)
149
S2 SRIGALA
150
S2 SEKRETARIS BARU???
151
S2 DEVIL LOGIC
152
S2 Eh, Kenapa Aku Merasa Sedang Ditipu?
153
S2 MEMBALAS PENGHIANAT
154
S2 MAU BERAPA???
155
S2 SIASAT NYONYA XIO
156
S2 GIVE US FUNNY GRANDCHIILDREN
157
S2 TAKDIR PERTEMUAN
158
S2 HARI-HARI BAHAGIA
159
S2 HONEYMOON (Part 1)
160
S2 HONEYMOON (Part 2)
161
S2 HONEYMOON (Part 3)
162
S2 Key X Lery
163
S2 HONEYMOON (Part 4)
164
S2 BANYAK HAL
165
S2 PENGAKUAN ZHAON
166
S2 Key: Wanita Bodoh!
167
S2 OTW JEPANG
168
S2 JEPANG
169
S2 RENCANA LUNA?
170
S2 BAJU TIDUR
171
S2 HORROR
172
S2 HORROR (2)
173
S2 UNO STACKO
174
S2 LERY: Terimakasih Tuan.
175
S2 Hitachi Seaside Park
176
S2 Hitachi Seaside Park (2)
177
S2 PRIA MISTERIUS
178
S2 BERDEBAT
179
S2 HONEYMOON SELESAI
180
S2 PELUK TERUS
181
S2 DISKUSI
182
S2 TEMAN LAMA
183
S2 HANG OUT
184
S2 Oslo, NORWEGIA (1)
185
S2 Oslo, NORWEGIA (2)
186
S2 CAFE
187
S2 KELUARGA DRAMA
188
S2 HAMIL?
189
S2 Polinesia, PRANCIS
190
S2 MISI
191
S2 Polidirektor Charles
192
S2 Kena Kau!!!
193
S2 TRAGEDI
194
S2 AKHIRNYA...
195
S2 Kematian Saja Tidak Cukup
196
S2 Norwegia-Polinesia
197
S2 PERINGATAN HALUS
198
S2 Akhir Nasib Jhon
199
S2 YES!!!
200
S2 Testpack
201
S2 Ide Surprise
202
S2 SURPRISE
203
S2 Hormon Kehamilan
204
S2 MASAK-MASAK
205
S2 TMABK
206
S2 TMABK
207
S2 TMABK
208
S2 TMABK
209
S2 TMABK
210
S2 TMABK
211
S2 TMABK
212
S2 TMABK
213
S2 TMABK
214
S2 TMABK
215
S2 TMABK
216
S2 TMABK
217
S2 TMABK
218
S2 TMABK
219
S2 TMABK
220
S2 TMABK
221
S2 TMABK
222
S2 TMABK
223
S2 TMABK
224
S2 TMABK
225
Pen Aktif Lagi... keknya...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!