SAKIT

Dalam perjalanan pulang dari store, Luna selalu cemberut.

Mark melirik Luna di sebelahnya, “Apa kamu tidak akan berterima kasih padaku?"

“Berterima kasih untuk apa?”

“Aku sudah membeli begitu banyak gaun, setidaknya kamu menunjukkan rasa terimakasih mu atas kemurahan hatiku.”

“Haha... aku bahkan tidak meminta untuk di belikan. Untuk apa berterima kasih." jawab Luna dengan senyum yang masam.

“Sudahlah, aku tahu kamu malu menunjukkan rasa terimakasih mu padaku.”

Mendengar perkataan Mark Luna hanya tersenyum kesal.

Aku tuh gemess, mau nyekek deh!

Luna menggerutu di dalam hati sambil mengangkat dan mengepalkan kedua tangannya dengan begitu kesal.

Mark melirik Luna, dia tersenyum kecil melihat tingkah gadis itu.

Kemudian suasana di mobil menjadi hening, Luna melirik Mark.

Ekspresi pria itu lebih cepat berubah dari pada membalikkan buku. Baru saja masih tersenyum, dan sekarang ekspresi wajahnya seperti gunung es. Luna menghela napas agak berat.

Beberapa menit kemudian mereka telah sampai di rumah. Luna keluar dari mobil tanpa sepatah katapun dan langsung masuk ke dalam rumah dengan wajah yang masih kesal.

 

“Nona, apa anda baik-baik saja?” tanya pelayan Zhaon menyambut Luna.

“Aku tidak pernah baik-baik saja, jika berurusan dengan si berengsek itu.”

“Eh, brengsek? Maksud, Nona?”

Luna mendekati pelayan Zhaon dan berbisik, "Ini rahasia kita, Tuan muda yang sombong itu adalah seorang berengsek. Dia selalu menindas ku, lain kali aku harap kamu bisa membantuku membalasnya.”

Pelayan Zhaon terkejut, “Sa-saya? tapi, Nona...” yang benar saja? bisa-bisa dia kena sial.

“Hush, jangan khawatir. Ini rencana kita, tidak boleh ada yang lain tahu.”

Dari belakang Mark datang, menyadari itu Luna langsung mengubah pembicaraannya.

Dia menguap seolah mengantuk dan lelah sekali, "Badanku sudah terasa lengket. Aku akan berendam dulu, terima kasih Zhaon.” Luna menepuk bahu Zhaon sambil berlalu menaiki tangga menuju kamarnya.

Pelayan Zhaon melirik Mark dengan ekspresi wajah yang dingin dan langsung berbalik badan dengan buru-buru.

 

Mengerjai Tuan Mark? Nona Luna, anda sama saja dengan menyuruhku melompati jurang. Melihat wajah dingin Tuan Mark saja, aku sudah membeku.

Sesampai di kamar, Luna langsung menuju kamar mandi dan membersihkan badannya. Setelah itu baru dia berendam. Seperti biasa, Luna berendam dengan di iringi musik, malam ini dia memilih untuk musi yang ringan dan tenang.

 

“Akhirnya aku merasakan ketenangan. Aroma vanilla yang manis ini membuatku menjadi rileks.” Luna menikmatinya.

Selesai berendam, Luna memakai skincare routine dan kemudian memakai piyama berwarna kuning dengan motif kelinci yang Lucu.

Dia merebahkan dirinya di ranjang dan memejamkan mata.

Beberapa saat kemudian dia mengingat sesuatu dan bergegas mengambil ponselnya.

Dia sudah lama tidak mengecek camera tersembunyi yang dia pasang. Beberapa kali mengecek sebelumnya, dia tidak pernah mendapatkan informasi yang berharga. Yang ada dia selalu muncul dengan telanjang dada.

Ah, benar-benar! dia kira, dia sudah begitu pintar dengan memasang camera tersembunyi tersebut. Tapi, ternyata salah, dia malah merasa bodoh. Benda yang berharga, tapi dia tidak bisa menggunakannya dengan baik.

“Haruskah aku non-aktif kan saja?” Luna ragu sambil menatap tombol control di ponselnya.

“Tidak perlu, aku harus tetap mengaktifkannya sampai dayanya habis sendiri. Siapa tahu akan ada hal berharga yang akan ku dapatkan. Aku sudah berjuang begitu keras ketika memasangnya, mana boleh menyerah secepat ini.” Luna menyemangati diri kembali.

Tiba-tiba ponsel di tangan Luna bergetar, membuat dia sedikit terkejut.

“Alexa Hou? untuk apa dia meneleponku malam-malam begini?" pikir Luna, dan menjawab panggilan tersebut.

“Hallo, Alexa.”

“Luna, aku ingat kamu kan sebentar lagi akan bertunangan, apa kamu tidak akan mengundangku?”

Ya Tuhan, dia menelepon hanya untuk menanyakan hal tak penting begini? Luna menghela napas berat.

“Tentu saja aku mengundangmu. Besok aku akan menyuruh orang ku mengirimkannya untukmu.” kata Luna dengan ramah.

“Haha... itu baru benar. Tapi, aku mau kamu sendiri yang memberikan undangannya padaku.” pinta Alexa.

“Alexa bukannya aku tidak mau memberikan secara langsung padamu, tapi akhir-akhir ini aku akan sibuk. Aku harap kamu paham, ya?”

“Ah benar juga, kamu pasti sibuk untuk mempersiapkan semuanya. Baiklah, kalau begitu aku paham. Tapi Luna, kamu juga harus bersantai agar di hari pesta tidak tegang. Itu saja ya, sudah malam. Kamu beristirahatlah, bye bye...” ucap Alexa sambil memutuskan panggilan.

“Tenyata dia lebih cerewet dari ku." Luna tersenyum sambil menggelengkan kepala.

“Tapi Hyena, apakah dia tidak akan datang? Meskipun ini hanya pertunanganan palsu dia tetap harus datang, kan?” Luna mencari kontak Hyena dan melakukan panggilan.

Panggilan masuk, tapi Hyena tidak menjawab.

Luna mencobanya sampai Lima kali, tapi Hyena masih tidak menjawabnya.

“Anak ini sekarang benar-benar sudah bernyali besar, sudah berani mengabaikan ku.” teriak Luna kesal, lalu berguling-guling di ranjangnya.

Tiba-tiba dia berhenti.

“Eh, apa dia sudah punya pacar? mungkin saja dia pergi liburan dengan pacarnya ke Brazil? dia menipuku dengan alasan pekerjaan. Mungkin saja begitu, Hyena... apa sekarang kamu sudah tidak terbuka lagi padaku? Awas saja jika sudah pulang, aku akan menyeret mu dan pacarmu. Aku akan mengintrogasi kalian!”

***

H-3 Pesta Pertunanganan.

Pesta pertunaganan Mark dan Luna akan di selenggarakan di Hotel Fantin. Dimana hotel Fantin sendiri merupakan hotel keluarga Luna, yaitu masih di bawah naungan Lixing Group.

Meskipun urusan dekorasi dan lainnya sudah di percayakan kepada Rangga, tapi Mark tetap memaksa Luna untuk melihat-lihatnya ke lokasi. Saat itu di ruang presdir Mark dan Luna berdebat.

“Mark aku benar-benar lelah, aku baru saja selesai rapat dengan para investor untuk proyek pusat perbelanjaan Hong. Ini sudah sore, dan kamu masih saja memaksaku pergi ke hotel Fantin?” Luna memberontak.

“Kita hanya melihat-lihatnya saja. Apa yang kamu keluhkan?”

“ Mark aku bukan robot yang tidak kenal dengan rasa lelah, ya.”

Mendengar ucapan Luna, Mark terdiam.

“Baiklah, jika kamu tidak mau pergi ya sudah.” ucap Mark, lalu pergi meninggalkan Luna.

“Cih! yang dia tahu hanya memerintah saja. Dia tidak mengerti bahwa aku benar-benar lelah.”

Luna merebahkan kepalanya di meja, dia benar-benar kelelahan sehingga dia berkeringat dingin. Beberapa menit kemudian Luna masih dengan posisi yang sama, dia sudah merasa tidak ada tenaga lagi.

 

“Air.” ucap Luna pelan, mata masih terpejam.

“Air.” dia menggerakkan tangannya, tanpa sengaja menyenggol setumpuk dokumen di meja, dan terjatuh.

Setelah itu Luna baru tersadar, bahwa dia masih di kantor. Perlahan dia membuka matanya, dan berusaha berdiri untuk mengambil air di pantri ruangan tersebut.

Luna memaksa dirinya untuk berjalan, namun baru beberapa langkah dia tak sanggup lagi. Luna jatuh dan terduduk di lantai. Dia merangkak dan bersandar di meja. Dia merasa kakinya sudah tidak berdaya, dia meluruskan kedua kakinya.

 

Luna menangis sambil memukul-mukul lututnya.

“Aku sangat haus.” keluhnya.

Sementara Mark masih di parkir bawah tanah, dia masih menunggu Luna di dalam mobilnya.

 

Kenapa dia belum turun juga? Mark sedikit tidak tenang. Tidak mungkin dia sudah pulang kan? sementara mobilnya masih di sini.

10 menit sudah berlalu jam sudah menunjukkan pukul 17:29. Mark tidak bisa lebih sabar lagi, dia memutuskan untuk menelepon Luna.

Luna mendengar ponselnya bergetar.

Siapapun itu tolong aku! bisik hati Luna.

Luna sudah tak bergerak lagi, dia hanya bersuara bersuara dalam hatinya.

“Dia tidak menjawab. Apakah terjadi sesuatu?”

Mark semakin khawatir, tanpa pikir panjang lagi dia keluar dari mobil dan memutuskan untuk mencari Luna.

Mark pergi dengan terburu-buru, dia memasuki lift “Hari sudah mulai gelap, dan sudah tidak ada lagi orang di kantor. Apa yang dia lakukan hingga belum turun juga.”

Ting! Lift terbuka.

 

Mark keluar dan bergegas pergi ke ruangannya. Sesampai di depan ruangannya dia tidak mendengar suara apapun.

Mark membuka pintu. Luna mendengar ada yang membuka pintu.

Ada yang datang? Tolong aku.

Mark melihat seluruh ruangannya, tapi tidak ada siapapun.

Dia sudah pergi? Tapi kenapa dia tidak membawa mobilnya? Mark sedikit marah.

Hah, sia-sia saja dia menunggunya.

Mark kembali menarik gagang pintu. Tapi, tiba-tiba dia berhenti. Mark melihat setumpuk dokumen bertebaran di lantar dekat meja Luna.

Dia melangkah mendekati meja Luna, memungut dokumen tersebut dan meletakkan di meja Luna.

Kemudian dia melihat tas Luna di kursi. Mark terkejut. Ekspresi nya langsung berubah.

D balik meja, Mark melihat sosok kaki di lantai. Mark langsung melangkah, alangkah terkejutnya Mark, dia melihat Luna yang sudah tak berdaya bersandar di kaki meja tersebut.

“Luna?” Mark menepuk-nepuk pipi Luna, Mark sangat khawatir.

Luna benar-benar sudah kehilangan kesadarannya.

“Apa yang terjadi? kenapa bisa begini?” Mark meraba kening Luna.

Panas sekali! Mark langsung menggendong Luna.

Dia bergegas memasuki lift, setibanya di parkiran dia membaringkan Luna di kursi belakang.

Dia bergegas memasuki mobilnya. Mark menoleh ke belakang dan meraba kembali kening Luna, “Ini sangat panas!”

Mark melepaskan jasnya kemudian merobek kemeja di bagian perutnya dan membasahinya dengan air.

 

Setidaknya ini sedikit membantu. Mark meletakkan kompres buatannya di kening Luna.

Setelahnya dia langsung melajukan mobil dengan kecepatan tinggi.

Beberapa menit kemudian Mark sampai di rumah sakit. Dia bergegas keluar mobil dan menggendong Luna. Dia memanggil dokter agar cepat menangani Luna. Mark benar-benar sangat khawatir saat itu.

Setelah dokter selesai memeriksa Luna, Mark sudah tidak sabaran mendengar penjelasan dari dokter tersebut.

“Apa yang terjadi dengannya, dok? “

“Nona Luna kelelahan dan dia juga banyak pikiran. Sepertinya akhir-akhir ini dia sering makan tidak tepat waktu. Hari ini, Nona Luna belum makan apapun, oleh karena dia tidak punya tenaga dan akhirnya pingsan.” jelas dokter.

Mark mengetab gigi. Dia ingat, Luna memang tidak ikut sarapan pagi tadi. Tapi, kenapa dia juga melewatkan makan siangnya?

“Tuan Muda jangan khawatir, ini tidak terlalu bahaya. Saya hanya berpesan, agar setelah ini tuan memperhatikan kesehatan, Nona.” ucap Dokter kembali.

“Baiklah. Terima kasih, dok.”

Tiba-tiba dokter salah fokus melihat baju Mark yang robek sehingga memperlihatkan otot perutnya sempurna.

 

“Baju anda, Tuan?”

"Oh ini, saya merobeknya untuk membuat kompres.”

“Begitu. Saya akan meminta orang untuk menyiapkan baju untuk anda.”

“Tidak perlu, saya akan meminta pengawal untuk menyiapkannya.” jawab Mark.

“Baiklah, Tuan. Kalau begitu saya akan mengurus semua hal lainnya." ucap dokter tersebut dan membungkuk untuk pamit undur diri.

Mark duduk dekat Luna, dan memegang tangan Luna.

“Dasar kucing kecil bodoh, bekerja begitu keras sampai-sampai tidak memikirkan kesehatan sendiri.”

Mark menggenggam tangan Luna cukup lama, tapi Luna belum sadar juga.

Kemudian Mark menelepon Rangga.

“Rangga tolong ke kantor, ambil tas Luna dan bawa ke rumah sakit Taikang.”

“Rumah sakit? Apa yang terjadi, siapa yang terluka?“ tanya Rangga khawatir.

“Tidak ada yang terluka, Luna pingsan.“

“ Apa? Luna pingsan? Apa yang terjadi dengannya?” teriak Rangga semakin khawatir.

“Kamu jangan teriak-teriak, cepat kerjakan saja apa yang ku suruh.” marah Mark.

“Baik, baik. Tapi katakan apa sekarang Luna baik-baik saja?” tanya Rangga lagi.

“Dia sudah mendapatkan perawatan, tapi dia belum sadar. Sekarang kamu lebih baik cepat kerjakan tugasmu!” setelah kalimatnya, Mark langsung memutuskan telepon.

“Eh, dia selalu melampiaskan kemarahannya padaku.” Rangga mengusap dada.

***

Dua orang pengawal datang ke rumah sakit.

“Ini pakaian yang anda minta, Tuan.” sambil mengulurkan bagpaper yang berisi pakaian Mark.

Mark mengambilnya, ”Kalian berdua berjagalah di pintu malam ini."

“Baik, Tuan."

Mark kembali masuk, dia melepas kemejanya dan mengenakan kemeja yang di bawakan oleh pengawal tadi. Ketika memasang kancing kemejanya, Mark menatap Luna, tangan Luna bergerak

“Air.” ucap Luna dengan mata yang masih tertutup.

Mendengar itu, Mark langsung mendekati Luna.

“Dia haus, tapi belum begitu sadar." ucap Mark.

Mark menyuapi air ke mulut Luna dengan sendok.

Luna dengan cepat meneguk air tersebut. Setelah beberapa sendok, Luna membuka matanya dengan perlahan.

“Syukurlah, akhirnya kamu sadar juga." Mark cukup lega.

Pandangan Luna masih kabur. Dia berusaha membuka matanya lebih besar, dan pandangannya pun sudah jelas.

“Aaa...kamu, kau apa yang kamu lakukan? kenapa tidak memakai baju dengan benar?” teriak Luna sambil menutup matanya dengan tangan.

“Eh, ini tidak seperti yang kamu pikirkan. Tadi aku sedang mengganti bajuku. Tapi, tiba-tiba kamu sadar dan meminta air. Karena kebaikan hatiku, aku langsung menyuapimu air meskipun aku belum selesai memasang kancing bajuku.”

Jadi dia mengganti pakaiannya di sini? Sungguh tidak tahu malu, walaupun dia pasien yang tak sadarkan diri, tapi mana boleh mengganti pakaiannya sembarangan begini. Baru sadar saja dia sudah membuatnya ingin pingsan kembali.

“Sekarang kau mau apa lagi, cepat kancing kan bajumu. Tanganku bisa kaku jika terus begini.” ucap Luna.

“Mentang sudah bertenaga, sudah berani meneriakiku. Bahkan di saat pertamakali membuka mata.” Mark mencibir sambil memasang kacing bajunya. Dasar, tidak tahu terima kasih.

“Terserahmu mau bicara apa.” Luna sedikit melirik Mark.

“Kamu jangan melirikku!” ucap Mark.

Eh kenapa dia tahu?

Luna cepat melarikan anak matanya.

“Siapa yang melirikmu, kamu jangan asal menuduh, ya!”

“Heh, aku tahu badanku yang sempurna ini bisa membuat siapa saja terkesan. Kamu baru sadar saja sudah berani curi- curi pandang melihat otot-ototku ini." Mark tersenyum sinis.

Ya Tuhan! Ingin sekali rasanya mencekik orang ini.

Luna benar-benar kesal.

***

Sementara itu Rangga sudah sampai di ruang presdir, dia mengambil tas Luna.

 

Ponsel Luna bergetar.

“Eh?!"

Dengan sedikit ragu, Rangga mnengambil ponsel di dalam tas Luna.

“Begini tidak berdosakan?"

Dia mengecek panggilan dari siapa.

Kak Jiang He!

“Jiang He?, siapa laki-laki ini?” alis Rangga berkerut.

Rangga memilih untuk tidak menjawab panggilan tersebut. Ponsel Luna sudah berhenti bergetar.

Rangga melihat layar ponsel Luna. Sudah

38 panggilan tak terjawab dari pria bernama Kak Jiang He itu.

“Banyak sekali. Apa dia mempunyai ikatan batin dengan Luna? mungkin dia merasa khawatir hingga menelepon begitu banyak?”

Ponsel Luna kembali bergetar, tapi ini hanya sebuah pesan.

1 Message dari Kak Jiang He.

Rangga melihat pesan tersebut, dan ketika membaca pesan tersebut ekspresi Rangga langsung berubah...

.

.

Apakah isi pesan dari Jiang He???

Mari temukan jawabannya di episode selanjutnya,,,,!!!!

Terpopuler

Comments

Bundane Vianco Risky

Bundane Vianco Risky

laanjuuuut

2019-12-19

2

Saniya Saniya

Saniya Saniya

lanjut masih penasaran

2019-12-18

2

Acox

Acox

oke

2019-12-17

3

lihat semua
Episodes
1 KELULUSAN
2 PESAN YANG MANIS DAN KEADAAN YANG ANEH
3 TERINGAT KEJADIAN MASA LALU
4 KITA BERTEMU LAGI
5 MENJADI SEKRETARIS???
6 DIMANFAATKAN
7 HARI YANG BERAT
8 MAKAN MALAM ROMANTIS???
9 SKANDAL
10 MENGUATKAN DIRI
11 MULAI BERTINDAK
12 GARA-GARA NAILART
13 KALIAN SAMA SAJA
14 TEKA-TEKI
15 MI INSTAN
16 SEMAKIN BANYAK MUSUH YANG MENDEKAT
17 HANYA SEBUAH ALAT
18 PROYEK PERTAMA
19 TEMAN BARU & GAUN PESTA
20 SAKIT
21 PESTA PERTUNANGANAN
22 PESTA PERTUNANGANAN (2)
23 MENGERJAI MARK
24 Cartagena, COLOMBIA
25 PANGERAN INGGRIS
26 CEMBURUKAH?
27 LAS BOVADES
28 KEGUNDAHAN MARK
29 HEARTBEAT
30 LUKISAN
31 WHO ARE YOU???
32 BERSYUKUR
33 3 PRIA MENYEBALKAN
34 FLASHDISK
35 FLASHDISK (2)
36 KEBENARAN
37 KEBENARAN (2)
38 PAGI YANG MENDEBARKAN
39 PENYUSUP
40 MELINDUNGIMU
41 BERPISAH=MENJALANKAN MISI MASING-MASING
42 MENGANALISA
43 TAK AKAN MEMARAHIMU
44 AKU MENDUKUNGMU
45 I'M COMEBACK
46 PERSAINGAN YANG ADIL
47 AKU TAK BERHAK MERUSAK KEBAHAGIANNYA
48 ADA YANG SALAH DENGANNYA
49 DISALAHPAHAMI
50 PERTENGKARAN DENGAN CAMELIA
51 MENENANG SAHABAT
52 MASAKAN JIANG HE
53 DRAMA MAKAN MALAM DENGAN KELUARGA PAMAN
54 MARK: Apakah Aku Punya Kesempatan?
55 MARK RENDRA VS JIANG HE
56 TEROR & PESTA PENYAMBUTAN JIANG HE
57 KU MOHON WASPADALAH!!!
58 2 Juta U$D
59 LUNA: Mengapa tak sesuai kesepakatan?
60 SENJATA RAHASIA LUNA
61 Trik and Intrik
62 SEJAK KAPAN AKU MEMPUNYAI PERASAAN SEPERTI INI?
63 PRIA IDAMAN
64 PERMINTAAN TUAN GU
65 PENYAMBUTAN KEPULANGAN HYENA
66 BANYAK HAL TELAH TERJADI
67 TAMAN HIBURAN & KERETA GANTUNG
68 FIRST KISS
69 TAKDIR BAIK
70 PESTA UNTUK KEBERHASILAN PROYEK
71 WHAT SHOULD I DO?
72 I HAVE TO THINK CLEARLY!!!
73 MY PREDICTIONS
74 SIKAP MASA BODOH LUNA
75 MARI SERAHKAN PADA HATI UNTUK MEMILIH
76 KONFERENSI PERS
77 MARI KITA BERKOMITMEN
78 LOVE YOU TOO
79 SIASAT
80 MAKE A WISH
81 EMAIL MISTERIUS (LAGI)
82 PERANGKAP
83 SIKSAAN
84 FAKE FRIEND
85 TERNYATA....
86 PENYELAMATAN
87 TEMPAT TERAMAN
88 HEARBEAT (2)
89 SPECIAL CHAPTER
90 ORANG JAHAT SELALU PUNYA SIASAT
91 ORANG JAHAT SELALU PUNYA SIASAT (2)
92 SIASAT YANG GAGAL
93 VIA TELEPON
94 SIASAT MASIH BERLANJUT
95 DISKUSI
96 MARI IKUTI PERMAINANNYA
97 PA, MA WELCOMEBACK
98 PELEPASAN RINDU YANG GAGAL
99 TERMAKAN UMPAN TRIK LICIK
100 ADA APA DENGAN PAPA?
101 KEPINGAN PUZZLE BARU
102 FLASHBACK
103 FLASHBACK (2)
104 IZIN MELANJUTKAN PENDIDIKAN
105 DI BALIK SIASAT TUAN ALIESTER
106 MARI ARUNGI DUNIA BERSAMA
107 HATI DAN PEMIKIRAN YANG SAMA
108 PAKET HADIAH
109 FAKTA: HUBUNGAN DENGAN PANGERAN TRIS
110 NETIZEN: Komentar Jahat
111 MESSAGE
112 AKTIVITAS DALAM SEMINGGU
113 MINTA RESTU
114 PANGGILAN SAYANG
115 INSTANA DI TENGAH HUTAN
116 KELUARGA RANGGA & CALON IBU MERTUA
117 CALON IBU MERTUA
118 RUANG KELUARGA
119 IBU
120 YOU ARE EVERYTHING
121 PASTI BISA MELEWATINYA
122 PESTA PERNIKAHAN ( Part 1)
123 Pengumuman!!!!
124 PESTA PERNIKAHAN (Part 2)
125 PESTA TELAH BERAKHIR
126 MALAM PERTAMA (1)
127 MALAM PERTAMA (2)
128 PAGI HARI
129 IBU BERTOLAK PULANG
130 HYENA: BALAS DENDAM
131 PAKET
132 AKSI BALAS DENDAM
133 INTRIK
134 RUANG TAHANAN
135 KITA (Season 1 END)
136 S2 LONDON-BEIJING
137 S2 AWAL MULA (Zhaon)
138 S2 LONDON TERASA LEBIH DINGIN TANPAMU
139 S2 TURTLENECK
140 S2 NINDY: Ini Sangat Menyesakkan.
141 S2 MARI SALING MENYEMBUHKAN
142 S2 CEMBURU
143 S2 KEY: Wanita Asing
144 S2 PAMERAN
145 S2 SECRET BUYER
146 S2 BULAN MADU KITA
147 S2 BARBEQUE PARTY
148 Pengumuman!!!! (Penting gak penting)
149 S2 SRIGALA
150 S2 SEKRETARIS BARU???
151 S2 DEVIL LOGIC
152 S2 Eh, Kenapa Aku Merasa Sedang Ditipu?
153 S2 MEMBALAS PENGHIANAT
154 S2 MAU BERAPA???
155 S2 SIASAT NYONYA XIO
156 S2 GIVE US FUNNY GRANDCHIILDREN
157 S2 TAKDIR PERTEMUAN
158 S2 HARI-HARI BAHAGIA
159 S2 HONEYMOON (Part 1)
160 S2 HONEYMOON (Part 2)
161 S2 HONEYMOON (Part 3)
162 S2 Key X Lery
163 S2 HONEYMOON (Part 4)
164 S2 BANYAK HAL
165 S2 PENGAKUAN ZHAON
166 S2 Key: Wanita Bodoh!
167 S2 OTW JEPANG
168 S2 JEPANG
169 S2 RENCANA LUNA?
170 S2 BAJU TIDUR
171 S2 HORROR
172 S2 HORROR (2)
173 S2 UNO STACKO
174 S2 LERY: Terimakasih Tuan.
175 S2 Hitachi Seaside Park
176 S2 Hitachi Seaside Park (2)
177 S2 PRIA MISTERIUS
178 S2 BERDEBAT
179 S2 HONEYMOON SELESAI
180 S2 PELUK TERUS
181 S2 DISKUSI
182 S2 TEMAN LAMA
183 S2 HANG OUT
184 S2 Oslo, NORWEGIA (1)
185 S2 Oslo, NORWEGIA (2)
186 S2 CAFE
187 S2 KELUARGA DRAMA
188 S2 HAMIL?
189 S2 Polinesia, PRANCIS
190 S2 MISI
191 S2 Polidirektor Charles
192 S2 Kena Kau!!!
193 S2 TRAGEDI
194 S2 AKHIRNYA...
195 S2 Kematian Saja Tidak Cukup
196 S2 Norwegia-Polinesia
197 S2 PERINGATAN HALUS
198 S2 Akhir Nasib Jhon
199 S2 YES!!!
200 S2 Testpack
201 S2 Ide Surprise
202 S2 SURPRISE
203 S2 Hormon Kehamilan
204 S2 MASAK-MASAK
205 S2 TMABK
206 S2 TMABK
207 S2 TMABK
208 S2 TMABK
209 S2 TMABK
210 S2 TMABK
211 S2 TMABK
212 S2 TMABK
213 S2 TMABK
214 S2 TMABK
215 S2 TMABK
216 S2 TMABK
217 S2 TMABK
218 S2 TMABK
219 S2 TMABK
220 S2 TMABK
221 S2 TMABK
222 S2 TMABK
223 S2 TMABK
224 S2 TMABK
225 Pen Aktif Lagi... keknya...
Episodes

Updated 225 Episodes

1
KELULUSAN
2
PESAN YANG MANIS DAN KEADAAN YANG ANEH
3
TERINGAT KEJADIAN MASA LALU
4
KITA BERTEMU LAGI
5
MENJADI SEKRETARIS???
6
DIMANFAATKAN
7
HARI YANG BERAT
8
MAKAN MALAM ROMANTIS???
9
SKANDAL
10
MENGUATKAN DIRI
11
MULAI BERTINDAK
12
GARA-GARA NAILART
13
KALIAN SAMA SAJA
14
TEKA-TEKI
15
MI INSTAN
16
SEMAKIN BANYAK MUSUH YANG MENDEKAT
17
HANYA SEBUAH ALAT
18
PROYEK PERTAMA
19
TEMAN BARU & GAUN PESTA
20
SAKIT
21
PESTA PERTUNANGANAN
22
PESTA PERTUNANGANAN (2)
23
MENGERJAI MARK
24
Cartagena, COLOMBIA
25
PANGERAN INGGRIS
26
CEMBURUKAH?
27
LAS BOVADES
28
KEGUNDAHAN MARK
29
HEARTBEAT
30
LUKISAN
31
WHO ARE YOU???
32
BERSYUKUR
33
3 PRIA MENYEBALKAN
34
FLASHDISK
35
FLASHDISK (2)
36
KEBENARAN
37
KEBENARAN (2)
38
PAGI YANG MENDEBARKAN
39
PENYUSUP
40
MELINDUNGIMU
41
BERPISAH=MENJALANKAN MISI MASING-MASING
42
MENGANALISA
43
TAK AKAN MEMARAHIMU
44
AKU MENDUKUNGMU
45
I'M COMEBACK
46
PERSAINGAN YANG ADIL
47
AKU TAK BERHAK MERUSAK KEBAHAGIANNYA
48
ADA YANG SALAH DENGANNYA
49
DISALAHPAHAMI
50
PERTENGKARAN DENGAN CAMELIA
51
MENENANG SAHABAT
52
MASAKAN JIANG HE
53
DRAMA MAKAN MALAM DENGAN KELUARGA PAMAN
54
MARK: Apakah Aku Punya Kesempatan?
55
MARK RENDRA VS JIANG HE
56
TEROR & PESTA PENYAMBUTAN JIANG HE
57
KU MOHON WASPADALAH!!!
58
2 Juta U$D
59
LUNA: Mengapa tak sesuai kesepakatan?
60
SENJATA RAHASIA LUNA
61
Trik and Intrik
62
SEJAK KAPAN AKU MEMPUNYAI PERASAAN SEPERTI INI?
63
PRIA IDAMAN
64
PERMINTAAN TUAN GU
65
PENYAMBUTAN KEPULANGAN HYENA
66
BANYAK HAL TELAH TERJADI
67
TAMAN HIBURAN & KERETA GANTUNG
68
FIRST KISS
69
TAKDIR BAIK
70
PESTA UNTUK KEBERHASILAN PROYEK
71
WHAT SHOULD I DO?
72
I HAVE TO THINK CLEARLY!!!
73
MY PREDICTIONS
74
SIKAP MASA BODOH LUNA
75
MARI SERAHKAN PADA HATI UNTUK MEMILIH
76
KONFERENSI PERS
77
MARI KITA BERKOMITMEN
78
LOVE YOU TOO
79
SIASAT
80
MAKE A WISH
81
EMAIL MISTERIUS (LAGI)
82
PERANGKAP
83
SIKSAAN
84
FAKE FRIEND
85
TERNYATA....
86
PENYELAMATAN
87
TEMPAT TERAMAN
88
HEARBEAT (2)
89
SPECIAL CHAPTER
90
ORANG JAHAT SELALU PUNYA SIASAT
91
ORANG JAHAT SELALU PUNYA SIASAT (2)
92
SIASAT YANG GAGAL
93
VIA TELEPON
94
SIASAT MASIH BERLANJUT
95
DISKUSI
96
MARI IKUTI PERMAINANNYA
97
PA, MA WELCOMEBACK
98
PELEPASAN RINDU YANG GAGAL
99
TERMAKAN UMPAN TRIK LICIK
100
ADA APA DENGAN PAPA?
101
KEPINGAN PUZZLE BARU
102
FLASHBACK
103
FLASHBACK (2)
104
IZIN MELANJUTKAN PENDIDIKAN
105
DI BALIK SIASAT TUAN ALIESTER
106
MARI ARUNGI DUNIA BERSAMA
107
HATI DAN PEMIKIRAN YANG SAMA
108
PAKET HADIAH
109
FAKTA: HUBUNGAN DENGAN PANGERAN TRIS
110
NETIZEN: Komentar Jahat
111
MESSAGE
112
AKTIVITAS DALAM SEMINGGU
113
MINTA RESTU
114
PANGGILAN SAYANG
115
INSTANA DI TENGAH HUTAN
116
KELUARGA RANGGA & CALON IBU MERTUA
117
CALON IBU MERTUA
118
RUANG KELUARGA
119
IBU
120
YOU ARE EVERYTHING
121
PASTI BISA MELEWATINYA
122
PESTA PERNIKAHAN ( Part 1)
123
Pengumuman!!!!
124
PESTA PERNIKAHAN (Part 2)
125
PESTA TELAH BERAKHIR
126
MALAM PERTAMA (1)
127
MALAM PERTAMA (2)
128
PAGI HARI
129
IBU BERTOLAK PULANG
130
HYENA: BALAS DENDAM
131
PAKET
132
AKSI BALAS DENDAM
133
INTRIK
134
RUANG TAHANAN
135
KITA (Season 1 END)
136
S2 LONDON-BEIJING
137
S2 AWAL MULA (Zhaon)
138
S2 LONDON TERASA LEBIH DINGIN TANPAMU
139
S2 TURTLENECK
140
S2 NINDY: Ini Sangat Menyesakkan.
141
S2 MARI SALING MENYEMBUHKAN
142
S2 CEMBURU
143
S2 KEY: Wanita Asing
144
S2 PAMERAN
145
S2 SECRET BUYER
146
S2 BULAN MADU KITA
147
S2 BARBEQUE PARTY
148
Pengumuman!!!! (Penting gak penting)
149
S2 SRIGALA
150
S2 SEKRETARIS BARU???
151
S2 DEVIL LOGIC
152
S2 Eh, Kenapa Aku Merasa Sedang Ditipu?
153
S2 MEMBALAS PENGHIANAT
154
S2 MAU BERAPA???
155
S2 SIASAT NYONYA XIO
156
S2 GIVE US FUNNY GRANDCHIILDREN
157
S2 TAKDIR PERTEMUAN
158
S2 HARI-HARI BAHAGIA
159
S2 HONEYMOON (Part 1)
160
S2 HONEYMOON (Part 2)
161
S2 HONEYMOON (Part 3)
162
S2 Key X Lery
163
S2 HONEYMOON (Part 4)
164
S2 BANYAK HAL
165
S2 PENGAKUAN ZHAON
166
S2 Key: Wanita Bodoh!
167
S2 OTW JEPANG
168
S2 JEPANG
169
S2 RENCANA LUNA?
170
S2 BAJU TIDUR
171
S2 HORROR
172
S2 HORROR (2)
173
S2 UNO STACKO
174
S2 LERY: Terimakasih Tuan.
175
S2 Hitachi Seaside Park
176
S2 Hitachi Seaside Park (2)
177
S2 PRIA MISTERIUS
178
S2 BERDEBAT
179
S2 HONEYMOON SELESAI
180
S2 PELUK TERUS
181
S2 DISKUSI
182
S2 TEMAN LAMA
183
S2 HANG OUT
184
S2 Oslo, NORWEGIA (1)
185
S2 Oslo, NORWEGIA (2)
186
S2 CAFE
187
S2 KELUARGA DRAMA
188
S2 HAMIL?
189
S2 Polinesia, PRANCIS
190
S2 MISI
191
S2 Polidirektor Charles
192
S2 Kena Kau!!!
193
S2 TRAGEDI
194
S2 AKHIRNYA...
195
S2 Kematian Saja Tidak Cukup
196
S2 Norwegia-Polinesia
197
S2 PERINGATAN HALUS
198
S2 Akhir Nasib Jhon
199
S2 YES!!!
200
S2 Testpack
201
S2 Ide Surprise
202
S2 SURPRISE
203
S2 Hormon Kehamilan
204
S2 MASAK-MASAK
205
S2 TMABK
206
S2 TMABK
207
S2 TMABK
208
S2 TMABK
209
S2 TMABK
210
S2 TMABK
211
S2 TMABK
212
S2 TMABK
213
S2 TMABK
214
S2 TMABK
215
S2 TMABK
216
S2 TMABK
217
S2 TMABK
218
S2 TMABK
219
S2 TMABK
220
S2 TMABK
221
S2 TMABK
222
S2 TMABK
223
S2 TMABK
224
S2 TMABK
225
Pen Aktif Lagi... keknya...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!